Jurnal Energi Arus Laut

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan ISSN 1978-2365

Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

KAJIAN PEMANFAATAN ENERGI ARUS LAUT SEBAGAI


PEMBANGKIT LISTRIK

STUDY MARINE CURRENT ENERGY FOR POWER GENERATION

Arfie Ikhsan Firmansyah1), Bono Pranoto1), Nasruddin2)


1)
Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
2)
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
arfie@p3tkebt.esdm.go.id, arfie.firmansyah@gmail.com

ABSTRAK
Pemanfaatan energi baru terbarukan (renewable) bisa menjadi salah satu solusi
keterbatasan energi fosil.Energi arus laut merupakan energi terbarukan yang diakibatkan oleh
pasang surut air laut. Penelitian ini mengkaji Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLT-Arus
Laut) yang sesuai dengan karakteristik arus laut di Indonesia. Data yang digunakan pada peneltian
adalah data hasil pengukuran arus laut di selat toyapakeh, selat pantar dan selat larantuka yang
dimiliki Puslitbangtek Geologi Kelautan (PPPGL). Berdasarkan studi penentuan lokasi PLT-Arus
Laut pada aspek teknis dan aspek sosial ekonomi pada tiga lokasi, maka potensi arus laut di selat
larantuka memiliki poin tertinggi dikuti selat toyapakeh dan selat pantar. Perancangan turbin
dilakukan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk jenis turbin vertical
axis tipe Gorlov dan Darrieus berkapasitas 1 kW dengan memvariasikan kecepatan arus dan
putaran bilah turbin. Hasil penelitian menunjukkan rancangan turbin gorlov dapat menghasilkan
energi listrik pada kecepatan arus laut rendah (cut in speed) 0.3 m/s dan pada kecepatan arus laut
1.2 m/s daya rotor yang dihasilkan mencapai design capacity sebesar 1 kW.

Kata kunci: PLT-Arus Laut, Lokasi, Bilah turbin, CFD

ABSTRACT
Renewable energy is used to solve limitation non-renewable energy. The Ocean Currents
Energy is renewable energy caused by tides. This study examined the ocean currents power plant
that corresponds to the characteristics of ocean currents in Indonesia. The measurement data used
in this research is ocean currents in the Toyapakeh, Pantar and Larantuka strait owned R & D
Center Marine Geology (PPPGL). Based on a study determining the current location of Ocean
Current power plant on the technical aspects and the socio-economic aspects of the three
locations, the potential of ocean currents in the strait has the highest points is Larantuka strait. The
design of the turbine performed using Computational Fluid Dynamics (CFD), type of turbine were
Darrieus and Gorlov turbine with capacity of 1 kW with ocean current speeds and blade
rotation variation . The results showed that design of the Gorlov turbine could produce electrical
energy at low speed of ocean currents (cut-in speed) 0.3 m / s and the rotor power generated
reached the design capacity of 1 kW at the ocean current speed of 1.2 m / s rotor.

Keywords: Ocean Current Power Plant, Location, Turbine Blade, CFD.

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012


123
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

1. PENDAHULUAN terjadi ketika bumi, bulan dan matahari


1.1 Latar Belakang membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu
Kebutuhan akan energi listrik nasional akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan
(1)
terus meningkat hingga sebesar 9% per tahun , pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani
tidak sebanding dengan ketersedian energi fosil ini terjadi pada saat bulan seperempat dan
sebagai sumber energi primer pembangkit tigaperempat (5).
tenaga listrik yang dimiliki PT. PLN (Persero) Energi arus laut berupa kinetik dari arus
sebagai penyedia energi listrik di Indonesia. laut dapat digunakan untuk memutar turbin
Pemanfaatan energi khususnya energi menghasilkan energi mekanik yang kemudian
terbarukan yang berasal dari laut mulai dikonversi oleh generator menghasilkan energi
dilakukan. Hal ini diakibat terbatasnya listrik.
ketersediaan energi fosil di Indonesia. Jenis turbin pada pemanfaatan energi
Indonesia merupakan negara kepulauan arus laut secara umum dapat dibagi menjadi 2,
terbesar di dunia, dimana 63% wilayahnya yaitu(6) :
terdiri dari laut(2). Laut menyimpan cadangan  Horizontal-Axis Turbines yaitu bilah turbin
energi di alam semesta, salah satunya energi dirancang berlawanan arah dengan arah arus
(3)
arus laut . Di Indonesia pemanfaatan energi laut (Gambar 1), karena kecepatan arus dan
arus laut menjadi pembangkit listrik belum arah arus maka bilah turbin berputar. Jenis-
banyak dilakukan. jenis turbin adalah sebagai berikut:
Energi arus laut adalah energi yang
sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Energi
pasang surut (tidal) ini diakibatkan gaya
gravitasi bulan, matahari dan bumi Energi arus
laut dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain
selain pasang surut, seperti topografi satu
tempat dengan lainnya, konfigurasi benua:
selat, Tanjung, teluk, kemiringan tanah, dll(3)(4).
Pasang surut laut sebagai penyebab Gambar 1 : Jenis-jenis horizontal-axis

dominan energi arus laut dapat di bagi dua turbines(6)

yaitu : Pasang laut purnama (spring tide) terjadi


ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam  Vertikal – Axis Turbine yaitu bilah turbin

suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan dirancang tegak lurus dengan arah arus laut

pasang naik yang sangat tinggi dan pasang (Gambar 2). Jenis-jenis Vertikal-Axis

surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama Turbines, sebagai berikut :

ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan


purnama. Pasang laut perbani (neap tide)

Diterima
124 redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136 Pembangkit Listrik

terdiri dari samudra. Indonesia mempunyai


banyak pulau dan selat sehingga dimungkinkan
terbentuk arus laut sebagai akibat interaksi
Bumi-Bulan-Matahari yang mengalami
percepatan. Pada gambar 3, Indonesia adalah
tempat pertemuan arus laut yang diakibatkan
pasang surut dominan di Samudra Hindia
dengan periode sekitar 12 jam dan pasang surut
Gambar 2 : Jenis-jenis Vertikal-axis yang dominan di Samudra Pasifik dengan
turbines(6) periode lebih kurang 24 jam.
Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan Pasang surut yang dominan di Samudra
kajiaan pemanfaatan energi arus laut sebagai Hindia diakibatkan gerak Bulan mengelilingi
PLT-Arus Laut. Bumi, sedangkan pasang surut yang dominan di
Samudra Pasifik diakibatkan oleh kecondongan
1.2 Tujuan orbit Bulan saat mengelilingi Bumi. Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kajian, laut mempunyai potensi energi kinetik
PLT-Arus Laut yang sesuai dengan berupa angin, gelombang, dan arus laut yang
karakteristik arus laut di Indonesia. mencapai 2,4 MW/m2 (angin dan gelombang),
dan 64 KW/m2 (arus laut)(7).
2. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan pada
penelitian ini seperti ditunjukkan pada Tabel 1
berikut:
Tabel 1 : Metode kajian pemanfaatan
energi arus laut sebagai PLT-Arus Laut

Gambar 3 : Arah arus laut global (7)


Indonesia memiliki potensi untuk
menggunakan arus laut sebagai sumber energi
dibandingkan dengan Negara lain. Hal ini
disebabkan karena Indonesia dipengaruhi oleh
2.1 Analisis Pemilihan Lokasi PLT-Arus Arus Lintas Indonesia ARLINDO yang terjadi
Laut karena perbedaan elevasi muka air laut rerata
Indonesia merupakan negara kepulauan antara Pasifik sebelah barat dengan lautan
terbesar di dunia, dimana 63% wilayahnya Hindia.

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 125
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

utama penyelidikan kebumian yang mencakup


wilayah perairan Indonesia.

Gambar 4 : Skema ARLINDO Proyek


INSTANT (8)
Arlindo adalah suatu sistem arus yang
menghubungkan samudra Pasifik dengan
samudra Hindia (Gambar 4). Jalur Arlindo Gambar 5 : Potensi Kecepatan Energi Arus
dimulai dari perairan antara Mindanao dan Indonesia(9)
Halmahera, mengalir masuk melalui selat Berdasarkan tugas, fungsi dan
Makassar sebagai jalur utamanya. Setelahnya ia ketersedian data yang dimiliki PPPGL,
meninggalkan perairan Indonesia melalui selat khususnya data potensi arus laut (Gambar 5),
Lombok dan sebagian besar lainnya berbelok maka digunakan data-data hasil penelitian dan
melalui laut Flores, laut Banda dan memasuki pengembangan potensi arus laut yang
(8)
samudra Hindia . dilakukan PPPGL pada lokasi, sebagai berikut :
Dinamika Arlindo, pasang surut dan
gelombang yang saling berinteraksi akan  Selat Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida,
menyebabkan selat – selat kecil di sekitar Bali Kabupaten Nusa Penida, Provinsi Bali
dan Nusa Tenggara yang dilalui jalur utama Pemilihan lokasi penelitian potensi arus
Arlindo memiliki arus kuat. laut yang dilakukan oleh PPPGL di selat
Koordinasi dalam rangka kelancaran toyapakeh selat antara pulau nusa penida
pelaksanaan kegiatan Kajian Pemanfaatan dengan pulau lembongan yang berada di
Energi Arus Laut sebagai Pembangkit Listrik wilayah Desa toyapakeh Kecamatan Nusa
Tenaga Arus Laut (PLT-Arus Laut) dilakukan Penida Kabupaten Klungkung Provinsi Bali
dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan dengan koordinat lokasi pengukuran arus laut S
Geologi Kelautan (PPPGL), Kementerian 08o 40.611’ dan E 115o 29.307’. Kecamatan
Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal di atas Nusa Penida merupakan kecamatan terluas dari
dilakukan karena sesuai tugas dan fungsi dari 3 (tiga) kecamatan yang ada di kabupaten
PPPGL adalah melaksanakan program Klungkung. Dengan batas disebelah utara dan
penyelidikan geologi dan geofisika kelautan di barat selat Badung, sebelah timur selat lombok
Indonesia yang merupakan suatu program dan sebelah selatan samudera Indonesia.

Diterima
126 redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Pembangkit Listrik
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut


Flores
b. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
c. Sebelah Timur dengan Negara Timor Leste
d. Sebelah Barat dengan Propinsi Nusa
Tenggara Barat.

Gambar 6 : Peta lokasi pengukuran potensi arus


laut di selat Toyapakeh
Hasil pengukuran arus laut yang
dilakukan PPPGL di Selat Toyapakeh,
Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali,
menunjukan kecepatan rata-rata 1.0303 m/s
pada kedalaman 4m, 1.1380 m/s pada
kedalaman 6m, 1.2097 m/s pada kedalaman 8 Gambar 7 : Peta lokasi pengukuran potensi arus
m dan 1.2786 m/s pada kedalaman 10m. laut di selat Pantar
Kecepatan arus laut pada kedalaman 4-10 m ini Hasil pengukuran arus laut yang
merupakan kecepatan potensial untuk dilakukan PPPGL di Selat Pantar, Kabupaten
pemanfaatan energi arus laut sebagai PLT-Arus Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Laut. menunjukan kecepatan rata-rata 1.43 m/s pada
 Selat Pantar, Kecamatan Alor Timur, kedalaman 4m, 1.43 m/s pada kedalaman 6m,
Kabupaten Alor, Provinsi NusaTenggara 1.41 m/s pada kedalaman 8 m dan 1.08 m/s
Timur pada kedalaman 10m. Kecepatan arus laut pada
Pemilihan lokasi penelitian potensi arus kedalaman 4-10 m ini merupakan kecepatan
laut yang dilakukan oleh PPPGL di Selat potensial untuk pemanfaatan energi arus laut
Pantar yaitu selat antara Pulau Alor dengan sebagai PLT-Arus Laut.
Pulau Pantar dan pulau-pulau kecil  Selat Larantuka, Kecamatan Adonara Barat,
disekitarnya, Kabupaten Alor Provinsi Nusa Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur dengan koordinat lokasi Tenggara Timur.
pengukuran arus laut S 08o 16’ 12” dan E 124o Pemilihan lokasi penelitian potensi arus
24’ 28,3”. laut yang dilakukan oleh PPPGL di selat
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Larantuka selat antara Pulau Flores dengan
terletak di selatan katulistiwa pada posisi pulau adonara yang berada di wilayah Desa
geografis 8o – 12 o Lintang Selatan dan 118 o – Tanah Merah Kecamatan Adonara Barat
o
125 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah: Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 127
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

Tenggara Timur dengan koordinat lokasi Tabel 2 : Proses analisis pemilihan lokasi PLT-
pengukuran arus laut S 08o 18.995’ dan E 123o Arus Laut
01.639’. Kecamatan Adonara Barat salah satu
kecamatan yang terletak di Pulau Adonara
Kabupaten Flores Timur. Pulau Adonara
terdiri dari 6 kecamatan, yaitu :
 Kecamatan Adonara Timur
 Kecamatan Adonara Barat
 Kecamatan Klubagolit
 Kecamatan Witihama
 Kecamatan Watan Ulumado
 Kecamatan Ile Boleng

Metode analisis menggunakan Kepner-


Tregoe digunakan untuk merupakan suatu
metode atau cara untuk memecahkan masalah
yang terjadi dan bagaimana cara untuk
Gambar 8: Peta lokasi pengukuran potensi arus pengambilan keputusan. Sasaran dalam metode
laut di selat Larantuka Kepner-Tregoe yaitu dalam pengambilan
Hasil pengukuran arus laut yang keputusan, untuk memperoleh pengetahuan
dilakukan PPPGL di Selat Pantar, Kabupaten yang diperlukan untuk mengorganisir dan
Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meneliti satu tonase dari informasi secara
menunjukan kecepatan rata-rata 1.724 m/s pada efisien, sehingga bisa menentukan tindakan
kedalaman 3m, 1,84 m/s pada kedalaman 5 m, paling sesuai untuk diambil.
1.844 m/s pada kedalaman 7 m dan 1.79 m/s Pada analisis menggunakan metode
pada kedalaman 9m. Pada kecepatan arus laut Kepner-Tregoe dilakukan Pembobotan pada
pada kedalaman 3-9 m ini merupakan tiap-tiap parameter pada variabel aspek teknikal
kedalaman potensial untuk pemanfaatan energi dan aspek sosial ekonomi dimaksudkan untuk
arus laut sebagai PLT-Arus Laut. memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Analisis pemilihan lokasi untuk PLT- Pembobotan pada tiap-tiap parameter pada
Arus Laut dilakukan dengan metode sebagai variebel aspek teknikal dan aspek sosial
berikut : ekonomi tersaji pada table 3, berikut ini:

Diterima
128 redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136 Pembangkit Listrik

Tabel 3 : Pembobotan pada parameter uji Dan arus laut itu ditentukan beberapa faktor
antara lain
1. perbedaan temperatur antara permukaan dan
dasar laut
2. perbedaan salinitas antar area laut di sekitar
situs target
3. arus-arus lain dari perairan sekitarnya yang
mempengaruhi arah arus musiman di daerah
tersebut
Turbin vertical axis memiliki torsi yang
kecil pada saat start dikarenakan adanya
tahanan dari bilah turbin yang berseberangan
dari bilah turbin yang mendapatkan gaya.
Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut,
turbin jenis ini memerlukan motor untuk start.
Sebaliknya, turbin horizontal axis tidak
membutuhkan motor penggerak awal karena
2.2 Studi Turbin PLT-Arus Laut tidak ada tahanan saat turbin mulai berputar.
Studi turbin PLT-Arus pada penelitian Dari sisi desain dan manufakturing,
menggunakan metode reverse engineering dari turbin vertikal axis lebih sederhana dan lebih
PLT-Arus Laut PPPGL, hal ini dimaksudkan murah. Hal ini disebabkan oleh kemampuan
untuk meningkatkan performa turbin yang telah turbin menerima gaya dari berbagai arah.
ada dipasaran. Sehingga tidak diperlukan mekanisme khusus
Tabel 4 : Metode perancangan PLT-Arus Laut untuk mengikuti perubahan arah arus. Hal ini
yang menyebabkan turbin horizontal axis
membutuhkan desain yang kompleks dan biaya
pembuatan tinggi. Karena turbin horizontal
harus dapat mengikuti perubahan arah dan
perubahan inklinasi arus. Alat yang dibutuhkan
oleh turbin ini memiliki desain yang komplek
dan biaya yang tinggi dan beberapa
penyesuaian agar dapat beroperasi dan bertahan
di dalam laut.
Maka, dapat disimpulkan bahwa turbin
Pemilihan jenis turbin horizontal dan vertikal axis sangat cocok untuk tempat yang
vertikal idealnya berdasarkan kondisi arus laut. arus lautnya cepat dan sering berubah. Dan

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 129
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136
- 136

turbin horizontal axis cocok untuk tempat yang Tabel 5 : Hubungan tip speed ratio dan jumlah
arus laut stabil dan mudah diprediksi. bilah turbin
Pada perancangan turbin PLT-Arus Laut
perlu menentukan parameter-parameter
rancangan. Parameter perancangan pada
penelitian ini, sebagai berikut :
 Tipe turbin : vertikal axis
 Rated capacity : 1.0 kW
 Rated Ocean Currents Speed : 1.2 m/s Profil yang dipergunakan adalah profil

 Cut – In Ocean Current Speed : 0.3 m/s NACA 0020, profil ini umum dipergunakan

 Cut-Out Ocean Current Speed : 2 m/s pada turbin arus laut, dimana pada kecepatan

Penentuan luas permukaan turbin PLT- arus rendah dapat menghasilkan energi listrik .

Arus laut menggunakan persamaan 1, Berikut ini adalah gambar profil NACA 0020.

didapatkan hasil sebagai berikut[9] :

(1)

Dimana : P = 1.0 kW Gambar 10 : Profil NACA 0020

v = 1 m/s Perhitungan chord dan bilah turbin setting

Dari persamaan 1, maka didapatkan diameter dilakukan dengan beberapa langkah sebagai

turbin 1 m dan tinggi turbin 1.2 m. berikut[11] :

Penentuan jumlah bilah turbin pada  Membagi bilah turbin dengan radius R

PLT-Arus Laut Jumlah bilah turbin (B) menjadi beberapa bagian yang sepadan.
dipengaruhi oleh nilai tip speed ratio (λ)  Tiap penampang mempunyai jarak r
desain, yang diperoleh dengan digunakan terhadap sumbu rotor. Local speed ratio (λr)
persamaan 2[10], sebagai berikut : dapat dihitung dengan persamaan berikut:

(2) (3)
Dimana R adalah radius turbin arus laut,  Nilai local speed ratio di atas dipergunakan
n adalah putaran generator dan V adalah dalam persamaan berikut untuk
kecepatan arus laut. Berdasarkan hasil mendapatkan sudut inklanasi (Ф) untuk tiap
perhitungan didapatkan tip speed ratio (λ) penampang bilah turbin.
adalah 3, berdasarkan Tabel 5 yaitu tabel
hubungan tip speed ratio dan jumlah bilah
turbin, maka jumlah bilah yang digunakan
adalah 3.

Diterima
130
redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136 Pembangkit Listrik

 Nilai chord (c) untuk tiap penampang


diperoleh dengan rumusan berikut:
c = 8 . π. r (1- cos Ф)
B. Cl
dimana : B=3  jumlah bilah turbin
Cl = 0.92  coefficient lift
 Dengan rumus berikut, didapatkan bilah
turbin setting dengan sudut β untuk tiap
penampang bilah turbin.
β=Ф–α
dimana : α = 5 derajat.

Gambar 12 : Diagram alir simulasi


hidrodinamika
 Model Geometri
Pemodelan geometri pada kajian ini
menggunakan bentuk dan ukuran sebenarnya.
Gambar 11: Rancangan Turbin PLT-Arus Laut Pemodelan geometri dilakukan secara 3 (tiga)
Langkah berikutnya pada studi PLT- dimensi dengan skala 1 :1, sebagai berikut :
Arus Laut dilakukan analisis performa bilah
turbin PLT-Arus Laut. Analisis performa PLT-
Arus Laut dilakukan dengan menggunakan
metode simulasi Computational Fluids
Dynamics (CFD). Simulasi dilakukan untuk
model aliran viskos turbulen 3 dimensi berbasis
pendekatan Finite Volume. Analisis dilakukan (a) (b)
untuk berbagai kondisi aliran seperti kecepatan Gambar 13 :
arus laut dan putaran rotor. Parameter- (a) Model rancangan Gorlov revisi III
parameter desain penting seperti torsi, koefisien (b) Model rancangan Darieus
daya dan efisiensi Bilah turbin. Diagram alir  Model aliran
metode analisis hidrodinamika PLT-Arus Laut Simulasi CFD digunakan sebagai salah
menggunakan simulasi CFD, sebagai berikut : satu cara menganalisis aliran fluida pada turbin

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 131
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136
- 136

arus laut. Analisis menggunakan CFD  Kecepatan aliran yang ditinjau adalah
dibutuhkan pemodelan persamaan-persamaan kecepatan rata-rata.
aliran fluida, diantaranya : Turbulen merupakan bentuk aliran
a. Persamaan kontinuitas yang berfluktuasi terhadap ruang dan waktu.
Persamaan kontinuitas (konservasi Turbulen merupakan proses yang kompleks.
massa) secara umum dapat dituliskan, sebagai Turbulen akan terjadi ketika gaya inersia dalam
berikut : fluida menjadi sangat dominan dibandingkan
gaya viskos (dicirikan dengan tingginya
(11)
(4) Reynolds, Re) .
Dimana ρ adalah kerapatan dan U adalah  Variasi simulasi
kecepatan aliran. Pada fluida inkompresibel Simulasi yang dilakukan adalah dengan
(ρU) = 0 pada keadaan steady. memvariasikan kecepatan arus laut sesuai
b. Persamaan momentum dengan hasil pengukuran arus laut yang
Persamaan gerak fluida, dimana dilakukan PPPGL pada model turbin arus laut.
memenuhi persamaan konservasi momentum, Turbin arus laut divariasikan memiliki
sebagai berikut : kecepatan angular 5-30 RPM. Putaran bilah

(5) turbin pada PLT-Arus Laut adalah putaran


rendah, umumnya putaran turbin arus laut
Dimana P adalah tekanan statik, μ dinamik berkisar antara 5 sampai dengan 30 RPM(12)
viscositas dan Sm adalah sumber momentum.  Sistem mesh/ Grid arrangement
Sumber momentum diakibatkan gaya Sistem mesh dalam simulasi CFD digunakan
diakibatkan gerakan fluida akibat gravitasi. sebagai batasan analisis mengubakan
perhitungan numerik pada simulasi. Pada
c. Persamaan turbulen
simulasi ini diasumsikan bahwa Turbin arus
Aliran turbulen merupakan aliran yang
laut berada pada water tunnel (terowongan air)
sangat kompleks karena didominasi oleh
dengan ukuran terowongan air sebagai berikut :
struktur eddy dengan fluktuasi yang sangat
tinggi Persamaan pengatur aliran ini dapat
diturunkan dari persamaan kontinyuitas dan
momentum yang akan menghasilkan
persamaan Navier-Stokes. Beberapa anggapan
yang dipakai dalam melakukan penurunan
persamaan turbulen adalah sebagai berikut :
 Aliran tak mampu mampat (incompressible).
 Viscous stress dan Gaya Coriolis diabaikan
Gambar 14 : Sistem mesh dan Computational
 Aliran tak berputar (irrotational).
domain

Diterima
132 redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136 Pembangkit Listrik

3.HASIL DAN PEMBAHASAN mendapatkan data yang valid dan reliable


Analisis pemilihan lokasi PLT-Arus Laut mengenai daerah-daerah penilaian.
dilihat dari berbagai kriteria penilaian (tabel 3) Tabel 6 : Penilaian lokasi pada tiap kriteria
pada aspek teknikal dan aspek sosial ekonomi
pada tiga lokasi penelitian yang telah dilakukan
PPPGL. Berdasarkan survai lokasi dan studi
data sekunder dari laporan penelitian studi
potensi arus laut di Selat Toyapakeh, Selat
Pantar dan Selat Larantuka yang telah
dilakukan PPPGL, maka didapatkan penilaian
pada tiap lokasi sebagai berikut :

Pada gambar 16, merupakan visualisasi


Gambar 15 : Penilaian pada tiap-tiap lokasi distribusi tekanan pada bilah turbin pada
Pada Gambar 15, penilaian pada aspek kecepatan 1.2 m/s dengan putaran rotor 30
teknikal dan aspek sosial ekonomi pada tiga RPM. Distribusi tekanan pada masing-masing
lokasi penelitian yang telah dilakukan PPPGL, permukaan turbin memiliki nilai yang berbeda,
maka potensi arus laut di Selat Larantuka Teori dasar yang digunakan untuk analisis
memiliki nilai tertinggi dikuti Selat Toyapakeh turbin air, menyangkut perilaku fluida cair
dan Selat Pantar. Berdasarkan hasil di atas, (hidrostatika) yang meliputi teori hidrostatika
maka direkomendasikan Selat Larantuka dan hidrodinamika. Besaran fluida yang terlibat
menjadi calon lokasi pemanfaatan energi arus dalam perhitungan turbin arus laut adalah
sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut. tekanan (p), massa jenis (ρ) ,viskositas (v atau
Penilaian pada aspek teknikal merupakan μ) dan luas permukaan bilah turbin. Viskositas
titikberat dari penilaian lokasi ini. Bobot dikenal ada viskositas kinematik v atau
penilaian pada aspek teknikal 80% dari total viskositas absolut/ dinamik μ. Perbedaan
penilaian sedangkan aspek sosial ekonomi tekanan pada bilah turbin dipengaruhi oleh luas
hanya memiliki bobot 20%. permukaan bilah turbin yang kontak dengan
Bobot penilaian pada analisis lokasi fluida. Tekanan hidrostatik pada mempengaruhi
dapat dilihat pada tabel 6. Pada penilaian ini tekanan pada permukaan bilah turbin.
dilakukan dengan metode penelusuran data Pada Gambar 17 merupakan visualisasi
hasil pengukuran arus laut, survai ke lokasi dan kecepatan pada bilah turbin pada kecepatan 1.2
wawancara pada pejabat terkait untuk m/s dengan putaran rotor 30 RPM. Pada
visualisasi ini kecepatan diasumsikan seragam

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 133
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123Vol.
- 136
11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

yaitu sebesar 12 m/s. Kecepatan arus permukaan dari turbin merupakan geometri dari
diasumsikan memutar bilah turbin dengan simulasi.
kecepatan 30 rpm menumbuk bilah turbin Berdasarkan persamaan 6 dan 7 diatas,
kecepatan arus dan membentuk pola aliran dengan perhitungan numerik didapatkan nilai
kecepatan. torsi. Nilai torsi hasil perhitungan digunakan
untuk menghitung daya bilah turbin.
Verifikasi data pada simulasi CFD pada
dimensi turbin dan kondisi yang sama,
dimaksudkan untuk mengetahui performa bilah
turbin PLT-Arus laut diperlukan untuk
mengetahui tingkat kepercayaan (standart
Gambar 16 : Visualisasi tekanan pada V = 1.2 error) hasil simulasi dengan hasil pengujian
m/s, 30 RPM PLT-Arus Laut yang dilakukan oleh PPPGL di
Selat Toyapakeh Nusa Penida, Provinsi Bali
pada tahun 2009.
Model turbin/model acuan yang yang
digunakan pada validasi simulasi dan pengujian
pada gambar 18 adalah gambar turbin yang
telah dilakukan re-drawing dari bentuk PLT-
Gambar 17 : Visualisasi Kecepatan pada V = Arus Laut yang diuji di Selat Toyapakeh Nusa
1.2 m/s, 30 RPM Penida, Provinsi Bali pada tahun 2009.
Perhitungan daya yang digunakan pada Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui
simulasi CFD adalah hasil kali torsi yang kondisi batas dan persamaan yang digunakan
dihasilkan model dengan putaran yang pada simulasi CFD sudah dapat digunakan
dihasilkan. Torsi dari model di dapatkan dari pada perancangan turbin PLT-Arus Laut. Pada
persamaan sebagai berikut validasi ini data hasil uji yang diambil pada
 = r. F pengujian adalah nilai daya yang dihasilkan
pada putaran turbin 20 rpm.
(6)

Sedangkan massa dihitung menggunakan


persamaan sebagai berikut :
(7)
mtheoritis 
A2

2 p  p2 
1  A 2 / A 1
2

Dimana tekanan, densitas dan kecepatan


merupakan initial value sedangkan luas Gambar 18 : Validasi simulasi dan pengujian
daya vs Kecepatan arus

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012


134
Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut sebagai
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136 Pembangkit Listrik

Berdasarkan hasil uji statistik Perancangan turbin PLT-Arus Laut


menggunakan korelasi pearson pada Tabel 6, dilakukan untuk mendapatkan performa turbin
didapatkan kesamaan antara variabel pengujian yang baik, sehingga pada kecepatan rendah
yang dilakukan PPPGL dan simulasi dengan yaitu sebesar 0.3 m/s sudah dapat menghasilkan
tingkat kesamaan antar variabel dengan tingkat tenaga listrik. Pada kecepatan rated speed
kesalahan 5 %. Kesamaan variabel pengujian yaitu 1.2 m/s daya rotor yang dihasilkan
dan simulasi mencapai 95%, maka metode mencapai design capacity yaitu sebesar 1.0
simulasi performa turbin PLT-Arus laut kW. Model acuan pada gambar 19 adalah
menggunakan CFD dapat diterima dengan turbin yang dimiliki PPPGL, turbin ini jenis
tingkat kesalahan 5 %. turbin gorlov hasil kerjasama penelitian dengan
Tabel 6 : Hasil uji statistic Institut Teknologi Bandung (ITB) sedangkan
model gorlov revisi III adalah turbin hasil
rancangan pada penelitian ini dan model
darrieus merupakan pembanding dari tipe
vertical axis turbin lainnya.
Rancangan model gorlov revisi III
Hasil simulasi CFD untuk mendapatkan dengan merubah sudut serang dan twist pada
performa rotor hasil rancangan di sajikan pada model acuan meningkatkan performa turbin
Gambar 19,20 dan 21 berikut : PLT-Arus Laut. Berdasarkan gambar 19, 20
dan 21, turbin gorlov revisi III memiliki
performa lebih baik pada kecepatan arus laut
rendah maupun kecepatan arus tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Gambar 19: Hasil simulasi CFD pada 5 RPM Pada penelitian Kajian Pemanfaatan
Energi Arus Laut sebagai Pembangkit Listrik
Tenaga Arus Laut (PLT-Arus Laut), dihasilkan
beberapa kesimpulan diantaranya :
 Berdasarkan penilaian pada aspek teknikal

Gambar 20 : Hasil simulasi CFD pada 15 RPM dan aspek sosial ekonomi pada tiga lokasi
penelitian yang telah dilakukan P3GL, maka
potensi arus laut di selat larantuka memiliki
poin tertinggi dikuti selat toyapakeh dan selat
pantar

Gambar 21 : Hasil simulasi CFD pada 30 RPM

Diterima redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012 135
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan
Vol.
Vol. 11 No. 2 Desember 2012 : 123 - 13611 No. 2 Desember 2012 : 123 - 136

 Berdasarkan studi literatur dan data Development Status. Annual report


pengukuran arus laut jenis turbin vertical axis Powertech Labs for the IEA-OES. British
lebih tepat digunakan di Indonesia. Columbia, Canada : Powertech.
 Rancangan turbin PLT-Arus Laut dibuat [5]. Wikipedia. 2010. Pasang Surut (update
untuk mendapatkan performa turbin yang 24 April 2010). Tersedia
baik, sehingga pada kecepatan rendah yaitu http://id.wikipedia.org/wiki/IPasang_laut.
sebesar 0.3 m/s sudah dapat menghasilkan diakses : 28 Mei 2010
tenaga listrik. Pada kecepatan rated speed [6]. Solnes, K. 2010. Small –Scale Water
yaitu 1.2 m/s daya rotor yang dihasilkan Current Turbines For River Application.
mencapai design capacity yaitu sebesar 1.0 Annual Report Zero Emission Resource
kW. Organization (ZERO). Oslo, Norway.
Saran [7]. Buigues, G. et al. 2006. Sea Energy
Perlu dilakukan penelitian lanjutan meliputii Conversion: Problems and Possibilities.
peralatan lain seperti generator, metode Prosiding ICREPQ'06. Palma de Mallorca,
instalasi PLT-Arus Laut, transmisi dan Spain International Conference On
distribusi tenaga listrik yang dihasilkan PLT- Renewable Energy and Power Quality
Arus Laut. [8]. Ai Yuningsih, Dkk. 2010. Prospek Energi
UCAPAN TERIMA KASIH Arus Laut Di Perairan Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada P3GLKESDM. Bandung : ISBN No. 978-
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi 979-551-020-8
Kelautan (PPPGL) atas data-data pendukung [9]. . Burton, T. et al. 2001. Wind Energy
yang diberikan pada penelitian ini. Handbook.Chichester, John Wiley & Sons.
DAFTAR ACUAN [10]. Manwell, J., McGowan, J., and
[1]. ESDM. 2009. Dirut PLN : Diperlukan Rp Rogers, A. 2002. Wind Energy Explained :
80 Triliun per Tahun Untuk Pengembangan. Theory. Design and Application. John
Tersedia: http: // www. esdm.go.id/…/2936- Wiley and Sons, Ltd.
dirut-plndiperlukan.diakses : 10 Juni 2010 [11]. Kusuma, M. Syahril Badri dkk. 2004.
[2]. Wikipedia.2010.Indonesia. Tersedia di Studi Pengembangan Model Turbulen Κ-Ε
http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Untuk Sirkulasi Arus I: Aliran Dua Dimensi
diakses : 28 Mei 2010 Pada Sebuah Tampungan Air . PROC. ITB
[3]. Mineral Management Service. Ocean Sains & Tek. Vol. 36 A, No. 2, 2004, 179-
Energy.http://www.mms.gov/mmsKids 204.
/PDFs/OceanEnergyMMS.pdf. diakses : 28 [12]. Commission of the European
Mei 2010 Communities.1996. Wave Energy Project
[4]. Khan, Jahangir dan Gouri S. Bhuyan. 2009. Results: The Exploitation of Tidal Marine
Ocean Energy: Global Technology Currents, Report EUR16683EN.

Diterima
136 redaksi : 21 September 2012, dinyatakan layak muat : 17 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai