Anda di halaman 1dari 5

1.

Berikut dijelaskan dalam tabel perbedaan rekening giro, rekening tabungan, dan rekening
deposito.
Perbedaan Dari Rekening Giro Rekening Rekening Deposito
Segi Tabungan
Jumlah minimal Digunakan untuk Memiliki limit Hanya bisa ditarik
transfer harian transaksi pemindah transfer dan sesuai jangka waktu
bukuan hingga penarikan uang tertentu, yang sudah
ratusan juta setiap harian, tergantung disepakati di awal
harinya. jenis tabungan yang pembuatan
dipilih. Ada yang rekening.
hanya Rp
500.000/hari hingga
puluhan juta rupiah,
biasanya sudah
diinformasikan di
awal pembuatan
rekening.
Fungsi Sebagai media Untuk menyimpan Sebagai tabungan
transaksi dalam uang kebutuhan berjangka waktu
jumlah besar hingga harian, dengan tertentu.
ratusan juta rupiah nominal awak
setiap harinya. berkisar Rp 25.000
ke atas.
Laporan transaksi Pemilik rekening Tabungan bisa Rekening deposito
giro akan mendapat diakses sendiri tidak memberikan
laporan transaksi melalui aplikasi laporan kepada
bulanan sesuai pendukung seperti nasabah, sebab
jadwal yang e-banking. uang yang disimpan
ditentukan Kapanpun bisa tidak berubah
perbankan. Bila meminta jumlahnya dalam
pemilik rekening pencetakan waktu tertentu,
butuh laporan di rekening koran sesuai kesepakatan
luar jadwal, maka kepada pihak bersama antara
akan dikenakan perbankan sesuai pihak perbankan
biaya tambahan. kebutuhan. dengan nasabah.
Mata Uang Menggunakan mata Menggunakan mata Menggunakan mata
uang asing uang di sebuah uang di sebuah
negara negara, namun itu
tergantung pada
ketersediaan bank
apakah bisa
memakai mata uang
asing atau tidak.
Media tarik uang Menggunakan Menggunakan Menggunakan
media bilyet giro rekening tabungan dokumen yang
atau warkat cek atau kartu anjungan sudah ditentukan
tertentu tunai mandiri
Varian Produk Jenis tabungannya Produknya Deposito ada tiga
hanya satu. bervariasi yaitu on call,
sertifikat dan
deposito berjangka.

2. Berikut penjelasan bagaimana melakukan analisis CAMELS.


Analisis CAMEL pada prinsipnya merupakan suatu metode analisis rasio-rasio keuangan
untuk mengukur kondisi keuangan suatu lembaga atau perusahaan perbankan. Analisis
CAMEL juga menginformasikan hubungan antar-akun dari laporan keuangan yang
mencerminkan kinerja keuangan dan hasil operasional perusahaan perbankan terkait.
Analisis CAMEL dilkukan dengan menggunakan data primer yang bersumber dari
laporan keuangan yang telah melalui proses audit. Metode analisis CAMEL bertujuan
untuk menilai atau mengukur tingkat kesehatan perusahaan perbankan berdasarkan rasio-
rasio keuangan yang ditekankan pada lima aspek yaitu modal, kualitas aktiva,
manajemen, pendapatan, dan likuiditas.
 Modal
Tingkat kesehatan bank yang ditinjau dari aspek modal dapat dinilai atau diukur
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Nilai CAR dapat diperoleh dengan
membandingkan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR). Rule of thumb dari CAR adalah 8%. Artinya, jika nilai CAR suatu bank
lebih besar atau sama dengan 8% maka kondisi keuangan bank dilihat dari aspek
modal tergolong sehat. Begitupun sebaliknya, jika kurang dari 8% maka kondisi
bank tidak sehat. Adapun formulasi dari penghitungan rasio modal ini dapat
dirumuskan:
CAR= (Modal/ATMR) x 100%
 Kualitas aktiva
Penilaian kulitas aktiva dilakukan dengan membandingkan antara aktiva produktif
yang diklasifikasikan dengan total aktiva produktif sesuai dengan ketentuan BI.
Rumus Kualitas Aktiva Produktif (KAP): Rasio KAP=(aktiva produktif yang
diklasifikasikan/total aktiv PRODUKTIF) X 100%.
Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek kualitas aktiva didasarkan pada
rentang nilai:
o 0,00% - < = 10,35%, bank dikategorikan sehat
o >10,35% - < = 12,60%, cukup sehat
o >12, 60% - < = 14,85%, kurang sehat
o >14,85%, bank dikategorikan tidak sehat
 Manajemen
Penilaian tingkat kesehatan bank dari aspek manajaemen sifatnya kualitatif.
Artinya, tak menutup kemungkinan tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen
dapat diukur secara kuantitatif melalui penghitungan Net Profit margin (NPM).
Rasio keuangan ini mengukur tingkat kemampuan bank dalam menghasilkan laba
bersih dari kegiatan operasional pokoknya. Formulasi penghitungan rasio NPM
adalah:
NPM = (laba bersih/pendapatan operasional) x 100%
Nilai yang digunakan untuk menilai rasio NPM berada pada rentang 0 hingga 1.
Semakin besar nilai NPM atau mendekati 1 menandakan biaya yang dikeluarkan
semakin efisien, sehingga tingkat pengembalian laba bersih semakin besar.
Artinya, bank termasuk dalam kategori sehat. Demikian pula sebaliknya.
 Pendapatan
Semakin besar laba yang diperoleh menunjukkan bahwa kinerja bank semakin
baik dan kondisi keuangannya semakin sehat. Rumus penghitungan rasio ROA:
ROA = (laba bersih/total aktiva) x 100%
Kategori sehat tidaknya bank dilihat dari aspek pendapatan didasarkan pada
rentang nilai berikut:
o = 1,215%, bank dikategorikan sehat
o = 0,0999% - < 1,215%, bank cukup sehat
o = 0,765% - < 0,999%, bank kurang sehat
o < 0,765%, bank tidak sehat
 Likuiditas
Semakin mampu suatu bank membayar utangnya, maka semakin likuid bank
tersebut. Pada aspek ini, penilaian ditekankan pada rasio kewajiban bersih
terhadap aktifa lancar dan rasio kredit terhadap dana yang diterima bank.
Rumusnya:
LDR = {(total utang)/total deposit + ekuitas} x 100%
Tingkat kesehatan bank dilihat dari aspek likuiditas didasarkan pada rentang nilai
LDR berikut:
o <= 94,75%, bank dikategorikan sehat
o 94,75% - < = 98,50%, bank cukup sehat
o 98,50% - < 102,25%, bank kurang sehat
o 102,25%, bank tidak sehat
3. Penilaian kredit/studi kelayakan usaha yang meliputi: Aspek Yuridis, Pemasaran, dan
Keuangan
 Aspek yuridis
Yng dinilai dari aspek yuridis/hukum dalam penilaian kredit adalah masalah
legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan
kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat
diketahui siapa-siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik.
Kemudia juga diteliti keabsahannya seperti:
o Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri
o Surat Izin Usaha Pertambangan (SIUP) untuk sektor pertambangan
o Tanda daftra Perusahaan (TDP)
o Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
o Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah
o Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya
 Aspek Pemasaran
Yang dinilai dari aspek pemasaran dalam penilaian kredit adalah permintaan
terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang
prospeknya bagaimana. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah:
o Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun yang lalu
o Rencana penjualan dan produksi minimal 3 bulan atau 3 tahun yang akan
datang
o Peta kekuatan pesaing yang ada
o Prospek produk secara keseluruhan
 Aspek Kuangan
Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai
usahanya dan bagaimana penggunaan data tersebut. Di samping itu, hendaknya
dibuatkan cash flow pada keuangan perusahaan.
Dari cash flow ini akan terlihat pendapatan dan biaya-biaya sehingga dapat dinilai
layak atau tidak usaha tersebut, termasuk keuntungan yang diharapkan. Penilaian
bank dari segi aspek keuangan biasanya mencakup seperti berikut:
o Rasio Likuiditas
o Rasio Solvabilitas
o Rasio Remabilitas
o Payback Period
o Net Present Value (NPV)
o Profitability Rate On return (IRR)
o Break Event Point (BEP)
4. Kriteria yang menentukan suatu mata uang tergolong kuat atau lemah yaitu berdasarkan
pendapatan dari suatu negara tersebut. Digolongkan ke dalam mata uang kuat apabila
penghasilan negaranya maju, begitupun sebaliknya negara yang penghasilannya belum
dikategorikan maju/negara berkembang maka digolongkan ke dalam mata uang lemah.
5. Jawaban:
 Modal seluruhnya dari Bank Syariah Muria sebesar Rp 300.000.000
 Perkiraan hasil perbulan Rp 10.000.000 – Rp 30.000.000 = Rp 70.000.000
 Bagi hasil untuk Bank Syariah Muria sebesar 40% x Rp 70.000.000
= Rp 28.000.000
 Untuk Tuan Wayan sebesar 60% x Rp 70.000.000 = Rp 42.000.000
6. Proses penawaran umum di pasar modal dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan antara
lain:
 Tahap persiapan
Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepatakan diantara para
pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten
menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi
lembaga-lembaga berikut ini:
o Penjamin emisi
o Akuntan publik
o Penilai
o Konsultan hukum
o Notaris
 Tahap pengajuan pernyataan pendaftaran
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen
pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutukan calon emiten
memenuhi persyaratan atau tidak.
 Tahapan penawaran saham
Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor
melalui agen-agen penjual yang telah dipilih. Pada tahapan ini keinginan investor
untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi. Misalnya saham yang dilepas ke
pasar perdana sebanyak 150 juta lembar saham, sementara investor berminat
untuk sejumlah 250 juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham
dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.
 Tahap pencatatan saham di bursa efek
Jika saham telah ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek yang
tentunya sudah memenuhi syarat pencatatan saham di BeI tersebut.

Anda mungkin juga menyukai