Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar
A. Hakikat IPA
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam.
IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena
alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang
dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode
ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang
pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data, dan
biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif,
yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-
gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu
pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip
dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam
metode ilmiah.Dalam perkembangan selanjutnya, metode ilmiah tidak hanya
berlaku bagi IPA tetapi juga berlaku untuk bidang ilmu lainnya. Hal yang
membedakan metode ilmiah dalam IPA dengan ilmu lainnya adalah cakupan dan
proses perolehannya. IPA meliputi dua cakupan yaitu IPA sebagai produk dan
IPA sebagai proses.
Dengan demikian, pada hakikatnya IPA meliputi tiga cakupan yaitu IPA
sebagai produk, IPA sebagai proses dan IPA sebagai sarana pengembangan sikap
ilmiah.
Produk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik
yang dilakukan oleh para ilmuwan. Produk IPA meliputi istilah, fakta, konsep,
prinsip, prosedur, teori, dan hukum. IPA sebagai proses mengandung
pengertian cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau merespons
masalah-masalah yang ada di lingkungan.
IPA sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil
(produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Proses ilmiah
merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode
ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen,
percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi;
evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
Sumber : Google.com
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh
ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Sikap-sikap ilmiah meliputi:
Obyektif, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data
yang mendukung kesimpulan, berhati terbuka, tidak mencampur-adukkan fakta
dengan pendapat, bersikap hati-hati, sikap ingin menyelidiki atau
keingintahuan(couriosity) yang tinggi.
B. Pengertian IAD
Ilmu alamiah dasar (IAD) sering disebut ilmu pengetahuan alam (IPA) dan
ada yang menyebut ilmu kealaman yang dalam bahasa inggris disebut natural
science atau science. Kata tersebut dalam bahasa Indonesia di sebut sains.
Maskoeri Yasin dalam bukunya mendefinisikan ilmu alamiah dasar (IAD) adalah
“ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta ini, termasuk
bumiyang terbentuk. Dengan menggunkan konsep dan prinsip ilmu dasar”. Jadi
C. Kedudukan IAD
Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep
dasar dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu alamiah dasar atau disebut IAD ini
dapat dianalogikan seperti pohon besar. Akar dan pohonnya sebagai ilmu alamiah
dasar, sedangkan cabang-cabangnya itulah bentuk dari pengembangan dari batang
tersebut. Itulah gambaran secara singkat kedudukan tentang ilmu alamiah dasar.
Ilmu alamiah dasar merupakan jurusan ilmu yang dapat digambarkan
sebagai akan pohon, sedangkan filsafat sebagai batang utama pohon tersebut. Ilmu
lain seperti bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan beberapa ilmu lain sebagai batang-
batang cabangnya. Setiap batang masih memiliki ranting-ranting kecil yang dapat
menggambarkan sosiologi, psikologi, antropologi, dan lain sebagainya sebagai
cabang dari IPS. Dapat disimpulkan bahwa IAD adalah akan dari segala ilmu
yang ada dan berkembang di alam semesta ini.
D. Cakupan IAD
Ilmu Pengetahuan Alam ialah ilmu yang membahas alam semesta dan
segala isinya, sedangkan teknologi IPA adalah suatu penerapan IPA untuk
memenuhi kebutuhan manusia.Teknologi dan metode ilmiah sangat berperan
dalam kehidupan manusia walaupun ada pula dampak-dampaknya, baik yang
negatif maupun Dampak yang Positif.
Suatu pengetahuan dapat diketahui pengetahuan yang ilmiah apabila
memenuhi syarat-syarat yang lain : Objektif, metodik, sistematik dan berlaku
umum satu syarat metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian antara lain
harus : berdasarkan fakta, bebasa prasangka, menggnakan prinsip-prinsip analisis
kompetisis dll.
Menggunakan teknologi dan IPA (Ilmu Alamiah) sangatlah tergantung
pada niat manusia itu sendiri sebab disamping sangat menguntungkan dan
mempermudah kegiatan manusia teknologi juga dapat merupakan malapetaka bila
deigunakan untuk maksud yang tidak baik.
IPA dan teknologi memiliki, banyak dampak positif dan negatif bagi
kelangsungan hidup manusia. Dampak positifnya adalah, meningkatkan
kamakmuran, misalnya dengan teknologi modern dapat diperoleh bahan dasar
untuk keperluan industri mendapat bibit unggul, memanfaatkan hutan sesuai jenis
dan fungsinya, mempermudah menghitung, komuniksai transportasi dsb. Dampak
Negatifnya berupa penyempitan lapangan kerja merusak lingkungan terutama
untuk teknologi Nuklir yang menggunakan Zat Radioaktif serta juga
menimbulkan beberapa penyakit yang baru yang sulit di obati dan berbahaya.
http://alfiannurrahman.blogspot.com/2013/01/ilmu-alamiah-dasar-iad_27.html
http://pjjpgsd.unesa.ac.id/mod/page/view.php?id=3
http://www.bimbingan.org/tentang-ilmu-alamiah-dasar.htm
http://dzakiyyah95.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-tujuan-mempelajari-
ilmu.html
https://intanayuda8.wordpress.com/2013/04/05/ilmu-alamiah-dasar-html/
Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari
keterangan tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa
ingin tahu manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan
seperti inilah yang disebut pseudo science. Ilmu pengetahuan juga berkembang
sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada
pada saat itu .
waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari
berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian
meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Sampai pada abad 20
dari satu helai daun atau sepotong ranting yang masih muda untuk menghasilkan
banyak tanaman. Hal ini disebabkan tanaman memiliki sel bersifat totipoten,
dimana satu sel tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan utuh
Masa ini disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat aktif,
ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini
Masa ini disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan masa
dewasa.
Sekitar empat juta tahun yang lalu muncul suatu spesies di Afrika yang
merupakan percabangan dari kera. Spesies inilah yang nantinya berkembang
menjadi homo sapiens, atau manusia sekarang ini.
4.3. Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Pada zaman dahulu kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan
maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi kurang
seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan
masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian,
pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin
tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran. Berbagai pengetahuan baru yang
bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan kepercayaan. Rasa
ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun
pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya. Menurut Auguste Comte
(1798-1857 M), dalam sajarah perkembangan jiwa manusia baik sabagai individu
maupun sebagai keseluruhan yang berlangsung tiga tahap, yaitu:
Dalam manusia curiosity (rasa ingin tahu) yang merupakan pikiran
manusia berkembang dari waktu kewaktu. Rasa ingin tahunya atau
pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan. Rasa
ingin tahu manusia berasal dari ingin mengenal dirinya sendiri, yang akhirnya
disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu rohani dan jasmani.
Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam sekitanya.
Dengan kemampuan bahasa, manusia berkomunikasi dan bertukar pengalaman
tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaan bagi manusia.
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan makhluk lain, namun
dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih
baik lagi.
Asal usul adanya kehidupan dan apa yang muncul di dunia ini tidak serta merta
muncul karena kebetulan sebagaimana secara umum dinyatakan oleh Darwinisme
dan Filsafat Materialisme. Makhluk-makhluk hidup tidak mungkin berevolusi dari
satu bentuk ke bentuk lain melalui serangkaian kebetulan. Sebaliknya semua
makhluk hidup diciptakan sendiri-sendiri dan tanpa cela. Sementara pada abad ke
21 menjelang, ilmu pengetahuan memberikan hanya satu jawaban bagi pertanyaan
asal usul kehidupan yaitu Penciptaan.
Ilmuwan kreasionis sebelum abad ke-19 tersebut antara lain adalah ahli astronomi
modern Yohannes Kepler (1571-1630), ahli fisika modern Sir Isaac Newton
(1642-1727) serta ilmuwan yang tergolong dalam Young Earth Creationists
seperti Dr. Morris, Dr. Charles Phallogy, Dr. Willder Smith dan Dr. Dimitri
Kouznetsov.Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa kreasionisme bukanlah
gagasan baru yang memiliki cara pandang tentang alam semesta dan manusia
sebagai suatu hasil penciptaan sebagaimana dalam kitab suci.Ilmuwan-ilmuwan di
atas merupakan ilmuwan yang meyakini bahwa alam semesta diciptakan oleh
Tuhan. Mereka ada
lah ilmuwan terbesar dalam kemajuan ilmiah penganut fakta penciptaan. Salah
satu pandangan penciptaannya adalah tentang alam semesta yang memiliki awal
dan batasan serta mengembang seiring waktu.
Dalam The Origin of species, Darwin tidak menggunakan istilah natural selection
dan struggle for existence dalam konteks filsafat maupun sebagai landasan bagi
kejahatan manusia. Kedua isti
lah tersebut digunakan Darwin untuk menjelaskan mekanisme reproduksi, pola
penyebaran makhluk, adanya persaingan yang universal, adanya faktor barrier
dalam lingkungannya, kompleksitas hubungan antar makhluk hidup serta
perjuangan yang keras dan upaya untuk mempertahankan keberadaan masing-
masing individu dan varietas yang sama maupun genus yang sama.Pertumbuhan
makhluk hidup yang semakin bertambah akan berakibat pada kecenderungan
struggle for existence yang tak terhindarkan. Adanya jumlah individu yang
melebihi daya dukung linhkungan akan memacu upaya struggle for existence dan
perjuangan melawan kondisi-kondisi fisik kehidupan.
Interpretasi Harun Yahya terhadap istilah natural selection dan struggle for
existence dapat diartikan sebagai upaya pertahanan diri dan mengeliminir
kelompok makhluk hidup yang dipandang sebagai pesaingnya. Pandangan ini
tentunya adalah masuk akal dan dapat dibenarkan. Harun Yahya mencontohkan
aplikasi konsep natural selection dan struggle for existence pada beberapa tokoh
besar dunia yang memiliki ambisi untuk menguasai dan menaklukkan bangsa
lain,seperti Adolf Hitler (1930-an) pemimpin nazi Jerman yang menyerang bangsa
Arya,Benito Musolini (pemimpin Italia abad ke-20) yang menggerakkan fasisme
Penjelasan di atas telah mengarahkan bahwa teori evolusi memiliki implikasi luar
di luar kajian biologi evolusi. Harun Yahya mengakui hal ini dengan memberikan
argumentasi dari berbagai pendapat atau sudut pandang yaitu sains, filsafat dan
agama. Filsafat materialisme teori evolusi
telah dipandang sebagai filsafat yang menyesatkan sebagian besar umat manusia.
Keberadaan filsafat materialisme dari teori evolusi merupakan wujud
pengingkaran atas eksistensi Tuhan sebagai pencipta alam. Teori ini dianggap
mengajarkan ateisme yang dapat menimbulkan bencana besarbagi umat
manusia.Setelah mengkaji tentang konsep asalu-usul makhluk hidup menurut teori
evolusi. Harun Yahya berupaya meyakinkan kalangan ilmuwan maupun
agamawan untuk lebih yakin pada konsep penciptaan terpisah atau kreasionisme
dengan menyatakan bahwa seluruh kehidupan telah diciptakan oleh Allah dalam
bentuknya masing-m
asing.
DalamThe Evolution Desert,Harun Yahya menyertakan penjelasn-penjelasan anti
evolusi dan kelemahan-kelemahan teori evolusi.Bukti evolusi yang ditunjukkan
oleh evolusionis dari berbagai bidang telah digunakan oleh Harun Yahya sebagai
bukti kebohongan evolusi makhluk
hidup yang menyesatkan masyarakat. Harun Yahya juga menggunakan kutipan
hasil penelitian para ahli: paleoantologi, biologi molekuler,genetika, embriologi,
bahkan beberapa konsep fisika
terutama Hukum II Thermodinamika dan bidang kajian lainnya untuk menambah
teori evolusi.
1) Adanya perbedaan yang mencolok dalam hal beban tubuhantara hewan air dan
darat, sehingga untuk mengbah diri dalam perpindahannya dari air ke darat harus
mengembangka
n sistem dan kerangka baru secara bersamaan serta memerlukan energy yang lebih
banyak untuk dapat hidup di darat.
2) Kesenjamgan dalam hal daya tahan makhluk hidup dalam merespon perubahan
suhu yang ekstrim antara perairan dengan daratan. Tidak masuk akan jika jenis
ikan mampu beralih dan secara kebetulan memiliki spesifikasi dalam sistem
metabolismenya, sebagai contoh kilit tubuh makhluk hidup yang dirancang harus
tercipta secara tiba-tiba agar jenis tersebut mampu hidup di darat.
Tiap jenis makhluk hidup tidak berkerabat satu sama lain dan tidak diturunkan
dari moyang yang sama. Masing-masing merupakan hasil dari suatu tindakan
penciptaan tersendiri. Ini adalah sebagian dari gagasan pokok kreasionismenya.
Variasi yang ditemukan pada makhluk hidup merupakan hasil aneka kombinasi
informasi genetic yang sudah ada dan dalam prosesnya tidak terjadi penambahan
karakteristik baru pada informasi genetia tersebut. Lebih lanjut Harun
Yahya mengungkapkan adanya variasi terbatas dalam hal informasi yang ada.
Dalam genepool
variasi dapat menyebabkan karakteristik yang ada dalam kelompok gen suatu
spesies yang bisa
Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ditemukan pada tubuh makhluk hidup
merupakan hasil ciptaan Sang Pencipta, bukan suatu proses kebetulan. Secara
sadar manusia harus mampu
mengamati lebih teliti bahwa dalam setiap makhluk hidup memiliki kerumitan
structural. Salah satu contoh structural rumit yang ditunjukkan oleh Harun Yahya
adalah mata trilobita. Trilobita adalah arthropoda (hewan beruas) yang
menyerupai kepiting dan serangga, yang hidup didasar laut pada 600-250 juta
tahun yang lalu. Mata trilobite tersusun dari ribuan unit mata yang memiliki
sistem lensa ganda yang rumit.Menurut ahli geologi, Daud Raup, mata trilobite
memi
liki desain optimal yang hanya bisa diciptakan oleh perancang. Maka tidak akan
ada seorang perancang pun yang mampu menandingi rancangannya selain
intelligent designer yaitu Allah.
Tentunya gagasan Harun Yahya yang menganggap bahwa mata trilobita sebagai
bukti bahwa
makhluk tersebut merupakan hasil suatu tindakan penciptaan dengan strukturnya
yang sangat rumit sadalah masuk akal.
Kecanggihan sistem organ tubuh makhluk hidup adalah hasil kesempurnaan
kehendak dan kebijakan-Nya yang mengindikasikan teknologi super canggih. Hal
ini jelas bukanlah teknologi yang dapat ditandingi oleh siapapun. Struktur DNA
yang sedemikian rumitnya mampu menjadi sumber genetis yang dapat
menghasilkan sistem organ yang berbeda-beda dengan kode-kode genetic yang
beraneka ragam.Dari informasi genetik tersebut dapat terancang sekian macam
organ tubuh yang kompleks menurut struktur dan fungsinyamasing-masing.
Semua itu tidak lain karena gagasan Harun Yahya saatini telah berpengaruh
terhadap berbagai kalangan. Namun, ada baiknya gagasannya perlu ditinjau
kembali serta dipertimbangkan kembali, kemungkinan kreasionismenya akan
berimplikasi terhadap berbagai bidang pemikiran,
terutama dalam hubungannya dengan sains dan agama serta eksistensi manusia
dalam kehidupan.
A. Pendahuluan
Artikel ini saya tulis sebagai tugas mandiri dengan materi pembahasan
penjelasan Al-Quran tentang penciptaan alam semesta. Ini merupakan
pembahasan yang panjang dan membutuhkan beragam cabang keilmuan, maka
untuk membatasinya penulis hanya akan membahas tentang teori penciptaan alam
semesta yaitu Big Bang atau Dentuman Besar dimana teori ini adalah titik terakhir
yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta dan sesuai
dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran.
َىال َعرْ ِش َمالَ ُك ْم ِم ْندُونِ ِه ِم ْن َولِي ٍَّواَل َشفِي ٍعأَفَاَل تَتَ َذ َّكرُون
ْ َيستَّ ِةأَيَّا ٍمثُ َّما ْستَ َوى َعل َ ْاللَّهُالَّ ِذي َخلَقَال َّس َما َواتِ َواأْل َر
ِ ِض َو َمابَ ْينَهُ َماف
Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala
yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam
di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat
pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ?”(Q.S. Al-
Sajdah [32] :4 )
Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di
atas Arasy, sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya.Allah SWT menegaskan
bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak bahaya,
malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi syafaat ketika
azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang Maha Kuasa
menentukan segala sesuatu.Kemudian Allah SWT memperingatkan: “Apakah
kamu hai manusia tidak dapat mengambil pelajaran dan memikirkan apa yang
selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu masih juga menyembah selain Allah?
(Sumber: Tafsir Depag)
Artinya: “aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk
menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka
sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai
penolong.”(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan
itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia. Setan
itu tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan kejadiannya
Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
(Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu);
sebagai kemuliaan dari-Nya dan nikmat bagi manusia serta perbekalan hidup dan
kemanfaatan untuk waktu tertentu. (dan Dia berkehendak [menciptakan] langit);
lafazh “Tsummas tawa: (artinya): ‘dan Dia berkehendak (menciptakan)’ ”,
mashdar/kata bendanya adalah istiwa’. Jadi, al-Istiwa’ artinya meninggi dan naik
keatas sesuatu sebagaimana makna firman Allah Ta’ala (dalam ayat yang lain-
red): “Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas
bahtera itu…”. (QSAl-Mu’minun/23:28). (lalu dijadikan-Nya); meluruskan
(menyempurnakan) penciptaannya (langit) sehingga tidak bengkok (tidak ada
cacat didalamnya-red) [Zub]. (tujuh langit! Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu); meskipun demikian Ilmu-Nya mencakup segala sesuatu, Maha Suci Dia
Yang tiada ilah dan Rabb (Yang berhak disembah) selain-Nya. (Sumber: Tafsir
Depag).
Dari ketiga ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan
segala ke maha kuasaan-Nya yang telah menciptakan alam semesta, tanpa ada
campur tangan dari siapapun. Ketiga ayat di atas pun sekaligus menentang pada
pernyataan para philosof materalis yang mengatakan bahwa “alam semesta ini
3. Enam Masa Penciptaan Alam Semesta
َىال َعرْ ِش َمالَ ُك ْم ِم ْندُونِ ِه ِم ْن َولِي ٍَّواَل َشفِي ٍعأَفَاَل تَتَ َذ َّكرُون
ْ َيستَّ ِةأَيَّا ٍمثُ َّما ْستَ َوى َعل َ ْاللَّهُالَّ ِذي َخلَقَال َّس َما َواتِ َواأْل َر
ِ ِض َو َمابَ ْينَهُ َماف
Artinya : “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala
yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi
dalam enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam
menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam
tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.
a. Fase Pertama
Ini dimulai dengan sebuah ldakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar
tahun lalu.Inilah awal terciptanya materi, energy, dan waktu. “Ledakan” pada
hakikatnya adalah pengembangan ruang.Materi yang mula-mula terbentuk adalah
hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama.Hasi
fusi nuklir antara inti-inti hydrogen, meghasilkan unsure-unsur yang lebih berat,
seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.
b. Fase Kedua
Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
c. Fase Ketiga
d. Fase Keempat
َ َْواأْل َر
ضبَ ْع َد َذلِ َكد ََحاهَا
e. Fase Kelima
f. Fase Keenam
Ilmu yang tidak disertai dengan agama akan hancur dan tumbang karena
tidak adanya kekuatan iman. Sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi rusak
karena akan dapat salah mengartikannya. Sebagaimana orang-orang materalis
yang selalu menentang akan adanya penciptaan alam
semesta. Ini merupakan contoh yang sangat signifikan jika ilmu pengetahuan
tidak disertai dengan ajaran-ajaran agama.
[2] Alam semesta berasal dari ketiadaan dan kemudian menjadi ada, ( terjadi
proses penciptaan) oleh Allah SWT
[4] Al-Qur’an lebih dahulu menceritakan tentang proses penciptaan alam semesta
jauh sebelum ilmu pengetahuan mencapainya (sekitar abad 6) dan kini kebenaran
Teori keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini
menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir. Hal
tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki jumlah yang tetap
sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda. Dalam teori ini tidak dikenal
istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta ada dan akan tetap ada.
Sejak ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid,
meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi tersebut
timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi dan gaya repulsi
kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu, ekspansi tersebut pasti akan
berhenti. Berarti secara umum teori ini berlawanan dengan teori keadaan tetap
karena mengenal penciptaan dan kiamat.
3. Teori Nebular
Hipotesis teori nebular dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jeffreys di tahun 1919. Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan
hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet besar
terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang saling
berdekatan. Peristiwa mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali
terjadi, oleh karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk
planet.
Demikianlah beberapa teori tentang asal usul alam semesta. Percaya atau
tidak, mari kita kembalikan pada keyakinan kita masing-masing. Seperti halnya
kita mempercayai teori-teori asal usul kehidupan.
pengetahuan yang benar. Dalam proses berpikir itu, menimbulkan penalaran yang
bersifat logis, analistis dan ilmiah. Berpikir secara ilmiah berarti berpikir secara
dari kedua konsep berpikir tersebut dinamakan sebagai metode ilmiah. Dimana
empirisme.
gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang ada di alam semesta ini akan menjadi
manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, hasil percobaan yang dilakukan
kebenaran yang relatif dari suatu hal. Tidak semua pengetahuan dapat disebut
sebagai berikut:
1. Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
pengetahuan.
ILMU ALAMIAH DASAR/ 6B
2. Objektif Page 47
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh
fakta empiris.
3. Metodik
Langkah-langkah metode ilmiah sebagai berikut:
a. Perumusan masalah
Yang dimaksud masalah adalah menyangkut topik atau objek yang diteliti
batasan yang jelas serta dapat diidentifikasi faktor-faktor yang terkait. Oleh
sebab itu, masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana
tentang objek yang diteliti itu.
b. Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan tentang kemungkinan jawaban sementara
tentang masalah yang ditetapkan.
c. Pengujian Hipotesis
Merupakan upaya pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan dan diuji apakah fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
d. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hipotesis yang diterima
merupakan pengetahuan yang kebenarannya teruji secara ilmiah dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
yang benar. Disebut sebagai data yang benar, manakala data itu
Rasional/Masuk akal
apa yang menjadi sebab dan apa pula akibatnya. Segala sesuatu
Terbuka
menutup diri.
Pola pikir dalam berpikir ilmiah terdiri dari dua, yaitu: Induktif dan
Deduktif
Induktif Deductive
Pengambilan kesimpulan dari kasus Pengambilan kesimpulan dari kasus
yang bersifat khusus ke yang umum. yang bersifat umum ke yang khusus.
Dunia empirik (induktif) yang objektif Dunia rasional (deduktif) adalah
dan berorientasi pada fakta koheren, logis, dan sistematis, dengan
sebagaimana adanya. logika deduktif sebagai sendi
pengikatnya.
Contoh sederhana:
Induktif :
Tumbuhanakanmati
Hewanakanmati (khusus)
Manusiaakanmati
Kesimpulan :
Semuamakhlukhidupakanmati
(umum)
- Menerima klaim dalam bukti adanya atau bahkan dalam menghadapi bukti yang
bertentangan.
cara:
Mengambil kesimpulan dengan berprasangka yang
1. Prasangka tidak berdasarkan penalaran logika.
B. Komponen-Komponen IPA
manusia tentang gejala-gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara
tersebut yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, komponen IPA
kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum
dan teori. Srini M. Iskandar (1997: 2) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-
yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Fakta diperoleh
dari hasil observasi secara intensif dan kontinu/terus-menerus. Contoh dari fakta
Sains adalah garam rasanya asin, besi tengelam dalam air, tanggal 27 Mei 2006
IPA sebagai proses, menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh
hasil (produk), inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui
IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan (Srini M. Iskandar,
1997: 5).
lain keterampilan:
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan
untuk mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa kriteria yang termasuk dalam
1. Masalah
2. perumusan masalah
3. perumusan hipotesis
5. pengujian hipotesis
6. penarikan kesimpulan
Abu Ahmadi dan A. Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004.
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Heri Purnama, Ilmu Alamiah Dasar , Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010.
Maskoeri Jarin, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023808-pengertian-penelitian-
ilmiah-dan-non/#ixzz2xL1CCHhQ
BAB 6
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang
dapat diperbarui oleh lingkungan dalam waktu yang relatif cepat. Jenis
sumber daya ini yang banyak diinginkan karena sering pembaharuan.
Contoh: hewan, tumbuhan,air, tanah, dan lain-lain.
Sumber daya alam tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang
tidak mudah diperbaharui oleh lingkungan.Sumber daya ini sangat
membutuhkan waktu beratus-ratus tahun untuk dapat pembaharuan.
Contoh: minyak, gas, batubara, dan lain-lain.
2. Berdasarkan potensinya
a. Sumber daya material
Sumber daya materi adalah aset yang dimanfaatkan oleh masyarakat
dengan sebaik-baiknya. Contoh: perlengkapan pembangunan, kayu, batu,
emas, tembaga, dll.
b. Sumber daya energy
Sumber daya energy secara umum didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan sebagai sebuah sumber energi. Contoh: minyak, gas,
batubara, air, dll.
c. Sumber daya ruang
Sumber daya ruang adalah ruang bebas untuk bergerak. Contoh: arena
bermain.
b. Sengkedan
Gambar 2. 2 Sengkedan
1. Masalah kependudukan
f.) Migrasi
*Penyakit menular.
2. Tanah longsor
3. Kebakaran hutan
4. pencemaran lingkungan
Replace (penggantian)
Tenaga Nuklir
https://iadekstensi2010.files.wordpress.com/2012/01/x-xi-sumber-daya-alam-dan-
lingkungan.pdf
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menerapkan-konsep-5-r.html
http://ayu3-potter.blogspot.com/.../perinsip-dan-usaha-pelestarian-sumber.html
http://www.artikellingkunganhidup.com /Contoh Artikel Lingkungan Hidup.html
https://sabangsampaimeraoke.wordpress.com/masalah-kependudukan-dan-
solusinya/
file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_
UNTUK_SD/BBM_4.pdf
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA
dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan
teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya
terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988), ilmuwan IPA
dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan
IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja.
Menurut White & Fredriksen (2000), IPA dapat dipandang sebagai proses untuk
membentuk hokum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk
memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku.
B. Perkembangan Teknologi
Dampak Negatif :
1. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
2. Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.
3. Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Melalui internet kita dapat
memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh
layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
4. Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi
komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai
file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena
teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
Dampak negatif :
1. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi
yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan:
konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
Dampak Negatif :
1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven,
2. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindak kriminal.
Menjelang akhir Perang Dunia II, Wenher von Braun menembakkan roket
V-2nya dari daratan Eropa ke Pantai Inggris. Sebelum dasawarsa 60-an berakhir,
ia telah meluncurkan roket Saturn untuk mengorbitkan pesawat antariksa Apollo
yang membawa manusia ke bulan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya
mempunyai pengaruh langsung pada kehidupan. Pengaruh tersebut sifatnya
berbeda-beda, yang jelas perkembangan itu mempengaruhi empat bidang, yaitu:
a. Bidang intelektual, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ataupun kepercayaan-
kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan-kebiasaan baru.
b. Bidang industri dan kemampuan di medan perang.
c. Perubahan yang dibawakannya pada organisasi-organisasi sosial, lambat-laun
merambat dalam kehidupan polotik.
d. Perubahan maupun benturan terhadap tata lingkungan.
E. Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup
dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari
paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989)
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan
ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian
dari organisme hidup, dan atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan
jasa.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan
terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu :
1. Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
2. Penggunaan medium yang cocok.
3. Keadaan aseptik.
4. Pengaturan udara yang baik.
3. Kloning
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha
untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan
utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen
yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan tersebut,
kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio
dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara
genetik identik untuk memproduksi hewan ternak. Sedangkan kloning dengan
transfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain sehingga diperoleh
individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya.
Ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi merupakan dua sosok yang saling
berkesinambungan satu sama lain.Sains merupakan sumber teknologi yang
mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai ide-ide sebagai
penemuan-penemuan baru.Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari sains yang
dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yang merupakan fenomena sosial buatan
manusia.Tanpa manusia,teknologi pun tak akan pernah lahir karena manusialah
yang mengendalikan segala operasionalnya.
1. http://apprillio.blogspot.com/2014/10/makalah-bioteknologi.html
2. http://arrijalrasyid789.blogspot.com/
3. http://edukasizon.blogspot.com/2013/03/ilmu-pengetahuan-alam-
sebagai-dasar.html
4. http://tujuhteknologimasadepan.blogspot.com