NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
WIDATI
NIM. 20153020057
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
WIDATI
NIM. 20153020057
ABSTRAK
Keterampilan motorik kasar meliputi gerakan otot besar yang ditandai dengan
kemampuan motorik antara usia 6-12 bulan, seperti mengangkat kepala tegak, duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, berdiri, berdiri, berdiri, duduk, berdiri. selama dua detik
tunggu, membungkuk dan berdiri, berjalan lurus, berjalan mundur. Proporsi anak balita
dengan keterlambatan motorik berat di wilayah kerja Puskesmas Pasongsongan adalah
21,3%. Persentase ini melebihi target > 20%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis apakah ada hubungan antara status gizi dan stimulasi dengan perkembangan
motorik kasar pada bayi usia 6-12 bulan.
Penelitian ini menggunakan analisis cross Sectional. Pada 92 responden anak usia 6-
12 bulan, metode pengambilan sampel menggunakan random sampling Pengumpulan data
dilakukan dengan data primer yaitu melakukan pengukuran berat badan, dan skala liket pada
satatus gizi dan stimulasi. Sedangkan perkembangan motorik kasar menggunakan Denver II.
Data diolah menggunakan uji Rank Sperman.
Berdasarkan distribusi frekuensi menurut Satus Gizi (BB/U) gizi baik yaitu sebanyak
70 responden (76,1%), distribusi frekuensi menurut Stimulasi baik sebanyak 64 responden
(69,6%), distribusi frekuensi menurut
perkembangan Motorik Kasar yang baik sebanyak 85 responden (92,4%).
Hasil Penelitian menujukan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan
perkembangan motorik kasar anak usia 6-12 bulan (p value =0,640) dan ada hubungan
Stimulasi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 6-12 bulan (p value = 0,000).
Saran pada penelitian ini adalah perlu ditingkatkan lagi berbagai upaya Promotif dan
preventif untuk mencegah terjadinya gangguan keterlambatan perkembangan motorik kasar
pada anak, dengan cara puskesmas memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian
stimulasi secara dini pada anak usia dibawah lima tahun.
ABSTRACT
Gross motor skills are related to large muscle movements characterized by the
ability to move children aged 6-12 months such as: Rising head upright, sitting without a
handle, standing with a handle, getting up to stand, getting up to sit, standing for two
seconds, standing alone, bending then standing , goes well, goes backwards. The prevalence
of toddlers experiencing delayed gross motor development in the Pasongsongan Public
Health Center is 21.3%. The prevalence exceeds the target of >20%. The purpose of this
study was to analyze whether there is a relationship between nutritional status and
stimulation with gross motor development of children aged 6-12 months.
This study uses a cross sectional analytic survey. In 92 respondents, children aged
6-12 months, the sampling technique used random sampling. Data collection was carried out
with primary data, namely measuring body weight, and Liket's scale on nutritional status and
stimulation. While gross motor development using Denver II. The data is processed using the
Rank Sperman test.
Based on the frequency distribution according to the nutritional status (W/W) of
good nutrition, as many as 70 respondents (76.1%), the frequency distribution according to
good stimulation was 64 respondents (69.6%), the frequency distribution according to
Good gross motor development as many as 85 respondents (92.4%).
The results showed that there was no relationship between nutritional status and gross
motor development of children aged 6-12 months (p value = 0.640) and there was a
relationship between stimulation and gross motor development of children aged 6-12 months
(p value = 0.000).
Suggestions in this study are that it is necessary to increase various promotive and
preventive efforts to prevent the occurrence of delays in gross motor development in children,
by way of health centers providing counseling about the importance of giving early
stimulation to children under five.
METODHE
Jenis..penelitian..ini.adalah.penelitian Penelitian..dilakukan. .pada….bulan
kuantitatif…dengan…..pendekatan….cross Maret-April..2021..dengan…jumlah.sampel
sectional.,,,Variabel..independen….(Bebas) yaitu..sebanyak..92..orang..balita usia 6-12
dalam..penelitian..ini..adalah .status….gizi bulan. yang ada di wilayah Kec.
dan….stimulasi. Sedangkan variabel Pasongsosongan, Kab. Sumenep.
Dependen (Terikat) adalah perkembangan Pengambilan sampel dengan metode
motorik kasar. probability sampling. Analisa….data
menggunakan..Rank…Spearman…..dengan
α = 0,05. ..Data..yang…digunakan..dalam Grafik Z skore, foemat Denver II dan skala
penelitian…ini..adalah data primer yang likert.
diperoleh..dengan…cara……menggunakan
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan
usia.. pada..Balita..usia..6-12….bulan usia pada Balita usia 6-12 bulan
Berdasarkan Usia di.. Puskesmas Berdasarkan Usia di Puskesmas
Pasongsongan..Kabupaten..Sumenep. Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Variabel Frekuensi (N) Persentase (%) Variabel Persentase
Frekuensi (N)
Usia (%)
6 bulan 10 10.9
Jenis Kelmin
7 bulan 12 13.0
8 bulan 12 13.0 Laki-Laki 44 47,8
9 bulan 18 19.6 Perempuan 48 52,2
10 bulan 19 20.7
Total 92 100
11 bulan 10 10.9
12 Bulan 11 12.0 Sumber data Primer 2021
Total 92 100
Dari tabel 4.1 menunjukkan Distribusi
Sumber data Primer 2021
frekuensi menurut Jenis Kelamin bahwa
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin
distribusi frekuensi berdasarkan usia perempuan sebanyak 48 responden
menunjukkan distribusi frekuensi menurut responden (52,2%).
usia bahwa sebagian besar responden usia
(9-12 bulan) yaitu sebanyak 58 responden
(63,1%).
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Balita usia 6-12 bulan berdasarkan Status Gizi (BB/U) di
Puskesmas Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Variabel
Frekuensi (N) Persentase (%)
Status Gizi (BB/U)..
Gizi baik.. 70 76,1
Gizi Kurang.. 22 23,9
Gizi Buruk.. 0 0
Total.. 92 100
Variabel
Frekuensi (N) Persentase (%)
Stimulasi
Baik 64 69,6
Cukup 19 20,7
Kurang 9 9,8
Total 92 100
Sumber data Primer 2021
Berdasarkan…..tabel………...diatas mampu..memberikan…tindakan…stimulasi
menunjukkan distribusi frekuensi menurut secara..optimal..kepada anaknya.
Stimulasi sebagian…besar…..responden Hasil penelitrian stimulasi cukup
memiliki..stimulasi yang..baik..sebanyak.64 sebanyak 19 orang (20,7%), dikarenakan
responden..(69,6%). orangtua yang belum maksimal menberikan
Hal..ini dipengaruhi orangtua secara tindakan stimulasi pada anaknya
rutin memberikan stimulasi pada anaknya, dikarenakan faktor pekerjaan orangtua,
Sesuai dengan tahap usianya seperti sehingga waktu untuk melalukan kegiatan
Bangkit..kepala…tegak,……duduk….tanpa stimulasi pada anaknya kurang maksimal,
pegangan,…berdiri….dengan…...peganga, ibu..yang..sibuk…bekerja…tidak…..punya
bangkit..untuk…berdiri,….bangkit….untuk banyak…waktu…untuk…...memperhatikan
duduk,…bediri..dua..detik,..berdiri..sendiri, kebutuhan…anaknya..termasuk..pemberian
membungkuk..kemudian…berdiri,..berjalan tindakan rangasangan stimulasi. Sedangkan
dengan…baik,…berjalan….mundur. dan ibu..yang..tidak..bekerja..dapat.memberikan
didukung oleh faktor pendidikan ibu. stimulasi…dengan...baik…karena…….ibu
Seperti yang kemukakan oleh Soetijingsih mempunyai..banyak…waktu…….merawat
(2005)…bahwa…pendidikan…….orangtua bayinya…termasuk...memberikan.stimulasi
merupakan..salah..satu..faktor.yang.penting dengan..frekuensi..yang..lebih..intensif.
dalam..perkembagan..anak,..karena..dengan Hasil…penelitian..stimulasi..kurang
pendidikan..yang…tinggi,…orangtua dapat sebanyak..9 orang (9,8%) di karenakan
menerima..segala…informasi…dari…..luar masih..banyak...ibu..yang..belum...mengerti
tentang..cara..merawat…anaknya….dengan tentang..perannya…dalam……memberikan
baik…terutama..dalam..pemberian.tindakan tindakan…stimulasi…untuk……...anaknya
stimulasi,..dan.menjaga.kesehatan.anaknya. disebabkan..faktor..lingkungan..dan.budaya
Semakin….tinggi…tingkat……pendidikan diantaranya..seperti kebiasaan anak
seseorang…semakin…mudah…..menerima dibedong,.. tidak..rutin..membawa..anaknya
informasi…..sehingga….makin……banyak kepelayanan..kegiatan..posyandu sehingga
pengetahuan…yang…dimiliki…Sebaliknya kurang mendapat pengetahuan dan
pendidikan..yang.rendah.akan.menghambat informasi di wilayah posyandu tersebut.
perkembangan…sikap..seseorang..terhadap Stimuasi merupakan rangsanagn yang
nilai-nilai..yang…baru…….diperkenalkan, diberikan oleh orangtua..untuk..mendorong
sehingga dengan tingkat pendidikan dan perkembangan..anak, ..ibu..yang.melalukan
pengetahuan orangtua yang tinggi, akan stimulasi..kurang..akan..akan berdampak
pada keterlambatan perkembangan anak.
Penelitian ini menunjukkan stimulasi pada anak balita di Puskesmas
responden yang memiliki keterampilan pasongsongan.
Stimulasi kategori baik pada anak balita di Pemberian..stimulasi…pada…..satu
puskesmas pasonsongan terlihat bahawa tahun..pertama..kehidupan.anak.merupakan
banyak anak balita yang mempunyai hal..yang..sangat.penting,.karena.satu.tahun
stimulasi yang baik, namun masih terdapat pertama..otak..merupakan…organ…...yang
juga stimulasi yang cukup dan kurang. sangat..pesat.perkembangannya..Pada.masa
Berdasarkan..hasil… observasi,….dan periode..ini..kritis,..diperlukan...rangsangan
wawancara...dapat…..disimpulakn…bahwa atau..stimulasi…yang….berguna…….agar
stimulasi..pada..anak..baik..bisa dilihat dari potensinya..berkembang…Hasil..penelitian
perkembangan sesuai dengan tahapannya. ini,..sejalan..dengan..penelitian..Putra.tahun
Begitupun sebaliknya stimulasi yang (2018)..yang..menyatakan..bahwa...terdapat
kurang akan terlihat pada perkembangan pengaruh..yang…signifikan……pemberian
yang tidak sesuai dengan tahapan usianya. stimulasi...oleh…orang…tua…….terhadap
sehingga perlunya dilakukan pemantauan perkembangan..bahasa..anak..usia…toddler
kembali dalam melakuakn kegiatan Putra, (2018)
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Balita usia 6-12 berdasarkan perkembangan motorik kasar di
Puskesmas pasongsongan kabupaten Sumenep.
Variabel
Frekuensi (N) Persentase (%)
Perkembangan Motorik
Kasar
Normal 85 92,4
Meragukan 7 7,6
Abnormal 0 0
Total 92 100
Sumber data Primer 2021
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Satus Gizi Balita usia 6-12 dengan perkembangan Motorik
kasar di Puskesmas Pasongsongan Kabupaten sumenep.
Satus gizi Perkembangan Motorik Kasar Total
Normal meragukan
(N) (%) (N) (%) (N) (%)
Baik 64 91,4 6 8,6 70 100
Kurang 21 95,5 1 4,5 22 100
Buruk 0 0 0 0 0 0
Uji statistic rank spearman p = 0,640 α > 0,05
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa didapatkan nilai p = 0,64 maka p > 0,05
responden dengan status gizi yang baik berarti artinya tidak ada Hubungan antara
sebagian besar mengalami perekembangan status Gizi dengan perkembangan motorik
motorik kasar normal sebanyak 64 kasar pada
responden (91,4%), dan yang mengalami Pada penelitian ini dapat dijelaskan
status gizi kurang hampir seluruhnya juga bahwa status gizi yang baik pada anak
mengalami perkembangan motorik kasar dengan perkembangan motorik kasarnya
yang normal sebanyak 21 responden normal sebanyak 64 orang (91,4%), yang
(95,5%). Hasil uji rank spearman mengalami perkembangan motorik kasar
meragukan sebanyak 6 orang (8,6%), antara..status..gizi..dengan…perkembangan
berdasarkan data hasil penelitian anak. ..Hal….ini..…disebabkan…..karena
disimpulkan bahwa ternyata status gizi baik kemungkinan..faktor-faktor.lain.yang.dapat
pada anak terdapat perkembangan motorik mempengaruhi..perkembangan..anak...yang
kasar anak dengan kategori meragukan. Hal memerlukan…penelitian..lebih..lanjut.yaitu
ini bertentangan dengan terori yang psikologi,..lingkungan…fisik..dan….kimia,
mengatakan bahwa makanan..atau..zat..gizi makanan,…status….kesehatan,….stimulus,
merupakan..kebutuhan..yang.mendasar.bagi lingkungan…pengasuhan…..dan….sosial
kehidupan..manusia….untuk…..menunjang ekonomi. ..Oleh.karena.itu..dari..hasil..di
kegiatan..sehari-hari,..untuk…pertumbuhan atas..menyimpulkan…bahwa….tidak….ada
dan..perbaikan..yang..diperlukan. .Makanan perbedaan…dalam…hubungan..status..gizi
yang..dikonsumsi..beragam..jenis….dengan dengan..perkembangan..anak.
berbagai………pengolahannya………akan Hal..ini..berbeda..dengan…penelitian
mempengaruhi…….pertumbuhan…….dan sebelumya…menurut…….Prasetya (2018)
perkembangan..anak.. Diana (2010). kemampuan..gerak motorik individu
Status gizi yang kurang..dengan dipengaruhi..oleh..status..gizi..individu itu
perkembangan..motorik….kasar…..normal sendiri. .Dimana..jika..pertumbuhan..dan
sebanyak…21 responden (95,5%), yang perkembangan itu tidak dimbangi dengan
perkembangan..motorik...kasarmeragukan asupan..gizi..yang…cukup,…maka….akan
Yaitu 1 orang (4,5%). Berdasarkan dari berpengaruh..juga..pada.fisik.motorik anak.
data yang diperoleh dimana status gizi anak Apabila individu..dengan..status gizi
yang kurang, sebagian besar anak yang kurang..atau…buruk…salah..satunya..akan
mengalami..perkembangan..motorik…kasar mengalami…hambatan..pertumbuhan..fisik
normal,.dan.didapatkan.juga.perkembangan yang…secara…langsung….mempengaruhi
motorik..kasar..meragukan, sehingga bisa tingkat..kemampuan..gerak..umum.individu
disimpulkan bahwa..status gizi tidak tersebut. ..Almatsier…..(2019)…….juga
mempengaruhi….perkembangan….motorik berpendapat..bahwa..status..gizi..yang..baik
kasar..anak. Hal..ini sama dengan hasil atau…optimal, ..berpengaruh….terhadap
penelitian sebelumya oleh Eddy Fadlyana perkembangan…fisik, ..otak, ..kemampuan
dkk (2017) mengatakan (p=0,394). Tidak kerja..dan…kesehatan. ..Status.giizi yang
terdapat..hubungan…antara….status….gizi kurang..dapat...menyebabkan…kekurangan
dengan gangguan..perkembangan. tenaga..untuk…bergerak….dan..melakukan
Hasil…penelitian… diatas….dapat aktifitas, sehingga..anak..menjadi..malas
disimpulkan..bahwa,..tidak..ada...hubungan dan..lemah karena kekurangan zat gizi.
Dari hasil..penelitian..yang…dilakukan motivasi..yang…kuat, lingkungan…yang
dimana..hal..ini..berbeda..dengan.hasil yang kondusif, aspek…psikologis, usia, jenis
di..dadapkan..oleh..peneliti..yang..tidak.ada kelamin, serta..bakat..dan potensi. Izzaty
hubungan……..status……..gizi…..dengan (2005), mengatakan..kajian..medik…dan
perkembangan..motorik..kasar. psikologi….perkembangan…menunjukkan
Adapun…faktor-faktor….lain….yang bahwa..disamping..dipengaruhi..oleh.faktor
mempengaruhi…perkembangan…motorik bawaan, ..kualitas anak..juga…sangat
anak. Rahyubi (2012), menyebutkan faktor- dipengaruhi..oleh..beberapa…faktor…lain,
faktor yang mempengaruhi..perkembangan seperti…faktor..lingkungan…yang tidak
motorik kasar anak yaitu..sebagai berikut: lepas..dari pengaruh faktor psikososial.
perkembangan..sistem..saraf, kondisi..fisik,
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara antara Stimulasi dengan perkembangan Motorik
kasar di Puskesmas Pasongsongan Kabupaten sumenep.
Pada Tabel 4.12 didapatkan bahwa didapatkan nilai p= 0,000 maka p < 0,05
responden dengan stimulasi baik berarti ada hubungan stimulasi dengan
seluruhnya mengalami perekembangan perkembangan motorik kasar pada balita
motorik kasar yang normal sebanyak 59 usia 6-12 bulan.
responden (92,2 %), dan stimulasi cukup Dari data penelitian stimulasi dapat
sebagian besar responden mengalami diketahui dengan menggunakan instrument
perkembangan motorik kasar yang skala liket berupa 7-8 pertanyaan sesuai
meragukan sebanyak 1 responden (5,3%), dengan usia anak, yang menunjukkan
stimulasi kurang sebagian besar responden bahwa sebagian besar anak dengan
mengalmi perkembangan motorik kasar stimulasi baik didapatkan responden
yang meragukan sebanyak 1 responden dengan stimulasi baik seluruhnya
(57,9%). Hasil uji rank spearman mengalami perekembangan motorik kasar
yang normal sebanyak 59 responden (92,2 tahap-tahap…perkembangan…dan….tugas
%). Hasil penelitian ini membuktikan perkembangan..anak..Tugas..perkembangan
bahwa terdapat hubungan antara stimulasi anak..adalah..tugas…yang…muncul…pada
yang diberikan oleh orangtua dengan periode..…tertentu….dalam…..kehidupan
pencapaian perkembangan motorik kasar seseorang. Keberhasilan..pencapaian..tugas
pada anak. Dimana semakin baik stimulasi perkembangan…di..masa….lalu membuat
yang diberikan orangtua terhadap anaknya seseorang..bahagia…dan…sukses…melalui
maka perkembagan motorik kasar pada tahap…….perkembangan……berikutnya
anak akan normal, dan sebaliknya jika Raudhatul (2014).
stimulasi yang diberikan orang tua terhadap Asumsi..peneliti..peran..aktif….orang
anaknya kurang maka perkembangan tua…..dalam….memberikan….rangsangan
motorik kasar pada anak akan meragukan. atau stimulasi..terhadap…perkembangan
Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan seorang..anak..sangatlah..diperlukan. Orang
penelitian..menurut..Rukmini.(2019).dalam tua..sebagai..pengasuh…memiliki...peranan
hasil..penelitiannya..menunjukan..(p-value) penting..dalam..mengontrol, ..membimbing
0,000..< 0,05,..terdapat..hubungan…yang dan..mendampingi anak-anaknya..menuju
signifikan……...antara……stimulasi….dan kedewasaan. Dalam..menuju..kedewasaan,
perkembangan..motorik..kasar dan..halus orang…tua…memiliki…kewajiban…untuk
anak..usia..1-3..tahun,....dengan….koefisien memenuhi..apa..yang….menjadi….hak-hak
korelasi.0,746..yang.menunjukan..teradapat anak. ..Maka dari itu..pengetahuan yang
hubungan..yang kuat..antara..stimulasi..dan baik..merupakan...hal..yang…perlu..dicapai
perkembangan..motorik..kasar..dan.motorik karena..dapat..menjadi..salah….satu...faktor
halus..anak. pendukung……….stimulasi……..terhadap
Stimulasi….merupakan……kegiatan perkembangan..anak, menyangkut…proses
merangsang..kemampuan..dasar..anak..agar diferensiasi..sel ..tubuh, ..jaringan ..tubuh,
anak..berkembang..secara..optimal. Setiap manusia, ..dan system….organ ….yang
anak..perlu..mendapatkan stimulasi…rutin berkembang…sedemikian rupa sehingga
sedini..mungkin..dan..terus…menerus..pada masing-masing memenuhi…fungsinya.
setiap…………..kesempatan…..Stimulasi Termasuk perkembangan...kognitif, bahasa,
perkembangan......anak….dilakukan...oleh.. motorik,…emosi,….dan…...perkembangan
orang..tua Rusmil, (2016). perilaku..sebagai..hasil…dari….interaksi
Pemberian..stimulasi akan lebih dengan ..lingkungannya.
efektif apabila..memperhatikan..kebutuhan-
kebutuhan......anak…sesuai…dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
3) Peneliti..selanjutnya.diharapkan.dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan meneliti..faktor..lain..yang…tidak di
pembahasan yang mengacu pada rumusan teliti dalam..penelitian ini, dan
masalah penelitian maka dapat disimpulkan peneliti selanjutnya diharapkan
sebagai berikut: memilih lokasi yang berbeda,
1. Sebagian besar anak..balita..usia..6-12 sampelnya diperluas lagi, dan
bulan…di..Puskesmas…Pasongsongan variabelnya bisa ditambahkan lagi.
Kabupaten Sumenep status gizi baik.
2. Sebagian besar anak balita..usia..6-12 2. Saran Praktis
bulan di..Puskesmas Pasongsongan
Kabupaten..Sumenep stimulasi baik. 1) Bagi puskesmas diharapkan lebih
3. Sebagian besar anak balita..usia..6-12 mengoptimalkan lagi untuk
bulan..di Puskesmas Pasongsongan mengadakan penyuluhan kesehatan
Kabupaten Sumenep perkembangan kepada masyarakat, orangtua
motorik kasar normal. terutama ibu tentang tumbuh
4. Tidak ada Hubungan yang signifikan kembang anak, serta pentingnya
antara Status Gizi Dengan nutrisi yang baik dan cara
Perkembangan motorik kasar..pada memberikan stimulasi dengan baik.
anak balita…usia..6-12..bulan di 2) Bagi masyarakat sebaiknya lebih
Puskesmas Pasongsongan Kabupaten menambah informasi mengenai
Sumenep. tentang status gizi dan stimulasi anak
5. Ada hubungan Stimulasi dengan yang mengalami kejadian gangguan
perkembangan motorik kasar anak keterlambatan perkembangan motorik
balita..usia..6-12…bulan…..Puskesmas kasar anak.
Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
SARAN
1. Saran Teoritis
1) Adapun penelitian ini sebelumnya
sudah pernah dilaksanakan dan bisa
di kembangkang lagi.
2) Kepada peneliti..selanjutnya..dapat
menjadikan..penelitian ini sebagai
referensi dan melakukan penelitian
lanjutan terkait resiko terjadinya
gangguan keterlambatan
perkembangan motorik kasar anak.
DAFTAR PUSTAKA Hairunis, M. N. (2018). Hubungan Status
Gizi Berdasarkan Indeks Tinggi
Badan Menurut Umur dan
Andriana, D. 2011, Tumbuh Kembang dan Stimulasi Tumbuh Kembang
Terapi Bermain Pada Anak. dengan Perkembangan Anak Usia
Jakarta : Selemba Medika. 12-60 Bulan (Doctoral
dissertation, UNS (Sebelas Maret
Chamidah, A. N. (2009). Deteksi dini University)). (26 Desember
gangguan pertumbuhan dan 2020).
perkembangan anak. Jurnal
pendidikan khusus, 5(2), 83-93 Husni, H. (2017). Pelatihan Singkat
. Tentang Pengetahuan Dan
Cintya dkk. 2015. Teori dan Konsep Keterampilan Dalam Deteksi Dini
Tumbuh Kembang. Jogjakarta: Perkembangan Anak Balita. Jurnal
Nuhamedika. Media Kesehatan, 10(1), 071-077.