Anda di halaman 1dari 20

A.

Judul Penelitian
PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KINERJA
MAHASISWA PPL JURUSAN TARBIYAH STAIN
JURAI SIWO METRO
B. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
pemegang peranan utama. Dalam hal ini Praktek
Profesi Lapangan (PPL) merupakan muara dari seluruh
program pendidikan yang ada di bawah naungan
jurusan Tarbiyah. Kegiatan ini bertujuan memberikan
bekal pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan sikap
yang diperlukan bagi mahasiswa yang akan bertugas
sebagai seorang guru pada lembaga pendidikan tingkat
Dasar SD/MI maupun tingkat menengah SMP/MTs dan
SMU/SMK serta MA.
Perpaduan dari berbagai kemampuan secara
sistematis dan berencana sejak mahasiswa memasuki
jurusan Tarbiyah (yang terdiri dari Prodi PAI, PBI,
PBA, dan PGMI). Penguasaan Mahasiswa atas teori-
teori keguruan dan isi bidang pembelajaran yang
dipadukan dalam tingkah laku mengajar yang akan
dibina melalui PPL. Jurusan Tarbiyah adalah jurusan
yang akan mencetak calon pendidik yang profesional
dibidangnya sesuai Program Studi. Mahasiswa sebagai
calon pendidik dari semester awal sudah dibekali ilmu
tentang kependidikan baik secara konsep sampai
kepada praktek.
Sebagai calon seorang guru mahasiswa jurusan
tarbiyah dibekali berbagai keilmuan seperti Ilmu
Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Psikologi
Perkembangan, Strategi Pembelajaran, Media
Pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran khususnya
PPL. PPL itu sendiri dalam jurusan Tarbiyah terdiri
dari PPL 1 (kupasan secara teori). Mata kuliah yang
diberikan tersebut sebagai bekal untuk dapat
dipraktekkan ketika mahasiswa terjun ke sekolah-
sekolah baik tingkat dasar maupun menengah.
Kemudian, ini bisa dijadikan acuan bahwa seorang
mahasiswa sebelum melaksanakan PPL harus sudah
mengikuti mata kuliah pra-syarat PPL 1. Sehingga,
Mahasiswa dituntut memenuhi berbagai kompetensi
dalam kinerjanya sebagai seorang pendidik baik
kompetensi profesionalisme, kompetensi pedagogik,
kompetensi sosial dan kompetensi personal, keempat
kompetensi tersebut di lapangan harus tercakup sebagai
nilai yang harus didapat oleh mahasiswa.
PPL merupakan wujud aplikasi yang harus dilalui
sebagai calon pendidik agar dapat merasakan menjadi
seorang guru dalam menghadapi peserta didik secara
riil, di berbagai sekolah baik tingkat dasar sampai
dengan tingkat menengah atas yang berada di Kota
Metro, Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten
Lampung Tengah dengan jumlah sekolah kisaran 70
sampai 80 sekolah.1
Mahasiswa dalam melaksanakan PPL selama 40
hari, yang tersebar pada sekitaran 70 sampai 80
sekolah ini diharuskan memenuhi tugas yang dinilai
sebanyak 8 RPP yang harus dilaksanakan dengan
berbagai mata pelajaran sesuai keilmuan.2
Seperti mahasiswa program studi PAI mengajar
mata pelajaran PAI/agama Islam untuk sekolah umum
sedangkan untuk madrasah bisa mengajar mata
pelajaran Akidah Akhlak, Fiqih, SKI, Qur’an Hadis.
1
STAIN Jurai Siwo, Buku pedoman Praktek Profesi
Lapangan(PPL) tahun Akademik 2015/2016
2
Ibid, h.9
Prodi PBI dikhususkan untuk mata pelajaran Bahasa
Inggris untuk semua tingkat madrasah maupun sekolah
umum, Prodi PBA dikhususkan mata pelajaran Bahasa
Arab untuk semua tingkat baik sekolah umum maupun
madrasah, sementara untuk Prodi PGMI mengajarkan
semua mata pelajaran yang ada di tingkat dasar
(SD/MI) karena khusus PGMI adalah guru kelas.
Melihat pernyataan diatas seharusnya mahasiswa
calon guru dapat mempraktekkan berbagai kpmpetensi
baik kompetensi Profesional, personal maupun sosial
dalam PPL ini, mahasiswa yang praktek di-sekolah-
sekolah dengan bekal yang sudah diberikan selama
proses perkuliahan baik teori maupun praktek dapat
melaksanakan PPL dengan baik di sekolah.

Berdasarkan pra-survey pada bulan Pebruari 2016


melalui wawancara kepada beberapa Guru Pamong,
Waka.Kurikulum, Kepala Sekolah serta peserta didik
dan observasi di Lapangan ketika mengantar,
monitoring dan penjemputan selama ini bahwa
mahasiswa secara akademis sudah bagus akan tetapi
dalam praktek di kelas dalam proses pembelajaran
masih banyak kompetensi profesionalnya kurang, hal
ini dibuktikan didapatkan mahasiswa belum mahir baik
dalam membuat perencanaan pembelajaran (persiapan
tertulis) dan pelaksanaan praktek mengajar. Mahasiswa
belum familiar dan jarang menggunakan dan
memanfaatkan media pembelajaran yang ada, strategi/
metode pembelajaran yang telah dipelajari, pembuatan
RPP serta penyediaan bahan pembelajaran.

Untuk kompetensi sosial dan personal masih


banyak yang belum bisa memanfaatkan kesempatan
yang hanya untuk 40 hari baik kepada peserta didik,
guru Pamong, karyawan, kepala sekolah bahwa selama
disekolah tersebut harus membaur dan merasakan
sebagai bagian dari warga sekolah tersebut.

Berdasarkan fenomena diatas, maka perlu diadakan


penelitian lebih lanjut bagaimana persepsi guru pamong
terhadap kinerja Mahasiswa PPL Jurusan Tarbiyah.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah persepsi guru pamong terhadap
kinerja Mahasiswa PPL jurusan Tarbiyah STAIN
Jurai Siwo Metro?
2. Bagaimanakah feedback dari stake holder ( peserta
didik, guru pamong dan kepala sekolah) terhadap
kinerja mahasiswa PPL jurusan Tarbiyah STAIN
Jurai Siwo Metro?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui persepsi guru pamong terhadap
kinerja Mahasiswa PPL jurusan Tarbiyah STAIN
Jurai Siwo Metro
2. Untuk mengetahui feedback dari stake holder
( peserta didik, guru pamong dan kepala sekolah)
terhadap kinerja mahasiswa PPL jurusan Tarbiyah
STAIN Jurai Siwo Metro.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Untuk meningkatkan proses pembelajaran
mahasiswa jurusan Tarbiyah, terutama yang
berhubungan dengan ketrampilan mengajar.
2. Untuk memberikan kontribusi kepada Lembaga
STAIN secara umum dan khususnya kepada Jurusan
Tarbiyah untuk meningkatkan pembimbingan dan
pemberian bekal bagi mahasiswa
3. Untuk memberikan masukan kepada calon
mahasiswa yang akan melaksanakan praktik pada
tahun mendatang agar meningkatkan kinerjanya
melalui kompetensi yang diharapakan.

F. LANDASAN TEORI
1. Kinerja Mahasiswa PPL ( guru )
a. Pengertian Kinerja guru
Guru memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan kuantitas dan kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu,
guru harus memikirkan dan membuat
perencanaan secara seksama dalam meningkatkan
dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
Pada hakikatnya kinerja guru adalah
prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan
pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai
dengan kriteria tertentu. Kinerja seseorang Guru
akan nampak  pada situasi dan kondisi kerja
sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam aspek
kegiatan dalam menjalankan tugas dan
cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas
tersebut.3
Kinerja guru adalah melaksanakan proses
pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di
luar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan
lainnya, seperti mengerjakan administrasi sekolah dan
administrasi pembelajaran, melaksanakan bimbingan
dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan
penilaian.4

b. Indikator Kinerja Guru

Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik


apabila antara guru dan siswa saling berinteraksi
dengan baik, guru yang baik adalah yang bisa
mengemban amanah dengan baik dan mengikuti aturan
yang berlaku, salah slah kinerja yang baik.

3
https://uharsputra.wordpress.com/supervision/pkb-
guru/pengembangan-kinerja-guru/ 12 April 2016
4
Tabrani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja
Guru, (Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta, 2000), h.17
Kinerja yang baik bisa dilihat dari beberapa indikator
sebagai berikut:
1. Menguasai bahan yang akan diajarkan
2. Mengelola program belajar mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media/sumber belajar
5. Menguasai landasan-landasan pendidikan
6. Mengelola interaksi belajar mengajar
7. Menilai prestasi siswa
8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan
penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil
penelitian.5

c. Komponen Kinerja Guru

Ruang lingkup kinerja guru yang dimaksud adalah


kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Ruang lingkup kompetensi guru versi BSNP dalam buku
pedoman PPL, meliputi empat hal, yaitu: (1)kompetensi
kepribadian, (2) kompetensi pedagogik, (3) kompetensi
profesional, dan (4) kompetensi sosial.6

2. Persepsi Guru Pamong


5
Nana Sudjana dkk, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar
(Bandung, PT.ROSDA, 2004),h.107
6
STAIN Jurai Siwo, Buku Pedoman Praktek Profesi Lapangan
(PPL),...h.1.
a. Pengertian Persepsi
Manusia sebagai makhluk individu mempunyai
berbagai kebutuhan dan senagai makhluk sosial
mempunyai keterkaitan dengan berbagai hal dalam
kehidupan. Persepsi manusia bisa berbeda-beda
berdasarkan stimulus dan bersifat individual.
Persepsi didasarkan dari hasil penginderaan
yaitu indera penglihatan. Dalam penelitian ini
persepsi yang dimaksud adalah persepsi yang
didasarkan atau berkaitan dengan alat penglihatan.
Persepsi merupakan pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang
berarti, dan merupakan respon yang integrrated
dalam diri individu.7
Mengamati adalah suatu hal yang penting
dan sentral dalam persoalan psikologis, proses
mengamati atau observasi mengalami dua prosedur
yaitu perhatian dan persepsi.

Persepsi adalah langkah terakhir yang


merupakan pengamatan aktual terhadap sesuatu
kenyataan.Misalnya sebelum guru mulai
7
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, ( Yogyakarta,
ANDI, 2004),h.88
menerangkan sesuatu masalah, dimintanya para
siswa untuk memerhatikan lebih dulu, barulah
setelah ada perhatian siswanya memulai
keterangannya, agar para siswa mengamati, dapat
memperoleh persepsi yang jelas.8
Persepsi itu merupakan proses
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan
merupakan aktivitas yang terintegrated dalam diri
individu. Karena merupakan aktivitas yang
integrated, maka seluruh pribadi, seluruh apa yang
ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam
persepsi itu.9
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada Persepsi

Kehidupan individu tidak bisa lepas dari


lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial, dengan kata lain faktor internal
dan eksternal. Menurut Bimo Walgito,” dalam
individu akan mempengaruhi dalam individu
mengadakan persepsi, ini merupakan faktor internal.
Faktor lain adalah stimulus dan lingkungan”.10
8
Ki Fudyartanta, Psikologi umum (Yogyakarta, PUSTAKA
PELAJAR,2011 ),h.184
9
Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar)
(Yogyakarta, ANDI,2003), h. 54
10
Ibid
Beberpa faktor yang berperan, yang
merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu (1)
objek atau stimulus yang dipersepsi; (2) alat indera
dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf yang
merupakan syarat fisiologis; dan (3) perhatian, yang
merupakan syarat psikologis.11
Persepsi yang akan diteliti merupakan
persepsi sosial, Menurut Taguiri dalam Lindzey dan
Aronson, 1975 dalam bukunya Bimo Walgito,
Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang
untuk mengetahui, menginterpretasikan dan
mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, tentang
sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain
yang ada dalam diri orang yang dipersepsi, sehingga
terbentuk gambaran mengenai orang yang
dipersepsi.12
3. Guru Pamong

Pada pelaksanaan PPL, mahasiswa dibimbing


oleh guru pamong selain oleh Dosen pembimbing
lapangan, dengan harapan dapat melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik sesuai kompetensi.

Guru Pamong yaitu guru bidang studi/ guru kelas


yang bertanggungjawab atas pelaksanaan praktik
pembelajaran di kelas, meliputi: memberi tugas,
11
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta,
ANDI, 2004), h.90.
12
Bimo Walgito, Psikologi Sosial..., h. 56.
mengoreksi/ menilai RPP, menilai praktik pembelajaran
dan menilai portofolio mahasiswa.13
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis, sifat dan pendekatan penelitian

Ditinjau dari tema penelitian ini tergolong pada


jenis penelitian lapangan (field research), dengan
menggunakan desain kualitatif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan sosial dengan teori
sosial,yaitu” pola interaksi sosial atau ‘aksi
komunikatif’ilmu-ilmu sosial terdiri dari seperangkat
norma yang disepakati bersama, adanya interaksi
perilaku yang timbal balik antar individu”14. karena
dilaksanakan di sekolah tempat praktek PPL,
pendekatan sosial ini akan bermanfaat bagi stake
holder.

2. Sumber data

Data Primer didapatkan dari guru pamong,


sedangkan data skunder didapatkan dari informen
13
STAIN Jurai Siwo Metro, Buku Pedoman PPL,...h.10.
14
Imam B.Jauhari, TEORI SOSIAL Proses Islamisasi dalam
Sistem Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR,2012),
h. 225
seperti Kepala Sekolah, Waka kurikulum, Peserta didik
dan karyawan, serta dokumen seperti RPP, absensi,
schedule dan Laporan PPL

3. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan


tehnik penelitian wawancara, observasi, dan
dokumentasi

a. Wawancara dilaksanakan dengan tehnik wawancara


bebas terpimpin yang ditujukan kepada Kepala
Sekolah, Waka Kurikulum, Karyawan dan Peserta
didik, untuk mendapatkan data persepsi terhadap
kinerja Mahasiswa PPL jurusan tarbiyah

b. Observasi dilaksanakan dengan observasi non


partisipan untuk mendapatkan data tambahan
bagaimana kinerja mahasiswa PPL
c. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data
nilai mahasiswa PPL dari guru pamong dan kepala
sekolah.
4. Tehnik analisis
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-
analitis.15, penelitian yang berusaha mendiskripsikan
data-data yang diperoleh dilapangan yang berhubungan
dengan pokok permasalahan yang disertai dengan analisa
untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Tahapan-tahapan yang penulis gunakan untuk


melakukan analisis adalah sebagai berikut:16
1) Reduksi data, yakni memilah data mana yang menjadi
objek formil dari teori yang digunakan untuk
membedah fenomena itu. Tujuan pokok dari reduksi
data selain untuk menyederhanakan data, juga untuk
memastikan, bahwa data yang diolah itu adalah data
yang tercakup dalam scope penelitian inilah
permasalahan penelitian berada.
2) Abstraksi fenomena, yakni usaha membuat
rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-
pernyataan yang perlu dijaga, sehingga bisa dijadikan
bahan untuk menyusun proposisi, kategori, konsep
atau variabel baru versi kerangka teori yang
digunakan.

Setelah melakukan abstraksi, peneliti berupaya


melakukan identifikasi terhadap komponen-komponen
15
Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Agama :
Pendekatan Multidisipliner, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN
Sunan Kalijaga, 2006), h.185.
16
M.Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif
(Malang: UIN Malang Press, 2006), h.288.
teori yang akan ditelusuri adalah (1) proposisi, yakni
identifikasi terhadap hubungan antar unsur(variabel)
yang mempunyai arti dalam mencapai tujuan, (2)
klasifikasi, yakni mengelompokkan unsur (variabel)
menjadi kelas, bagian atau kelompok yang bisa
dibedakan satu dengan yang lain. Klasifikasi ini bisa
berdasarkan fungsional, jabatan, posisi atau tugas, (3)
konsep, yakni abstraksi dari kelompok gejala dan
memungkinkan untuk membuat generalisasi dari gejala-
gejala yang mempunyai ciri-ciri khusus.17
H. Daftar Pustaka

Abdurrahman, Dudung, 2006, Metodologi


Penelitian Agama : Pendekatan Multidisipliner,
Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga.

Fudyartanta Ki, 2011, Psikologi umum (Yogyakarta,


PUSTAKA PELAJAR.

Jauhari, Imam B., 2012, TEORI SOSIAL Proses


Islamisasi dalamSistem Ilmu Pengetahuan ,
Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Kasiram, M, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif-
Kualitatif Malang: UIN Malang Press

Walgito, Bimo, 2003, Psikologi Sosial (Suatu


Pengantar), Yogyakarta, ANDI.

Rusyan, Tabrani dkk, 2000, Upaya Meningkatkan Budaya


Kinerja Guru, Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta
17
Ibid., h.288-290.
Sudjana, Nana dkk, 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar Bandung,PT.ROSDA.

..........., 2004, Pengantar Psikologi Umum,


Yogyakarta, ANDI.

https://uharsputra.wordpress.com/supervision/pkb-
guru/pengembangan-kinerja-guru/ 12 April 2016

STAIN Jurai Siwo, Buku pedoman Praktek Profesi


Lapangan(PPL) tahun Akademik 2015/2016

I. Curriculum Vitae

NAMA : Dra. Isti Fatonah, MA

NIP : 196705311993032003

PANGKAT/GOL : PEMBINA TK.I / IV/ b

Penelitian :

N TH : JUDUL SUMBER
O
DANA

1 2002 : Sikap Dosen Perguruan Pemda


Tinggi Se Kota Metro Kota
Terhadap Relasi Gender Metro

2 2003 : Pemahaman Gender di DIPA


Perguruan Tinggi Se-Kota STAIN
Metro

3 2004 : Statistik Gender Kota Metro Pemda


Kota
Metro

4 2004 : Pendekatan C T L Dalam DIPA


Pembelajaran PAI Siswa STAIN
SMP Negeri 8 Metro

5 2004 : Pemberdayaan Keluarga DIPA


Miskin di Kota Metro STAIN

6 2005 : Studi Tentang Pelaksanaan DIPA


Program Perbaikan Biasa STAIN
dan Aktivasi pada Siswa
MTsN Metro

7 2006 : Konsep dan Pola Pemda


Rekonsiliasi Umat lslam di Kota
Metro Metro

8 2007 : Statistik Gender Kota Pemda


Metro Kota
Metro

9 2008 : Strategi Active Leaming DIPA


dalam Peningkatan Prestasi STAIN
Mata Kuliah MKPAI Mhs
STAIN Metro

10 2009 : PTK pada Program Studi DIPA


Bahasa Inggris STAIN

11 2012 : Pelaksanaan Supervisi DIPA


Dalam Peningkatan STAIN
Profesionalisme Guru SMP
Negeri 8 Metro

12 2013 : Etika Berkomunikasi DIPA


Mahasiswa Melalui Pesan STAIN
Singkat (SMS) Kepada
Dosen ( Studi Pada
Mahasiswa STAIN Jurai
Siwo Metro)

13 2014 : Lesson Study Sebagai DIPA


Upaya Peningkatan Kualitas STAIN
Pembelajaran Di Madrasah
Tsanawiyah (MTs)
Lampung Tengah
14 2014 : Pengaruh Supervisi DIPA
Pengawas dan Kinerja STAIN
Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor Terhadap
Peningkatan Kompetensi
Paedagogik Guru PAI SMP
Negeri Se-Kota Metro

Anda mungkin juga menyukai