OLEH:
KELOMPOK 1
NURMULIA
ADELIA RACHMAN
NURANNISA
AHMAD AL QADRI
MUH. RESKI R
MTS BONTOCINDE
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
wilayah urban tercepat di dunia. Ketika setengah dari penduduk bumi saat ini tinggal di
area urban, sekitar 22 kota di dunia, sebagian besar di Asia, sudah berstatus menjadi
yang sama dengan bagian lain di dunia. Pada saat ini dan dalam kurun waktu dua dekade
mendatang, rata-rata pertumbuhan penduduk urban berada dalam kisaran antara 3,0-3,5%
per tahun atau 2-2,5 kali lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk rata-rata nasional
(Setiadi, 2006). Hal ini sesuai dengan pernyataan G. Hardoy seperti dikutip Kirby, bahwa
urbanisasi merupakan respon logik dari pola dan peluang ekonomi di pusat kota yang
merupakan salah satu pemicu tumbuhnya peluang-peluang ekonomi yang pada gilirannya
akan memicu pergerakan masyarakat urban di pusat kota-kota besar seperti Jakarta.
Chapin dan Edward melihat bahwa terdapat hubungan yang erat antara pergerakan
masyarakat kota, infrastruktur, dan tren ekonomi kota terhadap perubahan struktur atau
morfologi ruang kota, baik yang terkait dengan aspek tata guna lahan maupun elemen
fisik urban (Chapin, 1985). Salah satu contohnya adalah kecenderungan penggunaan
munculnya fungsi komersial dimana ada peluang bisnis. Tren tersebut juga mendukung
percepatan tumbuh kembang peralihan fungsi dan perubahan fisik untuk menjawab
dirancang berdasarkan aksesibilitas dan lokasi yang strategis. Kawasan hunian juga
diharuskan memiliki sarana penunjang. Tetapi dengan adanya pertumbuhan kota dan
hunian seringkali mengalami perubahan. Perubahan yang paling sering terjadi yaitu
perubahan fungsi bangunan hunian menjadi komersial, khususnya tempat bersosialisasi seperti cafe, restoran, lounge, butik pakaian,
Perubahan biasanya terjadi bukan hanya pada beberapa bangunan, tetapi meluas hampir
pada keseluruhan penggal jalan. Dengan berubahnya fungsi, keragaman kegiatan juga
titik-titik yang menjadi pusat kegiatan atau di sepanjang jalur akses utama. Dalam tata
guna lahan dalam peta masterplan yang berlaku di Indonesia, kawasan ini ditandai
dengan warna merah. Sedangkan kawasan hunian ditunjukkan dengan warna kuning.
Namun dalam pengamatan terhadap peta pertumbuhan kota Jakarta, ada kecenderungan
bahwa dalam kurun waktu satu dekade ini, banyak area hunian di lokasi strategis yang
tumbuh dan berkembang menjadi area komersial. Yang unik, kegiatan komersial yang
ditawarkan umumnya dalam bentuk tempat sosialisasi dan aktualisasi gaya hidup
masyarakat urban yang ditandai oleh kehadiran cafe, restoran, Lounge, Coffee Club, butik
dan sebagainya.
Tebet, Kebayoran Baru dan Pondok Indah. Pada masing-masing kawasan, perkembangan
keragaman fungsi dan kegiatan terlihat berbeda. Perubahan kawasan hunian Kemang dan
Kebayoran Baru menjadi deretan cafe, restoran dan toko-toko kecil dipicu oleh adanya
perkembangan gaya hidup masyarakat setempat. Berbeda dengan kawasan Kemang dan
Kebayoran Baru, kawasan hunian di Pondok Indah berubah fungsi menjadi bangunan
dengan fungsi campuran yang membentuk kelompok fungsi, seperti komplek rumah toko,
dan rumah kantor (Kompas, 2009). Begitu juga dengan kawasan Tebet. Dengan pemicu
yang beragam, perubahan fungsi yang terjadi di masing-masing jalan utama kawasan
dan beberapa telah mendapat perhatian dari pemerintah kota. Kawasan Kemang adalah
salah satu contoh kawasan di Jakarta yang mengalami proses ini. Dari sebuah kawasan
perumahan di pinggiran kota, kini Kemang sangat dikenal sebagai kawasan yang
komersial mampu menghidupkan kota. Perubahan fungsi kawasan mampu menghidupkan kota dan menjanjikan peningkatan
komersial di kawasan hunian akan memicu perubahan kapasitas, volume dan intensitas
penggunaan ruang kota yang pada gilirannya sering menimbulkan berbagai persoalan
kota.
1. 2. Rumusan masalah
hunian dan komersial merupakan dua fungsi yang sifatnya berbeda. Area hunian
membutuhkan aksesibilitas tinggi dan sifatnya sangat terbuka (public). Dengan kondisi
tersebut, maka meningkatnya fungsi komersial pada area hunian tentu akan menimbulkan
Perubahan fungsi hunian menjadi shopping street, seperti cafe, resto, coffee club,
lounge, tanpa diimbangi oleh kapasitas dan daya dukung lingkungan akan menimbulkan
Tebet, maka pertanyaan yang saya ajukan dalam tesis ini adalah bagaimana
ruang kota.
BAB II
PEMBAHASAN
Telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan dinamika penduduk adalah perubahan perubahan penduduk, terutama dalam
jumlah penduduk dan komposisi penduduk dari suatu daerah. Penyebab dari perubahan perubahan atau dinamika penduduk dari
suatu daerah dapat dibedakan menjadi sebab langsung dan sebab tidaklangsung.
1. Penyebab Langsung
Adalah penyebab yang secara langsung dapat menjadikan adanya perubahan - perubahan dalam hal jumlah penduduk dan komposisi
penduduk dari suatudaerah. Yang dapat dikatakan sebagai penyebab langsung dari dinamika penduduk suatu daerah adalah:
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Perpindahan penduduk
Adanya suatu kelahiran bayi yang lebih besar dari angka kematian disuatudaerah berarti jumlah dan komposisi penduduk didaerah
Contohnya :
Pada tahun 1979, kecamatan Pandan Arum jumlah penduduk wanitanya15.000 orang, dan laki-laki 10.000 orang. Sehingga jumlah
penduduk dikecamatanPandan Arum berujumlah 25.000 orang kemudian pada tahun 1980 di kecamatantersebut terjadi kelahiran
1.000 bayi wanita, ini berarti pada tahun 1980, jumlah penduduk dikecamatan pandan arum sudah berjumlah 26.000 orang dan
komposisi penduduk juga berubah dimana jumlah penduduk wanitanya lebih banyak lagi, dan penduduk yang berusia muda
bertambah jumlahnya
Dari gambar dimuka, jelas bahwa kelahiran dapat menjadikan perubahan jumlah dan komposisi penduduk suatu daerah, atau dengan
kata lain kelahiran secaralangsung menambah jumlah penduduk dan dapat merubah komposisi penduduk
suatudaerah.Adanya kematian atau orang yang meninggal dunia dari penduduk suatudaerah juga dapat menjadikan perubahan
penduduk daerah tersebut. Adanya kematian berarti secara langsung mengurangi jumlah penduduk yang ada dan menjadikan pula
dapat pula menambah jumlah penduduk serta merubah komposisi penduduk suatu daerah. Mengurangi bagidaerah yang
Contohnya:
perpindahan pak Ali tersebut secara langsung akan mengurangi jumlah penduduk
kecamatan “A” yang ditinggalkan oleh pak Ali, dan akan menambah jumlah penduduk kecamatan “B” yang didatangi Pak Ali
Adalah penyebab yang secara tidak langsung dapat menjadikan perubahan perubahan atau dinamika penduduk.Termasuk dalam
a. Keadaan Sosial :
Darii penduduk secara tidak langsung akan mempengaruhiterhadap dinamika penduduk dari suatu daerah .
b. Keadaan budaya :
Secara tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya perubahan perubahan atau dinamika penduduk, hal ini ditunjukan
denganadanya kebiasaan atau pandangan masyarakat yang menyatakan banyk anak banyak rezeki, mangan ora mangan waton
c. Keadaan ekonomi :
Secara tidak langsung akan berpengaruh pula terhadapdinamika penduduk suatu daerah, hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.padadaerah daerah yang keadaan ekonominya masih rendah atau lemah makacenderum didaerah tersebut banayk kematian
Apabila kita ingin mengetahui keadaan dinemika penduduk suatu daerah,dapat diketahui dari keadaan jumlah penduduk didaerah
tersebut dari tahun ke tahun.Keadaan jumlah penduduk dunia pada umumnya dan diindonesia pada khusus nya,dari masa-masa
yang telah lalu dan sampai saat ini dan diperkirakan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang, akan dijelaskan pada uraian
berikut. Sepertikita ketahui bersama bahwa dunia ini pada mulanya hanya dihuni oleh dua orang saja,yaitu seorang laki laki dan
seorang wanita. Dari kedua orang tersebut berkembang beranak pinak menjadi beribu ribu bahkan berjuta juta orang, sehingga dunia
inimenjadi penuh dan sesak oleh penduduk.Pada tahun 1 M, penduduk dunia diperkirakan sudah mencapai 250 juta,selanjutnya
pada tahun 1650 penduduk dunia berjumlah 500 juta. Kemudian 180tahun lagi, yaitu pada tahun 1830 jumlah penduduknya menjadi
1000 juta, dan 100tahun kemudian pada 1930 penduduk didunia bertambah menjadi 2000 juta jiwa.Pada tahun 1970 penduduk
dunia sudah menjadi 3600 juta dan sampai saat inidiperkirakan jumlah mencapai lebih dari 4000 juta jiwa dan dapat diperkirakan
padatahun 2000 nanti penduduk di dunia sudah lebih dari 6000 juta jiwa. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada table 1 berikut :
Tabel 1
Dari uraian di atas ternyata bahwa penduduk dunia jumlahnya bertambah banyakdua kali lipat dalam waktu yang semakin
pendek.Pertama bertambah dua kali lipat dalam jangka waktu 1650 tahun, kemudian hanyadalam jangka waktu 180 tahun ,
selanjutnya hanya 100 tahun, bahkan kemudianhanya dalam 40 tahun saja penduduk dunia sudah berlipat ganda jumlahnya, hal ini
Pada tahun 1979 penduduk dunia diperkirakan sekitar 4.438 juta jiwa dan hampir58% dari penduduk dunia atau 2.591,9 juta orang
berdiam di Benua Asia. Sedangkatdi Benua Amerika ada 14% atau 60,1 juta orang, di Eropa 17% atau 746,2 juta orang,di Afrika 10,5%
atau 469,5 juta orang, Australia dan Oceania 0,5 % dari penduduk dunia atau 22,4 juta orang.
Di dunia ini ada 10 negara yang mempunyai jumlah penduduk yang termasuk dalam golongan 10 besar dunia.
Tabel 2.
TAHUN 1979
juta jiwa dan yang kedua Indiadengan jumlah penduduk 679,8 juta jiwa, sedangkan Negara Repuplik Indonesiamenempati urutan
kelima di dunia dengan jumlah penduduk sebesar 148,1 juta jiwa,untuk negara-negara lainnya yang termasuk besar dalam hal jumlah
Mengenai keadaan perubahan jumlah penduduk di Indonesia Nampak juga bahwa penduduk Indonesia terus bertambah banyak.
Ternyata di Indonesia juga telah terjadiapa yang di sebut sebagai peledakan penduduk, hal ini terutama terjadi di pulau jawa.
Pada tahun 1880 dipwrkirakan jumlah pen duduk Indonesia ada 25,8 juta jiwa, dalamwaktu 25 tahun kemudian penduduk Indonesia
sudah berubah menjadi 37,4 juta jiwadan 25 tahun lagi yaitu pada tahun 1930 sudah menjadi dua kali lipat yaitu 60,7 juta jiwa.
Sampai pada tahun 1980 penduduk Indonesia sudah berjumlah 147,3 juta jiwa.Jumlah penduduk indoensia dari thun 1880 sampai
TABEL 3
TAHUN 1980-2000
1961 97 JUTA
di pulau jawa yang luasnya kuranglebih 7% dari luas selurus wilayah Indonesia. Dari table 4 dapat dilihat mengenai jumlah dan
TABEL 4
KM2)
MADURA 119,23
SELATAN
LAIN
Keadaan jumlah penduduk terus bertambah banyak dari tahun ke than baik di duniamaupun di Indonesia, hal ini tercermin dari
tingginya angka pertumbuhan penduduk.Angka pertumbuhan penduduk yang disebabkan karena kelahiran dan kematian bayi
disebut dengan ” Angka pertumbuhan penduduk alamiah “ disingkat APPA ataudalam bahasa inggrisnya disebut “ Crude Rate of
Adapun untuk mencari angka pertumbuhan penduduk alamiah dari suatu daerah atau negara, dapat dicari dengan menggunakan
Keterangan:
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
(Sugiono, 1999). Menurut Sujana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenaisekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara karena dapat menghambat
pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu
mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin
meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah
baru guna memperluas lapangan kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang
lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan
B.SARAN
Untuk mengurangi pemadatan penduduk dapat dilakukan dengan cara upaya-upaya yang dalam penanggulangan/penegndalian
ledakan penduduk.Dengan adanya cara penanggulangan terebut,maka untuk mengurangi ledakan penduduk dapat berkurang.