Siswanto
Mahasiswa Pascasarjana Universitas PGRI Semarang
Abstrak
Artikel ini dibuat untuk meneliti dan melihat pengaruh kompetensi
manajerial kepala sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap mutu
pendidikan SMP Negeri se-Kabupaten Demak. Variabel dalam penelitian ini
adalah kompetensi manajerial kepala sekolah, kompetensi pedagogik guru, dan
mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif untuk
mencari data empirik yang sistematis dan dijelaskan dalam bentuk angka-angka.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan pola multi stage random sampling dan
jumlah sample yang terpilih adalah 149guru dari 4 sub. Rayon di Kabupaten
Demak dipilih secara random. Hasil data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dan bersama-sama antara pengaruh kompetensi manajerial kepala
sekolah dan kompetensi pedagogik guru terhadap mutu pendidikan SMP Negeri
se-Kabupaten Demak. Dengan demikian dibutuhkan kegiatan supervisi,
pembinaan, dan pengawasan bagi sekolah, meliputi kepala sekolah, guru, dan
anak didik, sehingga mutu pendidikan SMP Negeri se-Kabupaten Demak yang
diinginkan tercapai.
A. PENDAHULUAN
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang sesuai dengan Undang-
1
dan peranan yang sangat penting dalam pembangunan di segala bidang karena
melalui pendidikan akan membentuk sumber daya manusia yang baik, sehingga
mendatang.
mengenai mutu pendidikan. Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar,
taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan) atau bisa disebut dengan kualitas.
mutu pendidikan itu sendiri. Dalam konsep yang lebih luas, mutu pendidikan
mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara
(Surya,2012: 12). Oleh karena itu, proses pendidikan yang bermutu ditentukan
oleh berbagai unsur dinamis yang akan terwujud dalam sekolah itu sendiri dan
input atau mensinergikan semua komponen dalam proses belajar mengajar, baik
antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas.
2
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh
tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin
menciptakan kerjasama dengan siswa lain dan dapat memperoleh informasi yang
kemampuan orang tua murid merupakan siklus pemahaman yang harus dipahami
mengajar.
3
selama ini memposisikan kepala sekolah dan guru atau salah satu saja sebagai
kunci utama keberhasilan atau kegagalan mutu pendidikan, dan kajian empiris
dengan tema ini menarik untuk dilakukan mengingat perkembangan ilmu dan
1. Pembatasan Masalah
keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu. Maka masalah dalam penelitian ini adalah
2. Tujuan Penelitian
Kabupaten Demak
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Mutu Pendidikan
Menurut Sallis (2006: 33) mutu pendidikan adalah sebuah filsosofis dan
4
pendidikan sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus
dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih
efektif dan efisien. Tujuan yang merupakan bagian dari peningkatan mutu
pengajaran dan juga hasil belajar, dimana hasil belajar perlu dinilai dan dari hasil
penilaian dapat merupakan umpan balik sebagai bahan masukan dan pijakan. Dan
tujuan utama mutu pendidikan lainnya adalah peningkatan input sumber, proses
guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk melaksanakan
dilakukan secara terus menerus kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk
berpendapat bahwa manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi, di
samping itu mengutarakan bahwa manajemen diartikan sebagai suatu proses yang
5
pengawasan (controlling). Fungsi manajerial kepala sekolah dalam manajemen
jelas, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan visi dan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik. Hal ini harus
Dalam standar nasional pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3) butir (a)
dimilikinya.
didik. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
6
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah
sekolah dan kompetensi pedagogik guru menjadi tolak ukur yang berguna bagi
C. METODE PENELITIAN
kuantitatif untuk mencari data empirik yang sistematis dan dijelaskan dalam
bentuk angka.
Demak dan jumlah sample yang terpilih adalah 149 guru dari 4 sub. Rayon di
Kabupaten Demak dipilih secara random menurut rumus Slovin (Sujarweni, 2014:
66).
menggunakan instrument dan teknik pengumpulan data angket tertutup dan harus
memilih jawaban yang telah disediakan dalam angket tertutup dengan skala
Likert. Skor dari masing-masing butir pertanyaan antara 1 sampai 5 dari jawaban
yang telah disediakan. Data yang diperoleh melalui angket data kualitatif, dapat
7
dianalisis dengan teknik statistik dan diubah menjadi data kuantitatif dengan cara
yang diajukan. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Uji
D. PEMBAHASAN
kuesioner yang disebarkan peneliti menunjukkan bahwa Mutu SMP Negeri yang
sangat tinggi sebanyak 3 orang (2%), kategori tinggi sebanyak 73 orang (49%),
(11%), dan kategori sangat rendah sebanyak 8 orang (5%). Sedangkan diperoleh
mean atau skor rata-rata sebesar 110.7 yang terletak pada interval 103–118 dalam
kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan dari kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri.
mutu SMP Negeri diperoleh nilai sebesar 0,424 dengan signifikansi 0,000 (p≤0,5).
kepala sekolah dengan mutu SMP Negeri sebesar 0,704 termasuk pada kategori
kuat.
8
guru yang diterima menurut persepsi kepala sekolah di SMP Negeri se-Kabupaten
rendah sebanyak 9 orang (6%), kategori sangat rendah 5 orang (3%). Sedangkan
diperoleh mean atau skor rata-rata sebesar 107.4 yang terletak pada interval 102–
117 dalam kategori sangat tinggi. Hasil analisis regresi sederhana kompetensi
pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri diperoleh nilai sebesar 0,937 dengan
terhadap mutu SMP Negeri sebesar 46,4%. Adapun koefisien korelasi antara
kompetensi pedagogik guru dengan mutu SMP Negeri sebesar 0,682 termasuk
sedangkan nilai F_tabel pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan angka sebesar
3,05. Sementara nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari
taraf signifikansi 0,05. Koefisien korelasi kedua variabel bebas terhadap variabel
terikat menunjukkan nilai 0,766 yang termasuk pada kategori kuat dengan
pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak sebesar 58,6%.
9
bersama-sama antara pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah dan
E. KESIMPULAN
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi manajerial
kepala sekolah terhadap Mutu SMP Negeri yang diterima menurut persepsi guru
kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri diperoleh nilai
manajerial kepala sekolah terhadap mutu SMP Negeri sebesar 49,6%. Adapun
koefisien korelasi antara kompetensi manajerial kepala sekolah dengan mutu SMP
guru terhadap mutu SMP Negeri yang diterima menurut persepsi Kepala Sekolah
pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri sebesar 46,4%.
Adapun koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik guru dengan mutu SMP
10
sedangkan nilai F_tabel pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan angka sebesar
3,05. Sementara nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari
taraf signifikansi 0,05. Koefisien korelasi kedua variabel bebas terhadap variabel
terikat menunjukkan nilai 0,766 yang termasuk pada kategori kuat dengan
pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak sebesar 58,6%.
Hal ini dibuktikan nilai koefisien korelasi sebesar 0,766 termasuk pada kategori
kompetensi pedagogik guru terhadap mutu SMP Negeri sebesar 58,6%. Pengaruh
positif ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi manajerial kepala sekolah dan
kompetensi pedagogik guru, maka mutu SMP Negeri se-Kabupaten Demak akan
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Fakhrudin. 2010. Filosofi Baru tentang Manajemen Mutu terpadu abad 21.
Jakarta : Bumi Aksara
Fattah. 2008. Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Hamalik. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujarweni, V. Wiratna.(2008). Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta:
PT. Global Media Informasi.
Surya. 2012. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip
dan Instrumen). Bandung: Refika Aditama.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah
11
12