7.

Jelaskan pilihan Anda untuk merekatkan restorasi estetik indirek pada gigi 36
ditinjau dari aspek komposisi, jenis, mekanisme perlekatan dan cara aplikasinya
Restorasi indirek harus disemenkan pada gigi menggunakan material semen
perekat untuk menyediakan retensi dan penutupan celah tepi kavitas. Prosedur ini disebut
sementasi. Objek dalam sementasi adalah untuk menahan restorasi pada tempatnya dan
mempertahankan integritas struktur gigi. Kekuatan semen perekat dalam mencegah
lepasnya restorasi dari gigi yang dipreparasi ini merupakan salah satu variabel penting
dalam kesuksesan restorasi indirek. Pada gigi 36 bahan perekat restorasi indirek adalah
semen perekat berbasis resin. Komposisi semen perekat berbasis resin ini mirip dengan
komposisi resin komposit untuk restorasi tetapi memiliki viskositas lebih rendah.
Kebanyakan semen resin menunjukkan kekuatan pelekatan yang tinggi pada gigi dan
restorasi dibandingkan semen perekat jenis lainnya. Kekuatan pelekatan antara semen
resin dengan dentin berkisar 11-24 Mpa dengan pemberian conditioner dan kekuatan
tariknya berkisar 37-41 Mpa.
 Komposisi
Powder: methyl methacrylate polymers, Calsium carbonate, Quarts, Mica, Barium
carbonate, Calsium tungstate.
Liquid: methyl methacrylate monomers
 Jenis
Jenis semen resin yang digunakan pada gigi 36 adalah resin luting agent. Semen luting
dirancang untuk mengisi celah mikroskopis antara prostesis dan gigi yang dipreparasi.
Setiap permukaan secara mikroskopis kasar, memiliki puncak dan lembah, dan hanya
titik kontak yang dibuat oleh puncak. Area yang tidak kontak harus diisi dengan semen
untuk mencegah aliran cairan oral dan invasi bakteri. Seseorang dapat menutup ruang
dengan menempatkan perekat lembut di antara dua permukaan, yang dapat menyesuaikan
diri di bawah tekanan dengan fitur permukaan yang kasar. Semen luting gigi pertama
tidak melekat pada gigi atau protesa, tetapi mereka mengisi ruang mikroskopis dan
menciptakan daya tarik fisik yang kuat untuk kedua substrat yang mencegah dislodgment.
Pendekatan saat ini untuk penyemenan prostesis atau peralatan melibatkan penggunaan
teknik perekat yang membentuk lapisan penyegelan padat dalam beberapa menit untuk
meningkatkan retensi prostesis. Semen harus mengalir di bawah tekanan dan membasahi
 permukaan. Agen luting harus membentuk film kontinu tanpa membentuk rongga, yang
merusak retensi dan dukungan protesa.13,14
 Mekanisme perlekatan
Mekanisme pelekatan semen resin tanpa bahan bonding berdasarkan reaksi asam-basa
pada kalsium hidroksiapatit email dan dentin, menyebabkan ikatan dengan dentin gigi
mirip dengan semen ionomer kaca modifikasi resin tanpa penggunaan komponen
ionomer kaca.15
 Cara aplikasi
1. Persiapan jaringan gigi
Permukaan gigi harus dibersihkan sebelum diaplikasikan semen pemberian oksalat pada
permukaan gigi dapat dilakukan untuk mengurangi sensitivitas dentin.
2. Persiapan pada protesis
a. Pemberian sandblasting dengan 50 μm alumina atau uap dan diikuti oleh
pembersihan ultrasonik atau organik
b. Isolasi daerah kerja dengan gulungan kapas
c. Semen harus dicampur dengan konsistensi yang tepat
d. Sebuah lapisan tipis semen harus ditempatkan pada permukaan internal denture
e. Permukaan gigi dikeringkan dan protesis diletakkan pada permukaan gigi
f. Kekuatan yang berlebihan dapat menyebabkan fraktur
g. Pemeriksaan pada tepi denture untuk melihat kerapatan tepi denture
h. Semen yang berlebih harus segera dibersihkan
i. Dental floss dapat digunakan untuk menghilangkan semen berlebih di daerah
proksimal
j. Pemeriksaan oklusi dengan menggunakan artiklating paper
k. Pasien disarankan untuk menghindari pembebanan yang berlebihan pada 24 jam
pertama
Sumber:
13) Ralph W.Philips, Eugene W.Skinner. Phillips Science of Dental Materials.ed 12.
September 2012.
14) Craig, R.G., dkk. Dental Materials Properties and Manipulation. ed.6. C. V. Mosbey.
2004.
15) Raja Ricky Ferdian,dkk. Kekuatan geser pelekatan semen resin dengan dan tanpa
bahan bonding serta dengan dan tanpa penyinaran pada restorasi indirek resin komposit. J
Ked Gi 2014;5(2):198.