Anda di halaman 1dari 3

Analisis jalur (path analysis) merupakan suatu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewal Wright,

seorang ahli genetika pada tahun 1921 (Jöreskog & Sörbom, 1993). Pada awalnya Sewal Wright
mengembangkan analisis jalur untuk menguji hipotesis hububungan sebab akibat (kausalitas)
menggunakan konsep atau perhitungan korelasi. Namun kemudian berkembang menggunakan regresi
berganda karena uji kausalitas lebih dekat dengan regresi berganda.

Analisis jalur dikembangkan untuk mempelajari pengaruh (efek) secara langsung dan secara tidak
langsung dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).
Dalam analisis jalur variabel bebas ini disebut sebagai variabel eksogen (exogenous variable), sedangkan
variabel terikat disebut sebagai variabel endogen (endogenous).

Penamaan ini dikarenakan sebagian besar analisis jalur menggunakan dua atau lebih model regresi.
Sehingga dalam struktur analisis jalur variabel bebas dalam suatu struktur bisa menjadi variabel terikat
dari model regresi yang lain.

Karena analisis jalur merupakan suatu analisis yang dikembangkan dari regresi linier berganda. Teknik ini
digunakan untuk melihat dan membuktikan besaran pengaruh (kontribusi) yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel misalnya variabel X1 dan X2
terhadap Y serta dampaknya terhadap Z.

Dengan demikian analisis jalur sangat tepat digunakan bila variabel bebasnya mempengaruhi variabel
tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Ilustrasi dari model ini dapat
dilihat di gambar berikut.

Variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab di dalam sistem disebut sebagai variabel
eksogen. Variabel ini ditetapkan sebagai variabel pemula atau penyebab yang memberi efek pada
variabel lain (endogen). Sedangkan variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variabel lain disebut
variabel endogen. Dalam model tersebut variabel X1 dan X2 merupakan variabel eksogen. Sedangkan
varibel Y dan Z merupakan variabel endogen.

Untuk mempermudah Anda dalam memahami variabel eksogen ditandai dengan warna kuning
sedangkan variabel endogen ditandai dengan warna hijau. Garis melengkung yang menghubungkan X1
dan X2 menunjukkan koefisien korelasi yang bersifat simetris.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap Y, dapat digunakan persamaan regresi
dengan variabel yang dibakukan (standardize). Sedangkan untuk memprediksi perubahan variabel Z
digunakan persamaan regresi biasa. Walaupun sebenarnya dalam penelitian-penelitian ilmu sosial
prediksi ini jarang digunakan karena bersifat kualitatif. Penjelasan tentang standardize bisa dibaca.
Model analisis jalur pada Gambar di atas bila diterjemahkan dalam persamaan regresi merupakan dua
persamaan regresi yang digabungkan menjadi stu model penelitian. Kedua persamaan tersebut bila
dituliskan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e1

Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 Y + e2

Atau bila dibakukan sebagai berikut :

ZY = P1 ZX1 + P2 ZX2 + e

ZZ = P1 ZX1 + P2 ZX2 + P3 ZY + e

Nilai baku (standardize) dengan formulasi sebagai berikut :

Indikator kategori koefisien path adalah sebagai berikut :

* Koefisien path Daya/Pengaruh*

0,05 – 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

≥ 0,30 Kuat

Besarnya persentase pengaruh setiap variabel eksogen terhadap endogen adalah kuadrat dari koefisien
regresi dengan variabel standarize atau kuadrat dari koefisien jalur. Besaran inilah yang sering
digunakan untuk menentukan analisis pengaruh variabel eksogen terhadap endogen. Nilai besaran
pengaruh juga bisa ditentukan dari dengan melihat koefisien jalur pada model standardize.

Koefisien determinasi dilihat dengan melihat nilai Intepretasi R2. Dalam gambar output analisis jalur
biasanya secara default akan memunculkan nilai error term atau besaran pengaruh dari luar model.
Intrepetasi koefisien determinasi (R2) di analisis jalur secara umum sama dengan intrepetasi di model
analisis regresi.

Anda mungkin juga menyukai