Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI DAN KINERJA

KARYAWAN
(Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG. Lestari Nganjuk)

Anggita Ria Febriyanti


Hamidah Nayati Utami
Mochammad Soe’oed Hakam
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang

ABSTRAK
Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan menggunakan analisis jalur menujukkan bahwa variabel
materi pelatihan (X1) mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kompetensi karyawan (Y1)
dengan nilai koefisien path sebesar 0,253 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,0934. Variabel metode
pelatihan (X2) mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kompetensi karyawan (Y1) dengan
nilai koefisien path sebesar 0,382. Variabel materi pelatihan (X1) mempunyai pengaruh langsung yang
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2) dengan nilai koefisien path sebesar 0,369. Sementara variabel
kompetensi (Y1) berpengaruh langsung yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y2) dengan nilai
koefisien path sebesar 0,388.

Kata kunci : Materi Pelatihan, Metode Pelatihan, Kompetensi, Kinerja Karyawan

1. PENDAHULUAN baru dan yang telah lama berada dalam


Sumber daya manusia merupakan salah satu perusahaan. Karyawan-karyawan baru yang setiap
aset yang sangat penting bagi kemajuan dan kali baru diterima oleh perusahaan membutuhkan
perkembangan perusahaan. Oleh karena itu agar pelatihan sebelum mereka menjalankan tugas-
sumber daya manusia dapat menjadi masukan tugas yeng menjadi kewajiban. Sedangkan untuk
yang akan memberi hasil yang optimal bagi karyawan lama mereka membutuhkan pelatihan
organisasi atau perusahaan, maka diperlukan suatu karena adanya tuntutan dari tugas-tugas yang
pengelolaan dan setiap tugas akan dapat berhasil sekarang ataupun untuk mempersiapkan dirinya
dengan baik tergantung dari sumber daya manusia dalam promosi jabatan atau lainnya.
itu sendiri sebagai pelaksana kegiatan di dalam Keberhasilan sebuah organisasi sangat
suatu perusahaan. Menyadari akan pentingnya bergantung kepada kompetensi yang dimiliki oleh
sumber daya manusia maka suatu perusahaan sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
harus memperhatikan kebutuhan karyawan yang Kompetensi memiliki peranan yang mutlak
berbeda-beda antara individu satu dengan yang diperlukan agar sebuah organisasi dapat
lainnya. Karena pada dasarnya karyawan berkembang sesuai tuntutan jaman. Oleh karena
merupakan penggerak utama dalam segala itu perlu adanya rumusan kompetensi secara lebih
kegiatan perusahaan. Perusahaan yang semakin khusus sesuai bidang tugas dan pekerjaan yang
berkembang akan selalu memikirkan pekerjaan diemban oleh karyawan. Secara umum
yang efektif dan efisien agar mudah dikendalikan kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik
dan dinilai pelaksanaannya sehingga mudah dalam dasar yang terdiri dari kemampuan (skill),
menetapkan kinerja karyawan. pengetahuan (knowledge) serta atribut personal
Suatu organisasi sangat bergantung pada baik (personnal attributes) lainnya yang mampu
buruknya pengembangan dari sumber daya membedakan seseorang yang perform dan tidak
manusia itu sendiri. Dalam perusahaan yang perform.
bertujuan mencari laba, tujuan ini dapat dicapai Kinerja karyawan merupakan faktor penting di
dengan baik kalau karyawan-karyawan dalam suatu perusahaan, mengenai hal yang
mendapatkan pelatihan yang memadai. Pelatihan mempengaruhi kinerja karyawan adalah
diperlukan setiap saat bagi karyawan-karyawan pemberian pelatihan yang ditujukan untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 158


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
memperbaiki kinerja dan meningkatkan keahlian efektif untuk mengubah atau memperbaiki kinerja
dan kemampuan para karyawan sejalan dengan individu.
kemajuan teknologi supaya menjadi kompeten Idealnya, setiap penilaian prestasi kerja
dalam pekerjaan serta membantu operasional memberikan gambaran yang akurat mengenai
perusahaan. Untuk menetapkan kinerja yang prestasi kerja pegawai secara individual. Untuk
optimal diperlukan adanya pemberian pendidikan mencapai hal ini maka diperlukan adanya sistem
dan pelatihan serta disiplin kerja yang baik penilaian yang didasarkan pada standar yang telah
dimana kegiatan tersebut diberikan karena pada ditetapkan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan,
dasarnya karyawan terdiri dari orang-orang yang memastikan ukuran-ukurannya serta mampu
berbeda latar belakang pendidikan, status sosial mamberikan umpan balik atas catatan-catatan
ekonomi dan sebagainya yang akhirnya akan hasil penilaian prestasi kerja dan selanjutnya dapat
bekerja sama pada satu lingkungan kerja yang dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan
sama. terhadap karyawan yang bersangkutan. Sistem
Sumber daya manusia merupakan faktor yang penilaian kinerja karyawan ini merupakan hasil
penting dalam organisasi,oleh sebab itu kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya
perusahaan sangat memperhatikan aktivitas- yang tentunya mengacu pada suatu sistem formal
aktivitas yang berkaitan dengan sumber daya dan terstruktur yang digunakan sebagai instrumen
manusia sebagai pihak yang menjadikan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi
perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan. sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan,
Kompetensi sumber daya manusia yang meliputi mengendalikan perilaku karyawan, termasuk
aspek-aspek pendidikan, pengalaman dan tingkat ketidakhadiran, hasil kerja, membuat
ketrampilan dituntut untuk tidak hanya sekedar keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
terlatih secara teknis namun juga mampu kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan
menganalisis dan memecahkan permasalahan- penempatan karyawan pada posisi yang sesuai.
permasalahan yang terkait dengan pekerjaan, Prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan di
bekerja secara produktif secara team dan mampu bawah standar dapat dikarenakan sejumlah faktor
dalam berbagai bidang pekerjaan sesuai dengan mulai dari keterampilan kerja karyawan yang
disiplin ilmu dan profesi. rendah hingga motivasi yang tidak cukup atau
Keberhasilan dalam pengembangan karyawan bahkan dapat terjadi karena lingkungan kerjanya
diikuti dengan penugasan pada job tertentu dalam yang sangat buruk sehingga menyebabkan
organisasi, perlu senantiasa diadakan penilaian keengganan bagi karyawan untuk melakukan
atas prestasi kerjanya. Penilaian prestasi kerja kegiatan secara maksimal.
pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
guna mengembangkan suatu organisasi secara menjelaskan pengaruh variabel materi pelatihan,
efektif dan efisien, sebab dengan langkah metode pelatihan dan pelatih secara parsial
mengadakan penilaian prestasi kerja tersebut terhadap kompetensi karyawan, untuk mengetahui
berarti suatu organisasi telah memanfaatkan dan menjelaskan pengaruh variabel materi
secara baik atas sumber daya manusia yang ada pelatihan, metode pelatihan dan pelatih secara
dalam organisasi. Untuk itu semua, diperlukan parsial terhadap kinerja karyawan, serta untuk
adanya informasi yang relevan dan reliable mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel
tentang prestasi kerja masing-masing individu. kompetensi terhadap kinerja karyawan.
Penilaian prestasi kerja individual sangat
bermanfaat bagi dinamika organisasi secara 2. KAJIAN PUSTAKA
keseluruhan permasalahan umum akan muncul
2.1. Pelatihan
dalam melaksanakan penilaian yaitu bagaimana Pelatihan sangat diperlukan dalam rangka
suatu obyektivitas penilaian dapat dicapai dengan meningkatkan kualias sumber daya manusia
baik. Penilaian kinerja individu terlalu sering dalam memajukan perusahaan tersebut, dan
dilaksanakan dari atas yang dapat menimbulkan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
adanya distorsi dalam memberikan angka dalam persaingan baik dari dalam maupun dari
penilaian terhadap bawahan. Hal ini menjadikan luar negeri. Perkembangan keadaan, ilmu
proses penilaian tidak lebih dari sebuah buku
pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
catatan yang mengandung banyak kepura-puraan
dalam suatu perusahaan perlu diimbangi dengan
yang tidak akan pernah menjadikan cara yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 159


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
upaya pengembangan sumber daya menusia yang tugas setiap pekerjaan, dan hal penting
berfungsi untuk menangani dan menjalankan roda lainnya, untuk memberikan langkah-langkah
perusahaan tersebut. Penyesuaian kemampuan pelatihan secara bertahap kepada karyawan.
untuk melaksanakan tugas sesuai dengan standar 4) Pengajaran adalah metode yang cepat dan
baru, teknologi baru, dan sistem prosedur baru sederhana untuk memberikan pengetahuan
yang mendorong setiap perusahaan untuk kepada sekelompok orang untuk dilatih.
melaksanakan pelatihan untuk para karyawannya. 5) Pelajaran terprogram adalah metode sistematis
Hal tersebut dapat dimengerti, bahwa wahana belajar sendiri untuk meningkatkan
yang tepat untuk mentransfer segala keterampilan dalan bekerja dengan
perkembangan baru yang terjadi di lingkungan memberikan pertanyaan atau fakta yang
perusahaan adalah melalui pelatihan yang memungkinkan orang itu untuk memberikan
berkesinambungan. Seperti yang diungkapkan respon, dan memberikan orang yang belajar
oleh Hamalik (2006: 71) bahwa: Pelatihan itu jawaban timbal balik yang akurat.
memberi manfaat yang amat besar karena suatu 6) Pelatihan dengan peralatan yang audiovisual
pelatihan tidak saja memberi pengalaman baru adalah teknik pelatihan dengan menggunakan
dan memantapkan hasil belajar dan keterampilan audiovisual seperti film, powerpoint, video
para peserta, tetapi juga berfungsi konferensi, kaset audio, dan kaset video yang
mengembangkan kemampuan berfikir guna dapat sangat efektif dan telah luas digunakan.
memecahkan masalah – masalah yang dihadapi 7) Pelatihan dengan simulasi adalah sebuah
dalam rangka memperlancar transfer belajar. metode dimana orang – orang yang dilatih
Lebih spesifik, pelatihan dimaksudkan untuk belajar dengan peralatan sebenarnya atau
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dengan simulasi yang akan digunakan dalam
pribadi, profesional, dan sosial peserta pelatihan, pekerjaan, tetapi sebenarnya mereka dilatih
bahkan dapat dilakukan sebagai wahana promosi. diluar pekerjaan.
Yoder (2008: 43-44) mengemukakan, ” Training 8) Pelatihan berbasis komputer atau disebut juga
is a means of preparing rank-and-file employees computer-based-training (CBT), orang yang
for promotion to supervisory positions and for dilatih menggunakan sistem berbasis
improving their competence and capability while komputer dan atau CD-ROM untuk secara
they hold such leadership assignments”. Artinya interaktif meningkatkan pengetahuan atau
pelatihan dapat diberi makna sebagai persiapan keterampilannya.
untuk (1) meningkatkan kompetensi dan 2.3. Kompetensi
keterampilan staf, (2) persiapan promosi untuk Strategi peningkatan kompetensi sumber daya
posisi-posisi kepenyeliaan, atau (3) peningkatan manusia di segala bidang merupakan salah satu
kinerja kepimimpinan bagi orang-orang yang upaya yang wajib dilakukan bagi terciptanya
berada pada posisi tersebut. sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki
2.2. Metode Pelatihan kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan
Pelatihan – pelatihan yang diperuntukkan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
karyawan dapat menggunakan berbagai alternatif Strategi peningkatan kompetensi sumber daya
metode dan menurut Dessler (2008: 285-292) manusia untuk dapat memenuhi tantangan
menyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peningkatan perkembangan yang semakin pesat,
metode pelatihan, yaitu: efisien dan produktif, perlu dilakukan secara terus
1) On the Job Training atau disingkat OJT berarti menerus, sehingga menjadikan sumber daya yang
meminta seseorang untuk mempelajari produktif (Sedarmayanti, 2004: 179).
pekerjaan itu dengan langsung Selanjutnya ia juga menyatakan bahwa sumber
mengerjakannya. Setiap karyawan melakukan daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi
OJT saat bergabung dalam perusahaan. sangat menunjang organisasi untuk maju dan
2) Magang adalah suatu proses tersruktur dimana berkembang pesat. Dalam kondisi masyarakat
orang menjadi pekerja yang terampil melalui yang kian terdidik, akan lahir active society /
kombinasi dari pelajaran di kelas dan masyarakat yang aktif, sebagai sinyal bagi
pelatihan di pekerjaan. menggeliatnya gerakan masyarakat madani.
3) Job Instruction Training adalah sebuah Sejalan dengan pendapat di atas, Lako dan
rangkaian logis dengan cara membuat daftar Sumaryati (2002) berpendapat bahwa berhasil

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 160


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tidaknya suatu organisasi mencapai visi dan periode waktu tertentu. Hasil kerja tersebut
misinya secara berkelanjutan sangat tergantung merupakan hasil dari kemampuan, keahlian, dan
pada kualitas sumber daya manusianya. Beberapa keinginan yang dicapai.
pakar manajemen sumber daya manusia Kinerja menurut Milkovich dan Boudreau
berpendapat bahwa sumber daya manusia yang (1997: 100) adalah “employee performance is the
berkualitas adalah sumber daya manusia yang degree to which employee eccomplish work
minimal memiliki empat karakteristik yaitu (1). requirements”, maksudnya adalah kinerja
Memiliki kompetensi (knowledge, skill, abilities, karyawan merupakan tingkat dimana karyawan
dan experience) yang memadai; (2). Komitmen melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan syarat-
pada organisasi; (3). Selalu bertindak cost- syarat yang telah ditentukan.
effectiveness dalam setiap aktivitasnya; (4). Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
Congruence of Goals, yaitu bertindak selaras diambil kesimpulan bahwa kinerja merupakan
antara tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi. hasil dari suatu proses atau aktivitas pada fungsi
Menurut Dharma (2005: 102), istilah kompetensi tertentu yang dilaksanakan seseorang, baik
mengacu pada dimensi perilaku dari sebuah peran sebagai individu, maupun sebagai anggota dari
perilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat suatu kelompok atau organisasi bisnis pada
melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan. periode tertentu yang hasilnya dapat dinikmati
Kompetensi mencakup karakteristik perilaku yang oleh kelompoknya atau perusahaan tersebut.
dapat menunjukkan perbedaan antara mereka yang Pencapaian kinerja bergantung pada motivasi atau
berkinerja tinggi yang dalam konteks ini keinginan individu yang bersangkutan untuk
menyangkut prestasi. mencapainya, disamping itu juga diperlukan
faktor pendukung lain seperti kemampuan dan
2.4. Kinerja
keterampilan.
Kinerja berasal dari kata job performance atau
actual performance (prestasi kerja atau prestasi 2.5. Hipotesis
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). H1 = Terdapat pengaruh signifikan pada
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil variabel materi pelatihan (X1)
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai secara parsial terhadap kompetensi
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya karyawan (Y1)
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan H2 = Terdapat pengaruh signifikan pada
padanya (Prabu, 2007: 9). Kelangsungan hidup variabel metode pelatihan (X2)
suatu perusahaan tergantung salah satu secara parsial terhadap kompetensi
diantaranya pada prestasi kerja karyawannya karyawan (Y1)
dalam melaksanakan pekerjaan, karena karyawan H3 = Terdapat pengaruh signifikan pada
merupakan unsur terpenting yang harus mendapat variabel pelatih (X3) secara parsial
perhatian. Pencapaian tujuan perusahaan menjadi terhadap kompetensi karyawan (Y1)
kurang efektif apabila banyak karyawannya yang H4 = Terdapat pengaruh signifikan pada vaiabel
tidak berprestasi dan hal ini akan menimbulkan materi pelatihan (X1) secara parsial
pemborosan bagi perusahaan. Oleh karena itu terhadap kinerja karyawan (Y2)
prestasi kerja karyawan harus benar-benar H5 = Terdapat pengaruh signifikan pada
diperhatikan. variabel metode pelatihan (X2)
Menurut Wahyu (2009) mengemukakan: secara parsial terhadap kinerja karyawan
“Kinerja adalah perilaku yang nyata yang (Y2)
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja H6 = Terdapat pengaruh signifikan pada
yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan variabel pelatih (X3) secara parsial
perannya dalam perusahaan”. terhadap kinerja karyawan (Y2)
Sedangkan Bernardin dan Russel (1998: 239) H7 = Terdapat pengaruh signifikan pada
mengemukakan mengenai kinerja: “The record of variabel kompetensi (Y1) secara
outcomes produced on a specified on a specified parsial terhadap kinerja karyawan (Y2)
job function or activity during a specified time
period”, Kinerja ialah merupakan hasil yang 3. METODE PENELITIAN
diproduksi oleh fungsi pekerjaan tertentu atau Jenis penelitian yang digunakan dalam
kegiatan-kegiatan pada pekerjaan tertentu pada penelitian ini adalah penelitian penjelasan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 161


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
(explanatory research) dengan pendekatan P2e1 = 1 – R21
kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian P2e2 = 1 – R22
ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Dimana R21 adalah R square untuk persamaan
deskriptif, dan analisis jalur. 1 yaitu sebesar 0,267, R22 adalah R square untuk
persamaan 2 yaitu sebesar 0.391:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN P2e1 = 1 –0.267= 0.733
Hasil analisis jalur (path) secara keseluruhan P2e2 = 1 – 0.391 = 0,609
dapat dilihat pada gambar 1. Total keragaman data Sehingga diperoleh koefisien determinasi total
yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan adalah sebagai berikut:
rumus: R2m = 1 – (0,863x 0,609) = 0,474 atau 47.4%
R2m = 1 – P2e1 P2e2….P2ep
Dimana

0.316

Materi Pelatihan (X1) 0,254

Metode Pelatihan (X2) 0,378 0


Kompetensi 0,299 Kinerja Karyawan
Karyawan (Y1) (Y2)

Pelatih (X3)

Gambar 1
Diagram Jalur dari Model Teoritis Penelitian

Hasil perhitungan R2m mengindikasikan (X1)


keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model Metode
Kompetensi
path tersebut adalah sebesar 47.4% atau dengan Pelatihan 0.378 0.0018 Signifikan
(Y1)
(X2)
kata lain informasi yang terkandung dalam data Materi
47.4% dapat dijelaskan oleh model tersebut. Kinerja
pelatihan 0.316 0.0013 Signifikan
Sedangkan 52.6% keragaman sisanya dijelaskan (Y2)
(X1)
oleh variabel lain (yang belum terdapat di dalam Kompetensi Kinerja
0.299 0.0007 Signifikan
model). (Y1) (Y2)
Secara keseluruhan, model pada penelitian ini
terbagi atas 4 pengaruh langsung dan 1 pengaruh
tidak langsung. Pengaruh langsung yaitu variabel
Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Tidak
x1 dan x2 ke y1, variabel x1 dan y1 ke y2. Tabel
Langsung
berikut menyajikan hasil pengujian pengaruh Variabel Variabel Variabel
langsung : Bebas Perantara Terikat Path Ket
Materi
Kompetensi Kinerja
Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Pelatihan 0.075 signifikan
(Y1) (Y2)
Langsung (X1)
Variabel Variabel
Path p-value Keterangan
Bebas Terikat Pengaruh tidak langsung antara materi
Materi Kompetensi
0.254 0.0338 Signifikan pelatihan (X1) terhadap kinerja (Y2) melalui
pelatihan (Y1) kompetensi (Y1), diperoleh dari hasil kali

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 162


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengaruh langsung antara materi pelatihan (X1) karyawan, berpengaruh positif terhadap
terhadap kompetensi (Y1) dan pengaruh langsung kompetensi dan kinerja karyawan. Dengan kata
antara kompetensi (Y1) terhadap kinerja (Y2), lain, semakin sesuai isi materi pelatihan yang
sehingga pengaruh tidak langsung sebesar 0.254 × diberikan, maka kompetensi dan kinerja karyawan
0.299 = 0,075. Karena pengaruh langsung antara akan semakin meningkat, sebaliknya apabila isi
materi pelatihan (X1) terhadap kompetensi (Y1) materi pelatihan yang diberikan kurang sesuai,
dan pengaruh langsung antara kompetensi (Y1) maka kompetensi dan kinerja karyawan akan
terhadap kinerja (Y2), signifikan, maka pengaruh menurun.
tidak langsung antara materi pelatihan (X1)
4.2. Variabel Metode Pelatihan (X2)
terhadap kinerja (Y2) melalui kompetensi (Y1). Melalui distribusi frekuensi hasil jawaban
Setelah mengetahui pengaruh langsung dan responden, pada item belajar langsung pada situasi
tidak langsung pada variabel yang berpengaruh kerja yang sesungguhnya menunjukkan mayoritas
signifikan maka selanjutnya diuji pengaruh total responden menyatakan setuju bahwa metode
pada variabel bebas yang signifikan yaitu variabel pelatihan dapat diterapkan langsung pada
materi pelatihan (X1). Hasilnya sebagai berikut: pekerjaan dan peralatan yang disediakan. Pada
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung
item penyampaian metode pelatihan menunjukkan
Pengaruh bahwa mayoritas responden menyatakan sangat
Tidak setuju bahwa metode pelatihan harus disampaikan
Variabel Pengaruh Langsung secara fleksibel terhadap waktu dan tempat. Pada
Pengaruh Total
Bebas Langsung melalui
item variasi metode pelatihan menunjukkan
Kompetensi
(Y1) bahwa mayoritas responden menyatakan kurang
Materi setuju bahwa metode pelatihan sangat bervariasi.
Pelatihan Berdasarkan analisis jalur, didapatkan hasil
(X1) 0.316 + 0.075 = bahwa metode pelatihan berpengaruh signifikan
0.316 0.075
terhadap 0.391
terhadap kompetensi dan kinerja karyawan. Hal
Kinerja
(Y2) ini berarti bahwa metode pelatihan berpengaruh
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui positif terhadap kompetensi dan kinerja karyawan.
bahwa pengaruh total materi pelatihan (X1) Dengan kata lain, semakin baik metode pelatihan
terhadap kinerja (Y2) diperolah dari penjumlahan yang diberikan, maka kompetensi dan kinerja
pengaruh langsung antara materi pelatihan (X1) karyawan akan semakin meningkat, sebaliknya
terhadap kinerja (Y2) dengan pengaruh tidak apabila metode pelatihan yang diberikan kurang
langsung antara materi pelatihan (X1) terhadap baik, maka kompetensi dan kinerja karyawan akan
kinerja (Y2) melalui kompetensi (Y1). Pengaruh menurun.
total yang diperoleh diperoleh sebesar 0.316 + 4.3. Variabel Pelatih (X3)
0.075 = 0.391 Melalui distribusi frekuensi hasil jawaban
4.1. Variabel Materi Pelatihan (X1) responden, pada item kecakapan pelatih dalam
Melalui distribusi frekuensi hasil jawaban menyampaikan materi menunjukkan mayoritas
responden, pada item kesesuaian materi pelatihan responden menyatakan kurang setuju bahwa para
dengan kebutuhan karyawan menunjukkan pelatih mempunyai kecakapan kecakapan dalam
mayoritas responden menyatakan setuju dan menyampaikan materi. Pada item kecakapan
kurang setuju bahwa materi pelatihan telah sesuai berkomunikasi yang dimiliki pelatih menunjukkan
dengan kebutuhan karyawan. Pada item mayoritas responden menyatakan setuju bahwa
kesesuaian materi pelatihan dengan bidang tugas para pelatih mempunyai kecakapan dalam
karyawan mayoritas responden menyatakan setuju memyampaikan materi. Pada item kewibawaan
bahwa materi pelatihan telah sesuai dengan yang dimiliki pelatih terhadap peserta pelatihan
bidang tugas karyawan. menunjukkan mayoritas responden menyatakan
Berdasarkan analisis jalur, didapatkan hasil setuju bahwa para pelatih mempunyai
bahwa materi pelatihan berpengaruh signifikan kewibawaan terhadap peserta pelatihan.
terhadap kompetensi karyawan. Hal ini berarti Berdasarkan analisis jalur, didapatkan hasil
bahwa materi pelatihan yang merupakan bahwa pelatih berpengaruh signifikan terhadap
kesesuaian isi materi pelatihan dengan kebutuhan kompetensi dan kinerja karyawan. Hal ini berarti
karyawan, perusahaan, dan kemampuan bahwa pelatih berpengaruh positif terhadap

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 163


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kompetensi dan kinerja karyawan. Dengan kata dimilikinya akan dilatih dan akan memberikan
lain, semakin baik kemampuan pelatih, maka nilai tambah bagi perusahaan. Dengan pelatihan
kompetensi dan kinerja karyawan akan semakin kerja kompetensi yang dimiliki karyawan akan
meningkat, sebaliknya apabila kemampuan pelatih semakin terasah dan dapat membantu karyawan
kurang baik, maka kompetensi dan kinerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya di dalam
karyawan akan semakin menurun. perusahaan.
4.4. Variabel Kompetensi Karyawan (Y1) 4.5. Variabel Kinerja Karyawan (Y2)
Melalui distribusi frekuensi hasil jawaban Melalui distribusi frekuensi hasil jawaban
responden, pada item pemahaman standar responden, pada item kuantitas pekerjaan yang
pelayanan konsumen menunjukkan mayoritas dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan
responden menyatakan setuju bahwa dalam menunjukkan mayoritas responden menyatakan
melayani konsumen karyawan harus memahami setuju bahwa kuantitas pekerjaan yang dihasilkan
standar pelayanan konsumen. Pada item karyawan sudah sesuai dengan standar yang
pemahaman tipe konsumen menunjukkan ditetapkan perusahaan. Pada item kuantitas
mayoritas responden menyatakan setuju bahwa pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan harapan
karyawan sangat memahami berbagai tipe karyawan menunjukkan mayoritas responden
konsumen. Pada item sikap ulet karyawan menyatakan sangat setuju bahwa kuantitas
terhadap konsumen menunjukkan mayoritas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan yang
responden menyatakan setuju bahwa karyawan diharapkan karyawan itu sendiri. Pada item
memiliki sikap ulet dalam melayani konsumen. kesesuaian kualitas pekerjaan dengan standar
Pada item kecepatan karyawan dalam memberikan perusahaan menunjukkan mayoritas responden
informasi tentang PT. Perkebunan NusantaraX menyatakan setuju bahwa kualitas pekerjaan yang
(Persero) PG Lestari Nganjuk terhadap konsumen dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang
menunjukkan mayoritas responden menyatakan ditetapkan perusahaan. Pada item kesesuaian mutu
setuju bahwa karyawan selalu cepat dalam hasil kerja dengan keinginan karyawan
memberikan informasi tentang PT. Perkebunan menunjukkan mayoritas responden menyatakan
NusantaraX (Persero) PG Lestari Nganjuk kepada sangat setuju bahwa mutu hasil kerja sesuai
konsumen. Pada item ketepatan melayani dengan yang karyawan harapkan/inginkan. Pada
konsumen menunjukkan mayoritas karyawan item ketepatan waktu dalam menyelesaikan
menyatakan setuju bahwa karyawan selalu tepat pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan
dala melayani konsumen. Pada item sikap sopan menunjukkan mayoritas responden menyatakan
santun karyawan menunjukkan mayoritas setuju bahwa karyawan selalu tepat waktu dalam
responden menyatakan setuju bahwa karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar
selalu bersikap sopan dan santun. Pada item yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pada item
kepercayaan diri dalam menghadapi konsumen ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan sesuai
menunjukkan mayoritas responden menyatakan keinginan karyawan menunjukkan mayoritas
setuju bahwa karyawan selalu percaya diri dalam responden menyatakan sangat setuju bahwa
menghadapi konsumen. Pada item sikap pro aktif karyawan selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
terhadap konsumen menunjukkan mayoritas pekerjaan sesuai dengan harapan/keinginan
responden menyatakan setuju bahwa karyawan karyawan itu sendiri.
selalu bersikap pro aktif terhadap konsumen. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa
Pelatihan kerja dapat mengembangkan terdapat pengaruh yang signifikan dari
kompetensi yang sudah dimiliki oleh karyawan. Kompetensi Karyawan (Y1) terhadap Kinerja
Pelatihan kerja pada PT Perkebunan Nusantara X Karyawan (Y2). Sesuai dengan pendapat yang
(Persero) PG Lestari Nganjuk dilakukan dikemukakan oleh Spencer dan Spencer (1993)
berdasarkan kebutuhan karyawan. Karyawan yang bahwa “kompetensi meliputi aspek niat, tindakan,
mempunyai kinerja yang buruk diikutsertakan dan hasil. Dimana niat yang terdiri dari motif,
dalam proses pelatihan. Dengan pelatihan kerja, sifat, konsep diri, dan pengetahuan, kemudian
perusahaan dapat mengakuisisikan, akan menimbulkan perilaku atau tindakan, yang
mengembangkan dan menyebarkan kompetensi pada akhirnya menghasilkan prestasi kerja.”
karyawan. Karyawan yang tadinya tidak memiliki
atau tidak menyadari kompetensi diri yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 164


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.6. Pengaruh Materi Pelatihan (X1) terhadap probabilitas sebesar 0,9359. Karena |thitung| < ttabel
Kompetensi (Y1) (0.086< 2.0017) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05)
Pada jalur variabel materi pelatihan terhadap maka variabel X3 (pelatih) berpengaruh signifikan
kompetensi karyawan PG Lestari Nganjuk terhadap kompetensi (Y1).
terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 0,254. Pelatih atau instruktur yaitu seseorang atau tim
Hal ini dibuktikan dengan signifikansi (0,043) < yang memberikan latihan kepada karyawan.
kurang dari alpa 0,050 hal ini mengandung arti Pelatih (trainer) memberikan peranan penting
kompetensi karyawan dipengaruhi oleh materi terhadap kemajuan kemampuan para karyawan
pelatihan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yeng akan dikembangkan. Pelatih yang akan
materi pelatihan berpengaruh secara signifikan memberikan pelatihan setidaknya memiliki
terhadap kompetensi karyawan. kemampuan mengajar, kemampuan
Program pelatihan dirancang untuk berkomunikasi, berwibawa, kemampuan
meningkatkan kompetensi karyawan. Begitu juga bersosialisasi serta selalu berprasangka baik
dalam lingkungan PT. Perkebunan Nusantara X terhadap anak didiknya.
(Persero) PG Lestari Nganjuk. Program pelatihan Pengaruh dari variabel materi pelatihan,
diadakan dalam lingkungan PT. Perkebunan metode pelatihan dan pelatih terhadap kompetensi
Nusantara X (Persero) PG Lestari Nganjuk sesuai ditujukan oleh nilai Adjusted R Square sebesar
dengan rencana yang telah diagendakan oleh 0,26. Artinya bahwa 26,2% variabel kompetensi
bagian HRD. Bagian HRD dalam lingkungan PT. akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu
Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Lestari materi pelatihan (X1), metode pelatihan (X2) dan
Nganjuk berfungsi sebagai penyedia maupun pelatih (X3). Sedangkan sisanya 73,8% variabel
penyelanggara pelaksanaan pelatihan. kompetensi akan dipengaruhi oleh variabel-
Materi pelatihan merupakan unsur yang variabel yang lain yang tidak dibahas dalam
penting dalam melaksanakan program pelatihan. penelitian ini.
Materi pelatihan terdiri dari bahan-bahan latihan
4.9. Pengaruh Materi Pelatihan (X1) terhadap
harus disusun berdasarkan sasaran pelatihan yang
Kinerja (Y2)
telah ditetapkan. Isi materi pelatihan pada Pada jalur variabel materi pelatihan terhadap
pelaksanaan program pelatihan yang ditujukan kinerja karyawan PG Lestari Nganjuk terdapat
kepada karyawan PT. Perkebunan Nusantara X pengaruh yang signifikan sebesar 0,316. Hal ini
(Persero) PG Lestari Nganjuk selalu dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,006 < dari
menyesuaikan dengan kebutuhan serta bidang alpha 0,050 hal ini mengandung arti kinerja
tugas karyawan. karyawan dipengaruhi oleh materi pelatihan.
4.7. Pengaruh Metode Pelatihan (X2) Dari nilai thitung menunjukkan bahwa variabel
terhadap Kompetensi (Y1) materi pelatihan (X1) memiliki nilai thitung sebesar
Pada jalur variabel metode pelatihan terhadap 2.8114 dengan probabilitas sebesar 0.0067.
kompetensi karyawan PG Lestari Nganjuk Karena |thitung| > ttabel (2.8114 > 2.0017) atau sig t <
terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 0,378 5% (0.00675 <0,05) maka variabel X1 (materi
hal ini mengandung arti kompetensi karyawan pelatihan) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
dipengaruhi oleh metode pelatihan. (Y2). Karena koefisien path bertanda positif
Pelaksanaan pelatihan harus didasarkan pada mengindikasikan semakin bagus materi pelatihan
metode-metode yang telah yang telah ditetapkan yang diberikan maka semakin baik juga kinerja
dalam program pengembangan PT. Perkebunan karyawan.
Nusantara X (Persero) PG Lestari Nganjuk.
4.10. Pengaruh Metode Pelatihan (X2)
Dalam program pengembangan telah ditetapkan
terhadap Kinerja (Y2)
sasaran, proses, waktu dan metode
Pada jalur variabel metode pelatihan terhadap
pelaksanaannya. Metode-metode pelatihan harus kinerja karyawan PG Lestari Nganjuk terdapat
didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. pengaruh yang tidak signifikan sebesar 0,211. Hal
4.8. Pengaruh Pelatih (X3) terhadap ini dikarenakan variabel metode pelatihan
Kompetensi (Y1) memiliki nilai thitung sebesar 1.809 dengan
Pada jalur variabel pelatih terhadap probabilitas sebesar 0,0756. Karena thitung < ttabel
kompetensi karyawan PG Lestari Nganjuk (1.809 > 2.0017) atau sig t > 5% (0.0756 > 0,05)
memiliki nilai thitung sebesar -0.0806 dengan maka variabel X2 (metode pelatihan) tidak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 165


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan
(Y2). Namun jika kita menggunakan alpha dan teknik pelaksanaan kerja tertentu berbagai
sebesar 1% maka metode pelatihan dikatakan ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu,
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karena terinci dan rutin. Pelatihan menyiapkan para
signifikansi yang didapatkan kurang dari 0.10 karyawan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
(0.0756 < 0.10). sekarang.
Dari nilai thitung menunjukkan bahwa variabel Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan,
metode pelatihan (X2) memiliki nilai thitung yang tujuannya untuk meningkatkan kompetensi
sebesar 1.809 dengan probabilitas sebesar 0,0756. dan ketrampilan khusus seseorang atau
Karena thitung < ttabel (1.809 > 2.0017) atau sig t > sekelompok orang yang menduduki suatu jabatan
5% (0.0756 > 0,05) maka variabel X2 (metode atau tugas tertentu.
pelatihan) tidak berpengaruh signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang
kinerja karyawan (Y2). Namun jika kita peneliti gunakan, (Sudrajat: 2006) bahwa
menggunakan alpha sebesar 1% maka metode pelatihan merupakan setiap aktivitas formal dan
pelatihan dikatakan berpengaruh signifikan informal yang memberikan kontribusi terhadap
terhadap kinerja karena signifikansi yang perbaikan dan peningkatan tingkat pengetahuan,
didapatkan kurang dari 0.10 (0.0756 < 0.10) ketrampilan, dan sikap karyawan. Pelatihan
sendiri pada dasarnya bertujuan untuk
4.11. Pengaruh Pelatih (X3) terhadap Kinerja
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
(Y2)
sikap karyawan serta meningkatkan kualitas dan
Pada jalur variabel pelatih terhadap kinerja
produktivitas organisasi secara keseluruhan,
karyawan PG Lestari Nganjuk terdapat pengaruh
dengan kata lain tujuan pelatihan adalah
yang tidak signifikan sebesar 0,059. Hal ini
meningkatkan kinerja dan pada gilirannya akan
dikarenakan variabel pelatih memiliki nilai thitung
meningkatkan daya saing.
sebesar 0.5407 dengan probabilitas sebesar
0.5908. Karena thitung < ttabel (0.5407 < 2.0017)
atau sig t > 5% (0.5908 > 0,05) maka variabel X3 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(pelatih) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kesimpulan
kinerja (Y2). Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa materi pelatihan
4.12. Pengaruh Kompetensi (Y1) terhadap
(X1) berpengaruh langsung terhadap kompetensi
Kinerja (Y2)
karyawan (Y1). Berdasarkan hasil analisis yang
Pada jalur variabel kompetensi terhadap
telah dilakukan dapat diketahui bahwa metode
kinerja karyawan PG Lestari Nganjuk terdapat
pelatihan (X2) berpengaruh langsung terhadap
pengaruh yang signifikan sebesar 0,299. Hal ini
kompetensi karyawan (Y1). Berdasarkan hasil
dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,012 < dari
analisis yang telah dilakukan dapat diketahui
alpha 0,050 hal ini mengandung arti kinerja
bahwa pelatih (X3) berpengaruh langsung
karyawan dipengaruhi oleh kompetensi. Dari nilai
terhadap kompetensi karyawan (Y1). Berdasarkan
thitung variabel kompetensi (Y1) memiliki nilai
hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui
thitung sebesar 2.581 dengan probabilitas sebesar
bahwa materi pelatihan (X1) berpengaruh
0.012. Karena thitung < ttabel (2.581>2.0017) atau sig
langsung terhadap terhadap kinerja karyawan
t > 5% (0.0124> 0,05) maka variabel Y1
(Y2).
(kompetensi) berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan hasil analisis yang telah
kinerja (Y2).
dilakukan dapat diketahui bahwa metode pelatihan
Dari nilai R Square menunjukkan nilai sebesar
(X2) berpengaruh langsung terhadap terhadap
0,434 atau 43,4%. Artinya bahwa kinerja (Y2)
kinerja karyawan (Y2). Berdasarkan hasil analisis
dipengaruhi sebesar 43,4% oleh matei pelatihan
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
(X1), metode pelatihan (X2), pelatih (X3) dan
pelatih (X3) berpengaruh langsung terhadap
kompetensi (Y1). Sedangkan sisanya sebesar
terhadap kinerja karyawan (Y2). Berdasarkan
56.6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui
variabel bebas yang diteliti.
bahwa kompetensi (Y1) berpengaruh signifikan
Manfaat pelatihan dan pengembangan baik
terhadap kinerja karyawan (Y2).
untuk organisasi maupun untuk pegawai itu
sendiri adalah pelatihan dimaksudkan untuk Saran

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 166


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Bagi perusahaan pemberian materi pelatihan Kearifan. Jakarta: Erlangga.
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan bidang Sugiyono. 2001. Bahan Penyuluhan Bahasa
tugas karyawan. Karena dari hasil yang didapat Indonesia Volume 7 Dari Seri Pedoman
dari perhitungan statistik menunjukkan bahwa Teknis Penyuluhan Bahasa. Universitas
variabel materi pelatihan (X1), metode pelatihan Michigan: Departemen Pendidikan
(X2), dan pelatih (X3) berpengaruh langsung Nasional.
terhadap kompetensi karyawan (Y1).
Dalam penelitian ini belum memasukkan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan
variabel yang menyangkut kemampuan (ability), Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
kesempatan (oportunity), insentif dan motivasi. R&D. Bandung: Alfabeta.
Karena yaang mempengaruhi kompetensi dan Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
kinerja karyawan dalam penelitian ini hanya Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
menggunakan variabel materi pelatihan, metode R&D. Bandung: Alfabeta.
pelatihan dan pelatih.
Sugiyono, Prof, DR. 2008. Metode Penelitian
6. DAFTAR PUSTAKA Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, F dan Diana, A, (1998), Total Quality,
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Peneilitian Managemen. Yogyakarta : Andi offset.
(Cetakan Keempat belas). Jakarta: Rineka
Cipta. Veithzal Rivai,. (2004). Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Dharma, A. 2005. Manajemen Prestasi Kinerja. Raja Grafindo Persada.
Jakarta: Rajawali.
Werther Jr., W.B. E. 1989. Human Resource and
Dessler, Gary. 2008. Human Resource Personel Management. New York: Mc.
Management. Florida: Prentice Hall. Graw Hill, Inc.
Hamalik, U. 1993. Sistem dan Prosedur Werther Jr., W.B. E. Davis, Keith. I996. Human
Pengembangan Kurikulum, Lembaga Resource and Personel Managemen, (Fifth
Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Edition). New York: Mc. Graw Hill, Inc.
Trigenda Karya.
Werther Jr., W.B. E. Davis, Keith. 1989. Human
Hariandja, MTE. 2002. Manajemen Sumber Daya Resource and Personel Management. New
Manusia: Pengadaan, Pengembangan, York: Mc. Graw Hill, Inc.
Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo. Yoder, D, (1962), Personel Principles and
Policies. Prentice Hall Inc.
Komaruddin, Sastradipoera. 2006. Pengembangan
dan Pelatihan. Bandung: Kappa-Sigma. Yung, Webia. 2010, Pengaruh Pelatihan Berbasis
Kompetensi Terhadap Kinerja Pada Kantor
Lako A, Sumaryati A. 2002. Optimalisasi Pusat PT. TELKOM, tbk Kandatel Malang,
Kinerja Korporasi Melalui Audit. Skripsi, Malang, MSDM UNIBRAW
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika Aditama.
Sedarmayanti. 2004. Good Governance
(Kepemerintahan yang Baik) dalam Rangka
Otonomi Daerah: Upaya Membangun
Organisasi Efektif dan Efisien Melalui
Restrukturisasi dan Pemberdayaan.
Universitas Michigan: Mandar Maju.
Sudarwan, Danim. 2008. Kinerja Staf dan
Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.
Sudrajat, A. Suryana. 2006. Seri Khazanah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013| 167


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai