NPM : 19105045
Kelas : 2019 B
1) Knowlegge (Pengetahuan)
2) Awareness (kesadaran)
3) Attitudes (Sikap)
4) Skills (Keterampilan)
5) Participation (Keterlibatan)
Untuk membantuk individu dan kelompok masyarakat rasa tanggungjawab dan aktif
terlibat memecahkan masalah lingkungan serta mencegah terjadinya permasalahan
serupa di masa yang akan datang.
2. Menjelaskan:
Dari tingkat kematian, di negara maju tingkat kematian rendah seimbang dengan anak
kelahiran. Akan tetapi dinegara yang sedang berkembang jumlah angka kematian rendah
dan lebih besar dari jumlah angka kelahiran. Berdasarkan data pada tabel angka kematian
pertahun dinegara maju 12.305.000 . Dapat simpulkan bahwa angka kelahiran dan
keatian dinegara maju itu seimbang. Sangat berbeda jauh dengan berkembang angka
kematian dinegara berkembang mencapai 43.668.00, tidak seimbang dengan angka
kelahiran yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan akibat dari angka kematian rendah
namun akan kelahiran semakin meningkat berdampak pada pertumbuhan penduduk yang
sangat pesat apalagi tidak sesuai dengan ekonomi masyarakat.
b. Mengapa angka kematian bayi dinegara berkembang cendrung lebih tinggi dari negara
maju
Tingkat kematian penduduk di negara berkembang lebih tinggi dari pada negara maju.
kondisi tersebut dapat terjadi karena di negara maju memiliki kesadaran tinggi mengenai
kesehatan dan sarana prasarana kesehatan yang memadai. Kelahiran dan kematian penduduk
suatu hal alami dan dinamis yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat terlebih khusus
dinegara berkembang. Mengapa tingkat kematian bayi dinegara negara berkembang lebih
tinggi dibanding negara maju. Hal itu disebabkan berbagai factor disebabkan karena
kurangnya prasaran dan sarana kesehatan di wilayah tersebut, seperti kuranya kegiatan
penyuluhan tentang kesehatan balita, kesehatan ibu, dan kesehatan masyarakat lainnya.
Posyandu yang jauh dan pelayanan puskemas yang kurang memadai. Dari segi kesehatan
juga dapat disebabkan karena kurangnya asupan gizi atau tidak seimbang / malnutrisi.
Kualitas penduduk di negara maju memiliki tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan
yang tinggi. Karena pemerintah di negara maju memberikan jaminan kepada penduduknya
dengan fasilitas pendukung, seperti pendidikan atau kesehatan. Tak heran membuat
kecakapan sosial dan kemandirian penduduk berkembang. Untuk kualiatas penduduk di
negara-negara berkembang masih rendah. Rendah angka pendapatan per kapita, rendahnya
tingkat kesehatatn, tingginya angka kematian bayi, hingga rendahnya pendidikan. Tingkat
kematian bayi dinegara maju rendah. Karena dipengaruhi oleh kemajuan dalam bidang
kedokteran. Negara maju bisa dilihat dari standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi
yang maju dan ekonomi merata. Ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat
tinggi.
3. Pada bentuk J, kerapatan bertambah dengan cepat secara eksponensial atau bunga
berganda dan kemudian berhenti secara mendadak karena hambatan lingkungan atau
pembatasan-pembatas lain secara kurang lebih mendadak menjadi lebih efektif. Kurva
pertumbuhan populasi pada lingkungan yang terbatas disebut kurva bentuk S
(sigmoid).Pada bentuk sigmoid, populasi bertambah perlahan-lahan mula-mula (fase
pembentukan), lebih cepat tetapi hal ini kemudian lambat secara berangsur-angsur karena
hambatan lingkungan meningkat sampai tingkat kurang lebih seimbang atau terpelihara.
Pada kurva ini dikenal laju pertumbuhan pada (a) fase tersendat (lag phase), (b) fase
menanjak naik (accelerating growth phase), (c) fase pertumbuhan melambat (decelerating
growth phase) dan (d) periode keseimbangan (equilibrium period).
Kurva Sigmoid berbeda dengan kurva geometrik (bentuk J) dalam dua hal yaitu: (1)
kurva ini memiliki asimptot atas (kurva tidak melebihi titik maksimal tertentu), (2) kurva
ini mendekati asimptot secara perlahan, tidak secara mendadak atau tajam. Laju
pertumbuhan dapat dikurangi dengan penambaan individu baru dalam populasi, yang
mengakibatkan pertambahan menjadi berkurang
Faktor lingkungan yang membatasi pertumbuhan populasi dengan cara menurunkan laju
kelahiran atau menaikkan laju kematian atau keduanya disebut dengan resistensi
lingkungan. Batas resistensi lingkungan terhadap kemampuan potensi biotik suatu
populasi diberi lambang K (daya dukung lingkungan). Dengan menukarkan nilai K pada
persamaan laju pertumbuhan populasi maka persamaan akan berkembang dan
memberikan kurva pertumbuhan model logistik sederhana. Selanjutnya nilai K disebut
dengan carriying capacity (daya dukung lingkungan). Yaitu jumlah kepadatan populasi
yang dapat didukung oleh faktor lingkungan terbatas akibat adanya resistensi lingkungan.
Grafik yang menggambarkan secara aritmatik laju pertumbuhan populasi dn/dt = rn,
dikenal sebagai kurva bentuk J atau kurva laju pertumbuhan eksponensial Hubungan
antara potensi biotik, pertumbuhan logistik dan resistensi lingkungan. Penambahan
jumlah individa ke dalam populasi secara tiba-tiba melebihi daya dukung menyebabkan
kurva bentuk J pada kurva potensi biotik menjadi terputus secara tiba-tiba (overshoot).
Jika kemampuan daya dukung hanya dibatasi oleh persediaan makanan. Pada
kenyataannya populasi organisme berosilasi disekitar daya dukung (K). Sedangkan pada
keadaan lingkungan yang terbatas, dimana populasi dibatasi oleh daya dukung
lingkungan, sehingga ukuran populasi mempengaruhi laju pertumbuhan, dan laju
pertumbuhan membentuk kurva sigmoid (S). Pertumbuhan populasi hewan di alam
dibedakan atas golongan yang mempunyai sifat satu kali berkembang biak dan beberapa
kali berkembang biak. Untuk itu maka pertumbuhan populasi organisme dibedakan atas
dua golongan yaitu (a) Organisme dengan satu generasi (discret generation), dan (b)
Organisme dengan generasi lebih dari satu (continous generation). Kondisi lingkungan
terbatas Tingginya angka kepadatan menyebabkan angka kelahiran berkurang atau akan
kematian akan meningkat dengan berbagai sebab (persaingan, penyakit etc). Model
matematika sederhana turunnya laju pertumbuhan tersebut berbentuk linier, dengan
asumsi bahwa adanya satu garis lurus yang menyatakan hubungan antara kepadatan dan
angka perkembangbiakan. Dalam hal ini dengan bertambahnya kepadatan maka angka
perkembangbiakannya akan semakin rendah. Laju reproduksi bersih (R0) sebagai fungsi
linier dari kepadatan populasi (N) pada waktu (t). Populasi dibandingkan oleh ruang dan
waktu, hal ini berkaitan dengan perubahan yang terjadi ukuran besar dan komposisi
populasi karena perubahan faktor-faktor yang bekerja baik internal maupun eksternal dari
populasi. Populasi tidak selalu statis namun dinamis sepanjang perubahan waktu.