Menurut Bartels, karena gempa bumi sering mempengaruhi daerah perkotaan yang
padat dengan standar struktural yang buruk, akibatnya tingkat kematian tinggi dan
juga korban jiwa dengan banyak luka traumatis.
Banyak pasien yang bertahan dengan komplikasi berkelanjutan yang menyebabkan
penambahan morbiditas (kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup
individu) dan mortalitas (jumlah angka kematian berdasarkan jumlah populasi).
Sejumlah warga korban gempa berada di tempat pengungsian di Desa Balitata Kecamatan Gane
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak memiliki risiko cedera dan kematian yang
lebih tinggi akibat bencana gempa bumi. Seperti data yang diambil pada bencana
di Haiti, 53 persen pasien korban gempa berusia di bawah 20 tahun dan 25 persen
berusia di bawah 5 tahun.
Kelompok lain yang berisiko tinggi dibandingkan populasi umum adalah lansia.
Beberapa penelitian menyebutkan, lansia memiliki tingkat kematian yang lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda dan berisiko terisolasi secara
sosial setelah bencana alam karena reaksi lebih lambat dan mungkin tidak mampu
atau tidak mau mengevakuasi diri dari rumah.
Situs resmi Badan kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dampak panjang pada
kesehatan yang akan timbul pascagempa bumi adalah infeksi pada luka yang tidak
diobati segera setelah kejadian. Kemudian juga meningkatnya morbiditas, yaitu
suatu kondisi yang mengubah kesehatan dan kualitas hidup, dan juga risiko
komplikasi terkait pada seseorang yang sedang hamil.
2.
6. 2 dari 4 halaman
8. T
NI AD tangani trauma korban gempa dan tsunami di Palu. ©2018 Liputan6.com
9. Ketika gempa baru saja terjadi, sangat mungkin langsung menimbulkan
masalah kesehatan baik secara fisik maupun psikis pada korban yang
berupa:
10.- Trauma yang disebabkan oleh kematian ataupun luka dari bangunan
runtuh
11.- Trauma yang disebabkan oleh kematian ataupun luka dari efek susulan
gempa (trauma fisik dan tenggelam jika tsunami, trauma dari longsor,
luka bakar dan mengisap asap dari kebakaran)
14. K
orban Gempa Aceh dirawat di lorong RSUD Pidie. ©2016 merdeka.com/arie
basuki
4+
DAPATKAN APLIKASI
Jika terjadi gempa bumi, penting untuk menjaga diri kita agar tetap tenang. Jika kita
tenang dan tidak panik, kita akan bisa berpikir jernih mengenai tindakan apa yang
harus dilakukan. Upayakanlah keselamatan diri dan keluarga kita ketika gempa
bumi.
Jika Anda berada di pusat keramaian seperti kantor, pusat perbelanjaan, hotel, dan
telmpat lainnya, jangan menyebabkan kepanikan dan ikuti arahan petugas setempat.
Segera keluar dari gedung
Jika memungkinkan, Anda bisa sesegera mungkin keluar dari rumah atau gedung
yang sedang Anda diami. Anda bisa menggunakan tangga darurat.
Jika menggunakan tangga darurat, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Pertama, berpeganglah pada sisi tangga. Kedua, jangan berlari. Berlari bisa
meningkatkan resiko terjatuh saat sedang menuruni tangga.
Terakhir, untuk wanita, lepaskan sepatu hak tinggi. Menggunakan sepatuk hak tinggi
bisa membuat Anda terjatuh ketika sedang menuruni tangga dan sangat berbahaya.
Jika saat gempa bumi terjadi, Anda sedang berada di luar ruangan, menjauhlah dari
bangunan, tiang listrik, pohon, papan reklame, atau benda-benda yang memiliki
potensi rubuh lainnya. Lindungi kepala Anda menggunakan benda apapun yang
Anda bawa.
Selain itu, perhatikan juga tanah tampat Anda berpijak. Jika terjadi rekahan tanah,
segera menjauh dan mencari tempat pijakan yang aman.
Gempa bumi bisa membuat Anda kehilangan kendali atas mobil Anda. Segera
berhenti ke kiri bahu jalan. Turun dan menjauhlah dari mobil.
Jika Anda mengalami gempa bumi saat sedang di pantai, segera menjauh dari bibir
pantai dan pergi ke tempat yang lebih tinggi. Waspadai resiko tsunami setelah
terjadinya gempa bumi.
Jika saat gempa bumi, Anda sedan berada di daerah pegunungan, hindari daerah
yang memiliki potensi longsor.
Itu tadi tindakan yang harus dilakukan ketika gempa bumi. Pahami agar Anda siap
jika suatu hari terjadi gempa bumi.
Kalau Anda berhasil berada di luar ketika terjadi gempa, waspadai
bangunan dan pohon tinggi. Jauhi bangunan dan tiang-tiang tinggi
karena sangat berbahaya jika rubuh. Gempa terkadang juga
menimbulkan tanah longsor, jadi hindari pula kawasan dekat tebing
atau jurang, usahakan untuk bisa berada di alam terbuka dan tanah
lapang.
5. Jangan lupa untuk mengabarkan kondisi pada sanak dan kerabat agar
mereka mengetahui kabar Anda dan tahu tindakan apa yang harus
dilakukan saat gempa bumi terjadi.
Jika tercium bau gas segera tutup dan cabut katup penghubung tabung
gas. Kalau ada kemungkinan kerusakan listrik yang timbul akibat gempa
bumi, segera matikan sumber listrik di rumah agar tidak terjadi konsleting
listrik yang membahayakan.
Apa tindakan pertama yang harus kami lakukan ketika terjadi gempa bumi?
Terima kasih atas pertanyaan yang cemerlang ini. Walaupun pertanyaan terkait
tindakan pertama saat bencana, namun saya perlu jawab dari tindakan sebelum
terjadi bencana, saat terjadi gempabumi dan setelah gempabumi, guna mendapat
informasi yang utuh. Informasi ini diperoleh dari Pandukan Kesiapsiagaan Keluarga
untuk Keluarga, dikeluarkan oleh BNPB (2018).
• Penataan barang pecah belah dan yang berat harus diletakkan di tempat
penyimpanan bagian bawah
• Perkuat lemari dan perabot yang berisiko roboh dikaitkan ke dinding menggunakan
pengait
• Periksa dan perbaiki jika terdapat atap atau dinding yang rusak/ retak
• Periksa perabot lain (lampu gantung, kipas angin, pigura, dan lainnya) yang
berkemungkinan menjatuhi saat terjadi gempabumi.
• Pastikan gas, instalasi listrik aman.
2. Persiapan di Lingkungan
• Sepakati sarana peringatan dan bunyinya sebagai tanda terjadi gempabumi, contoh
kentongan.
• Sepakati jalur evakuasi dan lengkapi dengan rambu-rambu evakuasi.
• Sepakati titik kumpul yang aman, yang berada di tempat terbuka yang jauh dari
bangunan tinggi, tiang listrik, tiang telepon, papan reklame, serta relatif mudah
diakses untuk keperluan pertolongan kedaruratan.
• Jangan panik
• Jangan lari keluar ruangan
• Merunduk (ke kelong meja bila menungkinkan)
• Lindungi kepala (dengan kedua tangan atau benda lain yang ada seperti tas atau
buku)
• Berpengangan (ke kaki meja bila menungkinkan)
• Jauhi kaca jendela, barang pecah belah dan benda-benda yg berisiko menimpa kita.
• Jika berada di tempat tidur lindungi kepala dengan bantal bila memungkinkan
segera bergerak menuju ke kolong
• Jika sedang memasak segera matikan kompor.
• Matikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
• Bila tidak ada perlindungan sama sekali, cari sisi terdekat yang aman dengan
merapat ke tiang utama bangunan atau merapat ke siku bangunan.
• Tetap berada didalam rumah sampai guncangan berhenti dan keadaan aman.
• Jangan panik.
• Lindungi kepala dan merunduk
• Hindari bangunan berpotensi roboh yang ada di sekitar kita
• Hindari tiang listrik, papan reklame, pohon,dll yang dapat roboh akibat gempa
• Perhatikan tempat kita berpijak, hindari bila terjadi rekahan tanah.
• hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
• Berhenti berkendaraan dan keluar dari mobil
• Setelah guncangan gempabumi reda, tetap lindungi kepala, dan keluarlah dengan
tertib mengikuti jalur evakuasi menuju titik kumpul yang telah disepakati.
• Tetap waspada terhadap gempa susulan.
• Jauhi bangunan yang sudak rusak, karena sewaktu-waktu dapat runtuh akibat
gempa susulan.
• Jauhi lokasi yang berbau cairan berbahaya seperti gas, cairan kimia, bensin ,dan
lainnya
• Lakukan bantuan tindakan pertolongan pertama jika di temukan anggota keluarga
yang terluka ringan.
• Telepon/minta pertolongan apabila terjadi luka parah pada kita atau sekitar kita.
• Simak informasi mengenai gempabumi susulan dari BMKG melalui TV Nasional/
radio / aplikasi infoBMKG / pengumuman di sekitar anda.