Oleh :
Dimas Kurniawan
Komisariat LIPIA
Daerah Jakarta Selatan
DAUROH MARHALAH 2
KAMMI DAERAH SERANG
NAFAS KAMMI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Saat ini KAMMI sudah tidak lagi hidup di era ’98, yang mana tantangan
gerakan begitu definitif: ganti rezim Orba. Tantangan KAMMI saat ini adalah era
baru yang lebih terbuka. Hidup di era akumulasi 3 momentum sejarah sekaligus:
momentum pergeseran peradaban global, momentum kebangsaan, dan momentum
sejarah baru gerakan mahasiswa. Di sini tantangan KAMMI sebagai kaum muda
muslim pun semakin kompleks dan karenanya membutuhkan desain gerakan yang
tidak sederhana.
Dunia saat ini sedang menghadapi perubahan industri ke-4 atau yang
dikenal dengan Industri 4.0. Berdasarkan analisis Mckinsey Global Institute,
Industri 4.0 memberikan dampak yang sangat besar dan luas, terutama pada sektor
lapangan kerja, di mana robot dan mesin akan menghilangkan banyak lapangan
kerja di dunia. Untuk itu era revolusi industri ini harus disikapi oleh pelaku
industri dengan bijak dan hati-hati
REVOLUSI INDUSTRI
Sejarah revolusi industri dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri
4.0. Fase industri merupakan real change dari perubahan yang ada. Industri 1.0
ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi
aktivitas manusia, industri 2.0 dicirikan oleh produksi massal dan standarisasi
mutu, industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas
manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 selanjutnya hadir
menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi
manufaktur (Hermann et al, 2015; Irianto, 2017).
Berikut ini adalah revolusi industri beserta penemuan dan penggunaan hasil dari
revolusi industri tersebut :
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai revolusi industri 4.0 bisa menjadi
peluang maupun menjadi ancaman. "Apakah revolusi industri ini sebuah peluang
besar? Jawaban saya, iya. Kalau kita mempersiapkan, merencanakan, dan bisa
mengantisipasi ini. Apakan revolusi 4.0 ini sebuah ancaman? Menurut saya
jawabannya, iya dan tidak. Bisa iya bisa tidak, tergantung kita,"
(Jokowidodo,2018)
Di era ini juga umat Islam terhubungkan secara global dengan internet,
kemudahan akses pesawat yang menghimpun berbagai masyarakat dunia
bermigrasi dari satu negara ke negara lainnya, sehingga satu sama lain bisa
berkomunikasi dan lebih jauh saling berkoordinasi. Hal ini semakin memudahkan
umat Islam kembali bangkit dan bersatu secara global. Kemudian, hal yang tak
terbantahkan adalah ide integrasi akan semakin meluas dan masif.
Ketiga landasan ini diikat dalam satu istilah yang disebut dengan mihwar
gerakan. Mihwar gerakan KAMMI disusun menjadi enam mihwar gerakan,
mihwar ini diambil dari teoritisasi prinsip gerakan KAMMI ke dalam perluasan
perjalanan dakwah KAMMI. Mihwar gerakan ini penting sebab dengan adanya
rumusan mihwar gerakan, maka KAMMI tidak mudah dimakan agenda orang lain
atau bahkan dipermainkan isu-isu publik yang memicu reaksioner gerakan
mahasiswa. Dengan rumusan mihwar gerakan maka perjuangan kader-kader
KAMMI dapat dikategorikan berjihad bil manhaj.
Teoritisasi
Prinsip Gerakan KAMMI Mihwar Gerakan
Transformasional
Kemenangan Islam adalah
Ideologisasi
Jiwa Perjuangan KAMMI
Kebatilan adalah Musuh
Resistensi
Abadi KAMMI
Solusi Islam adalah Tawaran
Reformulasi
Perjuangan KAMMI
Perbaikan adalah Tradisi
Rekonstruksi
Perjuangan KAMMI
Kepemimpinan Umat adalah
Leaderisasi
Strategi Perjuangan KAMMI
Persaudaraan adalah Watak
Internasionalisasi
Muamalah KAMMI
Lalu selanjutnya yang kita bahas adalah fase keenam, yaitu fase
internasionalisasi, Jika bangsa ini telah bersatu dalam semangat religi dan
kebaikan, maka kebaikan Indonesia harus diperluas untuk dirasakan oleh negeri
lainnya. Karena itu Indonesia harus mengawali spirit global partnership
(kerjasama global) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kemanusiaan. Ini
adalah implementasi dari ukhuwah islamiyah, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah
‘alamiyah. KAMMI berprinsip persaudaraan adalah watak mu’amalah kammi.
Jika banyak negara merancang visi 2020, kammi lebih awal di tahun 2019 sudah
menabuh genderang global partnership daripada negara lainnya yang
menghendaki pasar bebas sebebas-bebasnya dengan meyakini tesis pemenang
dunia global adalah kapitalisme liberal. KAMMI hanya meyakini dengan usaha
perbaikan yang telah dilakukannya, kisah kapitalisme liberal Barat yang sangat
rakus ini berhasil dihentikan di Indonesia dengan ekonomi barunya, ekonomi
spiritual, lalu kita memasuki fase baru dengan global new map (peta global baru)
dengan Islam sebagai kekuatannya.
Pada era industri 4.0 ini juga yang menjadi tantangan KAMMI adalah
Globalisasi, yang mana di atas negara terdapat kekuatan global yang disebut
korporasi global. Korporasi global ini bisa berbentuk perusahaan industri global,
yang hadir mewarnai kehidupan manusia bisa berbentuk makanan, obat-obatan,
pakaian, dan kesenangan hidup, dari musik, film, hingga berbagai hiburan
kehidupan. Produk akhirnya berupa life style (gaya hidup). Bahkan di antara
korporasi global terdapat korporasi khusus yang memproduksi senjata, dari
senjata ringan hingga senjata pemusnah massal. Persaingan antar korporasi global
bisa berakibat fatal bagi kehidupan sebuah negara. Bahkan kerap kali perundang-
undangan kita adalah produk dari hasil titipan korporasi asing untuk memuluskan
kepentingannya menghegemoni negara. Di negara-negara maju seperti di Amerika
Serikat, sesungguhnya yang mengendalikan negara adalah korporasi. Di sini nasib
negara ditentukan oleh hasil negosiasi transaksional antara negara dan korporasi
global. Korporasi ini adalah elemen imperialisme gaya baru. Karena itu elemen
korporasi global merupakan medan kompetisi gerakan mahasiswa yang perlu
diperhitungkan.
Dalam level global ini, kader KAMMI harus kritis terhadap sepak terjang
berbagai korporasi besar. Pada saat yang sama kader juga harus bisa membangun
aliansi global—berbasis pemuda (base on youth), sebab perjuangan bersifat
jangka panjang. Mental yang terlebih dahulu dibangun adalah mental penaklukan.
Mental kompetitif agar daya saing bangsa pun terbangun karena para pemudanya
memiliki daya saing yang bagus.
KESIMPULAN
Memasuki babak baru di Revolusi Industri 4.0 ini, indonesia sangat serius
dalam menghadapi gelombang besar yang mutlak terjadi dan kesiapan pemerintah
pun terlihat dari peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan
strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini. Tidak hanya
pemerintah yang menyiapkan peta besar untuk melalui hantaman gelombang yang
ada didepan ini, KAMMI pun membenahi bahteranya melalui transformasi
gerakan yang lebih luas dengan memasang mihwar gerakan yang teorisasinya dari
Prinsip Gerakan KAMMI sebagai pijakan dalam berjihad bil manhaj. Tak lupa
mempersiapkan Kader-kadernya yang sebagai awak kapal dengan membangun
aliansi global base on youth.
REFERENSI
S.Pd, Gunawan. 2019. Mencari Peluang Di Revolusi Industri 4.0 Untuk Melalui
Era Disrupsi 4.0. : Queency Publisher.
Eka Satya, Venti. 2018. Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Jakarta :
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
Kusuma, Hendra. 2018. Revolusi Industri 4.0 Peluang atau Ancaman? Ini Kata
Jokowi. Jakarta : detik Finance