Anda di halaman 1dari 6

Makalah Multikulturalisme dalam Globalisasi

Nama: Hanief Budiman

NPM: 043616937

BAB I

1.1 Latar Belakang


Globalisasi merupakan sebuah fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang terus bergerak secara berkesinambungan dalam kehidupan
masyarakat global dan berinteraksi dengan semua aspek penting
kehidupan. Globalisasi juga melahirkan berbagai tantangan dalam
kehidupan manusia. Proses globalisasi dapat dilihat dari tanda pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu
mengubah tatanan dunia secara meyeluruh. Contoh sederhana dalam
bidang teknologi adalah terciptanya TV, komputer, dan internet yang
menjadikan orang di belahan bumi manapun dapat mengakses informasi
yang sama. Hal tersebut menjadikan interaksi antar manusia menjadi
seperti tanpa sekat dan akhirnya mampu untuk memberikan pengaruh satu
sama lain, terutama pada kebudayaan lokal, seperti gotong royong, tingkat
toleransi, dan sebagainya.
definisi dari multikultularisme adalah pemahaman terhadap eksistensi
unsur-unsur yang tidak sama suatu konsep, sehingga penekanan maknanya
terletak kemampua seseorang yang mengakui perbedaan merupakan hal
yang normal dan bersifat setara, baik secara individual maupun
kebudayaan (kompleks). Kehadiran secara berdampingan antara sejumlah
masyarakat dan kebudayaan yang disertai sifat saling memahami,
menghargai, rukun, dan menghormati merupakan makna dari
multikulturalisme. Multikulturalisme juga memposisikan manusia,
masyarakat, dan kebudayaan pada posisi kehormatan yang sejajar. Maka
dari itu, perbedaan hanya terletak pada kesanggupan untuk berpandangan,
bersikap, dan bertindak atas nama kemuliaan bersama.
Cakupan dari kesetaraan tidak hanya berdasarkan gender, namun juga
didasari atas dasar agama, ras, dan sosial. Kesetaraan adalah bagian dari
multikulturalisme, dan hal tersebut menjadi penting karena untuk
menghindari terjadinya konflik akibat kesenjangan sosial. Seperti streotipe
yang beranggapan bahwa kaum wanita dianggap lebih lemah dibandingkan
laki-laki.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa perbandingan antara konsep multikultularisme dengan kesetaraan?
2. Apa contoh perbandingan antara konsep multikultularisme dengan
kesetaraan yang berkaitan dengan sosiologi dan budaya di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan antara konsep multikultularisme
dengan kesetaraan.
2. Untuk mengetahui contoh perbandingan antara konsep
multikultularisme dengan kesetaraan yang berkaitan dengan sosiologi
dan budaya di Indonesia.
BAB II
2.1. Perbandingan antara Konsep Multikultularisme dengan Kesetaraan
Multikulturalisme dalam era globalisasi adalah terciptanya banyak budaya
baru yang salah satu faktor penyebabnya adalah globalisasi dalam
kehidupan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan masuknya budaya asing
yang kemudian dapat menjadikan terjadinya proses penyetuan budaya
dalam dua bentuk, yaitu asimilasi dan akulturasi budaya.
Menurut H.A.R Tilaar, multikulturalisme pada era globalisasi sangat
berbeda dengan multikultularisme pada masa lalu. Pada era globalisasi,
multikultularisme cenderung bersifat terbuka dan melihat ke luar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mulkulturalisme cakupannya tidak
hanya sebatas perbedaan yang terdapat dalam suatu negara saja, akan
tetapi juga perbedaan yang menjadi isu global seperti kesetaraan ras dan
gender, persamaan hak manusia, dan lain sebagainya.(Isnaini, M. 2016)
Sikap multikultural adalah hasil dari perkembangan kualitas diri seseorang
yang bangga akan budaya yang melekat pada dirinya, namun juga
menghargai budaya yang melekat pada orang lain. Hal tersebut dibuktikan
dengan sikap yang tidak membedakan, menghormati, menghargai, dan
memahami antar sesama manusia. Maka dari itu multikulturalisme
menjadi unsur sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat agar
tercapainya kehidupan sosial yang damai dan menyenangkan.
Kesetaraan adalah bagian dari multikulturalisme dan timbul karena adanya
keberagaman. Akan tetapi, hal tersebut dapat disiasati bahwa keberagaman
tersebut merupakan kekayaan yang menghiasi kehidupan bermasyarakat.

2.2. Contoh Perbandingan antara Konsep Multikultularisme dengan


Kesetaraan yang Berkaitan dengan Sosiologi dan Budaya di Indonesia

Contoh dari konsep tersebut adalah kegiatan pertukaran atau pemberian


beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi ke negara-negara maju yang
dilaksanakan LPDP. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kualitas generasi muda Indonesia dalam sisi pengetahuan dan wawasan,
serta memersiapkannya menghadapi tantangan dunia di masa yang akan
datang. Selain dari pada itu, para pemuda tersebut juga akan diberikan
kesempatan untuk mengenal budaya, kesenian, adat-istiadat dengan cara
berinteraksi langsung dengan penduduk lokal negara tujuan yang pada
akhirnya akan menimbulkan sifat menghormati, menghargai, dan tidak
membedakan antar sesama manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa,
multikulturalisme dalam era globalisasi berbeda dengan multikulturalisme
dulu. Multikulturalisme dalam era globalisasi adalah terciptanya banyak
budaya baru yang salah satu faktor penyebabnya adalah globalisasi dalam
kehidupan masyarakat. Hal tersebut menyebabkan masuknya budaya asing
yang kemudian dapat menjadikan terjadinya proses penyetuan budaya
dalam dua bentuk, yaitu asimilasi dan akulturasi budaya.
kesetaraan adalah bagian dari multikulturalisme. dan timbul karena adanya
keberagaman. Hal tersebut dapat disiasatibahwa keberagaman tersebut
merupakan kekayaan yang menghiasi kehidupan bermasyarkat. Hal
tersebut menjadi penting karena ditujukan untuk menghindari terjadinya
konflik akibat kesenjangan sosial.
REFERENSI
Referensi:
Suandi, H., Yasmine, D., Widya, D., & Indiwara, M. (2016). Ilmu Sosial Budaya
Dasar (2nd ed., pp. 4.22-4.26). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Isnaini, M., 2016. onsep Pendidikan Multikultural Dalam Merespon Tantangan
Globalisasi Analisis Pemikiran HAR. Tilaar. [online] Available at:
<https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/KONSEPPENDIDIKA
NMULTIKULTURAL.pdf> [Accessed 30 November 2021].

Anda mungkin juga menyukai