Anda di halaman 1dari 6

Nama : Safira Amri

NIM : K021181010
Mata Kuliah: Manajemen Teknologi Informasi
Artikel Populer
Pola Asuh Makan Anak Usia 6-24 Bulan
Puskesmas Tamalanrea di Kota Makassar
World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA)
nomor 55.25 tahun 2002 tentang Global Strategy of Infant and Young Child Feeding melaporkan
bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan
2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makanan yang kurang tepat pada
bayi dan anak. Pemberian makan yang tidak tepat dan terlalu dini mengakibatkan banyak anak
mengalami gangguan pertumbuhan dan menderita kurang gizi. Secara nasional, prevalensi berat-
kurang berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 adalah 19,6%, terdiri dari 5,7% gizi buruk dan
13,9% gizi kurang. Prevalensi Kekurangan Gizi (Underweight) tahun 2017 (22,8%)
dibandingkan dengan Prevalensi Kekurangan Gizi (Underweight) tahun 2016 (25,1%), diketahui
bahwa terjadi penurunan masalah sebesar 2,3% dan belum mencapai target RENSTRA
Kementerian Kesehatan 2015-2019 yaitu 17 % ( DINKES, 2019). Status gizi yang baik untuk
membangun sumber daya manusia yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini
mungkin yakni sejak manusia itu masih berada dalam kandungan. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah makanannya. Melalui makanan balita mendapatkan zat gizi yang merupakan
kebutuhan dasar manusia untuk tumbuh dan berkembang. Pemenuhan gizi bayi dipengaruhi oleh
pola konsumsi keluarga, yaitu kualitas dan kuantitas konsumsi pangan keluarga (Rejeki, N. P. P.
S., Suantara, I. M. R. and Kayanaya, A. A. G. R., 2015 ).
Zat gizi makro dari sumber energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan
balita untuk menunjang proses tumbuh kembang . Zat gizi makro terutama energi dan protein
berpengaruh besar terhadap penentuan status gizi anak . Asupan energi dan protein yang tidak
adekuat pada balita dapat menyebabkan masalah gizi pada balita berupa gizi kurang seperti
kekurangan energi protein (KEP) yang berdampak pada badan yang kurus, terhambatnya
perkembangan otak, dan rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi sehingga
mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan, resiko paling parah dari kekurangan energi protein
(KEP) adalah Bertubuh pendek (Stunting) dan Bertubuh kurus (Wasting) (Chen, X. et al., 2020).
Namun, apabila kelebihan akan menyebabkan obesitas yang apat meningkatkan potensi
besarnya ketika dewasa akan menjadi penyakit tidak menular yang mengkhawatirkan seperti
diabetes dan penyakit kardiovaskular. Efek dari beban ganda malnutrisi tidak hanya dirasakan
oleh masyarakat. Hal ini juga berdampak terhadap Ekonomi. Malnutrisi dapat menyebabkan
kemiskinan yang berkelanjutan.  Meskipun kemiskinan berkontribusi terhadap gizi buruk,
minimnya pengetahuan dan praktik pengasuhan anak dan pemberian makan anak yang tidak
memadai juga turut menyebabkan tingginya angka gizi buruk. (Amperaningsih, Y., Sari, S. A.
and Perdana, A. A. (2018)).
Menurut pedoman terkini untuk manajemen nutrisi, pemberian makan praktik harus
dipertahankan sedekat mungkin dengan praktik anak-anak yang seusia dengan usia yang sehat
mungkin Pola pemberian MP-ASI yang tidak benar menyebabkan anak tidak mau makan
sehingga asupan makannya berkurang dan dapat mempengaruhi status gizi anak (Mâsse, L. C. et
al. , 2020). Pola asuh anak adalah perilaku yang diterapkan oleh pengasuh yaitu orang tua atau
orang lain kepada anak dalam hal pemberian makanan, perilaku kesehatan, stimulasi, dan
emosional anak. Pola asuh yang diberikan ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
politik, pendidikan, pekerjaan, lingkungan makanan sosio-budaya,, sikap, keyakinan, keluarga,
tradisi, dan budaya, dan sosial ekonomi keluarga (Khalemsky, M. et al.,2019)
Berdasarkan Faktor tersebut maka perlu mencari solusi dari permasahan tersebut ada
beberapa solusi yang diungkapkan Tartaglia, J. et al. (2021) yakni dengan Program pendidikan
gizi. Melalui pendidikan, orang tua dapat diberdayakan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang pola makan sehat dan pelajari cara-cara praktis membentuk perilaku pola
makan sehat pada anak mereka membaca literasi dari sumber, termasuk situs web, buku,
halaman media sosial, teman, keluarga, kelompok ibu, kelompok sosial, seperti kelompok
bermain diadakan di organisasi parenting, dan perawat kesehatan anak. Orang tua membutuhkan
dukungan pendidikan itu membahas pilihan makanan dan ideologi pribadi mereka dengan cara
yang mudah dipahami, faktual, ramah pengguna, dan sesuai budaya agar akan membantu orang
tua dalam mengatasi hambatan dalam menyediakan makanan sehat bagi keluarganya Orang tua
membutuhkan dukungan pendidikan itu membahas pilihan makanan dan ideologi pribadi mereka
dengan cara yang mudah dipahami, faktual, ramah pengguna, dan sesuai budaya.
Selain itu perlunya kreatifitas dari mahasiswa, pihak kesehatan dan pemerintah dengan
sosialisasi atau memberikan ide berupa program-program yang dapat mengatasi pola asuh makan
yang tidak tepat pada balita. Sejauh ini program pemerintah yang perlu diapresiasi dalam
mengatasi pola asuh makan yang tidak tepat pada balita akibat ekonomi adalah bantuan langsung
tunai (BLT), beras untuk rumah tangga miskin (raskin), dan lainnya sehingga asupan balita dapat
tetap terpenuhi (Pratiwi, D. P. and Dewanti, L., 2020) Semoga kedepannya makin banyak
program-program pemerintah dalam mengatasi pola asuh makan yang tidak tepat pada balita
akibat ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
1) Amperaningsih, Y., Sari, S. A. and Perdana, A. A. (2018) ‘Pola Pemberian MP-ASI pada
Balita Usia 6-24 Bulan’, Jurnal Kesehatan, 9(2), pp. 310–318. Available at:
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK.
Diperoleh dari Jurnal Kesehatan poltekkes
Menggunakan Search Engine : Google Scholar
Penggunaan Keywords dan Sinonim: ( Pola Asuh dan Mp-ASI, Anak Usia 6-24
Bulan , Metode Pengasuhan, Balita).
Strategi : Menggunakan Phrase Searching (“Pola Asuh Makan Balita”)
2) Chen, X. et al. (2020) ‘Feeding practices in 6 – 24-month-old children with chronic
cholestatic liver diseases : a mixed-method study’, BMC Pediatrics, 20(395), pp. 1–9.
doi: https://doi.org/10.1186/s12887-020-02290-8.
Diperoleh dari Database PUBMED
Menggunakan Search Engine : Google
Penggunaan Keywords dan Sinonim: (Pola Asuh dan Mp-ASI, Anak Usia 6-24
Bulan), Praktek Pemberian Makan, Balita.
Strategi : Menggunakan Boolean Operators (Pola Asuh Makan And Anak Usia 6-24
Bulan , Praktek Pemberian Makan and Usia Anak Usia 6-24 Bulan, Pola Asuh
Makan Anak or Praktek Pemberian Makan Anak)
3) DINKES (2018) RENCANA KERJA TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN. Available at:
https://ppid.sulselprov.go.id/assets/front/data/informasi/c52fe12340e96567e0e4c165071f
015a.pdf.
Diperoleh dari Grey literature (Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan)
Menggunakan Search Engine : Google
Penggunaan Keywords dan Sinonim: (masalah gizi anak, stunting, gizi buruk,
persentase, pravelensi, sulawesi selatan)
Strategi : Menggunakan Boolean Operators (masalah gizi balita and Sulawesi
selatan) dan Phrase Searching ( pravelensi gizi buruk pada balita Sulawesi selatan)

4) Khalemsky, M. et al. (2019) ‘Childrens ’ and Parents ’ Willingness to Join a Smartphone-


Based Emergency Response Community for Anaphylaxis : Survey Corresponding
Author :’, 7(8), pp. 1–18. doi: 10.2196/13892.
Diperoleh dari Database DOAJ
Menggunakan Search Engine : Google
Penggunaan Keywords dan Sinonim: (Pola Asuh dan Mp-ASI, Anak Usia 6-24
Bulan , Praktek Pemberian Makan, Balita).
Strategi : Menggunakan Phrase Searching (Pola Asuh Makan Anak , Pola Asuh
Anak) dan trumcation (Pola Asuh, balita, Metode Pengasuhan)
5) Mâsse, L. C. et al. (2020) ‘Calibration of the food parenting practice ( FPP ) item bank :
tools for improving the measurement of food parenting practices of parents of 5 – 12-
year-old children’, International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity,
17(140), pp. 1–16. doi: https://doi.org/10.1186/s12966-020-01049-9.
Diperoleh dari Database BMC
Menggunakan Search Engine : Google Scholar
Penggunaan Keywords dan Sinonim: (Pola Asuh Makan ,MP- ASI, Praktek
Pemberian Makan, Metode Pengasuhan, Balita)
Strategi : Menggunakan Boolean Operators (Pola Asuh Makan And Balita ,
Praktek Pemberian Makan and Balita) dan trumcation (Pola Asuh, balita, Metode
Pengasuhan, Praktek Pemberian Makan )

6) Rejeki, N. P. P. S., Suantara, I. M. R. and Kayanaya, A. A. G. R. (2015) ‘BERAT


BADAN LAHIR (BBL) POLA ASUH MP-ASI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24
BULAN DI DESA BERINGKIT KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN
Ni’, Jurnal Ilmu Gizi, 6(2), pp. 135–142. Available at: http://www.poltekkes-
denpasar.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/sri-rejeki-JIG-v6n2-Agustus-2015.pdf.
Diperoleh dari Jurnal Ilmu Gizi
Menggunakan Search Engine : Google Scholar
Penggunaan Keywords dan Sinonim: ( Pola Asuh, Mp-ASI, Anak Usia 6-24 Bulan ,
Metode Pengasuhan, Balita).
Strategi : Menggunakan Phrase Searching (“Pola Asuh Makan Balita, Praktek
Pemberian makan Anak Usia 6-24 Bulan ”) dan Boolean Operators (Pola Asuh
Makan And Anak Usia 6-24 Bulan , Praktek Pemberian Makan and Usia Anak Usia
6-24 Bulan, Pola Asuh Makan Anak or Praktek Pemberian Makan Anak and Mp-
ASI)
7) Tartaglia, J. et al. (2021) ‘Exploring Feeding Practices and Food Literacy in Parents with
Young Children from Disadvantaged Areas’, Int. J. Environ. Res. Public Health,
18(1496), p. 18. doi: doi: 10.3390/ijerph18041496.
Diperoleh dari Database MPDPI
Menggunakan Search Engine : Google
Penggunaan Keywords dan Sinonim: ( Pola Asuh , Anak Usia 6-24 Bulan , Metode
Pengasuhan, Balita).
Strategi : Menggunakan Boolean Operators (Pola Asuh Makan And Balita,
Praktek Pemberian Makan and Balita, Pola Asuh Makan Anak or Praktek
Pemberian Makan Anak) dan dan trumcation (Pola Asuh, balita, Metode
Pengasuhan, Praktek Pemberian Makan )
8) Pratiwi, D. P. and Dewanti, L. (2020) ‘Pentingnya pola asuh ibu terhadap asupan energi
dan protein pada balita dengan pendapatan keluarga rendah’, 17(2), pp. 70–78. doi:
10.22146/ijcn.50536.
Diperoleh dari Jurnal Gizi Klinik Indonesia
Menggunakan Search Engine : Google Scholar
Penggunaan Keywords dan Sinonim: ( Pola Asuh , Anak Usia 6-24 Bulan , Metode
Pengasuhan, Balita).
Strategi : Menggunakan Phrase Searching (“Pola Asuh Makan Balita, Praktek
Pemberian makan Anak Usia 6-24 Bulan ”) dan Boolean Operators (Pola Asuh
Makan And Anak Usia 6-24 Bulan , Praktek Pemberian Makan and Usia Anak Usia
6-24 Bulan, Pola Asuh Makan Anak or Praktek Pemberian Makan Anak and Mp-
ASI)

Anda mungkin juga menyukai