Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Pelaksanaan Ibadah Melalui Zakat


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Ibadah
Dosen pengampu: Yoyoh Badriyyah, S. Pd.I,M.Ag

Oleh:

1. Sri Handayani (2108101118)


2. Muhammad Syifa F (2108101126)
3. Sintia Putri (2108101155)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini kami beri judul “Pelaksanaan Ibadah Melalui Zakat”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Ibadah
dari Dosen pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya mengenai
hal pengertian dan analisis terhadap pelaksanaan zakat.
Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yoyoh
Badriyyah, S. Pd.I,M.Ag selaku Dosen mata kuliah Fiqih Ibadah. Tidak lupa bagi pihak-
pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima
kasih.
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.

Kuningan, 16 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULAN .................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Zakat ....................................................................................................................... 3
B. Mustahiq zakat .......................................................................................................................... 3
C. Hukum Zakat ............................................................................................................................ 4
D. Pembagian Zakat Menurut Syariat Islam .............................................................................. 4
E. Hikmah Zakat ........................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap
kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-Quran senantiasa disandingkan dengan perintah
shalat. Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung misi sosial yang
memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat. Tujuan yang dimaksud antara lain untuk
memecahkan problem kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan kesejahteraan
umat dan negara. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya menunaikan zakat sebagai
salah satu rukun Islam.
1. Zakat menurut syaraʽ adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat-syarat
tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada setiap orang muslim untuk dikeluarkan
dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
2. Maksud dari sejumlah harta tertentu ialah harta-harta yang wajib dikeluarkan zakatnya
yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan Hadits yakni harta hasil pertanian, perdagangan,
peternakan, emas, perak dan rikaz. Serta hanya jenis harta tersebutlah yang sudah ada dan
menjadi sumber zakat sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Namun seiring berkembangnya
perekonomian, sumber zakat pun mengalami perkembangan seperti, zakat dari kekayaan
yang diperoleh dari upah/gaji, pendapatan, honorium, atau penghasilan yang dihasilkan dari
kerja tertentu yang telah mencapai niṣab atau disebut dengan zakat profesi. Menurut prof.
Didin Hafidhuddin zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada tiap pekerjaan atau
keahlian profesional tertentu, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama orang atau
lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang) yang memenuhi niṣab. Adapun
bentuk penghasilan yang paling sering menghasilkan upah atau gaji besar pada zaman
sekarang yaitu yang diperoleh dari profesi seperti penghasilan seorang dokter, advokat,
insinyur, seniman, motivator, pengacara (lawyer), designer dan sebagainya.
Atas dasar itulah penyusun berkeinginan untuk melakukan penelitian skripsi
mengenai bagaimana pengelolaan terkait zakat profesi tersebut dengan judul “Pelaksanaan
Ibadah Melalui Zakat”.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat beberapa
hal yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Apa pengertian dari zakat?
2. Apa yang dimaksud mustahiq zakat?
3. Bagaimana dasar hukum zakat?
4. Bagaimana cara pembagian zakat?
5. Bagaimana hikmah zakat?
C. Tujuan
Dari uraian masalah di atas, maka yang akan menjadi tujuan penelitian makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian zakat
2. Untuk mengetahui mustahiq zakat
3. Untuk mengetahui dasar hukum zakat
4. Untuk mengetahui cara pembagian zakat
5. Untuk mengetahui hikmah zakat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat
Zakat menurut Bahasa atau lughot yaitu berasal dari kata zaka yang memiliki arti “suci,
baik, berkah, tumbuh, dan berkembang”. Yang berasal dari bahasa Arab (HR. At-Tarmidzi)
atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah). Sedangkan menurut
syara’ zakat ialah sebuah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu,
menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Zakat sebagai
salah satu rukun Islam,yaitu rukun islam yang ke 4 dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) bagi setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti
shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan pada al-quran dan
as-sunnah.
B. Mustahiq zakat
Dalam zakat, ada yang dimaksud dengan mustahiq ialah orang yang berhak sebagai
penerima zakat . Persyaratan tentang siapa yang berhak untuk menjadi seorang mustahiq ini
tentunya telah di atur dengan sejelas jelasnya dalam al-quran yakni qs. At-taubah ayat ke 60.
Sudah di jelaskan dan si tetapkan bahwsanya seorang mustahiq zakat dibagi menjadi 8 ashnaf
kedelapan golongan tersebut ialah:
1. Fakir, yaitu mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin, yaitu mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup.
3. Amil, yaitu mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
4. Mu'allaf, yaitu mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menguatkan dalam tauhid dan syariah.
5. Hamba sahaya,yaitu budak yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharimin, yaitu mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam
mempertahankan jiwa dan izzahnya.
7. Fisabilillah, yaitu mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan
dakwah, jihad dan sebagainya.

3
8. Ibnus Sabil, yaitu mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan
kepada Allah.

C. Hukum Zakat
Para ulama sepakat mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang
memenuhi syarat wajib zakat. Sebagaimana ketentuan dalam syariat agama "dan dirikanlah
shalat dan tunaikanlah zakat”. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu
kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa
sadaqah wajib dinamakan zakat, sedangkan sadaqah sunnah dinamakan infaq. Namun
Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah
dinamakan infaq untuk jihad dan untuk membantu orang lain.

D. Pembagian Zakat Menurut Syariat Islam


Secara umum, pembagian zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat
maal. Secara lebih rinci, zakat maal ini memiliki jenis zakat lainnya seperti:
1. Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan atau yang dikenal juga sebagai zakat zakat profesi adalah
bagian dari zakat maal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan
/ penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah.
2. Zakat Emas dan Perak
Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya adalah zakat yang dikenakan atas
emas, perak dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat emas dan
perak ditunaikan jika seorang muzaki (orang yang menunaikan zakat) memiliki emas
mencapai nisab senilai 85 gram atau perak dengan mencapai nisab 595 gram.

E. Hikmah Zakat
Dalam berzakat, kita dapat hikmah yang bisa kita petik yaitu:
1. Bersifat personal (perseorangan) baik muzakki maupun mustahiq itu sendiri.
Dapat membentuk karakter- karakter yang baik bagi seorang muslim yang berzakat
(muzakki)
2. Maupun hikmah bagi yang menerima (mustahiq) antara lain:
a. Membersihkan diri dari sifat bakhil.
b. Menghilangkan sifat kikir para pemilik harta.
c. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial, terutama bagi pemilik harta.
d. Menentramkan perasaan mustahiq, karena ada kepedulian terhadap mereka.
e. Melatih atau mendidik berinfak dan memberi.

4
f. Menumbuhkan kekayaan hati dan mensucikan diri dari dosa
3. Bersifat sosial kemasyarakatan
Zakat sangat berperan penting dalam pembentukan tatanan masyarakat yang
sejahtera, yakni hubungan seseorang dengan yang lainya menjadi erat dan harmonis.
Dan juga zakat merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu habblum-
minallah dan habblum-minannaas.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.iainkudus.ac.id
https://jurnal.uinbanten.ac.id
https://baznas.banyuasinkab.go.id/mustahiq/

Anda mungkin juga menyukai