Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342105386

INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika)

Article · June 2020


DOI: 10.31851/indiktika.v2i2.4125

CITATIONS READS

0 459

3 authors:

Allen Marga Retta Asnurul Isroqmi


Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
9 PUBLICATIONS   1 CITATION    14 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Tika Dwi Nopriyanti


Universitas PGRI Palembang
11 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Seminar Nasional Pendidikan 27 April 2017 View project

pengaruh View project

All content following this page was uploaded by Tika Dwi Nopriyanti on 11 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

PENGARUH PENERAPAN ALGORITMA TERHADAP


PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN KOMPUTER

Allen Marga Retta1, Asnurul Isroqmi2, Tika Dwi Nopriyanti3


Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Palembang1,2,3
allenmargaretta1@gmail.com1

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komputer saat ini semakin maju,
semua bidang ilmu memerlukan keahlian komputer, sehingga bagi mahasiswa
pemahaman logika matematika dan pembelajaran komputer sangat penting
karena keduanya saling berhubungan. Berdasarkan pengalaman pembelajaran
matakuliah komputer pemrograman masih banyak mahasiswa yang belum
menguasai matakuliah tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan
penelitian dengan menerapkan algoritma dalam pembelajaran pemrograman
komputer. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang
bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan algoritma terhadap hasil belajar
mahasiswa dalam pembelajaran pemrograman komputer. Sampel penelitian
yaitu mahasiswa Universitas PGRI Palembang tahun ajar 2017/2018 yang
terdiri dari dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Setelah dilakukan
penelitian diperoleh hasil bahwa: 1) Hasil belajar mahasiswa setelah
diterapkan algoritma dalam setiap penyelesaian pemrograman lebih baik
daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau
dari keseluruhan mahasiswa; 2) Hasil belajar mahasiswa setelah diterapkan
algoritma dalam setiap penyelesaian pemrograman lebih baik daripada
mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari KAM
(tinggi, sedang dan rendah).

Kata kunci : algoritma, pemrograman komputer

ABSTRACT
The development of information technology and computers nowadays is more
advanced. All fields of science require computer expertise. Understanding
mathematical logic and computer learning is very important for students
because the two are interconnected. Based on the experience of lectures in a
computer programming course, there are still many students who have not
mastered this course. To overcome this problem, research is carried out by
applying algorithms in learning computer programming. This research is a
quantitative descriptive study that aims to see the effect of applying the
algorithm to student learning outcomes in learning computer programming.
The research sample were students of the Universitas PGRI Palembang in the
academic year 2017/2018 consisting of two classes (experimental class and
control class). After the research, the results are obtained that 1) Student
learning outcomes after applying the algorithm in each programming
completion is better than students who obtain conventional learning in terms of
overall students; 2) Student learning outcomes after applying the algorithm in
each completion of programming are better than students who obtain

126
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

conventional learning in terms of students’ initial ability (high, medium and


low).

Keywords : algorithm, computer programming

PENDAHULUAN
Perubahan kemajuan teknologi di setiap bidang kehidupan terjadi sangat pesat
dalam mengakses pengetahuan dan komunikasi satu sama lain. Dengan
menggunakan komputer sebagai salah satu media dalam mengakses pengetahuan dan
komunikasi, perlu adanya keahlian komputer yang memadai. Pembelajaran komputer
sangat penting diikuti terutama untuk mahasiswa pendidikan matematika yang
merupakan pembelajaran yang erat kaitannya dengan kemampuan berpikir logis
mahasiswa.
Menurut Munir (2016), kontribusi Matematika dalam Teknologi Informasi dan
Komputer adalah Aljabar Boolean, Algoritma, Teori Informasi, Logika Simbolik,
Peluang, Kalkulus, Statistika. Keterkaitan antara matematika dan komputer ada
dalam dua hal yaitu: 1) Matematika dapat mencari persamaan logika yang rasional
yang dapat diterjemahkan ke dalam komputer melalui bahasa pemrograman, 2)
Komputer dapat melakukan perhitungan logika rasional matematis secara cepat dan
tepat. Keterbatasan komputer dapat diatasi dengan logika matematis, sedangkan
persoalan matematis dapat dikomputerisasikan layaknya menghitung banyaknya
pasir dalam timbangan.
Program studi pendidikan matematika memiliki mata kuliah yang mempelajari
tentang komputer yaitu Algoritma dan Pemrograman. Mata kuliah ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman tentang konsep pemrograman komputer yang
meliputi pembuatan algoritma dan konsep-konsep dasar pemrograman seperti: data
dan variabel, ekspresi dan operator, struktur pengambilan keputusan, struktur
pengulangan, fungsi, dan array, operasi string dan matematika. Konsep-konsep
pemrograman dituangkan ke dalam bahasa pemrograman yang digunakan saat
praktek yaitu bahasa pemrograman Just BASIC. Bahasa pemrograman menurut
Wahyudi dkk (2013) merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik
yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Dalam pembelajaran
pemrograman komputer, algoritma juga memiliki peranan penting dalam
menyelesaikan suatu masalah. Menurut Maulana (2017) algoritma merupakan
kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah dimana masalah tersebut
diselesaikan dituntut secara sistematis, terstruktur dan logis. Begitu juga dengan
pendapat Saniman dan Fathoni (2008) yang menyatakan bahwa algoritma merupakan
susunan langkah-langkah sistematis, dan logis dalam pemecahan suatu masalah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan saat proses pembelajaran mata
kuliah Algoritma dan Pemrograman selama ini, serta wawancara informal dengan
mahasiswa tahun ajaran 2015/2016 Prodi Pendidikan Matematika Universitas PGRI

127
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Palembang, seringkali didengar keluhan mahasiswa dan mahasiswa terlihat


mengalami kendala saat harus menuliskan ide/pemikiran mereka ke dalam kode atau
notasi bahasa pemrograman, walaupun mereka sebetulnya sudah sangat memahami
persoalan yang harus mereka pecahkan, dan juga memahami kode/notasi atau sintaks
dari bahasa pemrograman yang digunakan. Hal ini terjadi karena mahasiswa belum
mampu menuangkan logika pemikirannya ke dalam pemrograman, mereka belum
mampu membuat langkah-langkah penyelesaiannya yang diurutkan secara logis.
Dalam penelitian Isroqmi (2018) menunjukkan bahwa hasil belajar dan respon
mahasiswa setelah diterapkan algoritma dikategorikan baik dengan nilai tes akhir
sebesar 82,1 dan respon mahasiswa dikategorikan positif. Ditambah pula dengan
hasil penelitian yang sama oleh Isroqmi (2013) yang menunjukkan bahwa hasil
belajar mahasiswa setelah diterapkan bahasa Just Basic pada pembelajaran
pemrograman komputer dari tes akhir diperoleh 82,65 dikategorikan baik dan respon
atau sikap mahasiswa terhadap penerapan software bahasa pemrograman Just BASIC
positif.
Dengan latar belakang inilah, maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan
untuk mengetahui: 1) Pengaruh penerapan algoritma terhadap hasil belajar
mahasiswa ditinjau dari keseluruhan mahasiswa. 2) Pengaruh penerapan algoritma
terhadap hasil belajar mahasiswa ditinjau dari Kemampuan Awal Mahasiswa (tinggi,
sedang dan rendah).

Penerapan Algoritma
Menurut Barakbah (2013:1), pengertian algoritma sangat lekat dengan kata
logika, yaitu kemampuan seorang manusia untuk berpikir dengan akal tentang suatu
permasalahan menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima akal,
logika seringkali dihubungkan dengan kecerdasan, seseorang yang mampu berlogika
dengan baik sering orang menyebutnya sebagai pribadi yang cerdas. Dalam
menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan. Logika identik dengan
masuk akal dan penalaran.
Pertimbangan dalam penerapan algoritma adalah 1) algoritma haruslah benar,
artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah
masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan
keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik, 2)
Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan
nilai yang sebenarnya. Kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh
algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan
masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan),
3) Efisiensi algoritma, semisal algoritma itu benar (mendekati kebenaran), tetapi
memakan waktu yang lama dalam mendapatkan kebenaran algoritma, untuk apa
algoritma tersebut dipakai? Karena inti dari algoritma yang baik adalah mendapatkan
jawaban kebenaran (mendekati kebenaran) dengan cepat.

128
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu runtunan, pemilihan
dan pengulangan (Ridho, 2013:5). Ketiga jenis langkah tersebut membentuk
konstruksi suatu algoritma. Dimulai dari sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih
instruksi. Tiap instruksi dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan
penulisannya, yakni sebuah instruksi dilaksanakan setelah instruksi sebelumnya
selesai dikerjakan. Urutan dari instruksi menentukan hasil akhir dari suatu algoritma.
Bila urutan penulisan berubah maka mungkin juga hasil akhirnya berubah. Sebagai
contoh perhatikan operasi dari aritmatika berikut ini, (4+3)*7=49, tetapi bila
urutanaksinya diubah maka hasil keluaran akan berbeda menjadi 4+(3*7) =25.
Selanjutnya struktur dasar pemilihan yaitu instruksi yang dikerjakan dengan
kondisi tertentu. Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah.
Satu atau beberapa instruksinya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar,
sebaliknya apabila salah maka instruksi tidak akan dilaksanakan. Misalnya dalam
penentuan bilangan genap atau ganjil berikut:
1. Masukkan bilangan sebagai sebuah bilangan bulat.
2. Bagi bilangan dengan angka 2, simpan nilai sisa pembagian dalam variabel sisa.
3. Jika nilai sisa sama dengan 0 maka kerjakan langkah 4.
4. Tampilkan ”GENAP” ke layar.
5. Jika nilai sisa tidak sama dengan 0 maka kerjakan langkah 6.
6. Tampilkan ”GANJIL” ke layar.
7. Selesai.
Terakhir struktur dasar pengulangan yaitu suatu kegiatan mengerjakan sebuah
atau sejumlah aksi yang sama sebanyak jumlah yang ditentukan atau sesuai dengan
kondisi yang diinginkan Beberapa pernyataan pengulangan di bahasa pemrograman
yaitu for…, while ()..., do...while (), repeat....until, for...down to...do, for...to...do dan
lain-lain. Sebagai contoh adalah menampilkan huruf tertentu sebanyak n kali ke layar
sebagai berikut:
1. Deklarasikan variabel huruf untuk menyimpan karakter yang akan ditampilkan.
2. Deklarasikan variabel n untuk menyimpan banyaknya perulangan.
3. Deklarasikan variabel counter yang digunakan sebagai counter perulangan
yangsudah dilakukan.
4. Masukkan sebuah karakter dan simpan dalam variabel huruf.
5. Masukkan banyaknya perulangan yang diinginkan dan simpan dalam variabel n.
6. Set nilai counter dengan 0.
7. Tampilkan huruf ke layar.
8. Lakukan penambahan counter dengan 1.
9. Jika nilai counter<n, kerjakan langkah 6.
10. Jika nilai counter = n selesai.
Selain tiga struktur dasar yang telah dijelaskan, terdapat tiga cara umum dalam
menuliskan algoritma yaitu dengan kalimat deskriptif, pseudocode, dan flowchart.

129
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Kalimat deskriptif dilakukan dengan cara menuliskan instruksi-instruksi yang


harus dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan
bahasa yang jelas. Bahasa yang biasa digunakan adalah bahasa inggris, namun dapat
dimodifikasi dengan bahasa sehari-hari termasuk Bahasa Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh tidak ada aturan baku dalam menuliskan algoritma dengan notasi
deskriptif maka tiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritma
sendiri. Hal ini dapat dimengerti karena teks algoritma tidak sama dengan teks
program.
Selanjutnya dengan pseudocode merupakan cara penulisan algoritma yang
menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pseudocode menggunakan bahasa
yang hampir menyerupai bahasa pemrograman. Biasanya pseudocode menggunakan
bahasa yang mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas daripada
algoritma. Pseudocode berisi deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang
menggunakan struktur sederhana dari beberapa bahasa pemrograman tetapi bahasa
tersebut hanya ditujukan agar dapat dibaca manusia. Sehingga Pseudocode tidak
dapat dipahami oleh komputer. Supaya notasi Pseudocode bisa dipahami oleh
komputer maka harus diterjemahkan terlebih dahulu menjadi sintaks bahasa
pemrograman komputer tertentu.
Penulisan algoritma terakhir dengan flowchart yaitu cara penulisan algoritma
dengan menggunakan notasi grafis. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang
memperlihatkan urutan atau langkah-langkah dari suatu program dan hubungan antar
proses beserta pernyataannya.

Pembelajaran Pemrograman Komputer


Pemrograman komputer dapat diartikan sebagai proses menulis, menguji dan
memperbaiki (debug), dan memelihara kode yang membangun sebuah program
komputer dimana kode ini ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Tujuan dari
pembelajaran pemrograman komputer adalah untuk memuat suatu program yang
dapat melakukan suatu perhitungan atau “pekerjaan” sesuai dengan keinginan si
pemrogram. Untuk dapat melakukan pemrograman, diperlukan keterampilan dalam
algoritma, logika, bahasa pemrograman, dan di banyak kasus, pengetahuan-
pengetahuan lain seperti matematika.
Purnamasari (2005:2) menyebutkan dalam menentukan standar program yang
baik dibutuhkan beberapa standar sebagai dasar penilaian, seperti; teknik pemecahan
masalah dan penyusunan program.
Dalam standar teknik pemecahan masalah, teknik Top-Down merupakan teknik
pemecahan masalah yang paling umum digunakan, dimana suatu masalah yang
kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa tingkatan kelompok masalah hingga sub
bagian yang paling kecil. Setelah itu kemudian disusun langkah-langkah untuk
menyelesaikan secara detail. Langkah-langkah yang disusun secara detail sering kali
disebut dengan Algoritma.

130
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Proses dari masalah hingga menjadi suatu algoritma disebut tahap pemecahan
masalah, sedangkan tahap dari algoritma hingga menjadi suatu solusi disebut dengan
tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program yang merupakan
implementasi dari algoritma yang disusun.
Selanjutnya standar penyusunan program. Terdapat faktor-faktor yang menjadi
standar dalam menyusun program, antara lain: (1) Kebenaran logika dan penulisan;
(2) Waktu minimum untuk penulisan program; (3) Kecepatan maksimum eksekusi
program; dan (4) Ekspresi Penggunaan Memori.
Menurut Yendri (2013:4), dalam menulis program bukan hanya merupakan
suatu bentuk kreativitas tetapi juga merupakan sebuah penerapan disiplin ilmu secara
teliti karena program merupakan implementasi dari suatu algoritma.
Pembuat program atau pemrogram yang baik akan menghasilkan program
yang mampu memberikan solusi yang tepat dan benar. Pemrogram dapat
digolongkan dalam dua jenjang, yaitu amatir dan profesional. Pemrogram amatir
biasanya hanya menghasilkan program untuk memecahkan masalah-masalah yang
relatif kecil, sedangkan pemrogram profesional memiliki kemampuan untuk
menyusun program untuk memecahkan masalah-masalah yang besar dan rumit

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Experimental. Perlakuan diberikan
kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang mengikuti
perkuliahan algoritma pemrograman. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa
Program studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang tahun ajaran
2017/2018, sedangkan subyek penelitian ini terdiri dari dua kelas sampel penelitian
yaitu kelas 4A dengan jumlah mahasiswa 41 orang dan kelas 4B dengan jumlah
mahasiswa 40 orang. Sebelum memulai penelitian dilakukan terlebih dahulu tes
kemampuan awal di kedua kelas sampel untuk kemudian dianalisis dengan uji
normalitas dan homogenitas. Hal ini dilakukan untuk melihat kesetaraan kemampuan
kedua kelas sebelum dilakukan uji statistik. Setelah uji statistik dilakukan dan
disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang sama, lalu ditentukan
kelas eksperimen dan kelas kontrol secara acak.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pertemuan pertama penelitian ini diawali dengan pemberian soal tes
kemampuan awal mahasiswa terdiri dari tujuh soal yang sudah divalidasi oleh dua
pakar sebelumnya. Berikut disajikan tabel 1 hasil tes Kemampuan Awal Mahasiswa
(KAM):

131
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Tabel 1. Statistik deskriptif data tes KAM berdasarkan kelas sampel penelitian
Kelas Sampel Skor Rerata Simpangan N
Penelitian Baku
Min Maks
A 1 7 4,05 1,7 41
B 1 7 4,3 1,63 40

Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa rerata dan simpangan baku antara
kelas A dan kelas B tidak jauh berbeda. Dengan selisih rerata kelas A dengan kelas B
hanya 0,25 dan selisih simpangan baku antara kelas A dan B hanya 0,07. Berikut
adalah tabel 2 hasil analisis data tes.

Tabel 2. Statistik deskriptif data tes


Kelompok Penerapan Algoritma Tidak Menerapkan Algoritma
KAM N Stat KAM Hasil N Stat KAM Hasil
belajar belajar
Keseluruhan 41 ̅ 4,05 8,3 40 ̅ 4,3 7,23
S 1,7 1.2 S 1,63 1,52
Tinggi 10 ̅ 6,3 9,75 10 ̅ 6,4 7,51
S 0,47 0,2 S 0,52 1,63
Sedang 22 ̅ 3,95 7,78 23 ̅ 4,08 7,07
S 0,8 1,02 S 0,79 1,62
Rendah 9 ̅ 1,56 8,07 7 ̅ 1,86 7,31
S 0,53 0,84 S 0,38 0,95

Berdasarkan tabel 2, terlihat bahwa rerata-rata tes secara keseluruhan maupun


berdasarkan tingkat kemampuan (tinggi, sedang, dan rendah) skor mahasiswa di
kelas ekperimen atau yang menerapkan algoritma lebih besar dibandingkan dengan
kelas kontrol. Hal ini terlihat dari tabel bahwa rerata kelas yang diterapkan algoritma
secara keseluruhan sebesar 8,3, sedangkan rerata kelas kontrol yang mahasiswanya
tidak diterapkan algoritma dalam pembelajaran hanya memperoleh skor sebesar 7,23.
Begitu juga untuk rerata kemampuan tinggi, kelas eksperimen sebesar 9,75 dan kelas
kontrol sebesar 7,51.
Sebelum dilakukan uji statistik, hasil belajar diuji normalitas data dan uji
homogenitas data. Berikut disajikan tabel 3 uji normalitas untuk data hasil belajar:

Tabel 3. Hasil uji normalitas data tes akhir


Kelompok KAM Pembelajaran N K-S Sig H0
Keseluruhan PA 41 0,103 0,2 Diterima
PK 40 0,121 0,145 Diterima
Tinggi PA 10 0,46 0,00 Ditolak
PK 10 0,166 0,2 Diterima
Sedang PA 22 0,137 0,2 Diterima
PK 23 0,142 0,2 Diterima
Rendah PA 9 0,165 0,2 Diterima
PK 7 0,168 0,2 Diterima

132
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Rumusan hipotesis untuk uji normalitas:


H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Berdasarkan tabel 3 diperoleh probabilitas untuk kelas yang diterapkan


algoritma sebesar 0,2 dan kelas yang tidak diberikan perlakuan nilai probabilitas
sebesar 0,145 yang artinya kedua kelas tersebut nilai probabilitas lebih besar
daripada taraf signifikansi (sign) α = 0,05 maka H0 diterima atau sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
Setelah dilakukan uji Normalitas, selanjutnya data dihitung dan analisis dengan
Uji Homogenitas. Berikut disajikan tabel 4 Uji Homogenitas varians:

Tabel 4. Hasil uji homogenitas varians


Levene df1 df2 Sig.
Statistic
NILAI_UAS Based on Mean 2.608 1 79 .110
Based on Median 2.013 1 79 .160
Based on Median and 2.013 1 73.596 .160
with adjusted df
Based on trimmed 2.537 1 79 .115
mean

Pada tabel Uji Homogenitas menunjukkan bahwa nilai sign 0,110 dan lebih
besar daripada taraf signifikansi α = 0,05 yang berarti H0 diterima. Artinya secara
keseluruhan kedua kelompok data bervarians homogen.
Dari data penelitian, diperoleh hasil uji t yang disajikan pada tabel 5 berikut:

Tabel 5. Hasil uji perbedaan rerata


Kelompok KAM Pembelajaran T Sig H0
Keseluruhan PA 3,417 0,001 Ditolak
PK
Tinggi PA 4,192 0,001 Ditolak
PK
Sedang PA 1,401 0,168 Diterima
PK
Rendah PA 1,577 0,137 Diterima
PK

Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji t perbedaan


rerata kemampuan berpikir logis mahasiswa yang mendapat penerapan algoritma tidak
lebih baik daripada mahasiswa yang mendapat pembelajaran konvensional ditinjau
dari keseluruhan. Akan tetapi jika ditinjau dari rerata yang terlihat pada tabel 3 hasil
belajar kelas yang diberikan penerapan algoritma sebesar 8,3 sedangkan rerata kelas
kontrol sebesar 7,23 hal ini menunjukkan bahwa kelas yang menerapkan algoritma
lebih tinggi. Berdasarkan hasil analisis uji t perbedaan rerata mahasiswa pada tabel 5

133
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

yang mendapat penerapan algoritma tidak lebih baik daripada mahasiswa yang
mendapat pembelajaran konvensional ditinjau dari KAM tinggi. Akan tetapi rerata
kelas yang terlihat pada tabel 3 yang menerapkan algoritma 9,75 jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol yang rerata 7,51. Hal ini menunjukkan bahwa
rerata yang menerapkan algoritma lebih baik daripada mahasiswa yang mendapatkan
pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis uji t perbedaan rerata
mahasiswa yang mendapat penerapan algoritma lebih baik daripada mahasiswa yang
mendapat pembelajaran konvensional ditinjau dari KAM sedang dan rendah.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa 1)
Hasil belajar mahasiswa setelah diterapkan algoritma dalam setiap penyelesaian
pemrograman lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional ditinjau dari keseluruhan mahasiswa. 2) Hasil belajar mahasiswa
setelah diterapkan algoritma dalam setiap penyelesaian pemrograman lebih baik
daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari
KAM (tinggi, sedang dan rendah).
Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah pendidik dan calon pendidik
dalam mengajar hendaknya memperhatikan self esteem siswa karena berpengaruh
pada kemampuan komunikasi matematis siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Barakbah, Ali Ridho, dkk. 2013. Logika dan Algoritma. Program Studi Teknik
Informatika Departemen Teknik Informatika dan Komputer Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya.
Isroqmi, Asnurul. 2013. Penerapan Bahasa Just Basic Pada Pembelajaran
Pemrograman Komputer di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
PGRI Palembang. Jurnal Ripteksi Kependidikan PGRI, Vol. I(1) : 1-10.
Isroqmi, Asnurul. 2018. Kemampuan Mahasiswa Memahami Logika Pemrograman
Komputer Melalui Algoritma. Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 2(2) : 59-74.
Maulana, Gun Gun. 2017. Pembelajaran Dasar Algoritma Dan Pemrograman
Menggunakan El-Goritma Berbasis Web. Jurnal Teknik Mesin (JTM), Vol. 06,
Edisi Spesial.
Munir. 2016. Kontribusi Matematika dalam TIK. [Online]. Tersedia :
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER/19660325
2001121-MUNIR/Presentasi_TIK/Kontribusi_Matematika_dalam_TIK.pdf.
[22 September 2016].
Purnamasari, Detty. 2005. Materi Pengajaran: Algoritma dan Pemrograman.
[Online]. Tersedia : http://detty.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4659/
Pendahulu- an.pdf. [21 September 2016].

134
INDIKTIKA (Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika) P-ISSN : 2655-2752
Bulan Tahun, Volume 2 No. 2 Hal. 126-135 E-ISSN : 2655-2345

Ridho, dkk. 2013. Logika dan Algoritma. [Online]. Tersedia:


http://entin.lecturer.pens.ac.id/Logika%20Algoritma/Buku%20Logika%20Alg
oritma.pdf. [23 Mei 2017].
Saniman dan Fathoni, M. 2008. Pengantar Algoritma dan Pemrograman. Jurnal
SAINTIKOM, Vol. 4(1) : 120-133. [Online]. Tersedia : https://prpm.triguna
dharma.ac.id/public/fileJurnal/volArsip/247AKATA%20PENGANTAR-4-
1.pdf
Wahyudi, J. dan Berlian, R. 2013. Instruksi Bahasa Pemrograman ADT (Abstract
Data Type) Pada Virus dan Loop Batch. Jurnal Media Infotama, Vol.9(2) : 64-
77. [Online]. Tersedia : https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/issue/view/4
Yendri, Dodon. 2013. Bahan Ajar Algoritma dan Pemrograman I. [Online]. Tersedia
pada:http://fti.unand.ac.id/images/MATERIKULIAH/DODONYENDRI/3_Pe
mrograman.pdf. [23 September 2016].

135

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai