Anda di halaman 1dari 1

Nama : Hanief Budiman

NPM : 1906297301
Mata kuliah dan kelas : Islamologi AB
Refleksi

Refleksi yang penulis rasakan setelah mengikuti kelas Islamologi adalah membuka diri dan
pikiran bahwa banyak sekali golongan muslim yang masih tetap saudara seagama, namun dianggap
sesat atau bahkan musuh bagi sebagian umat Islam yang lain. Dulu juga penulis merasa seperti itu, akan
tetapi setelah mengetahui alasan mengapa kaum Syiah mencambuk dirinya sendiri di hari Asyura, dan
Ahmadiyah yang sangat mengormati Mirza Ghulam Ahmad, penulis secara pribadi menganggap perlu
untuk memberikan mereka rasa hormat terhadap pilihan masing-masing individu dan tetap
menjadikannya saudara kemanusiaan.
Manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan manusia lain untuk hidup. Maka dari itu,
penanaman rasa hormat dan pengedukasian dari ajaran, aliran, tarekat yang ada di dunia jangan pernah
mendengar apa dari kata orang, terlebih dia tidak mendalami bidang tersebut. Penulis menganggap hal
itu penting agar konflik yang disebabkan miskonsepsi tidak terus terulang dan menjadi senjata yang
dapat memecah umat Islam terus-menerus.
Penulis meyakini bahwa semua orang pernah mengalami pengalaman spiritual, baik itu dari
golongan Sunni atau Syiah. Penulis sendiri pernah merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa
ketika sedang terjangki COVID-19. Setelah 9 hari demam tingga dan tidak kunjung membaik dengan
nafas yang semakin berat. Penulis mencucurkan air mata sembari beristighfar. Penulis menatap ke
langit-langit kamar dan menadahkan tangannya ke langit. Penulis mencurahkan isi hatinya kepada
Allah, penulis sangat yakin bahwa Allah maha mendengar dan maha penyayang. Penulis memasrahkan
diri dan bertaubat sembari berkata “apabila sudah ajal saya ya Allah, maka berilah hambamu ini
kematian husnul khotimah. Dan apabila saya masih engkau berikan kesempatan hidup, maka saya tidak
akan sia-siakan ya Allah.”
Setelah mencurahkan isi hatinya, beberapa menit kemudian penulis merasa kantuk yang amat
sangat dan akhirnya tertidur dengan pulas untuk pertama kalinya. Saat bangun dari tidur di pagi hari,
demam yang dirasa sudah hilang, lender di hidung sangat mudah dikeluarkan, dan tenaga perlahan-
lahan mulai kembali. Sungguh rasa cinta penulis kepada Allah tidak akan pernah berkurang dan justru
terus bertambah tanpa ada sekat yang membatasinya.

Anda mungkin juga menyukai