Anda di halaman 1dari 3

SPMI sebagai perwujudan dari penjaminan mutu perguruan tinggi secara internal menuntut

perguruan tinggi untuk menyiap tiga dokumen wajib. Ketiga dokumen itu tersebut merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yaitu: Dokumen Kebijakan Mutu, Dokumen Standar Mutu,
Dokumen Standar Operational Procedure (SOP), dan dokumen Formulir.

Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012, terdiri atas:

• Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi.
• Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi.

SPMI dilakukan melalui penetapan (P), pelaksanaan (P), evaluasi (E), pengendalian (P), dan
peningkatan (P) terhadap Standar Pendidikan Tinggi (SPT), atau dikenal sebagai siklus PPEPP
terhadap standar.

Standar nasional pendidikan tinggi SN Dikti merupakan standar minimal yang harus

dipenuhi, mempunyai tujuan:

a. menjamin tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang berperan strategis dalam


mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia
yang berkelanjutan;
b. menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
c. mendorong agar perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia mencapai mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
melampaui kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara
berkelanjutan.

Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi dilakukan terhadap 24 (dua puluh empat) standar di
dalam SN Dikti, dengan melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu;

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).


2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan dengan menggunakan
borang akreditasi BAN-PT untuk Institusi dan Program Studi,
3. Serta didukung oleh ketersediaan data yang ada pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi
(PDDikti) yang terintegrasi secara nasional

Tujuan Pelaksanaan SPMI

Pelaksanaan SPMI di universitas untuk melaksanakan peraturan pemerintah yang


tertuang pada Permenristekdikti No 62/2016, dan salah satu yang terpenting adalah untuk
menjamin dan mengendalikan proses pendidikan pada level Prodi. Sesuai dengan
Permenristekdikti No 62/2016, menyatakan bahwa pelaksanaan SPMI merupakan suatu
kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Selain SPMI
sebagai sebuah kewajiban dalam menjalankan peraturan pemerintah, SPMI juga dipergunakan
untuk mempersiapkan Prodi untuk mengikuti sertifikasi dan / akreditasi nasional yaitu BAN-PT
atau sertifikasi / akreditasi internasional. Sertifikasi / akreditasi internasional

Pelaksanaan SPMI melalui Audit Mutu Internal ( AMI )

Pelaksanaan SPMI dilakukan setiap tahun sekali , dengan strategi yang dilakukan adalah
melalui audit mutu di tingkat Prodi . Tujuan dilakukan audit setiap tahun adalah :

1. Memastikan bahwa Prodi telah melakukan SPMI , dengan standar yang memenuhi dan /
atau melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SN Dikti ) dalam bidang akademik
sehingga mampu mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan .
2. Melakukan evaluasi terhadap Prodi yang telah melampaui standar minimal dikti , dengan
cara evaluasi hasil penilaian atas 9 standar dan Standar pengembangan .
3. Melakukan evaluasi terhadap hasil SPMI , sehingga dapat dilakukan rekomendasi / saran
untuk perbaikan kinerja Prodi .
4. Mendukung pelaksanaaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yang dilakukan oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi ( BAN - PT ) .
5. Meningkat mutu akademik Program Studi sesuai ngan kriteria Internasional ( yaitu AUN
- QA dan / atau ABET ) .
6. Membuktikan bahwa universitas telah memiliki dan mengimplementasikan sistem
penjaminan mutu secara internal ( internal quality assurance ) , serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban mutu kepada pemangku kepentingan

Pelaksanaan SPMI dibagi dalam 2 kelompok Prodi , yaitu :

1. Kelompok I: kelompok yang terdiri dari Prodi yang memperoleh nilai akreditasi A , B , C
dari BAN PT maupun Prodi Baru yang telah beroperasi minimal 1 ( satu ) tahun .
2. Kelompok II : Kelompok yang terdiri dari Prodi yang telah mengikuti sertifikasi dan /
atau akreditasi AUN QA dan ABET .

Anda mungkin juga menyukai