M2. Kelompok 3 - Askep Luka Bakar - PPT
M2. Kelompok 3 - Askep Luka Bakar - PPT
Askep
Luka Ba
3 kar
Keperawatan Kritis
Anggota Kelompok
Nanda Herlia (I10311810114)
Dewi Safa Oktarini (I1031181015)
Putri Ananda Amalia (I1031181030)
Syaifallah Aziz (I103118101037)
Putri Aldila Oktalia (I1031181028)
Zehro Masitoh (I1031181039)
Frananda Rajaki (I1031181040)
Hartini (I1031181043)
Golda Clara Kalagison (I1031181052)
Latar Belakang
Luka bakar merupakan penyebab umum terjadinya cedera
traumatik dan kondisi kegawatan utama di ruang gawat darurat
yang memiliki berbagai jenis permasalahan, tingkat mortalitas dan
morbiditas yang tinggi.
WHO menyebutkan kejadian luka bakar sangat tinggi pada negara
dengan penghasilan rendah dengan jumlah kematian hampir 90% dan
tinggi terjadi di Pakistan, dan India. Di Indonesia kejadian luka
bakar menyebabkan sekitar 195.000 kematian setiap tahunnya.
Definisi Definisi
Luka bakar merupakan suatu Skin graft adalah tindakan
bentuk kerusakan atau memindahkan bagian dari kulit yang
kehilangan jaringan sebagai telah dipisahkan dari tempat suplai
darah lokalnya ke lokasi lain. skin
respon kulit dan jaringan
graft dapat dibagi menjadi empat
subkutan yang disebabkan oleh
tipe yaitu full thickness skin grafts,
kontak dengan termal seperti
split thickness skin graft, composite
api, air panas, bahan kimia, graft, dan free cartilage graft. Full
listrik, dan radiasi. Luka bakar thickness skin graftsterdiri atas
terdiri atas luka bakar tindakan pemindahan keseluruhan
ketebalan parsial dan luka epidermis dan dermis, termasuk
bakar dengan ketebalan penuh struktur adneksa seperti folikel
rambut an kelenjar keringat.
Etiologi Luka Bakar
Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn). Agen pencedera dapat berupa
gas,cairan, bahan padat.
Luka bakar bahan kimia (Chemical Burn). Luka bakar kimia biasanya disebabkan
oleh asam kuat atau alkali yang biasa digunakan dalam bidang industri militer
ataupu bahan pembersih yang sering digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn). Cerdera listrik yangdisebabkan oleh
sengatan listrik di rumah merupakan insiden tertinggi.
Luka bakar radiasi (Radiasi Injury). Luka bakar radiasi disebabkan karena
terpapar dengan sumber radio aktif
Klasifikasi Luka Bakar
Berdasarkan KMK No. HK0107 MENKES 555
Berdasarkan kedalamannya Menurut
tahun 2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Larissa, Wulan & Prabowo (2017): Kedokteran Tata Laksana Luka Bakar:
Klasifikasi
dewasa dan LPTT > 20% pada anak-anak
Luka Bakar
Cedera ketebalan penuh dengan LPTT ≥ 10%
Berat Mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki,
Tingkat
perineum
Luka pada orang yang sebelumnya telah memiliki
penyakit (diabetes melitus, gagal jantung
Kegawatan
kongestif, CGK)
1) Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit kering kemerahan, nyeri sekali,
sembuh dalam 3-7 hari dan tidak ada jaringan parut.
2) Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit bagian dalam), terdapat vesikel
(benjolan berupa cairan atau nanah) dan oedem sub kutan (adanya penimbunan dibawah kulit), luka
merah dan basah mengkilap, sangat nyeri, sembuh dalam 21- 28 hari tergantung komplikasi infeksi.
3) Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, nyeri tidak ada, luka merah keputih-putihan (seperti merah yang
terdapat serat putih dan merupakan jaringan mati) atau hitam keabu-abuan (seperti luka yang kering dan
gosong, juga termasuk jaringan mati), tampak kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri (perlu skin graft).
Manifestasi Klinik Skin Graft
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas langsung atau radiasi
elektromagnetik. Sel-sel dapat menahan temperatur sampai 44°C tanpa kerusakan
bermakna, kecepatan kerusakan jaringan berlipat ganda untuk tiap derajat kenaikan
temperatur. Ada tiga mekanisme yang menyebabkan cedera pada trauma inhalasi,
yaitu kerusakan jaringan karena suhu yang sangat tinggi, iritasi paru-paru dan
asfiksia. Hipoksia jaringan terjadi karena sebab sekunder dari beberapa mekanisme.
Proses pembakaran menyerap banyak oksigen, dimana di dalam ruangan sempit
seseorang akan menghirup udara dengan konsentrasi oksigen yang rendah sekitar 10-
13%. Penurunan fraksi oksigen yang diinspirasi (FIO2) akan menyebabkan hipoksia.
Dengan terhirupnya CO maka molekul oksigen digantikan dan CO secara reversible
berikatan dengan hemoglobin sehingga membentuk carboxyhemoglobin (COHb).
Hipoksia jaringan dapat terjadi akibat penurunan secara menyeluruh pada
kemampuan pengantaran oksigen dalam darah, akibatnya otak juga mengalami
penurunan kebutuhan oksigen.
Lanjutan....
1) LED 3) Pletismografi
2) Hitung Darah Lengkap 4) Ultrasound Dropler
Thank
You!