Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama: Hanief Budiman

NPM: 043616937

Mata Kuliah: Pengantar Ilmu Hukum

1. Fungsi hukum sebagai a tool of social engineering memiliki tujuan untuk


menciptakan perubahan-perubahan dalam masyarakat menuju kemajuan yang
terencana, atau dalam kata lain fungsi ini bertujuan untuk menata kembali kehidupan
masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa. Kehidupan masyarakat selalu
bergerak untuk melakukan perubahan yang pesat, baik pengaruh dari luar maupun
yang terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan. Maka dari itu, pembuat hukum
dituntut untuk mengikuti perkembangan masyarakat dalam membentuk hukum.
Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan masyarakat menuntut bagaimana hukum
berfungsi semula hanya mengontrol tingkah laku, dapat mengalami pergeseran dalam
fungsinya yang aktif. Dengan kata lain, hukum berfungsi melakukan perubahan
terencana dalam kehidupan sosial masyarakat agar hukum tidak lagi mengejar suatu
peristiwa yang seharusnya diatur.
Kaitannya dengan kasus nenek Minah adalah hukum selalu bergerak untuk melakukan
perubahan yang pesat, dan pembuat hukum dituntut untuk mengikuti perkembangan
masyarakat dalam membentuk hukum. Ketika pemahaman masyarakat tentang hak
milik telah berkembang, maka diciptakanlah hukum yang akan memberikan sanksi
ketika hak milik tersebut dilanggar oleh pihak lain. Kaitan selanjutnya adalah hukum
berfungsi semula hanya mengontrol tingkah laku, dapat mengalami pergeseran dalam
fungsinya yang aktif, yaitu untuk mengarahkan masyarakat untuk melakukan tindakan
yang dianggap benar yang berfungsi untuk meningkatkan rasa aman di tengah
masyarakat.
2. Adigium tersebut memiliki arti sebagai dimana ada masyarakat, disitu ada hukum.
Kaitannya dengan kasus nenek Minah adalah ketersediaan hukum atas masyarakat
Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa
Tengah. Dan kemudian hukum yang terikat dengan masyarakat tersebut wajib untuk
diikuti dan dipatuhi. Hal tersebut disebabkan tujuan dari terbentuknya hukum itu
sendiri yang sudah dipaparkan oleh Van Apeldoorn, yaitu untuk mengatur pergaulan
hidup manusia secara damai.
3. Konsep The Rule of Law yang berisikan tiga nilai dasar tujuan hukum yaitu keadilan
(gerechtigheit), kemanfaatan (zweckmaerten), dan kepastian hukum (rechtssicherkeit)
dikemukakan oleh Gustav Radbruch yang ditinjau dari sisi sosiologis.
Idealnya ketiga nilai dasar tujuan hukum tersebut diimplementasikan secara
bersamaan ketika memutuskan untuk membuat keputusan hukum. Menurut
pandangan penulis, kasus nenek Mirnah sudah memenuhi ketiga unsur tersebut. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan keputusan hakim yang memvonis bersalah nenek
Minah karena mencuri komoditas yang dimiliki oleh PT Rumpun Sari Antan yang
memenuhi unsur keadilan untuk kedua belah pihak, 3 buah kakao adalah milik PT
RSA dan bukan milik nenek Minah, sehingga vonis bersalah pada nenek Mirnah
sudah tepat karena dia telah melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian.
Unsur selanjutnya adalah kemanfaatan yang juga sudah terpenuhi dalam kasus
tersebut. Vonis yang diberikan kepada nenek Minah sudah dipertimbangkan oleh para
penegak hukum, sehingga dapat dipastikan bahwa keputusan untuk memberikan vonis
berupa 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan dapat mendatangkan
manfaat. Menurut penulis manfaat yang dapat dihadirkan antara lain, memberikan
edukasi kepada masyarakat luas khususnya masyarakat daerah tersebut terhadap
bentuk dan tujuan hukum itu sendiri. Sehingga masyarakat tersebut dapat hidup
dengan memahami hukum yang berlaku dan bertujuan untuk mengatur pergaulan
hidup mansia secara damai.
Unsur yang terakhir adalah unsur kepastian hukum yang juga sudah terpenuhi dalam
kasus nenek Minah. Kepastian hukum sendiri memiliki definisi sebagai prinsip
penyelesaian secara cepat dan pembuktian secara sederhana. Kepastian hukum juga
dapat diartikan sebagai jaminan bahwa hukum dijalankan, bahwa yang berhak
menurut hukum dapat memperoleh haknya dan bahwa putusan dapat dilaksanakan.
Pemberian vonis dalam kasus nenek Minah yang terbukti bersalah merupakan bukti
hukum tersebut telah dijalankan dan PT RSA telah mendapatkan haknya kembali.
Referensi
Deliarnoor, N. (2020). Pengantar Ilmu Hukum Pengantar Tata Hukum
Indonesia/PIH-PTHI (3rd ed.). Tangerang selatan: Universitas Terbuka.

Wijayanta, T. (2014). Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam


Kaitannya dengan Putusan Kepailitas Pengadilan Niaga. Jurnal Dinamika Hukum,
14(2). Retrieved from
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/291/285

Anda mungkin juga menyukai