Anda di halaman 1dari 45

TERM OF REFERENCES (TOR)

MAHASISWA KKN PROFESI KESEHATAN


ANGKATAN 57 UNHAS

DESA : PATTOPAKANG
PUSKESMAS : PATTOPAKANG
KECAMATAN : MANGARABOMBANG
KABUPATEN : TAKALAR

KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)

DETEKSI DINI PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK

A. NAMA KEGIATAN
Deteksi dini perkembangan status gizi pada anak

B. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan kumpulan zat yang terdapat dalam makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh. Zat gizi bukan hanya dibuthkan oleh orang dewasa saja, bayi dan anak pun sangat
membutuhkan zat gizi dalam jumlah yang besar. Zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk
pertumbuhan dan perkembangan, utamanya pertumbuhan sel-sel otak.
Usia yang dapat dikategorikan sebagai bayi adalah usia 0 bulan sampai dengan usia
24 bulan, sedangkan usia yang dapat dikategorikan sebagai anak adalah 2 tahun sampai
dengan 17 tahun. Otak berkembang dengan pesat hingga pada usia 2 tahun.
Berdasarkan profil kesehatan Puskesmas Pattopakang diperoleh bahwa masih
ditemukan kasus kurang. Pada tahun 2017 ditemukan status gizi kurang sebanyak 4 orang
bayi usia 0-12 bulan dan 8 orang anak pada usia 12-60 bulan. Dari data tersebut ditemukan
bahwa masih adanya tingkat status gizi kurang di wilayah puskesmas pattopakang ini
menunjukkan bahwa walaupun tidak ditemukan status gizi buruk, namun masih ada balita
yang menderita gizi kurang. Selain itu masih banyak masyarakat yang belm mengetahui
makna dari grafik yang berada dalam KMS.
Berdasarkan data tersebut kami berinisiatif untuk melakukan deteksi dini terhadap
status gizi bayi dan anak di posyandu masing masing sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Selanjutnya membantu para pelayanan kesehatan dalam hal menyampaikan penjelasan
kepada masyarakat mengenai perkembangan grafik dalam KMS yang dimiliki.

2
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Memberi pengetahuan kepada para kader mengenai kepentingan dan cara
mengetahui perkembangan status gizi pada anak

2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi mengenai manfaat gizi pada terhadap pertubuhan dan
perkembangan anak.
b. Memberikan informasi mengenai cara pemanfaatan mengetahui status gizi pada
bayi dan anak.

D. SASARAN
Warga dan Kader Desa di Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Ahad, Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu 12, 14, 20, 24 25 Juli 2018
Waktu : 09.00 WITA - Selesai
Tempat : Kantor Desa Pattopakang, Posyandu Dusun Batulanteang, Mattirobulu,
Pattopakang dan Maccini Baji

F. PENANGGUNG JAWAB
Nurdiana Sari

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Instrumen kegiatan
a. KMS (Kartu Menuju Sehat)
b. LCD

3
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

c. Laptop
d. Tabel status gizi Kementerian Kesehatan
2. Pelaksanaan
a. Membantu kader posyandu dalam pengukuran berat
b. Membantu kader posyandu dalam hal pemberian penjelasan terhadap pembacaan
grafik KMS
c. Memberikan penyuluhan kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang
terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak
3. Indikator keberhasilan
a. Pelatihan kader posyandu dan kesehaan dihadiri oleh 50% dari undangan
b. Kegiatan di posyandu dihadiri oleh 30% dari sasaran posyandu.

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana mahasiswa
KKN-PK Angkatan 57 Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten
Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Deteksi dini perkembangan
terhadap status gizi pada anak” dapat terlaksana sesuai dengan tujuan kegiatan.

Mengetahui,
Koordinator Desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Nurdiana Sari


NIM C111 15 011 NIM C111 15 024

4
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCE (TOR)


PENINGKATAN PENGETAHUAN CARA MENYIKAT GIGI YANG TEPAT

A. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah “Meningkatkan Pengetahuan Cara Menyikat Gigi yang
Tepat”

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data profil kesehatan dua tahun terakhir di Puskesmas Desa Pattopakkang
Kecamatan Mangarabombang menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut yang memiliki
jumlah paling besar adalah penyakit pulpa dan periapikal, diikuti dengan persistensi gigi
sulung, gingivitis dan penyakit periodontal lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh
rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat dan kurangnya bimbingan dari instansi
kesehatan. Setelah melakukan observasi selama beberapa hari di Puskesmas, diketahui
masyarakat memiliki persepsi yang kurang tepat tentang kesehatan gigi, yaitu apabila gigi
sudah sakit hanya perlu dilakukan pencabutan, sehingga masyarakat mengabaikan
pentingnya usaha preventif.
Salah satu usaha preventif yang dapat dilakukan yaitu penyuluhan cara menyikat gigi
yang baik dan benar sejak usia dini. Seperti yang kita ketahui bahwa melakukan penyuluhan
saja tidak akan cukup untuk membantu menyadarkan dan memberi pemahaman pada anak-
anak. Oleh sebab itu, perlu diberikan praktik upaya percontohan menyikat gigi yang baik
dan benar. Degan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan akan terbentuk individu yang
memahami dan mampu mempraktikan cara menyikat gigi yang baik dan benar, sehingga
hal ini akan menjadi kebiasaan dan perilaku sehat anak-anak ketika menyikat giginya.
Apabila anak-anak memiliki perilaku hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya kesehatan
gigi dan mulut sejak dini, maka gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat berkurang.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum

5
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

Memberikan pengetahuan dan mengajarkan metode melakukan sikat gigi yang


baik dan benar pada murid-murid SD, sehingga murid-murid SD menjadi terbiasa
melakukan metode sikat gigi yang baik dan benar dengan cara mempraktikkan secara
langsung di depan anak-anak.
2. Tujuan Khusus
a. Murid-murid Sekolah Dasar (SD) mengetahui dan memahami pentingnya cara
menggosok gigi yang tepat.
b. Murid-murid Sekolah Dasar (SD) memiliki kesadaran perilaku dalam menjaga
gigi dan mulut sehat serta terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
c. Murid-murid Sekolah Dasar (SD) mengerti dan mampu menjaga kesehatan gigi
dan mulut, sehingga menurunkan gangguan kesehatan gigi dan mulut.

D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah siswa Kelas IV dan V SD Negeri 14 Inpres Cikowang
dan SD Negeri 181 Inpres Pattopakang.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Kamis 19 dan 26 Juli 2018
Waktu : 09.00 WITA - Selesai
Tempat : SD Negeri 181 Inpres Pattopakang dan SD Negeri 14 Inpres
Cikowang

F. PENANGGUNG JAWAB
Felisia Yovita Thahir

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


1. Instrumen Kegiatan
a. Flipchart Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Model Gigi

6
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

c. Sikat Gigi

2. Bentuk Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk komunikasi interaktif dan dua arah
dari pemateri dan murid-murid SD. Pemateri akan bertanya kepada murid-murid SD
untuk melihat sejauh mana pemahaman murid-murid SD mengenai metode menyikat
gigi yang baik dan benar, setelah itu melakukan penyuluhan mengenai metode
menyikat gigi pada murid-murid SD mengenai aspek yang dirasa kurang dipahami dan
murid-murid SD dapat menanggapi atau bertanya bila ada yang tidak dipahami.
3. Tahapan Kegiatan
a. Perizinan ke kantor desa dan kepala sekolah di SD desa pattopakkang
b. Menyusun materi metode sikat gigi yang baik dan benar
c. Penentuan metode dan persiapan instrumen yang digunakan.
d. Pemberitahuan kepada murid-murid SD tentang adanya kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut gigi serta cara menyikat gigi
e. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut gigi serta cara sikat
gigi yg baik dan benar.
4. Indikator Keberhasilan
Terdapat peningkatan jawaban bermakna dari hasil pertanyaan yang diberikan
secara tertulis pada saat sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan.

H. SUMBER DANA KEGIATAN


Seluruh sumber dana kegiatan pada penyuluhan ini berasal dari kontribusi pribadi
panitia pelaksana kegiatan.

7
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan
sikat gigi massal yang akan kami laksanakan dapat berjalan dengan baik dan sukses serta
dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di tempat kami
melakukan penyuluhan.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Felisia Yovita Thahir


NIM. C11115011 NIM. J11115338

8
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCE (TOR)


PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut”

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data profil kesehatan dua tahun terakhir di Puskesmas Desa
Pattopakkang Kecamatan Mangarabombang menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut
yang memiliki jumlah paling besar adalah penyakit pulpa dan periapikal, diikuti dengan
persistensi gigi sulung, gingivitis dan penyakit periodontal lainnya. Hal ini dapat
disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat dan kurangnya bimbingan dari
instansi kesehatan. Setelah melakukan observasi selama beberapa hari di Puskesmas,
diketahui masyarakat masih kurang memperhatikan ksehatan gigi dan mulut, dan memiliki
persepsi yang kurang tepat tentang kesehatan gigi, yaitu apabila gigi sudah sakit hanya
perlu dilakukan pencabutan, sehingga masyarakat mengabaikan pentingnya usaha
preventif.
Salah satu usaha preventif yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut sejak usia dini. Dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan
akan terbentuk individu yang memahami dan mampu mempraktikan cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut, sehingga hal ini akan menjadi kebiasaan dan perilaku sehat anak-
anak. Apabila anak-anak memiliki perilaku hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya
kesehatan gigi dan mulut sejak dini, maka gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat
berkurang.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak, sehingga
anak-anak menjadi terbiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut.

9
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

2. Tujuan Khusus
a. Murid-murid SD mengetahui dan memahami pentingnya kesehatan gigi dan
mulut.
b. Murid-Murid SD mengetahui jenis-jenis gigi
c. Murid-murid SD mengetahui dan memahami penyebab masalah kesehatan gigi
dan mulut gigi.
d. Murid-murid SD memiliki kesadaran perilaku dalam menjaga gigi dan mulut
sehat, serta terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
e. Murid-murid SD mengerti dan mampu menjaga kesehatan gigi dan mulut,
sehingga menurunkan gangguan kesehatan gigi dan mulut.
D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan ini adalah siswa Kelas IV dan VSD Negeri 14 Inpres Cikowang dan
SD Negeri 181 Inpres Pattopakang.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Kamis, 19 dan 26 Juli 2018
Waktu : 09.00 WITA - Selesai
Tempat : SD Negeri 181 Inpres Pattopakang dan SD Negeri 14 Inpres
Cikowang

F. PENANGGUNG JAWAB
Anggi Lintang Cahyani

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


1. Instrumen Kegiatan
a. Flipchart Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Model Gigi

10
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

2. Bentuk Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk komunikasi interaktif dan dua arah
dari pemateri dan murid-murid SD. Pemateri akan bertanya dengan murid-murid SD
untuk melihat sejauh mana pemahaman murid-murid SD mengenai kesehatan gig
mulut, setelah itu melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada
murid-murid SD mengenai aspek yang dirasa kurang dipahami dan murid-murid SD
dapat menanggapi atau bertanya bila ada yang tidak dipahami. .
3. Tahapan Kegiatan
a. Perizinan ke kantor desa dan kepala sekolah di SD desa pattopakkang
b. Penentuan metode dan persiapan instrumen yang digunakan.
c. Pemberitahuan kepada murid-murid SD tentang adanya kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut.
d. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut gigi
4. Indikator Keberhasilan
Terdapat peningkatan jawaban dari hasil pertanyaan yang diberikan secara
tertulis melalui pre test dan post test

H. SUMBER DANA KEGIATAN


Seluruh sumber dana kegiatan pada penyuluhan ini berasal dari kontribusi pribadi
panitia pelaksana kegiatan.

11
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan
sikat gigi massal yang akan kami laksanakan dapat berjalan dengan baik dan sukses serta
dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di tempat kami
melakukan penyuluhan.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Anggi Lintang Cahyani


NIM. C11115011 NIM. J11115009

12
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) – CUCI TANGAN
PAKAI SABUN (CTPS)
A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan PHBS-CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

B. LATAR BELAKANG
Diare adalah buang air besar dalam bentuk encer (mencret), setengah encer, bahkan
bisa berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari. Data yang didapatkan
dari Puskesmas Pattopakang menyatakan bahwa diare menempati urutan ke-3 dari 10
penyakit terbanyak dalam kurun waktu selama dua tahun dan mengalami peningkatan, yaitu
pada tahun 2016 dan 2017. Pada tahun 2016 terdapat kasus diare sebanyak ± 800 kasus dan
pada tahun 2017 sebanyak ± 1100 kasus. Adapun beberapa penyebab diare adalah
lingkungan yang kotor, tangan yang kotor, dan makanan tercemar.
Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit menular seperti
penyakit gangguan usus dan pencernaan (diare, muntah) dan berbagai penyakit lainnya
yang dapat berpotensi membawa kepada arah kematian. Mencuci tangan adalah salah satu
tindakan kebersihan dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan
sabun untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber
penyakit. Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyebab
penyakit ke tubuh manusia melalui perantaraan tangan.
PHBS merupakan bentuk perwujudan pemahaman sehat dalam hidup perorangan,
keluarga, dan masyrakat yang berkecimpung dalam rana kesehatan sehinggga bertujuan
untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial. Penanaman pemahaman PHBS mengkhusus pada salah satu
indikator yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih.
Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini

13
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan
patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun
kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk atau
gelas). Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang ataupun
cairan tubuh lain (seperti ingus) dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak
dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang
tidak sadar bahwa dirinya sedang ditulari.
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah
penyakit diare. Setiap tahun sebanyak 3,5 juta anak di seluruh dunia meninggal sebelum
mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun
juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, kecacingan dan flu burung.
Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mencuci tangan pakai sabun hingga kini masih
tergolong rendah, indikasinya dapat terlihat dengan tingginya prevalensi penyakit diare.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016, penyakit diare merupakan
penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering
disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB Diare yang tersebar di 11
provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang
(CFR 2,47%). Rekapitulasi KLB diare dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, terlihat
bahwa CFR saat KLB masih cukup tinggi (>1%) kecuali pada tahun 2011 CFR saat KLB
0,40%, sedangkan tahun 2015 CFR diare saat KLB bahkan meningkat menjadi 2,47%.
Beberapa waktu yang paling penting untuk dilakukan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) penting, yaitu sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi,
sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan. Cuci tangan merupakan hal
yang umum bagi masyarakat, namun memakai sabun bukanlah sesuatu yang jamak.
Penggunaan sabun untuk cuci tangan lebih disebabkan alasan kotor. Kotor itu sendiri
memiliki makna sesuatu yang kasat mata dan bau. Masyarakat memandang sabun hanya
bermanfaat untuk menghilangkan kotor dan bau. Selanjutnya hubungan sabun dan cuci
tangan menyatu pada kenyamanan emosional seperti tangan menjadi harum, segar, terasa

14
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

ringan, bersih, dan tidak lembab. Artinya dorongan kognitif bahwa sabun bermanfaat untuk
membunuh bakteri atau kuman masih lemah di masyarakat.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan Penyuluhan PHBS-CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun). Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)-CTPS
merupakan suatu upaya untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai hidup
bersih dan sehat serta penerapannya. Kerena penanaman pemahaman PHBS lebih baik
dilakukan sejak usia dini. Seperti apa yang dikatakan Bapak kesehatan masyarakat
(Winslow) yang mengemukakan bahwa perilaku seseorang jika diawali dengan
pemahaman yang baik tidak lebih dari itu pasti hasilnya akan lebih baik.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Mengajarkan siswa(i) Sekolah Dasar cara mencuci tangan yang bersih dengan
memakai sabun.
2. Tujuan khusus
a. Siswa(i) mengetahui akibat bila tidak mencuci tangan
b. Siswa(i) mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar dan mengingat
langkah-langkahnya
c. Siswa(i) mengetahui akibat dari tidak cuci tangan pakai sabun
d. Meningkatkan motivasi siswa(i) untuk menjaga kebersihan tangan

D. SASARAN
Golongan anak usia sekolah dasar yang terdiri dari siswa SD kelas IV dan V Desa
Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Kamis, 19 dan 26 Juli 2018
Waktu : 09.00 WITA - Selesai

15
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

Tempat : SD Negeri 181 Inpres Pattopakang dan SD Negeri 14 Inpres


Cikowang

F. PENANGGUNG JAWAB
Nurul Aqilah Gunawan

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Instrumen kegiatan
a. Papan peraga
b. Poster
c. Pre test dan post test
d. Sabun cair
e. Air
f. Souvenir
2. Tahap Pelaksanaan
a. Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada masyarakat (siswa SD).
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan masuk di ruangan kelas.
d. Penyampaian materi penyuluhan PHBS-CTPS oleh pemateri.
e. Melakukan praktek cuci tangan pakai sabun bersama
3. Indikator keberhasilan
a. Dihadiri minimal 70% dari kelompok sasaran.
b. Tiap peserta penyuluhan mampu mencuci tangan dengan baik dan benar.
c. Terjadi peningkatan pengetahuan dilihat dari hasil pre dan post test
d. Pemasangan poster pada dinding sekolah

16
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya mahasiswa
KKN-PK Angkatan 57 di Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten
Takalar.

I. PENUTUP
Demikian Term of Reference (TOR) ini kami buat, semoga kegiatan penyuluhan yang
kami laksanakan dapat membantu meningkatkan derajat PHBS-CTPS khususnya di Desa
Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Nurul Aqilah Gunawan


NIM. C11115011 NIM. K11115322

17
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PENINGKATAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA

A. NAMA KEGIATAN
Peningkatan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga

B. LATAR BELAKANG
Upaya pengobatan tradisonal dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu
bentuk trend dalam masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang
potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan antara lain karena
pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan
bahannya banyak terdapat diseluruh pelosok tanah air dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu di manfaatkan dengan
sebaik baiknya. Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
semakin luas dan kompleks dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor.
99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982 telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional
yang merupakan penjabaran pola Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk
pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal
sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat
sebagai obat harus dikembangkan dan disebar luaskan agar dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin dalam upaya kesehatan masyarakat. Khususnya untuk tanaman obat
penyebarluasannya dapat di lakukan melalui toga (Tanaman Obat Keluarga).
Berdasarkan data yang diperoleh beberapa penyakit yang sering timbul yaitu influensa,
demam, dan diare. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan menggunakan resep tradisional
dengan tanaman obat yang mudah dijangkau ketersediaannya dan tidak sulit dalam
budidayanya. Obat tradisional sangat jarang menimbulkan efek samping dan dengan

18
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

perlahan tapi pasti dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Masih minimnya pengetahuan
masyarakat mengenai pemanfaatan toga melatar belakangi kegiatan ini dilaksanakan.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan tanaman sebagai obat
tradisional.
2. Tujuan khusus
a. Memperkenalkan jenis jenis tanaman obat keluarga
b. Memberikan informasi mengenai kegunaan dari tanaman obat keluarga
c. Memberikan informasi mengenai cara pemanfaatan toga untuk mengobati berbagai
penyakit
d. Penanaman tanaman obat keluarga di Puskesmas Desa Pattopakang

D. SASARAN
Kader kesehatan dan kader posyandu, serta Puskesmas untuk penanaman tanaman obat
keluarga di Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Untuk penyuluhan tanaman obat keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 12 Juli 2018
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Kantor Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kab.Takalar
Untuk pembuatan taman tanaman obat keluarga
Hari/tanggal : Selasa, 10 Juli 2018; Rabu, 11 Juli 2018; Minggu 15 Juli 2018; dan
Senin, 23 Juli 2018
Waktu : 06.00- Selesai
Tempat : Puskesmas Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kab.Takalar

19
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

F. PENANGGUNG JAWAB
Suarni

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari Peningkatan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
ini, adalah:
1. Instrumen kegiatan
a. LCD
b. Laptop
c. Leaflet
d. Booklet
e. Polybag
f. Tanaman TOGA
g. Batu
h. Papan TOGA
i. Papan Informasi tanaman
2. Pelaksanaan
a. Menyusun materi penyuluhan atau pelatihan yang akan diberikan kepada kader
kesehatan dan kader posyandu
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan masuk di ruangan kantor desa.
d. Penyampaian materi penyuluhan Tanaman Obat Keluarga oleh pemateri.
e. Diskusi tanya jawab
f. Pembagian leaflet kepada kader posyandu dan kader kesehatan
g. Pembagian booklet kepada kepala puskesmas, kader posyandu, dan kader
kesehatan
h. Penyiapan tanaman obat keluarga

20
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

i. Pembuatan taman tanaman obat keluarga


j. Penanaman tanaman obat keluarga
k. Pemasangan papan informasi tanaman obat

3. Indikator keberhasilan
a. Dihadiri oleh minimal 50% dari kader posyandu dan kader kesehatan di Desa
Pattopakang yang diundang
b. Masyarakat mengetahui cara pemanfaatan tanaman obat keluarga.
c. Terbentuknya taman tanaman obat keluarga di Puskesmas Pattopakang

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana mahasiswa
KKN-PK Angkatan 57 Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten
Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Peningkatan Pemanfaatan Tanaman
Obat Keluarga ” dapat terlaksana sesuai dengan tujuan kegiatan.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal S u a r n i


NIM. C11115011 NIM. N11115034

21
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERMS OF REFFERENCE (TOR)

PENYULUHAN DAN DETEKSI AWAL HIPERTENSI

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan dan Deteksi dini Hipertensi

B. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Batas tekanan darah normal
bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi,
walaupun sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diketahui bahwa prevalensi
hipertensi diIndonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari
jumlah itu,60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada
jantung,gagal ginjal, dan kebutaan. Pada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik
sebesar 20 mmHg menyebabkan peningkatan 60% risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskuler.
Selanjutnya gambaran di tahun 2013 dengan menggunakan unit analisis individu
menunjukkan bahwa secara rasional 25,8% penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa
maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Suatu kondisi yang cukup
mengejutkan.Di Kecamatan Mangarabombang Desa Pattopakang, hipertensi merupakan
salah satu dari 10 penyakit tertinggi.
Berdasarkan uraian diatas maka mahasiswa KKN-PK di Desa Pattopakang
mengadakan penyuluhan hipertensi dan pemeriksaan tekanan darah sebagai salah satu
program kerja.
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum

22
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi di Desa Pattopakang,


Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang hipertensi

b. Deteksi dini hipertensi bagi masyarakat Desa Pattopakang sehingga masyarakat mengetahui

tekanan darahnya masing-masing dan dapat melakukan pengobatan lebih lanjut

c. Secara tidak langsung, merupakan sarana silaturahmi bagi peserta KKN-PK dengan

seluruh masyarakat Desa Pattopakang

D. SASARAN
Masyarakat Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Ahad, 05 Agustus 2018
Pukul : 08.00 WITA - selesai
Tempat : Kantor Desa Pattopakang

F. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Rabiah Al Adawiah

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahap kegiatan dari Penyuluhan ini, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan
a. LCD
b. Laptop
c. Sphygmomanometer
d. Stetoskop
e. Rekam Medik

23
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

2. Persiapan
a. Observasi dan menginformasikan rencana kegiatan penyuluhan ke masyarakat Desa
Pattopakang
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan
c. Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada masyarakat.
3. Pelaksanaan
a. Mengajukan pertanyaan kepada peserta penyuluhan
b. Melakukan kegiatan penyuluhan
c. Tanya jawab
4. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penyuluhan hipertensi adalah terlaksananya kegiatan
yang dihadiri oleh 20 peserta dan peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan
hipertensi dengan terjawabnya pertanyaan yang diajukan setelah penyuluhan.

H. SUMBER DANA
1. Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana yang digunakan berasal dari Swadaya Masyarakat
2. Rencana Anggaran Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini anggaran dana yang digunakan ± Rp.106.200

24
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

I. PENUTUP
Dengan adanya penyuluhan mengenai hipertensi ini, diharapkan bisa meningkatkan
kesadaran masyarakat. Sehingga dapat mengurangi angka penderita hipertensi serta
mengurangi angka kematian akibat komplikasi hipertensi.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Rabiah Al Adawiah


NIM. C11115011 NIM. C11114545

25
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


DETEKSI DINI RISIKO DIABETES MILITUS MELALUI PEMERIKSAAN
GLUKOSA DARAH

A. NAMA KEGIATAN
Deteksi dini Risiko Diabetes Militis melalaui pemeriksaan glukosa darah sewaktu

B. LATAR BELAKANG
Diabetes militus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada sesorang akibat tubuh
mengalami gangguan dalam mengontrol kadar glukosa darah. Gangguan tersebut dapat
disebabkan oleh sekresi hormon insulin tidak adekuat atau fungsi insulin terganggu
(resistensi insulin) atau justru gabungan dari keduanya. Diabetes militus dapat menyerang
semua lapisan umur dan sosial ekonomi. Apabila dibiarkan tidak terkendali maka penyakit
ini dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan kesehatan.
Bentuk paling umum dari DM adalah DM tipe 2. DM tipe 2 adalah DM yang secara
klinis dinilai tidak mendesak memerlukan insulin untuk melestarikan kehidupannya. Karena
biasanya jumlah insulin normal bahkan berlebih tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat
dalam permukaan sel yang kurang. DM tipe 2 yang lebih dari 90% biasanya pada usia 40
tahun keatas. DM disebabkan oleh hiposekresi atau hipoaktivitas dari insulin. Saat insulin
tidak ada atau berkurang, kadar gula darah meningkat karena glukosa tidak dapat masuk ke
dalam sel.
Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menunjukkan bahwa seara
nasional, prevalensi DM berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan gejala adalah 1,1%,
sedangkan prevalensi nasional DM berdasarkan hasil pengukuran gula darah umur >15
tahun yang bertempat tinggal di perkotaan adalah 5,7%.
Selain itu kompetensi dokter umum dalam melakukan diagnosis dan terapi pada
penderita Diabetes militus adalah kompetesi 4. Kompetensi ini menunjukkan bahwa seorang
dokter umum harus melakukan diagnosis yang pasti dan terapi hingga pasien sembuh.

26
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

Oleh karena itu, mengingat tingginya prevalensi untuk penderita DM maka secara dini
perlu untuk dilakukan deteksi awal penderita diabetes militus melalui Skrining glukosa
darah sewaktu dan gaya hidup pasien tersebut.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum.
Memberikan informasi pada pasien mengenai kadar glukosa darah

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada pasien mengenai risiko penyakit Diabetes militus
terhadap kadar glukosa darah sewaktu
b. Menurunkan angka kejadian diabetes militus melalui deteksi dini

D. SASARAN
Masyarakat Desa Pattopakang pada usia 40 – 60 tahun pada empat Dusun yaitu Dusun
Pattopakang, Dusun Mattirobulu, Dusun Batulanteang, dan dusun Maccini Baji

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Ahad, 22 Juli 2018
Waktu Pelaksanaan : 09.00 WITA - Selesai
Tempat Pelaksanaan : Kantor Desa Pattopakang

F. PENANGGUNG JAWAB
Muh. Rakib Yunus

G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan


1. Instrumen yang digunakan
a. Formulir Rekam Medik
b. Strip pemeriksaan gula darah

27
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

c. Alat pemeriksaan gula darah


d. Lancet dan alcohol swab
2. Tahap Persiapan Kegiatan
a. Membuat rekam medik (medical record) untuk setiap pasien yang akan dilakukan
pemeriksaan glukosa darah.
b. Membuat dan mengetahui klasifikasi glukosa darah berdasarkan rujukan
c. Mempersiapkan peralatan berupa strip glukosa darah
3. Tahap pelaksanaan Kegiatan
a. Menyortir masyarakat dengan faktor risiko Diabetes militus yaitu usia 40-60 tahun
atau riwayat keluarga dengan diabetes militus atau dengan IMT obesitas
b. Menghimbau masyarakat untuk mengisi form rekam medik
c. Memberikan data hasil pemeriksaan dan melakukan edukasi berdasarkan hasil yang
diperoleh.

4. Indikator Keberhasilan
Kegiatan ini dikatakan berhasil jika kegiatan berjalan dengan lancer dan tepat waktu
serta warga masyarakat yang datang untuk melakukan pemeriksaan adalah 50 warga
desa dengan target 40-60 tahun.

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadaya mahasiswa
KKN-PK angkatan 57 di Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar

28
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan sistematis.
Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami memohon
dengan sangat dukungan dari segala pihak demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Muh. Rakib Yunus


NIM. C11115011 NIM. C11115049

29
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PELATIHAN KADER DETEKSI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)
DAN EDUKASI BAHAYA MEROKOK

A. NAMA KEGIATAN
Pelatihan Kader Deteksi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Edukasi Bahaya
Merokok

B. LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40
per 1000 kelahiran adalah 15%-20% pertahun pada usia balita. Di Indonesia, ISPA selalu
menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita.
Berdasarkan prevalensi ISPA tahun 2016 di Indonesia telah mencapai 25% dengan rentang
kejadian yaitu sekitar 17,5%-41,4% dengan 16 provinsi diantaranya mempunyai prevalensi
di atas angka nasional.
Berdasarkan data 2017 Puskesmas Pattopakang, tingkat penyakit ISPA merupakan
penyakit sistem respirasi tertinggi di Desa Pattopakang. Masih terdapat sekitar 30 kasus
ISPA didapatkan tiap bulannya.
ISPA merupakan penyakit infeksi kronik yang menyerang saluran pernapasan yang
dimana salah satu faktor resikonya yaitu kebiasaan merokok. Hal ini berkesinambungan
dengan kenyataan yang didapatkan dilokasi bahwa masih banyak warga desa yang
memiliki kebiasaan merokok bahkan mulai usia remaja hingga lansia maupun rekan kerja.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan pemakai namun juga lebih merugikan
orang-orang disekitar perokok tersebut baik itu keluarga, tetangga, teman.
Inilah yang menjadi landasan perlunya diadakan edukasi tentang bahaya merokok
sekaligus memberikan poster publik sebagai pengingat di Rumah terhadap bahaya rokok.

30
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

C. TUJUAN KEGIATAN
3. Tujuan umum
Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hubungan kebiasaan merokok
terhadap prevalensi penyakit ISPA di Desa Pattopakang
4. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi tentang penyakit ISPA dan faktor resikonya
b. Mengedukasi pengguna tentang bahaya merokok dan hubungan dengan penyakit
pernapasan
c. Mencegah peningkatan pengguna rokok sejak dini

D. SASARAN
Warga dan Kader Desa di Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/tanggal : Selasa, 17 Juli 2018
Waktu : 10.00 WITA -12.30 WITA
Tempat : Kantor Desa Pattopakang

F. PENANGGUNG JAWAB
Puja Muhammad Iqbal

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Instrumen kegiatan
a. LCD
b. Laptop

31
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

c. Poster Publik
2. Pelaksanaan
a. Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan kepada masyarakat.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat penyuluhan.
c. Peserta penyuluhan masuk di ruangan aula.
d. Penyampaian materi penyuluhan ISPA dan Bahaya Merokok
e. Diskusi tanya jawab
f. Pembagian dan Penempelan Poster Publik ditempat umum di Desa Pattopakang
3. Indikator keberhasilan
a. Dihadiri oleh minimal 30 dari warga di Desa Pattopakang yang diundang
b. Terlaksananya materi penyuluhan
c. Tersebarnya poster bahaya rokok di Desa Pattopakang

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana mahasiswa
KKN-PK Angkatan 57 Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten
Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Penyuluhan ISPA dan Bahaya
Merokok” dapat terlaksana sesuai dengan tujuan kegiatan.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Puja Muhammad Iqbal


NIM. C11115011 NIM. C11115011

32
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

33
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PENYULUHAN TENTANG DIABETES MELITUS

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan tentang Diabetes Melitus

B. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah
yang melebihi dari batas normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan, gaya
hidup, dan kurangnya aktivitas fisik. Diabetes Melitus dapat ditangani dengan cara
mengontrol kadar gula darah, diet, olahraga yang teratur.
Menurut World Health Oragnization (WHO) penyakit ini ditandai dengan
munculnya gejala khas yaitu polyphagia, polydipsia, dan polyuria serta sebagian
mengalami kehilangan berat badan. Diabetes Melitus yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan beberapa komplikasi seperti kerusakan mata, saraf, dan jantung.
Bersasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Pattopakang Kabupaten
Takalar menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang menderita Diabetes Melitus.
Pada tahun 2017 penderita penyakit ini bertambah setiap bulannya, penderita Diabetes
Melitus paling banyak berusia 45-54 tahun. Oleh karena itu, kami berniat melakukan
kegiatan penyuluhan tentang diabetes melitus sebagai langkah awal dan antisipasi
penyakit diabetes melitus.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Melitus
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diabetes mellitus
b) Dihadiri oleh minimal 30 dari warga Desa Pattopakang

34
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

c) Tersebarnya leaflet dari diabetes mellitus

D. SASARAN
Adapun sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat umum di Desa Pattopakkang
Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/Tanggal : Ahad, 22 Juli 2018
Waktu : 10.00 WITA- selesai
Tempat : Kantor Desa Pattopakkang

F. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Suriati

G. MEKANISME DAN RACANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari penyuluhan ini, adalah:
1. Instrumen Kegiatan
a. LCD
b. Laptop
c. Leaflet
2. Pelaksanaan
a. Menyusun materi yang akan diberikan
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai saat penyuluhan
c. Pemberian materi oleh pemateri
d. Diskusi dan tanya jawab
3. Indikator Keberhasilan
a. Terlaksananya kegiatan penyuluhan
b. Hadirnya masyarakat Desa Pattopakang dalam kegiatan

35
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

H. SUMBER DANA
Sumber dana dari kegiatan adalah mahasiswa KKN-PK ANG. 57 Desa
Pattopakkang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.
I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami susun, semoga kegiatan yang kami laksanakan dapat
berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal S u r i a t i


NIM. C11115011 NIM. C12115003

36
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PENYULUHAN DIARE DAN PENANGANANNYA

A. NAMA KEGIATAN
Penyuluhan Diare dan Penanganannya

B. LATAR BELAKANG
Diare menurut WHO didefinisikan sebagai buang air besar dengan konsistensi
cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Diare masih
merupakan masalah kesehatan di negara berkembang seperti Indonesia, tidak terkecuali
Takalar. Berdasarkan laporan bulanan data kesakitan (LB I) tahun 2017 Puskesmas
Pattopakkang, diare masih menempati 3 besar diagnosis tersering di Puskesmas
Pattopakkang.
Penyebab diare bisa karena kondisi lingkungan yang kotor yang menjadi tempat
tumbuh kembang kuman dan terkontaminasi dengan makanan maupun minuman yang
dikonsumsi. Selain itu, bisa karena alergi, keracunan makanan maupun gangguan
pencernaan lainnya.
Buang air yang sering dengan konsistensi cair ini dapat menyebabkan tubuh
kehilangan cairan dan menjadi dehidrasi. Dehidrasi yang lama akan berakibat fatal
hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan yang dapat
dilakukan yaitu dengan penggantian cairan dan elektrolit, misalnya dengan oralit.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka saya akan melakukan penyuluhan
mengenai diare dan penanganannya di rumah.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi mengenai diare, pencegahannya, maupun penanganannya di
rumah
2. Tujuan Khusus :

37
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

- Meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya diare


- Menjelaskan cara membuat larutan oralit/larutan garam gula.
D. SASARAN
Warga di Desa Pattopakkang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/tanggal : Selasa, 17 Juli 2018
Waktu : 10.00 WITA - selesai
Tempat : Kantor Desa Pattopakkang, Kecamatan Mangarabombang

F. PENANGGUNG JAWAB
Nur Hikmah

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


1. Instrumen Kegiatan:
a. LCD
b. Laptop
c. Leaflet
d. Oralit/larutan garam gula
2. Pelaksanaan
a. Tahap Persiapan Kegiatan
- Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan.
- Membuat leaflet mengenai Diare yang akan dibagikan kepada ibu-ibu rumah
tangga.
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
- Penyuluhan Diare dan Penanganannya
- Membagikan leaflet.

3. Indikator Keberhasilan

38
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

- Terlaksananya Penyuluhan Diare dan Penanganannya


- Dihadiri oleh minimal 30 warga desa

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana mahasiswa
KKN-PK Angkatan-57 di Desa Pattopakkang, Kecamatan Mangarabombang,
Kabupaten Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah susunan kegiatan ini kami buat secara terstruktur dan sistematis.
Semoga kedepannya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami memohon
dengan sangat dukungan dari segala pihak demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan
ini.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Nur Hikmah


NIM. C11115011 NIM. C11115028

39
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


SENAM LANSIA

A. NAMA KEGIATAN
Senam Lansia

B. LATAR BELAKANG
Lansia atau lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992, pasal 19). Menurut
Depkes (2011), pembagian lansia meliputi pra lansia (45-59 tahun), lansia (60-69 tahun),
lansia berisiko (diatas 70 tahun). Dalam hal ini, Desa tempat saya melakukan observasi
(Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan) dari beberapa lingkungan kami mendapatkan di
Data kkbpk penduduk Desa pattopakang menunjukan jumlah lansia 264 orang lansia dan
tidak mengikuti program Senam Lansia dari pihak puskesmas tersebut, tetapi kesadaran
masyarakat sekitar masih kurang untuk mengikuti program tersebut.
Padahal ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari Senam Lansia jika dilakukan
secara bertahap dan rutin diantaranya; meningkatkan gerak fungsional, menjaga
keseimbangan tubuh, serta kelenturan pembatasan atas lungkup luas gerak sendi.
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat
baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Berbagai macam masalah kesehatan yang
dialami para lansia yang cenderung merupakan masalah penyakit degeneratif merupakan
orientasi pokok yang utama. Selain itu, salah satu indikator keberhasilan pembangunan
terutama dibidang kesehatan dengan adanya peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH).
Dengan melakukan olah raga seperti senam Lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
latihan/olahraga seperti senam lansia dapat mencegah berbagai resiko penyakit seperti
hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit arteri koroner.

40
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Menjaga tubuh dalam keadaan sehat, aktif, dan meningkatkan kesehatan dan serta
kebugaran lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Memacu jantung, peredaran darah, serta pernafasan.
b. Mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian, melatih tulang tetap kuat,
serta kelincahan gerak, daya tahan dan kesegaran jasmanani.

D. SASARAN
Masyarakat (Lansia) di Desa pattopakang, Kecamatan Mangarabombang

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari/tanggal : Rabu dan Minggu, 15 dan 25 Juli 2018
Pukul : 08.00 WITA - Selesai
Tempat : Puskemas Pattopakang Kec. Mangarabombang

F. PENANGGUNG JAWAB
Pegi Yuliani

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


1. Instrument kegiaatan
a. Speaker
b. Laptop
2. Pelaksaan
a. Pengumpulan peserta lansia di tempat yang telah ditentukan
b. Senam Lansia
c. Evaluasi
d. Penutup

41
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

3. Indikator Keberhasilan
Kegiatan senam lansia ini dikatakan berhasil apabila berjalannya acara dengan
lancar, jumlah peserta yang hadir minimal 20 orang

H. SUMBER DANA
Sumber kegiatan ini merupakan hasil dari Swadaya Mahasiswa KKN-PK Angkatan 57
Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kab. Takalar.

I. PENUTUP
Demikian Torm Of References (TOR) ini saya buat sebagaimana mestinya, semoga
kegiatan yang kami rencanakan dapat terlaksana dengan baik, bermanfaat dan dapat
dipergunakan untuk kepentingan masyarakat khususnya Lansia dalam lingkungan Desa
Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Pegi Yuliani


NIM. C11115011 NIM. C12115501

42
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

TERM OF REFERENCES (TOR)


PATTOPAKANG GAMMARA’
A. NAMA KEGIATAN
Pekan Pattopakang Gammara’

B. LATAR BELAKANG
Desa Pattopakang merupakan salah satu desa di Kecamatan Mangarabombang
Kabupaten Takalar. Desa ini memiliki jumlah masyarakat terbanyak kedua di kecamatan
mangarabombang Memiliki 4 dusun dengan jarak antar dusun yang berjauhan dan
demografi rumah di desa ini yaitu memanjang. Hal ini mengakibatkan kurangnya sosialisasi
dan komunikasi oleh masyarakat antar dusun. Selain itu sejak 1 tahun terakhir sangat
kurang kegiatan maupun pesta rakyat yang dilaksanakan sehingga membutuhkan suatu
kegiatan yang mencakup seluruh desa dan seluruh kategori usia sehingga meningkatkan
rasa kebersamaan antar masyarakat antar desa.
Selain itu dengan melihat bahwa aktifnya kelompok-kelompok masyarakat dalam
berbagai bidang maka itupun dipandang perlu untuk dilaksanakan event untuk mengasah
sekaligus menyatukan elemen-elemen yang bersangkutan sehingga hal itu yang menjadi
landasan untuk membuat kegiatan kompetisi yang dilaksanakan untuk seluruh kalangan di
desa dan di akhiri dengan acara malam ramah tamah.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Merajut tali silaturahim antar masyarakat Desa Pattopakang dengan kegiatan kompetisi
antar warga desa
2. Tujuan khusus
a. Mengadakan kegiatan ramah tamah sebagai bentuk meningkatkan rasa
kebersamaan desa pattopakang
b. mengasah kemampuan masyarakat dengan pengadaan kompetisi di berbagai bidang
ilmu dan olahraga

43
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

D. SASARAN
Warga, dan Kader Desa di Desa Pattopakang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten
Takalar

E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari, tanggal : Sabtu dan Minggu, 4-5 Agustus 2018
Waktu : 10.00 WITA – Selesai
Tempat : Desa Pattopakang

F. PENANGGUNG JAWAB
Posko Desa Pattopakang

G. MEKANISME DAN RANCANGAN KEGIATAN


Tahap-tahapan dalam kegiatan dari kegiatan ini, adalah:
1. Instrumen kegiatan
a. LCD
b. Laptop
c. Sound system
d. Meja
e. Kursi
f. Al-Quran
g. Tali Tarik tambang
h. Kerupuk
i. Tali rapiah
2. Pelaksanaan
a. Menyusun kegiatan yang akan dikompetisikan dan diikuti oleh masyarakat
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai pada saat kompetisi
c. Peserta kompetisi menghadiri lokasi kompetisi sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan

44
KULIAH KERJA NYATA PROFESI KESEHATAN ANG.57
UNIVERSITAS HASANUDDIN
POSKO DESA PATTOPAKANG KEC. MANGARABOMBANG
KABUPATEN TAKALAR
Jalan Poros Takalar Jeneponto Kab. Takalar Kode Pos 92261 Hp. 085341248471

d. Kompetisi dilaksanakan
e. Penilaian oleh tim juri
f. Penentuan juara 1, 2, dan 3
g. Penyerahan hadiah kepada pemenang di malam ramah tamah
2. Indikator keberhasilan
a. Terlaksananya kompetisi
b. Kompetisi berjalan dengan lancar
c. Jumlah peserta yang hadir dalam setiap item kegiatan adalah minimal 25 orang

H. SUMBER DANA
Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan swadana mahasiswa
KKN-PK Angkatan 57 Desa Pattopakang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten
Takalar.

I. PENUTUP
Demikianlah TOR ini kami buat, semoga kegiatan “Edukasi Bahaya Merokok” dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan kegiatan.

Mengetahui,
Koordinator desa Penanggung Jawab

Puja Muhammad Iqbal Puja Muhammad Iqbal


NIM. C11115011 NIM. C11115011

45

Anda mungkin juga menyukai