Anda di halaman 1dari 5

PELANGGARAN PRINSIP – PRINSIP GOOD CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP MASYARAKAT ( Studi kasus PT. Freeport


MC.Moran )

NAMA KELOMPOK :

 Gregorius Dico / 182114182


 Ainisasti Margaretta/ 182114164
 Yohana Oktapiona M / 182114169
 Januaria Faula Wewo /182114181
 Maria Yuliani Derang Lolonrian/182114147
 Ade takanori panjaitan / 182114179
 Yohanes Hendro Novanto Meo/ 182114155

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2021
ABSTRAK

Salah satu penyebab kerentanan perusahaan di Indonesia terhadap guncangan ekonomi adalah
lemahnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada dasarnya adalah konsep yang mencerminkan struktur
perusahaan, pembagian kerja, pembagian wewenang, berbagi beban tanggung jawab untuk
setiap elemen struktur perusahaan. Lemahnya tata kelola perusahaan yang baik menyebabkan
kejahatan dan pelecehan perusahaan multinasional di negara yang didudukinya. Kejahatan
dan pelanggaran perusahaan multinasional diasumsikan beberapa alasan, yaitu kesalahan
kelayakan (blameworthiness), kelemahan aparat yang mencakup integritas dan
profesionalisme dan kelemahan regulasi. Setiap perusahaan multinasional yang beroperasi di
sebuah negara seharusnya selalu mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh negara itu sendiri.
Perlu adanya undang-undang atau peraturan yang mengatur kedudukan perusahaan
multinasional untuk melindungi kepentingan keduanya dan demi terciptanya suasana
kerukunan dan kerjasama yang saling menguntungkan.
Kata kunci : Good Corporate Governance , perusahaan multinasional
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di berbagai


negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di berbagai
negara berkembang. Karena perusahaan ini bergerak di berbagai negara, dan adalah
perusahaan global, maka tentu akan berdampak kuat pada kondisi politik secara global.
Secara umum, perusahaan ini dikembangkan dengan status perseroan terbatas atau PT di
berbagai negara. Tapi, saham yang Anda miliki di dalamnya akan dikendalikan oleh
perusahaan induk. Saham perusahaan tidak akan terdaftar di bursa saham lokal.
Freeport McMoRan Inc. (FCX) merupakan perusahaan pertambangan internasional
terkemuka dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona dan di dirikan pada tahun 1912 di
Freeport, Texas, dimana lokasinya berdekatan dengan tambang sulfur yang merupakan
tambang sulfur terbesar di dunia. FCX mengoperasikan aset-aset besar, berumur panjang, dan
beragam secara geografis dengan cadangan tembaga, emas, dan molibdenum yang terbukti
dan terduga secara signifikan. FCX adalah produsen tembaga publik terbesar di dunia.
Portofolio aset FCX termasuk distrik mineral Grasberg di Indonesia, salah satu deposit
tembaga dan emas terbesar di dunia, dan operasi penambangan yang signifikan di Amerika
Utara dan Amerika Selatan, termasuk kawasan mineral Morenci berskala besar di Arizona
dan operasi Cerro Verde di Peru.
PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan pertambangan yang mempunyai
kegiatan berskala luas. Begitu pula dengan Indonesia yang memilikikekayaan alam yang
tidak terhitung khususnya di wilayah Timur Indonesia yaitu Papua. Puncak chartenz
merupakan pegunungan dengan salju abadi yang terletak di irian jaya papua yang
mengandung material alam seperti emas, perak, tembaga dan dapat menghasilkan zat
bermanfaat lain seperti molybdenum dan rhenium dari proses peleburan bijih tembaga.
Dengan alasan tersebut Freeport – McMoRan yang berafiliasi dengan PT Freeport
membangun kerjasama bilateral dalam bentuk investasi bersama Negara Indonesia.
Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya merupakan konsep yang
menyangkut struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian kewenangan, pembagian beban
tanggung jawab masingmasing unsur dari struktur perseroan. Prinsip- prinsip Good Corporate
Governance diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu Transparancy
(Transparansi), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), dan
Fairness (Kewajaran). Terjadinya kejahatan dan pelanggaran perusahaan multinasional di
Indonesia diasumsikan beberapa alasan yaitu kesalahan pelaku, kelemahan aparat yang
mencakup integritas dan profesionalisme serta kelemahan peraturan
Dari uraian diatas, maka kami tertarik untuk membahas pelanggaran prinsip GCG
oleh perusahaan multinasional dengan menuangkannya dalam bentuk paper dengan judul:
“PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP MASYARAKAT (STUDI KASUS : PT. Freeport McMoran)”
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan secara lengkap pada latar belakang masalah,
maka rumusan masalah Freeport yang dapat dikemukakan adalah “upaya-upaya apa saja
yang sebaiknya dilakukan pemerintah Indonesia agar Freeport dapat menjadi bagiandari
unsur-unsur pembangunan berkelanjutan, terutama jika digunakan pendekatan filosofy,
etika bisnis serta corporate social responsibility (CSR) dan good corporate governance
(GCG)”.

1.3 TUJUAN

Sebagai upaya memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan maka perlu dipertegas
tujuan yang dicapai dari penelitian ini, sebagai berikut untuk :

 Mengemukakan penjelasan manajemen Freeport berkaitan dengan aktivitas


perusahaan dan dampaknya terhadap tatanan kehidupan alam dan masyarakat
Indonesia, khususnya di Papua.
 Mengetahui Bagaiamana dampak ekonomi setelah adanya Pertambangan
PT.Freeport
 Mengetahui Permasalahan apa yang muncul dengan adanya Proyek Pertambangan
PT. Freport
 Mengetahui Kondisi Masyarakat setelah CSR
 Mengetahui sejauh mana kontribusi PT.Freeporrt dapat memberdayakan
masyarakat di Timika Papua.
 Mengetahui Bagaimana Ekplorasi awal Penambangan
 Mengetahui Bagaimana tingkay kehidupan masyarakat sebelum dan sesudah ada
PT.Freeport

Anda mungkin juga menyukai