Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP


MUTU PENDIDIKAN SMP NEGERI
SE-KABUPATEN DEMAK

Siswanto
Mahasiswa Pascasarjana Universitas PGRI Semarang

Abstrak
Artikel ini dibuat untuk meneliti dan melihat pengaruh kompetensi
manajerial kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap mutu
pendidikan SMP Negeri se-Kabupaten Demak. Variabel dalam penelitian ini
adalah kompetensi manajerial kepala sekolah, kompetensi pedagogik guru, dan
mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif untuk
mencari data empirik yang sistematis dan dijelaskan dalam bentuk angka-angka.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan pola multi stage random sampling dan
jumlah sample yang terpilih adalah 149guru dari 4 sub. Rayon di Kabupaten
Demak dipilih secara random. Hasil data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dan bersama-sama antara pengaruh kompetensi manajerial kepala
sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap mutu pendidikan SMP Negeri
se-Kabupaten Demak. Dengan demikian dibutuhkan kegiatan supervisi,
pembinaan, dan pengawasan bagi sekolah, meliputi kepala sekolah, guru, dan
anak didik, sehingga mutu pendidikan SMP Negeri se-Kabupaten Demak yang
diinginkan tercapai.

Kata kunci: manajerial kepala sekolah, kompetensi pedagogik guru, mutu


pendidikan

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang sesuai dengan Undang-

Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1. Pendidikan memiliki kedudukan

1
dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan di segala bidang karena

melalui pendidikan akan membentuk sumber daya manusia yang baik, sehingga

mampu menjawab berbagai tantangan kemajuan bangsa dan negara di masa

mendatang.

Dalam meningkatkan pendidikan diperlukan syarat mutu yang baik dan

sebagaimana dalam perjalanan pendidikan, mutu pendidikan dapat dipengaruhi

oleh beberapa indikator, seperti kompetensi manajerial kepala sekolah dan

kompetensi pedagogik guru. Sebagai awalan, dapat dijelaskan terlebih dahulu

mengenai mutu pendidikan. Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar,

taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan) atau bisa disebut dengan kualitas.

Dengan demikian, mutu pendidikan adalah suatu kualitas untuk mengembangkan

kemampuan, sikap yang berahklak di segala bidang dan untuk keberhasilan

pendidikan yang berkualitas tinggi diperlukan peningkatkan karakter ataupun

mutu pendidikan itu sendiri. Dalam konsep yang lebih luas, mutu pendidikan

mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara

keseluruhan yang ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan kriteria tertentu

(Surya,2012: 12). Oleh karena itu, proses pendidikan yang bermutu ditentukan

oleh berbagai unsur dinamis yang akan terwujud dalam sekolah itu sendiri dan

lingkungannya sebagai suatu kesatuan system dengan mensinkronkan berbagai

input atau mensinergikan semua komponen dalam proses belajar mengajar, baik

antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas.

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan

kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.

2
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh

dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan pendidik,

tenaga kependidikan, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan

prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan kompleksnya

tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin

efektif dan efisien.

Dalam proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam

kegiatan belajar mengajar, kompetensi pedagogik guru diharuskan dapat

menciptakan kerjasama dengan siswa lain dan dapat memperoleh informasi yang

banyak. Hamalik (2012: 57), menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman tentang peserta didik

secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran meliputi pemahaman

tentang psikologi perkembangan anak, kesehatan anak, lingkungan sosial dan

kemampuan orang tua murid merupakan siklus pemahaman yang harus dipahami

guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam proses belajar

mengajar.

Berdasarkan uraian diatas, alasan dalam penelitian ini adalah kemajuan

dibidang pendidikan membutuhkan administrator pendidikan yang mampu

mengelola satuan pendidikan dan mampu meningkatkan kompetensi pedagogik

guru terhadap mutu pendidikan dan tujuan pendidikan, persepsi masyarakat

3
selama ini memposisikan kepala sekolah dan guru atau salah satu saja sebagai

kunci utama keberhasilan atau kegagalan mutu pendidikan, dan kajian empiris

dengan tema ini menarik untuk dilakukan mengingat perkembangan ilmu dan

teori manajemen, khususnya manajemen pendidikan, yang berjalan dengan pesat.

1. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini sehubungan

keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu. Maka masalah dalam penelitian ini adalah

kompetensi manajerial yang dilakukan oleh kepala sekolah, kompetensi

pedagogik guru dan mutu SMPN se-Kabupaten Demak.

2. Tujuan Penelitian

a) Mengetahui pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu

pendidikan di SMP Negeri se-Kabupaten Demak

b) Mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap mutu

pendidikan SMP Negeri se-Kabupaten Demak

c) Mengetahui pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan

kompetensi pedagogik guru terhadap mutu pendidikan di SMP Negeri se-

Kabupaten Demak

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Mutu Pendidikan

Menurut Sallis (2006: 33) mutu pendidikan adalah sebuah filsosofis dan

metodologis yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan

mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan.

Dalam pandangan Zamroni (2007: 2) dikatakan bahwa peningkatan mutu

4
pendidikan sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan

dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih

efektif dan efisien. Tujuan yang merupakan bagian dari peningkatan mutu

pendidikan adalah memperhatikan sumber dan kendala yang ada di bahan

pengajaran dan juga hasil belajar, dimana hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil

penilaian dapat merupakan umpan balik sebagai bahan masukan dan pijakan. Dan

tujuan utama mutu pendidikan lainnya adalah peningkatan input sumber, proses

pendidikan, hasil pendidikan.

2. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

Kompetensi menajerial kepala sekolah adalah kecakapan yang dimiliki oleh

guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk melaksanakan

fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling yang

dilakukan secara terus menerus kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk

melaksanakan program sekolah secara efektif dan efisien. Kompetensi manajerial

kepala sekolah pada dasarnya kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan

fungsi manajemen. Manajemen merupakan proses pencapaian tujuan organisasi

dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Fattah (2008: 3)

berpendapat bahwa manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi, di

samping itu mengutarakan bahwa manajemen diartikan sebagai suatu proses yang

dilakukan sebagai seorang pimpinan, manajer dalam melakukan: perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan

5
pengawasan (controlling). Fungsi manajerial kepala sekolah dalam manajemen

pendidikan harus dijalankan secara professional agar mempunyai program yang

jelas, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan

misi serta peningkatan ketertiban pengelolaan, melaksanakan kerjasama dalam

organisasi serta kegiatan pendidikan dan pembelajaran dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

3. Kompetensi Pedagogik Guru

Dalam proses pembelajaran, kompetensi pedagogik guru merupakan

kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Hal ini harus

mampu diwujudkan oleh setiap guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir (a)

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi ragam potensi yang

dimilikinya.

Kompetensi guru (teacher competency) dapat disimpulkan sebagai suatu

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara

bertanggungjawab dan layak. Dapat pula disimpulkan bahwa kompetensi guru

merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi

keguruannya” (Fakhrudin, 2010: 20).

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a

6
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompetensi manajerial kepala

sekolah dan kompetensi pedagogik guru menjadi tolak ukur yang berguna bagi

peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri se-Kabupaten Demak dengan

pemenuhan sarana prasarana kerja yang memadai.

C. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan desain penelitian

kuantitatif untuk mencari data empirik yang sistematis dan dijelaskan dalam

bentuk angka.

Sampel dalam penelitian ini menggunakan pola multi stage random

sampling, dimana pemilihan anggota populasi untuk masuk dalam sampel

dilakukan berdasarkan jumlah 237 guru dari 10 SMP Negeri se-Kabupaten

Demak dan jumlah sample yang terpilih adalah 149 guru dari 4 sub. Rayon di

Kabupaten Demak dipilih secara random menurut rumus Slovin (Sujarweni, 2014:

66).

Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan

menggunakan instrument dan teknik pengumpulan data angket tertutup dan harus

memilih jawaban yang telah disediakan dalam angket tertutup dengan skala

Likert. Skor dari masing-masing butir pertanyaan antara 1 sampai 5 dari jawaban

yang telah disediakan. Data yang diperoleh melalui angket data kualitatif, dapat

7
dianalisis dengan teknik statistik dan diubah menjadi data kuantitatif dengan cara

memberikan skor pada tiap-tiap jawaban dari seluruh pertanyaan-pernyataan

yang diajukan. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Uji

Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Hopitesis,

dan Uji Determinasi R2

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dari 149 responden yang telah menjawab

kuesioner yang disebarkan peneliti menunjukkan bahwa Mutu SMP Negeri yang

diterima menurut persepsi Kepala Sekolah di Kabupaten Demak dikategorikan

sangat tinggi sebanyak 3 orang (2%), kategori tinggi sebanyak 73 orang (49%),

kategori sedang sebanyak 49 orang (33%), kategori rendah sebanyak 16 orang

(11%), dan kategori sangat rendah sebanyak 8 orang (5%). Sedangkan diperoleh

mean atau skor rata-rata sebesar 110.7 yang terletak pada interval 103–118 dalam

kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan dari kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri.

Hasil analisis regresi sederhana kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap

mutu SMP Negeri diperoleh nilai sebesar 0,424 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,5).

Besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP

Negeri sebesar 49,6%. Adapun koefisien korelasi antara kompetensi manajerial

kepala sekolah dengan mutu SMP Negeri sebesar 0,704 termasuk pada kategori

kuat.

Berdasarkan hasil penelitian dari 149 responden yang telah menjawab

kuesioner yang disebarkan peneliti menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik

8
guru yang diterima menurut persepsi kepala sekolah di SMP Negeri se-Kabupaten

Demak dikategorikan sangat tinggi sebanyak 11 orang (8%), kategori tinggi

sebanyak 75 orang (50%), kategori sedang sebanyak 49 orang (33%), kategori

rendah sebanyak 9 orang (6%), kategori sangat rendah 5 orang (3%). Sedangkan

diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 107.4 yang terletak pada interval 102–

117 dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis regresi sederhana kompetensi

pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri diperoleh nilai sebesar 0,937 dengan

signifikansi 0,000 (p≤0,5). Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru

terhadap mutu SMP Negeri sebesar 46,4%. Adapun koefisien korelasi antara

kompetensi pedagogik guru dengan mutu SMP Negeri sebesar 0,682 termasuk

pada kategori kuat.

Berdasarkan hasil penelitian dari 149 responden yang telah menjawab

kuesioner yang disebarkan peneliti menunjukkan bahwa kompetensi manajerial

kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap

mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak dengan nilai F sebesar 111,911

sedangkan nilai F_tabel pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan angka sebesar

3,05. Sementara nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari

taraf signifikansi 0,05. Koefisien korelasi kedua variabel bebas terhadap variabel

terikat menunjukkan nilai 0,766 yang termasuk pada kategori kuat dengan

besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan kompetensi

pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak sebesar 58,6%.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara

9
bersama-sama antara pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan

kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi manajerial

kepala sekolah terhadap Mutu SMP Negeri yang diterima menurut persepsi guru

di Kabupaten Demak dikategorikan sangat tinggi. Hasil analisis regresi sederhana

kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri diperoleh nilai

sebesar 0,424 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,5). Besarnya pengaruh kompetensi

manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri sebesar 49,6%. Adapun

koefisien korelasi antara kompetensi manajerial kepala sekolah dengan mutu SMP

Negeri sebesar 0,704 termasuk pada kategori kuat.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik

guru terhadap mutu SMP Negeri yang diterima menurut persepsi Kepala Sekolah

di SMP Negeri se-Kabupaten Demak dikategorikan sangat tinggi. Hasil analisis

regresi sederhana kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri

diperoleh nilai sebesar 0,937 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,5). Besarnya

pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri sebesar 46,4%.

Adapun koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik guru dengan mutu SMP

Negeri sebesar 0,682 termasuk pada kategori kuat.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi manajerial

kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap

mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak dengan nilai F sebesar 111,911

10
sedangkan nilai F_tabel pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan angka sebesar

3,05. Sementara nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari

taraf signifikansi 0,05. Koefisien korelasi kedua variabel bebas terhadap variabel

terikat menunjukkan nilai 0,766 yang termasuk pada kategori kuat dengan

besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan kompetensi

pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak sebesar 58,6%.

Hal ini dibuktikan nilai koefisien korelasi sebesar 0,766 termasuk pada kategori

kuat dengan besarnya pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan

kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri sebesar 58,6%. Pengaruh

positif ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi manajerial kepala sekolah dan

kompetensi pedagogik guru, maka mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak akan

meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Fakhrudin. 2010. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu terpadu abad 21.
Jakarta : Bumi Aksara
Fattah. 2008. Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hamalik. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujarweni, V. Wiratna.(2008). Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta:
PT. Global Media Informasi.
Surya. 2012. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip
dan Instrumen). Bandung: Refika Aditama.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

11
12

Anda mungkin juga menyukai