Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKTUALISASI

PEMBERIAN EDUKASI PADA PASIEN DAN


KELUARGA PRE OPERASI TENTANG MANAJEMEN
NYERI DI RUANG SERUNI RSUD DR. SOEDOMO
TRENGGALEK

Disusun Oleh :
SINTA KURNIASARI, S.Kep., Ners
19881105 201903 2 002
Angkatan 42/38

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN KE – XLII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR
TAHUN 2019

i
LEMBAR PEPERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

PEMBERIAN EDUKASI PADA PASIEN DAN


KELUARGA PRE OPERASI TENTANG MANAJEMEN
NYERI DI RUANG SERUNI RSUD DR. SOEDOMO
TRENGGALEK

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach dan Mentor pada Seminar

Aktualisasi, hari Senin tanggal 23 September 2019 Di Badan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Jawa Timur.

Pasuruan, 23 September 2019

Coach, Mentor,

Dr. H. Jarianto, M.Si Mudjiardatiningsih, S.Kep.,M.Kes.


NIP. 19580807 197702 1 002 NIP. 19650307 198903 2 01
ii
i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

PEMBERIAN EDUKASI PADA PASIEN DAN


KELUARGA PRE OPERASI TENTANG MANAJEMEN
NYERI DI RUANG SERUNI RSUD DR. SOEDOMO
TRENGGALEK

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor dan Penguji pada

Seminar Aktualisasi, hari Rabu tanggal 23 September 2019 Di Badan Pendidikan dan

Pelatihan Provinsi Jawa Timur.

Pasuruan, 23 September 2019

Pembimbing, Mentor,

Dr. H. Jarianto, M.Si Mudjiardatiningsih, S.Kep.,M.Kes.


NIP. 19580807 197702 1 002 NIP. 19650307 198903 2 012
iii
i
ii

iv
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Balongsari Tama Tandes – Telp. 7412278 - 7412279
SURABAYA (60186)

BERITA ACARA

SEMINAR PRESENTASI RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR


CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XLII TAHUN 2019

Pada hari Senin tanggal 23 September 2019, telah dilaksanakan Presentasi

Laporan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

XLII Tahun 2019 Pemerintah Provinsi Jawa Timur :

Nama : Sinta Kurniasari,S.Kep.,Nes


Angkatan / NDH : XLII / 38
Judul : Pemberian Edukasi Pada Pasien Dan Keluarga Tentang
Manajemen Nyeri Di Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo
Trenggalek

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda-tangani oleh :

Coach, Peserta,

Dr. H. Jarianto, M.Si Sinta Kuniasari, S.Kep, Ns

Mentor, Penguji,

Mudjiardatiningsih,S.Kep.,M.Kes Dr. Ir. Kuswati, MS.IPM


v
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunnan laporan dengan

judul, "Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen

nyeri di ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek". Semoga dengan pembuatan

laporan ini penulis dapat mengaktualisasikan nilai - nilai akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi di tempat tugas dan lingkungan

masyarakat. Penyusunan rancangan aktualisasi ini wajib diselesaikan sebagai syarat

untuk bisa lulus dalam pelatihan dasar CPNS tahun 2019 dan juga sebagai salah satu

komponen penilaian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan 3 Tahun 2019 untuk

menuju kepada tahap selanjutnya dalam Pengangkatan sebagai PNS.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur sebagai

penyelenggara, kepada Widyaiswara yang telah memberikan bimbingan dan

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat terkait tentang nilai-nilai dasar ASN dan

khususnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat dan KaruniaNya sehingga

tersusunnya laporan pelaksanaan aktualisasi dengan lancar

2. Ibu Mudjiardatiningsih,S.Kep.,M.Kes selaku Mentor laporan pelaksanaan

aktualisasi nilai-nilai dasar pegawai negeri sipil pelatihan dasar cpns ini

3. Ir.Rubi Santoso,MT selaku Coach laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar

pegawai negeri sipil pelatihan dasar cpns ini


vi
iv
4. Keluarga tercinta yang selalu membantu dan mendukung

5. Ketua Panitia Pelatihan Dasar CPNS serta pihak penyelenggara

6. Rekan-rekan seperjuangan yang kami banggakan dan semua pihak yang telah

membantu dalam pembuatan laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar

pegawai negeri sipil pelatihan dasar cpns ini yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan Rancangan Aktualisasi ini

masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran

yang sifatnya membangun penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan dimasa

yang akan datang.

Pasuruan, 23 September 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol III

Angkatan XLII Tahun 2019 Provinsi Jawa Timur

Sinta Kurniasari, S.Kep.,Ners


NIP. 19881105 201903 2 002

v
vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. ii

BERITA ACARA............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR........................................................................................ iv

DAFTAR ISI....................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi......................................................... 4

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi................................................................ 5

BAB II. PROFIL LEMBAGA /UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi. ......................................................................... 6

2.2 Tugas Pokok, Fungsi, Kewenangan, Struktur Organisasi, Visi, Misi,

Tujuan................................................................................................ 13

2.3 Uraian Tugas Jabatan........................................................................ 16

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi dan PenetapanIsu............................................................ 19

3.2 Gagasan Pemecahan Isu.................................................................... 22

3.3 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu............................................ 24

3.4 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi.............................................. 25

3.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi......................................... 33

BAB IV. PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi......................................................... 34

viii
vi
4.2 Hasil Capaian Kegiatan Aktualisasi............................................... 54

4.3 Uraian Teknik Kegiatan,Hambatan Dan Manfaat Aktualisasi....... 58

4.4 Analisa Dampak.............................................................................. 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan..................................................................................... 63

5.2 Saran............................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 66

LAMPIRAN................................................................................................... 68

vii
ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagai Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi

pemerintah (Tenaga Kontrak). Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil

dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabatn

digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sesuai UU No. 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib

memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan, untuk membangun integritas moral,

kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, bertanggung

jawab, dan profesional serta kompeten dibidangnya. Sebelum diangkat menjadi

ASN, Calon Aparatur Sipil Negara wajib untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan dasar, yang terdapat dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi

Negara (PERKALAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Prajabatan Golongan III, serta Golongan I dan II, sehingga

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan.

Pendidikan dan Pelatihan diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai

dasar ASN yaitu, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan

anti korupsi (ANEKA). Dengan demikian ASN memiliki nilai-nilai Profesional,

Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif. Selain itu ASN juga harus memiliki

integritas tinggi, netral, bebas dari intervensi politik, bebas dari korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Atas dasar nilai-nilai tersebut ASN diharapkan mampu untuk

melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,

perekat dan pemersatu bangsa.

Pelatihan dilakukukan dengan pembekalan materi nilai-nilai dasar

profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti Korupsi (ANEKA) dan Pelayanan Publik, Manajemen ASN, Whole of

Government memungkinkan peserta mampu untuk, menerapkan,

mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) sehingga

terpatri dari dalam dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil yang profesional.

Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.

Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk

memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan publik. Didalam

Peraturan Pemerintah Indonesia No. 47 tentang fasilitas pelayanan kesehatan.

Fasilitas kesehatan merupakan alat atau tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif

maupun rehabilitatif yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat, termasuk tenaga kesehatan yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan di

bidang kesehatan. Rumah sakit merupakan sebuah instansi perawatan kesehatan

yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan

lainnya.

Masyarakat selaku pengguna layanan publik berhak mendapatkan

layanan yang prima dari tenaga kesehatan dan fasilitas yang memadai dari

pemerintah. Kurangnya kesadaran pada masyarakat Indonesia akan pentingnya


kesehatan mengakibatkan berbagai macam penyakit yang bisa menimbulkan

berbagai keluhan terutama nyeri.

Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu.

Nyeri merupakan alasan yang paling umum bagi seseorang untuk mencari

kesehatan. Individu yang sering mengalami nyeri merasa tertekan atau menderita

dan akan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bersifat subjektif,

tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua

kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan identik pada

seorang individu. Rasa nyeri telah diidentifikasi sebagai alasan utama seseorang

mencari pertolongan kepada petugas kesehatan. Kira-kira 50-80% pasien di

rumah sakit mengalami nyeri disamping keluhan lain yang menyebabkan pasien

masuk rumah sakit (Ivan, 2013).

Nyeri juga dirasakan oleh individu yang melakukan operasi. Setiap

tindakan operasi atau pembedahan pasti akan menimbulkan rasa nyeri yang

disebabkan oleh jahitan atau tindakan medis yang berkaitan dengan operasi

tersebut. Nyeri memberikan rasa ketakutan pada pasien untuk dapat bergerak atau

mobilisasi yang dapat menurunkan kualitas hidup, bahkan nyeri merupakan

sumber frustasi.

Strategi keperawatan utama yang spesifik dalam meningkatkan rasa

nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri bersifat non farmakologi.

Sebagaimana diketahui bahwa perawat tidak memiliki wewenang untuk

memberikan resep obat-obatan penghilang nyeri kepada pasien. Tindakan

mengatasi nyeri menggunakan “manajemen nyeri” dapat dilakukan oleh perawat

sebagai penyedia asuhan kepeawatan.


Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul

“Pemberian Edukasi pada Pasien dan Keluarga Pre Operasi tentang Manajemen

Nyeri di Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek”. Sebagai ASN dengan

mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas, etika publik, komitmen mutu, dan

anti korupsi (ANEKA) ditambah dengan whole of government.

1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi

1.2.1 Tujuan

Tujuan dalam perancangan aktualisasi dan habituasi ini yaitu:

1. Pelaksanaan habituasi yaitu pemberian edukasi pada pasien dan keluarga

pre operasi tentang manajemen nyeri di Ruang Seruni RSUD

dr.Soedomo Tenggalek.

2. Pelaksanaan substansi nilai perawat sebagai ASN yang berorientasi pada

kepuasan publik.

3. Penerapan nilai - nilai ANEKA dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

1.2.2 Manfaat Aktualisasi

Manfaat yang akan diperoleh dalam perangcangan Aktualisasi dan

Habituasi ini, yaitu:

1. Bagi penulis: mampu memahami dan dapat mengaktualisasikan nilai-

nilai dasar ASN.

2. Bagi institusi: membantu mewujudkan visi misi dan nilai organisasi

3. Bagi masyarakat: mampu mewujudkan kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan RSUD dr. Soedomo Trrenggalek.


1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup yang dibahas dalam pemberian edukasi pada pasien dan

keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri di Ruang Seruni RSUD

dr.Soedomo Trenggalek:

1. Penerapan nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatan keperawatan pada

Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Tenggalek.

2. Penerapan management ASN, Whole of Government dalam pemberian

edukasi.

3. Penerapan setiap nilai- nilai dasar RSUD dr.Soedomo Trenggalek.

4. Penyusunan laporan aktualisasi sebagai bukti habituasi di RSUD

dr.Soedomo Tenggalek.
BAB II

GAMBARAN LEMBAGA/ INSTITUSI

2.1 Deskripsi Oganisasi

2.1.1 Sejarah

Cikal bakal berdirinya RSUD dr. Soedomo Trenggalek dimulai sejak

pemerintah kolonial Belanda pada masa Bupati XI yang bernama Purbonegoro.

Pada masa itu pemerintah kolonial mendirikan rumah sakit yang berlokasi di

jalan Wahidin Sudirohusodo. Hal ini ditandai dengan adanya prasasti yang

dipasang dipintu gerbang rumah sakit berbunyi "DIDIRIKAN RUMAH SAKIT

TRENGGALEK TAHUN 1931". Tahun 1946 sampai dengan 1948 rumah sakit

dibawah kepemimpinan dr. Djajoes yang merupakan kepala jawatan kesehatan

pada waktu itu. Kemudian pada tahun 1948 terjadi CLASH sehingga pelayanan

kesehatan dialihkan ke rumah seorang dokter.

Pada masa Bupati Moeprapto (1950-1958) dibangun rumah sakit baru

yang berlokasi di jalan dr Soetomo, dibawah kepemimpinan dr. Soedomo yang

merupakan kepala jawatan kesehatan, dengan ijin operasional Keputusan Bupati

Trenggalek No : B/1336/B.1/1956 tertanggal 28 Nopember 1956. Ketika itu

bangunan rumah sakit masih sebatas bagian depan berbentuk U. Tahun 1968

dikembangkan bangunan gedung ke belakang yang berupa bangsal wanita (ruang

Obgyn saat ini). Sejak Tahun 1971 secara bertahap pembangunan fisik berdiri

sampai saat ini, diantaranya adalah gedung dapur, bedah sentral, radiologi, dan

flamboyan, ruang kelas III, ruang instalasi sterilisasi sentral.


Tahun 1982 berdasarkan surat edaran menteri dalam negeri 061/5268/SJ

tanggal 29 juni 1982 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja rumah sakit

umum daerah terjadi kelembagaan baru. Tahun 1983 berdasar instruksi gubernur

kepala daerah tingkat I jawa timur nomor 16 tahun 1983 tentang pedoman

organisasi dan tata kerja rumah sakit umum daerah tingkat II kelas C dan D serta

instruksi gubernur kepala daerah tingkat I jawa timur nomor 17 tahun 184 tetang

susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum daerah kelas C kabupaten

daerah tingkat II trenggalek. Hal ini dikuatkan dengan penetapan MEPAN nomor

177 tahun 1997 tanggal 6 november 1990 dalam lampiran VI-2 nomor urut 13

item 7 dan surat keputusan Menkes nomor 105/MENKES/SK/II/1998 tanggal 15

Februari 1998.

Pengelolaan dan penatausahaan keuangan rumah sakit juga mengalami

beberapa kali perubahan RSUD dr.Soedomo melaksanakan uji coba unit swadana

berdasar keputusan Presiden Republik Indonesia n9mor 38 tahun 1991 tentang

unit swadana dan tata cara pengelolaan keuangan yang diikuti dengan keputusan

bupati trenggalek nomor 658 tahun 1997 tetang unit swadana dan tata cara

pengelolaan keuangan.

Tahun 2010 RSUD dr.Soedomo Trenggalek ditetapkan sebagai BLUD

dengan keputusan Bupati nomor 188.45/518/406.013/2010 tentang penetapan

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo sebagai Badan Layanan Umum

Daerah.
2.1.2 Filosofi

Untuk mewujudkan kepuasan pelanggan/pengguna jasa di RSUD

dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek dilaksanakan 4 (empat) pedoman/budaya

kerja (Catur Bakti) :   

1. Kesederhanaan

2. Keterbukaan

3. Keramahan

4. Kecepatan dan ketetapan

2.1.3 Sarana Prasarana

a. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUD dr.Soedomo Trenggalek terdiri dari

17 poliklinik dan 2 Unit

1. Poliklinik Umum

2. Poliklinik Gigi dan Umum

3. Poliklinik Gizi

4. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam

5. Poliklinik Spesialis Bedah

6. Poliklinik Spesialis Anak

7. Poliklinik Spesialis Kandungan dan Kebidanan

8. Poliklinik Spesialis Paru

9. Poliklinik Spesialis Mata

10. Poliklinik Spesialis Syaraf

11. Poliklinik Spesialis THT KL

12. Poliklinik Spesialis Urologi


13. Poliklinik Spesialis Orthopedi dan traumatologi

14. Poliklinik Spesialis Jiwa

15. Poliklinik Spesialis Jantung dan pembuluh darah

16. Poliklinik VCT (Volountary Counselling and Testing)

17. Poliklinik Terapi Wicara

18. Unit Fisioterapi

19. Unit Stroke

b. Instalasi Rawat Inap dr.Soedomo Trenggalek terdiri dari

1. Paviliun VIP (Ruang Sadewa)

2. Paviliun Graha (Ruang Nakula)

3. Ruang Arjuna

4. Ruang Bima

5. Ruang Raflesia

6. Ruang Mawar

7. Ruang Flamboyan

8. Ruang Seruni

9. Ruang Anggrek

10. Ruang Dahlia

11. Ruang Sakura

12. Ruang Matahari

13. Ruang ICU


c. Penunjang Medis

1. Pelayanan patologi klinik/laboraturium

 Kimia klinik

 Kimia urine

 Hematologi

 Serologi

 MikrobiologiPemeiksaan tinja

 Konsultasispesialis ptoloi klinik

2. Pelayanan radiologi

 X-Ray

 Ultrasonografi (USG)

 CT-Scan

3. Pelayanan Gizi

 Pelayanan makan pasien rawat inap

 Pelayanan konsultasi gizirawat inap dan rawat jalan

 Pelayanan NCP(NutitionalCare Process)

 Pelayanan makan pasiendiet dan non diet

 Pelayanan susu bayi

4. Pelayanan Hemodialisis

 Berada di bawah pengawasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Konsultan

 Mesin Hemodialisis yang berteknologi tinggi, memakai sistem

komputerisasi
 Ruangan yang luas dilengkapi AC dan televisi

5. Pelayanan kefarmasian

 Instalasi farmasi rawat jalan

 Instalasi farmasi rawat inappasien umum

 Instalasi famasi awat inappasien dengan jaminan

 Instalasi farmasi awat inap graha

 Depo IGD

6. Pelayanan SentralSterilisasi

Instalasi SentralSterilisasi merupakan pusat pelayanan sterilisasi di

RSUD dr.Soedomo. Setiap alat dan bahan yang dipelukan untuk

perawatan maupun tindakan pada pasien dikemas dan disterilkan di unit

ini. RSUD dr.Soedomo menggunakan autoclave dan sterilisator panas

kering untuk mencukupi kebutuhan pelayanan sterilisasi setiap harinya,

dan kontrol kualitas dilakukan dengan pemeriksaan mikrobiologi secara

berkala untuk menjamin mutu hasil sterilisasi.

 Pelayanan 24 jam

 Ruang penyimpanan dengan sistemFIFO(First in Fist out)

7. Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr.Soedomo Trenggalek merupakan

salah satu bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit

dalam hal memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan

tindakan pembedahann baik untuk kasus-kasus bedah terencana (elektif)

maupun untuk kasus-kasus darurat/segera (cito). Untuk itu tenaga dokter

dan paramedis yang bertugas di Instalasi Bedah Sentral (IBS) harus

selalu siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.


d. Penunjang Lain

 Pelayanan Administrasi

 Pelayanan Ambulance

 Pelayanan Jenazah

 Pelayanan MDG’s

 Pelayanan medico Legal

 Pelayanan Pendidikan Dan Pelatihan

 Pelayanan Sampah Medis

 Pelayanan Unit Teknologi Informasi

2.1.4 Komitmen Layanan

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek,

RSUD dr.Soedomo Trenggalek mempunyai komitmen:

1. Menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan secara konsisten, transparan, akuntabel dan berkelanjutan

2. Memperhatikan keluhan masyarakat dengan menerima kritik,menangani

pengaduan dan menindaklanjuti secara cepat dan tuntas

3. Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan melakukan inovasi

secara terus menerus untuk peningkatan kualitas pelayanan publik.


2.2 Tugas Pokok, Fungsi, Kewenangan, Struktur Organisasi, Visi, Misi, serta Tujuan

2.2.1 Tugas Pokok

RSUD dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan daerah di bidang

pelayanan kesehatan.

2.2.2 Fungsi

Sebagaimana termaksud pada Pasal (3) Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 99

Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum

Daerah dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek bahwa Direktur RSUD mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan dan penyelenggaraan kebijakan daerah dibidang

pelayanan kesehatan.

Dijelaskan lebih lanjut pada Pasal (4) bahwa dalam melaksanakan tugasnya,

Sekretariat di RSUD dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dibidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

b. Pendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan

kesehatan;

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan kesehatan;

d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga

RSUD;

e. Penyelenggaraan tugas pelayanan medis dan penunjang medis, keperawatan

serta pengendalian dan pelaporan;


f. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pelayanan medis dan

penunjang medis, keperawatan serta pengendalian dan pelaporan;

g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kinerja RSUD;

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

bidang tugasnya.

2.2.3 Kewenangan

Untuk melaksanakan fungsi RSUD dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek

mempunyai kewenangan sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

2. Penyelenggaraan pelayanan medis

3. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis

4. Penyelenggaraan pelayanan dan bimbingan asuhan keperawatan

5. Penyelenggaaan layanan rujukan

6. Usulan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan

pelayanan kesehatan

7. Penyelenggaraan perencanaan, penelitian dan pengembangan

8. Pemanfaatan peluang pasar sesuai dengan kemampuannya dengan tetap

mengutamakan fungsi sosial

9. Pengaturan personil, keuangan dan perlengkapan lingkup RSUD

10. Penyelenggaraan kerjasama di bidang pelayanan kesehatan.


2.2.4 Struktur Organisasi RSUD dr.Soedomo Trenggalek

Diagram 2.1 Struktur Organisasi


2.2.5 Visi

Menjadi Rumah Sakit berstandar nasional pilihan masyarakat

2.2.6 Misi

a. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan

mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien.

b. Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit yang professional, akuntabel dan

transparan.
2.2.7 Tujuan (Goal)

a. Mewujudkan kebutuhan peralatan kesehatan.

b. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

c. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan

2.3 Uraian Tugas Jabatan

2.3.1 Identitas
Nama : Sinta Kurniasai, S.Kep.,Ners
NIP : 19881105 201903 02 002
Pangkat / Gol : Penata Muda / III a
Jabatan : Perawat Pelaksana
Atasan Langsung : Kasi Keperawatan
Bawahan Langsung : -
Unit Kerja : Seksi Pelayanan Keperawatan (Ruang Seruni)

Kedudukan Dalam Struktur Organisasi

Diagram 2.2 Kedudukan dalam Organisasi

Kabid. Pelayanan Medis & Keperawatan

Kasi. Pelayanan Keperawatan

Perawat Pelaksana /
Ascociate
2.3.2 Ringkasan Tugas Jabatan
Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya.

2.3.3 Rincian Uraian Tugas


a. Melakukan doa setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah
terima operan tugas jaga.
b. Mengikuti pre-conference yang dilakukan pada setiap awal dinas pagi.
c. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
d. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan.
e. Melaksanakan konsultasi tentang masalah pasien kepada ketua tim (perawat
primer) / PJ shift.
f. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
g. Menerima keluhan pasien dan keluarga serta berusaha untuk mengatasinya.
h. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
i. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
j. Mengikuti post-conference yang diadakan oleh ketua tim / PJ Shift pada setiap
akhir tugas dan melaporkan kondisi / perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
k. Mengikuti diskusi kasus / conference dengan dokter / tim kesehatan lain setiap
seminggu sekali.
l. Mengikuti diskusi kasis / conference dalam pertemuan rutin.
m. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.
n. Melaksanakan tugas jaga pada sore, malam, dan hari libur.
o. Berkoordinasi dengan ketua tim (perawat primer) / PJ Shift tugas jaga apabila
ada kesulitan tentang pelayanan.
2.3.4 Wewenang
a. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Memberikan saran dan masukan kepada atasan sesuai wewenang jabatan.

2.3.5 Tanggung Jawab


a. Kelengkapan berkas rekam medis pasien.
b. Kesesuaian saran dan masukan kepada atasan sesuai wewenang jabatan.

2.3.6 Bahan Kerja


a. Tupoksi
b. Standar Operasional Prosedur
c. Jadwal dinas ruangan

2.3.7 Hasil Kerja


a. Mutu asuhan keperawatan
b. Tingkat keperawatan pasien dan keluarga

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi dan Penetapan Isu

3.1.1 Indentifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan tugas sebagai CPNS di

Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek yang merupakan ruang bedah,

terdapat beberapa isu diantarannya yaitu :


1. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pre operasi tentang

manajemen nyeri

2. Kurang tertib dan tepat waktunya pre dan post conference

3. Kurangnya edukasi pada pasien dan keluarga tentang pentingnya

personal hygiene

4. Kurang optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan

5. Kurangnya edukasi mengenai obat sebelum injeksi

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah menganalisis isu

tersebut menggunakan metode AKPL untuk mengetahui isu mana yang

menjadi isu dominan

Tabel 3.1 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL

No ISU A K P L Total

1 Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pre 4 3 5 5 17

operasi tentang manajemen nyeri


2 Kurang tertib dan tepat waktunya pre dan post 2 2 1 5 10

conference
3 Kurangnya edukasi pada pasien dan keluarga 4 4 4 3 15

tentang pentingnya personal hygiene


4 Kurang optimalnya pendokumentasian asuhan 3 2 4 2 11

keperawatan
5 Kurangnya edukasi mengenai obat sebelum 3 4 2 5 14

injeksi

Kriteria penetapan:
Aktual
1 : pernah benar benar terjadi
2 : benar benar sering terjadi
3 : benar benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: masalah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Kelayakan
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan

Dari lima isu di atas, dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan

menggunakan metode Urgency (U), Seriousness (S) dan Growth (G).

Tabel 3.2 Analisis Isu Menggunakan Metode USG

No Isu U S G Total

1. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pre operasi 4 3 4 11

tentang manajemen nyeri


2 Kurangnya edukasi pada pasien dan keluarga tentang 3 3 3 9
pentingnya personal hygiene
3 Kurang tertibnya dan tepat waktu pre post conference 3 2 3 8

Keterangan:
Kriteria penetapan
Urgency:
1. Tidak penting
2. Kurang penting
3. Cukup penting
4. Penting
5. Sangat penting
Seriousness :
1. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3. Akibat yang ditimbuikan cukup serius
4. Akibat yang ditimbulkan serius
5. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1. Tidak berkembang
2. Kurang berkembang
3. Cukup berkembang
4. Berkembang
5. Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka

kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu: Kurangnya pengetahuan

pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri.

3.1.2 Penetapan Isu


Berdasarkan daftar isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan

teknik USG, maka dapat disimpulkan bahwa “Kurangnya pengetahuan

pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri" sehingga jika

tidak ditangani maka akan berdampak pada:

1) Kurang maksimalnya asuhan keperawatan yang diberikan.

2) Penurunan mutu Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek.

3) Tidak tercapainya visi, misi dan tujuan rumah sakit.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah

gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut “Pemberian edukasi pada pasien dan

keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri”.

Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian

kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja. Rangkaian

kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :

1. Penelaahan ulang materi edukasi pada pasien dan keluarga tentang manajemen

nyeri yang ada di Rumah Sakit

2. Menyusun draf/rancangan media yang di gunakan untuk memberikan edukasi

3. Pelaksanaan kegiatan konsultasi

4. Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan

sejawat berkaitan dengan kegiatan aktualisasi

5. Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi di Ruang

Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek

6. Evaluasi hasil aktualisasi


7. Menyusun laporan hasil kegiatan

3.3 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu

“Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri”

Diagram alur 3.1 Kegiatan Pemecahan Isu

Penelaahan ulang materi edukasi pada pasien dan keluarga


tentang manajemen nyeri yang ada di Rumah Sakit.

Menyusun draf/rancangan media yang di gunakan untuk


memberikan edukasi

Pelaksanaan kegiatan konsultasi

Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan
sejawat berkaitan dengan kegiatan aktualisasi.
Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi di
Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek

Evaluasi hasil aktualisasi.

Menyusun laporan hasil


3.4 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.1 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi

No
Keterkaitan Penguatan
Kontribusi
Kgiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Substansi Mata Nilai
Terhadap Visi
Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Penelaahan ulang 1. Melakukan Terlaksananya  Akuntabilitas Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
materi edukasi pada koordinasi dan penelaahan materi Dalam meminta materi mendukung visi RSUD dr. Soedomo
pasien dan keluarga membuat kontrak edukasi pada pasien penulis mengutarakan dan misi RSUD Trenggalek yaitu:
tentang manajemen
waktu dengan Tim
dan keluarga niat pada narasumber dr. Soedomo yaitu  Keterbukaan
nyeri yang ada di tentang manajemen yaitu sebagai bagian mewujudkan Terbuka dalam
Rumah Sakit PKRS untuk nyeri kualitas pelayanan
dari aktualisasi dan menerima ilmu dari
meminta leaflet sepenuhnya paripurna yang sumber manapun
tentang bertanggung jawab atas prima dengan
manajemen nyeri Bukti : materi yang telah mengutamakan  Kecepatan dan
1. Photo diberikan oleh keselamatan dan ketepatan
2. Meminta materi 2. Dokument narasumber kepuasan pasien. Cepat dalam
3. Berita Acara  Nasionalisme: mencari dan
pada pokja PAP
Penelaahan ulang materi menyerap ilmu dari
tentang
harus dilakukan dengan berbagai literatur
manajemen nyeri bekerja keras dan
berorentasi pada
3. Mempelajari kepentingan publik
materi dari rumah  Komitmen Mutu:
sakit dan materi Adanya inovasi untuk
baru yang telah mengumpulkan literatur
didapat terkait manajemen nyeri
semuanya berorentasi
pada mutu
2 Menyusun 1.Menyusun materi 1. Tersusunnya  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
draf/rancangan media edukasi tentang materi edukasi Penyusunan mendukung visi RSUD dr. Soedomo
yang di gunakan untuk manajemen nyeri tentang draf/rancangan dan misi RSUD Trenggalek yaitu:
memberikan edukasi 2.Membuat media manajemen nyeri dilakukan dengan teliti dr.Soedomo yaitu  Kecepatan dan
edukasi berupa 2. Tersedianya dan penuh tanggung mewujudkan ketepatan
leaflet media berupa jawab kualitas pelayanan Cepat dan tepat
3.Membuat ceklist leaflet paripurna yang dalam membuat
 Komitmen Mutu:
evaluasi skala 3. Tersedianya prima dengan draf/rancangan
Penyusunan
nyeri ceklist evaluasi mengutamakan sehingga edukasi
draf/rancangan
skala nyeri keselamatan dan dapat segera
dilakukan dengan prinsif kepuasan pasien.
Bukti: dilaksanakan sesuai
inovatif guna
1. Photo jadwalyang telah
meningkatkan mutu
2. Leaflet direncanakan
pelayanan di rumah sakit

3 Pelaksanaan kegiatan 1. Melaporkan 1. Tersetujuinya  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
konsultasi kepada mentor pelaksanaan Saat melakukan mendukung visi RSUD dr. Soedomo
hasil peyusunan mentor terkait konsultasi bersikapdan misi RSUD Trenggalek yaitu:
materi, media, dan materi, media, dan transparan dan jelas dr.Soedomo yaitu  Keterbukaan
ceklist evaluasi ceklist evaluasi terkait kendala terhadapmewujudkan Terbuka dalam
skala nyeri skala nyeri pelaksanaan kegiatan kualitas pelayanan konsultasi sehinga
2. Mendiskusikan 2. Terkoreksi oleh paripurna yang masalah maupun
 Nasionalisme:
dengan mentor mentor dan prima dengan hambatan yang ada
Saat melakukan mengutamakan
hasil penyusunan mendapatkan dapat terselesaikan
konsultasi harus saling keselamatan dan
materi, media, dan masukan  Kecepatan dan
menghormati,
ceklist skala nyeri kepuasan pasien. ketepatan
musyawarah mufakat,
3. Menerima saran Bukti: Segera melakukan
dan menghargai
dari mentor 1. Photo pendapat konsultasi agar
terkait materi, 2. Lembar hambatan maupun
 Etika Publik:
media, dan konsultasi masalah yang ada
Saat melakukan
ceklist evaluasi segera terselesaikan,
konsultasi, tetap
pemahaman sehingga aktualisasi
menjaga sikap santun
keluarga tentang dapat dilaksanakan
terhadap pimpinan dan
manajemen nyeri sesuai jadwal yang
juga komunikatif.
telah ditetapkan
 Komitmen Mutu:
Konsultasi yang
dilakukan harus
berorientasi pada mutu
 WOG:
Harus ada kerja sama
antara peserta, mentor
dan coach untuk
mencapi hasil yang
maksimal
4 Sosialisasi dan 1. Memaparkan hasil 1. Kepala ruang ,  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
koordinasi dengan rancangan katim dan rekan Saat melakukanmendukung visi RSUD dr. Soedomo
Kepala Ruang, Ketua aktualisasi kepada kerja memahami koordinasi dan misi RSUD
bersikap Trenggalek yaitu:
Tim dan rekan sejawat kepala ruangan, rancangan transparan dr.Soedomo yaitu
terkait  Keterbukaan
berkaitan dengan katim dan rekan aktualisasi kendala mewujudkan
terhadap Terbuka saat
kegiatan aktualisasi. kerja 2. Terjalinnya pelaksanaan kualitas pelayanan
kegiatan bersosialisasi
2. Berkoordianasi komunikasi antar dan harus jelas paripurna yang dengan Karu, Katim,
dengan rekan kerja rekan kerja guna prima dengan maupun rekan
 Nasionalisme:
tentang penerapan memperlancar mengutamakan sejawat serta siap
Saat melakukan keselamatan dan
kegiatan aktualisasi kegiatan menerima kritik dan
koordinasi harus saling kepuasan pasien.
yang akan aktualisasi saran yang
menghormati dan
dilakukan  Keramahan
Bukti menghargai pendapat Ramah dan
1. Photo sehingga hasil bisa komunikatif dalam
2. Daftar hadir dicapai dengan memberikan
3. Berita Acara maksimal sosialisasi sehingga
semua pihak dapat
 Etika Publik:
mendukung
Saat melakukan
terselenggaranya
koordinasi, tetap
aktualisasi
menjaga sikap santun
 Kecepatan dan
dan komunikatif
ketepatan
terhadap Karu, Katim
Cepat dan tepat
dan Rekan Sejawat
waktu dalam
 Komitmen Mutu: memberikan
Koordinasi yang sosialisasi sehingga
dilakukan harus pelaksanaan
berorientasi pada mutu aktualisasi dapat
pelayanan berjalan tepat pada
waktunya
 WOG:
Harus ada kerja sama
antara Karu, Katim dan
Rekan Sejawat untuk
mencapi hasil yang
maksimal
5 Pelaksanaan sosialisasi 1. Memberikan 1. Tersampaikannya  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
manajemen nyeri pada edukasi tentang pemahaman Mensosialisasikan mendukung visi RSUD dr. Soedomo
pasien pre operasi di manajemen nyeri pasien pre operasi dengan penuh integritas dan misi RSUD Trenggalek yaitu:
Ruang Seruni RSUD kepada pasien pre tentang dan penuh tanggung dr.Soedomo  Keterbukaan
dr.Soedomo operasi dan manajemen nyeri jawab serta transparan yaitu Terbuka dalam
Trenggalek. mendemontrasika  Nasionalisme: mewujudkan memberikan
2.Terdapatnya
. n cara melakukan komunikasi dua Memberikan edukasi kualitas edukasi. Hal ini
manajemen nyeri arah dengan tidak memandang pelayanan dimaksudkan agar
2. Melakukan pasien dan SARA dan berpegang paripurna yang pelayanan kesehatan
pengkajian awal keluarga teguh pada nilai-nilai prima dengan yang diberikan
skala nyeri kepada Pancasila yaitu sila ke-2 mengutamakan selalu tercipta
pasien pasca dan ke-5 keselamatan dan adanya perbaikan
Bukti
operasi
1. Photo  Etika Publik: kepuasan pasien. demi kepuasan
3. Membimbing Memberikan edukasi pasien
2. Daftar hadir
pasien pasca
3. Leaflet secara profesional serta  Keramahan
operasi untuk tidak memihak kepada Ramah dalam
4. Kuisioner
menerapkan sebagian pasien yang memberikan edukasi
manajemen nyeri datang dengan latar kepada pasien serta
yang benar belakang ekonomi, berprinsip pada
4. Melakukan pendidikan dan sosial senyum, sapa,
evaluasi skala yang berbeda-beda salam, sopan dan
nyeri melalui santun
 Komitmen Mutu:
lembar ceklist  Kecepatan dan
Memberikan edukasi
ketepatan
kepada pasien secara
Cepat dan tepat
tepat, akurat, berdaya
dalam memberikan
guna dan berhasil guna
edukasi sehingga
serta memberikan
masalah
edukasi secara efektif
keperawatan nyeri
dan efisien, serta
dapat segera teratasi
berorientasi kepada
mutu pelayanan
 Anti Korupsi:
Disiplin dalam bertugas,
hadir tepat waktu dan
tidak menerima
gratifikasi dalam bentuk
apapun
6 Evaluasi hasil 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulnya  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
ceklist hasil ceklist hasil Pelaksanaan evaluasi mendukung visi RSUD dr. Soedomo
aktualisasi.
evaluasi evaluasi dilakukan dengan jujur dan misi RSUD Trenggalek yaitu:
2. Menyimpulkan 2. Terbentuknya sesuai dengan hasil yang dr. Soedomo yaitu  Keterbukaan
hasil kesimpulan didapatkan dari ceklist mewujudkan Terbuka dan
tentang kegiatan evaluasi skala nyeri kualitas pelayanan transparan dalam
pasien paripurna yang melakukan evaluasi
Bukti prima dengan dan pelaporan
 Nasionalisme:
mengutamakan sehingga hasil
1. Photo Evaluasi dilakukan keselamatan dan
2.Daftar hadir evaluasi dan
dengan transparan dan kepuasan pasien.
3.Berita acara hasil amanah pelaporan sesuai
tanpa
evaluasi dengan kenyataan
manipulasi sehingga
yang ada
evaluasi benar-benar
 Kecepatan dan
sesuai dengan hasil yang
ketepatan
ada
Evaluasi dan
 Etika Publik: pelaporan dilakukan
Mengevaluasi secara dengan cepat dan
profesional serta tepat agar terlaksana
memegang teguh rahasia sesuai yang telah
pasien dijadwalkan
 Komitmen Mutu:
Evaluasi yang dilakukan
harus berorientasi pada
mutu pelayanan
 Anti Korupsi:
Evaluasi dilakukan
dengan penuh tangung
jawab dan dengan jujur
sesuai hasil yang
didapatkan
7 Menyusun laporan 1. Membuat laporan 1. Tersusunnya  Akuntabilitas: Kegiatan ini Sesuai dengan nilai
hasil aktualisasi laporan hasil Pelaksanaan pelaporan mendukung visi RSUD dr. Soedomo
hasil kegiatan
2. Mengumpulkan aktualisasi dilakukan dengan jelas dan misi RSUD Trenggalek yaitu:
bukti selama 2. Terkumpulnya dan penuh tanggung dr.Soedomo  Keterbukaan
pelaksanaan bukti selama jawab sesuai dengan yaitu Terbuka dalam
aktualisasi pelaksanaan hasil yang didapatkan mewujudkan menyusun jadwal
aktualisasi kualitas edukasi sehingga
 Nasionalisme:
pelayanan jadwal edukasi bisa
Bukti Pelaporan dilakukan paripurna yang sesuai dengan
1. Photo dengan amanah tanpa prima dengan jadwal jaga perawat
3.Berita acara manipulasi data mengutamakan dan edukasi dapat
sehingga laporan benar- keselamatan dan berjalan dengan
benar sesuai dengan kepuasan pasien. lancar
hasil yang ada
 Kecepatan dan
 Etika Publik: ketepatan
Melaporkan secara Cepat dan tepat
profesional serta dalam menyusun
memegang teguh rahasia jadwal edukasi
pasien sehingga
 Komitmen Mutu: keseluruhan
kegiatan berjalan
Pelaporan yang
sesuai jadwal
dilakukan harus
berorientasi pada mutu
pelayanan
 Anti Korupsi:
Pelaporan dilakukan
dengan penuh tangung
jawab dan dengan jujur
sesuai hasil yang
didapatkan

1.1 Jadwal Pelaksaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


No Kegiatan Minggu ke
1 2 3 4
1 Penelaahan ulang materi edukasi pada pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri
yang ada di Rumah Sakit.
2 Menyusun draf/rancangan media yang di gunakan untuk memberikan edukasi

3 Pelaksanaan kegiatan konsultasi

4 Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan sejawat
berkaitan dengan kegiatan aktualisasi.
5 Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi di Ruang Seruni
RSUD dr.Soedomo Trenggalek.
6 Evaluasi hasil aktualisasi.

7 Menyusun laporan hasil kegiatan


BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi

Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan (Diklat)

Prajabatan Pola Baru, menuntut setiap peserta Diklat Prajabatan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang

diakronimkan menjadi ANEKA.

Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai

dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan.

Setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik

penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan yang

telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di tempat tugas ataupun di

tempat magang.

Untuk mewujudkan kelima nilai dasar diatas, terdapat lima rangkaian

kegiatan pembelajaran aktualisasi yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta

Diklat Prajabatan, yaitu: merancang aktualisasi nilai dasar profesi ASN,

mempresentasikan aktualisasi, mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas

atau tempat magang, melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar,

mempresentasikan laporan aktualisasi dan menyusun rencana aksi

penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN

Aktualisasi nilai-nilai dasar diawali dengan penyusunan rancangan

aktualisasi nilai-nilai dasar, yang akan menghasilkan sebuah dokumen yang


disebut dengan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN. Dalam

merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ini, setiap peserta Diklat Prajabatan

dituntut mampu menyusun daftar rencana kegiatan (rancangan) aktualisasi,

setiap peserta dibimbing dalam kelompok kecil oleh pembimbing yang

ditunjuk penyelenggara diklat.

Setelah merampungkan rancangan aktualisasi, peserta Diklat Prajabatan

dituntut untuk mempresentasikan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar

tersebut dalam suatu forum seminar. Tujuan presentasi ini adalah mendapatkan

masukan agar rancangan kegiatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar tersebut

layak diterapkan.

Setelah berada di tempat tugas, peserta dituntut untuk segera

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh

disiplin, sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Deskripsi Aktualisasi dijabarkan secara berturut-turut dari kegiatan

pertama sampai kegiatan ketujuh.

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1 :

Kegiatan 1 : Penelaahan ulang materi edukasi manajemen

nyeri yang ada di Rumah Sakit

Waktu Pelaksanaan : 22 - 24 Agustus 2019


Tempat Pelaksanaan : RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Melakukan koordinasi dan membuat

kontrak waktu dengan Tim PKRS untuk

meminta leaflet tentang manajemen

nyeri
b. Meminta materi pada Pokja PAP

tentang manajemen nyeri

c. Mempelajari materi dari rumah sakit

dan materi baru yang telah didapat


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah dirancang sebelumnya dalam

matrik kegiatan aktualisasi. Dalam matrik kegiatan aktualisasi terdapat tujuh

kegiatan yang direncanakan.

Kegiatan pertama yang telah dilaksanakan adalah penelaahan ulang

materi edukasi manajemen nyeri yang ada di Rumah Sakit. Adapun tahapan

kegiatannya adalah melakukan koordinasi dan membuat kontrak waktu dengan

Tim PKRS maupun dengan pokja PAP guna mendapatkan materi yang sudah

ada kemudiaan menelaah ulang.

Pelaksanaan kegiatan penelaahan ulang dimaksudkan agar materi yang

diberikan sesuai dengan Panduan Penanganan Nyeri dan SPO yang ada di

Rumah Sakit.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas

Tanggung jawab, jujur, transparan, partsipatif

Dalam meminta materi penulis mengutarakan niat secara jujur pada

narasumber yaitu sebagai bagian dari aktualisasi dan sepenuhnya bertanggung

jawab atas materi yang telah diberikan oleh narasumber

 Nasionalisme

Saling menghormati
Selama proses koordinasi berlangsung, penulis menyampaikan maksud dan

tujuan meminta materi kepada narasumber serta menghormati dan menerima

saran serta masukan yang diberikan

 Etika Publik

Sopan santun, Komunikatif, Kerjasama

Selama proses koordinasi berlangsung, penulis menyampaikan maksud dan

tujuannya dengan sopan, komunikatif dan saling melengkapi materi yang ada

 Komitmen Mutu

Efektif, Efisien

Penelaahan materi dilakukan secara efektif dan efisien agar kegiatan berjalan

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

 WOG

Koordinasi dan kerjasama

Penelaahan materi dilakukan dengan mengadakan koordinasi dan kerjasama

antara penulis, Tim PKRS serta Pokja PAP

Dokumentasi kegiatan

Gambar 4.1 Penelaahan ulang materi manajemen nyeri yang ada di RS

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2 :

Kegiatan 1 : Menyusun draf/rancangan media yang di


gunakan untuk memberikan edukasi kepada

pasien dan keluarga pre operasi tentang

manajemen nyeri
Waktu Pelaksanaan : 25 - 27 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Seruni RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Menyusun materi edukasi tentang

manajemen nyeri

b. Membuat media edukasi berupa leaflet

c. Membuat ceklist evaluasi skala nyeri


Setelah dilakukan kegiatan penelaahan ulang maka kegiatan selanjutnya

adalah menyusun draf/rancangan media yang di gunakan untuk memberikan

edukasi kepada pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri,

dengan tahapan menyusun materi edukasi tentang manajemen nyeri, membuat

media edukasi berupa leaflet, serta membuat ceklist evaluasi skala nyeri.

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar tersusun media edukasi

berupa leaflet sehingga materi dapat tersampaikan dengan mudah dan dapat

diterima oleh pasien beserta keluarganya. Selain itu tersusunnya ceklist sebagai

alat ukur skala nyeri pasien akan lebih mempermudah dalam melakukan

evaluasi skala nyeri baik sebelum maupun sesudah dilakukan manajemen

nyeri, sehingga dapat diketahui seberapa besar keberhasilan manajemen nyeri

yang telah diterapkan.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas

Tanggung jawab, ketepatan target


Penyusunan leaflet dan ceklist skala nyeri dilakukan dengan teliti, penuh

tanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan sumbernya serta sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya

 Komitmen Mutu

Inovatif dan efektif

Penyusunan leaflet dan lembar ceklist dilakukan dengan prinsif efektif dan

inovatif guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.2 Menyusun draf/rancangan media edukasi

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3 :

Kegiatan 3 : Pelaksanaan kegiatan konsultasi


Waktu Pelaksanaan : 28 - 29 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kabid Keperawatan RSUD dr.Soedomo

Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Melaporkan kepada mentor hasil

peyusunan materi, media, dan ceklist

evaluasi skala nyeri

b. Mendiskusikan dengan mentor hasil

penyusunan materi, media, dan ceklist

skala nyeri

c. Menerima saran dari mentor terkait

materi, media, dan ceklist evaluasi

pemahaman keluarga tentang

manajemen nyeri
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu konsultasi hasil draf/racangan

media yang akan akan di gunakan dengan tahapan melaporkan kepada mentor

hasil peyusunan materi, media, dan ceklist evaluasi skala nyeri,

mendiskusikan dengan mentor hasil penyusunan materi, media, dan ceklist

skala nyeri serta menerima saran dari mentor terkait materi, media, dan

ceklist evaluasi pemahaman keluarga tentang manajemen nyeri.

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan evaluasi,

masukan dan perbaikan dari Kabid Kepeawatan, selaku mentor dan atasan

langsung.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas:
Tanggung jawab, jujur, transparan

Saat melakukan konsultasi bersikap transparan dan jujur terkait kendala

terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan

 Nasionalisme:

Menghormati,menghargai pendapat

Saat melakukan konsultasi harus saling menghormati, dan menghargai

pendapat sehingga didapatkan hasil yang terbaik

 Etika Publik:

Sopan santun, Komunikatif, Kerjasama

Penulis menggunakan bahasa yang santun dan komunikatif dengan mentor,

serta bekerja sama guna tercapainya aktualisasi

 Komitmen Mutu:

Efektif, efisien

Konsultasi yang dilakukan harus berorientasi pada mutu pelayanan

 WOG

Kerjasama

Harus ada kerja sama antara peserta, mentor dan coach untuk mencapi hasil

yang maksimal

Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.3 Pelaksanaan konsultasi ke 1

Gambar 4.4 Pelaksanaan konsultasi ke 2

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4 :

Kegiatan 4 : Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala


Ruang, Ketua Tim dan rekan sejawat berkaitan

dengan kegiatan aktualisasi.


Waktu Pelaksanaan : 30 - 31 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Memaparkan hasil rancangan aktualisasi

kepada kepala ruang, ketua tim dan rekan

sejawat

b. Berkoordianasi dengan kepada kepala

ruang, ketua tim dan rekan sejawat

tentang penerapan kegiatan aktualisasi

yang akan dilakukan


Kegiatan yang ke empat yaitu sosialisasi dan koordinasi dengan

Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan sejawat berkaitan dengan kegiatan

aktualisasi, dengan tahapan kegiatan yaitu memaparkan hasil serta

berkoordinasi dengan kepada kepala ruang, ketua tim dan rekan sejawat

tentang penerapan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi

kepada kepala ruang, ketua tim, dan rekan sejawat terkait kegiatan aktualisasi

yang akan dilakukan yaitu berupa pemberian edukasi manajemen nyeri,

sehingga semua perawat yang ada di Ruang Seruni mampu dan mau

melaksanakan edukasi manajemen nyeri pada pasien dan keluarga pe operasi.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas:

Tanggung jawab, jujur, transparan, partisipatif, ketepatan target


Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis melakukan sosialisasi pada kepada

kepala ruang, ketua tim dan rekan sejawat dengan jujur, tanggung jawab,

transparan dan menyesuaikan dengan waktu dan jadwal masuk perawat di

ruangan.

 Nasionalisme:

Amanah, saling menghormati

Penulis menanyakan terlebih dahulu kepada rekan sejawat tentang jadwal

kegiatan yang diperbolehkan untuk sosialisasi supaya dapat terlaksana

dengan lancar

 Etika Publik:

Sopan santun, komunikatif

Penggunaan bahasa yang santun diharapkan dapat mempermudah proses

sosialisasi kepada kepada kepala ruang, ketua tim dan rekan sejawat

 Komitmen Mutu:

Efektif, efisien, inovatif

Penyampaian materi dilakukan dengan singkat dan jelas serta meneima

masukan serta saran dari peserta sosialisasi.

 WOG:

Kerja sama
Harus ada kerja sama antara kepada kepala ruang, ketua tim dan rekan

sejawat untuk mencapi hasil yang maksimal.

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.5 Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim
dan rekan sejawat

Gambar 4.5 Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim
dan rekan sejawat

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 5 :

Kegiatan 5 : Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada


pasien pre operasi di Ruang Seruni RSUD

dr.Soedomo Trenggalek.
Waktu Pelaksanaan : 2 - 12 September 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Seruni RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Memberikan edukasi tentang manajemen

nyeri kepada pasien pre operasi dan

mendemontrasikan cara melakukan

manajemen nyeri

b. Melakukan pengkajian awal skala nyeri

kepada pasien pasca operasi

c. Membimbing pasien pasca operasi untuk

menerapkan manajemen nyeri yang benar

d. Melakukan evaluasi skala nyeri melalui

lembar ceklist
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pelaksanaan sosialisasi

manajemen nyeri pada pasien dan keluarga pre operasi di Ruang Seruni

RSUD dr.Soedomo Trenggalek, dengan tahapaanya yaitu memberikan

edukasi tentang manajemen nyeri kepada pasien pre operasi dan

mendemontrasikan cara melakukan manajemen nyeri, melakukan pengkajian

awal skala nyeri kepada pasien pasca operasi, membimbing pasien untuk

menerapkan manajemen nyeri yang benar serta melakukan evaluasi skala

nyeri melalui lembar ceklist.

Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa

nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri dengan cara non

farmakologi, mengingat perawat tidak memiliki wewenang untuk


memberikan resep obat-obatan penghilang nyeri kepada pasien. Tindakan

yang paling tepat bagi perawat untuk membantu pasien dalam meredakan

rasa nyeri yaitu dengan “manajemen nyeri”.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas:

Tanggung jawab, patisipatif, ketepatan target

Penyampaian materi pada pasien dan keluaga dilakukan dengan penuh

tanggung jawab, peran aktif dan ketepatan target sehingga pasien dan

keluarga dapat memahami materi yang disampaikan.

 Nasionalisme:

Amanah, saling menghormati

Sosialisasi dilakukan pada setiap pasien pre operasi tanpa melihat latar

belakang pasien dan keluarga

 Etika Publik:

Sopan santun, komunikatif, kerjasama

Dengan penggunaan komunikasi santun dan yang mudah dipahami serta

adanya media berupa leaflet diharapkan pasien dapat memahami materi

yang disampaikan penulis

 Komitmen Mutu:

Tepat, akurat, berdaya guna, efektif, efisien


Memberikan edukasi kepada pasien secara tepat, akurat, efektif, efisien

berdaya guna dan berhasil guna serta berorientasi kepada mutu pelayanan.

 Anti Korupsi:

Disiplin

Disiplin dalam bertugas, hadir tepat waktu dan tidak menerima gratifikasi

dalam bentuk apapun

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.6 Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi

Gambar 4.7 Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi
Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 6 :

Kegiatan 6 : Evaluasi hasil aktualisasi


Waktu Pelaksanaan : 13 - 16 September 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Mengumpulkan ceklist hasil evaluasi

b. Menyimpulkan hasil
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu evaluasi hasil aktualisasi

melalui dua tahapan yaitu mengumpulkan ceklist hasil evaluasi kemudian

menyimpulkan hasil evaluasi.

Hasil Evaluasi Manajemen Nyeri

45%
55%

skala nyeri tetap


skala nyeri
turun

Diagram 4.1 Hasil evaluasi manajemen nyeri

Dari hasil aktualisasi yang dilakukan selama 12 hari ada 23 pasien

yang operasi dari Ruang Seruni, dari jumlah tersebut ada 13 pasien atau 57%

yang skala nyerinya turun dan ada 10 pasien atau 43% yang skala nyerinya

tetap. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi skala nyeri pada pasien

diantaranya adalah usia, tingkat kecemasan, pengalaman operasi sebelumnya,

dan dukungan keluarga.

Usia mempengaruhi persepsi dan ekspresi individu terhadap nyeri

khususnya anak-anak dan lansia. Perbedaan perkembangan yang ditemukan

diantara kelompok ini dapat mempengaruhi seseorang bereaksi terhadap

nyeri. Cara lansia merespon nyeri dapat berbeda dengan orang yang lebih

muda. Lansia cenderung mengabaikan nyeri dan menahan nyeri yang berat.
Karakteristik pribadi seseorang seperti kecemasan mempengaruhi

persepsi dari nyeri pasca bedah. Pasien dengan tingkat kecemasan yang lebih

tinggi cenderung mengalami nyeri yang lebih hebat.

Setiap orang belajar dari pengalaman nyeri dimasa yang lalu. Cara

seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak kejadian nyeri

selama rentang kehidupannya, sehingga individu tersebut lebih mudah

menginterpretasikan sensasi nyeri. Selain itu dukungan keluarga juga

merupakan faktor yang mempengaruhi respon nyeri.

Selain hal tersebut diatas lingkungan yang kurang tenang dan kurang

nyaman, waktu bimbingan manajemen nyeri yang singkat karena banyaknya

kegiatan perawat di ruangan, serta banyaknya pengunjung sehingga pasien

kurang fokus juga merupakan faktor yang mempengaruhi turunnya skala

nyeri pada pasien.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas:

Tanggung jawab, jujur, transparan, partsipatif, ketepatan target

Evaluasi dialukakan dengan penuh tanggung jawab sesuai hasil yang telah

didapat dari ceklist dan daftar hadir

 Nasionalisme:

Amanah

Meskipun sosialisasi dilakukan dalam waktu yang sangat singkat tetapi

tetap dilakukan dengan sungguh-sungguh

 Etika Publik:
Profesional

Mengevaluasi secara profesional serta memegang teguh rahasia pasien

 Komitmen Mutu:

Efektif, efisien, inovatif

Dalam melakukan evaluasi harus sesuai dengan hasil yang didapat

sehingga dapat mengetahui seberapa efektif penggunaan manajemen nyeri

dalam menurunkan skala nyeri pasien

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.8 Evaluasi hasil aktualisasi

Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 7 :

Kegiatan 7 : Menyusun laporan hasil kegiatan


Waktu Pelaksanaan : 17 - 20 September 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Seruni RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tahap Kegiatan : a. Membuat laporan hasil aktualisasi

b. Mengumpulkan bukti selama pelaksanaan


aktualisasi
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu menyusun laporan hasil

kegiatan melalui dua tahapan yaitu membuat laporan hasil aktualisasi

selanjutnya mengumpulkan bukti selama pelaksanaan aktualisasi.

Pelaksanaan kegiatan ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan

edukasi manajemen nyeri selanjutnya.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan:

 Akuntabilitas

Tanggung jawab, transparan.

Laporan dibuat dengan penuh tanggung jawab sehingga akan selesai tepat

pada waktu yang sudah dijadwalkan.

 Nasionalisme

Amanah

Laporan dibuat sesuai dengan hasil yang didapatkan selama proses

aktualisasi

 Komitmen Mutu

Inovasi

Diharapkan dengan adanya laporan yang sudah dibuat maka dapat

digunakan sebagai acuan untuk kegiatan edukasi selanjutnya

 Anti Korupsi

Jujur
Pelaporan dilakukan dengan jujur sesuai dengan hasil evaluasi yang

didapatkan

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.9 Menyusun laporan hasil kegiatan


4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Waktu Output
No. Kegiatan Tempat Stakeholder Pelaksanaan
Pelaksanaan (Lampiran)
1 2 3 4 5 6 7
1. Penelaahan ulang RSUD dr. Penulis, Tim PKRS, Kegiatan 1. Melakukan koordinasi dan Terlaksananya
materi edukasi pada Soedomo Pokja PAP dilakukan pada membuat kontrak waktu penelaahan ulang
pasien dan keluarga Trenggalek tanggal 22 - 24 dengan Tim PKRS untuk materi edukasi
tentang manajemen Agustus 2019 meminta leaflet tentang tentang manajemen
nyeri yang ada di manajemen nyeri nyeri
Rumah Sakit 2. Meminta materi pada
Pokja PAP tentang Bukti :
manajemen nyeri 1. Photo
3. Mempelajari materi dari 2. Berita Acara
rumah sakit dan materi
baru yang telah didapat
2. Menyusun Ruang Seruni Penulis, Tim PKRS, Kegiatan 4. Menyusun materi edukasi 1. Tersusunnya
draf/rancangan media RSUD Pokja PAP dilakukan pada tentang manajemen nyeri materi edukasi
yang di gunakan untuk dr.Soedomo tanggal 26 - 27 5. Membuat media edukasi tentang
memberikan edukasi Trenggalek Agustus 2019 berupa leaflet manajemen nyeri
6. Membuat ceklist evaluasi 2. Tersedianya media
skala nyeri berupa leaflet
3. Tersedianya ceklist
evaluasi skala nyeri

Bukti:
1. Photo
2. Leaflet
Waktu Output
No. Kegiatan Tempat Stakeholder Pelaksanaan
Pelaksanaan (Lampiran)
1 2 3 4 5 6 7
3. Ceklist
4. Berita acara
3. Pelaksanaan konsultasi Ruang Kabid Mentor dan Kegiatan 1. Melakukan kontrak waktu 1. Terlaksananya
Keperawatan Penulis dilakukan pada dengan mentor konsultasi dengan
RSUD tanggal 28 - 29 2. Melakukan diskusi dengan mentor terkait
dr.Soedomo September 2019 mentor tentang materi materi yang disusun
Trenggalek dan leaflet baru yang dan media yang
telah disusun tentang digunkan
manajemen nyeri 2. Terdapat
3. Menerima saran dari kesepakatan dengan
mentor terkait materi dan mentor mengenai
media yang akan materi dan media
digunakan yang digunakan
untuk edukasi pada
pasien dan keluarga
tentang manajemen
nyeri
Bukti:
1. Photo
2. Lembar
konsultasi
3. Berita acara
4. Sosialisasi dan Ruang Seruni Penulis, Kepala Kegiatan 1. Memaparkan hasil 1.Tercapainya
koordinasi dengan RSUD Ruangan, Ketua dilakukan pada rancangan aktualisasi sosialisasi materi
Kepala Ruang, Ketua dr.Soedomo Tim dan rekan tanggal 30 - 31 kepada kepala ruangan, edukasi pada pasien
Waktu Output
No. Kegiatan Tempat Stakeholder Pelaksanaan
Pelaksanaan (Lampiran)
1 2 3 4 5 6 7
Tim dan rekan sejawat Trenggalek sejawat di Agustus 2019 ketua tim dan rekan dan keuarga pre
berkaitan dengan ruangan sejawat operasi tentang
kegiatan aktualisasi. manajemen nyeri
2. Berkoordianasi dengan
2.Terdapatnya
rekan kerja tentang
komunikasi dua arah
penerapan kegiatan
dengankepala
aktualisasi yang akan
ruang,ketua tim dan
dilakukan
rekan sejawat
Bukti
1. Photo
2. Daftar hadir
3. Berita Acara
5. Pelaksanaan sosialisasi Ruang Seruni Penulis, pasien dan Kegiatan 1.Memberikan edukasi 1.Tercapainya
edukasi pada pasien RSUD dr. keluarga pasien dilakukan pada tentang manajemen nyeri sosialisasi materi
dan keluarga pre Soedomo tanggal 2 - 12 kepada pasien pre operasi edukasi pada pasien
operasi tentang Trenggalek September 2019 dan mendemontrasikan dan keluarga
manajemen nyeri cara melakukan dengan pre operasi
manajemen nyeri tentang manajemen
nyeri
2. Melakukan pengkajian awal
2.Terdapatnya
skala nyeri kepada pasien
komunikasi dua arah
pasca operasi
dengan pasien dan
3. Membimbing pasien untuk keluarga
menerapkan manajemen Bukti
nyeri yang benar 1. Photo
Waktu Output
No. Kegiatan Tempat Stakeholder Pelaksanaan
Pelaksanaan (Lampiran)
1 2 3 4 5 6 7
4. Melakukan evaluasi skala 2. Daftar hadir
nyeri pasien menggunakan 3. Leaflet dan ceklist
lembar ceklist 4. Berita acaa
6. Evaluasi hasil Ruang Seruni Penulis dan mentor Kegiatan 1. Mengumpulkan ceklist 1. Terlaksananya
aktualisasi. RSUD dilakukan pada hasil evaluasi evaluasi edukasi
dr.Soedomo tanggal 13 - 16 2. Menyimpulkan hasil manajemen nyeri
Trenggalek September 2019 pada pasien dan
keluarga
preoperasi
2. Tercapainya
kesimpulan
tentang kegiatan
aktualisasi

Bukti
1. Photo
2. Rekapan Ceklis
3. Berita acara

7 Menyusun laporan hasil Ruang Seruni Penulis dan mentor Kegiatan 1. Membuat laporan hasil 1. Tersusunnya
kegiatan RSUD dilakukan pada aktualisasi laporan hasil
dr.Soedomo tanggal 17 - 20 2. Mengumpulkan bukti kegiatan
Trenggalek September 2019 selama pelaksanaan aktualisasi
aktualisasi 2. Terkumpulnya
bukti selama
Waktu Output
No. Kegiatan Tempat Stakeholder Pelaksanaan
Pelaksanaan (Lampiran)
1 2 3 4 5 6 7
pelaksanaan
aktualisasi

Bukti:
1. Photo
2. Laporan aktualisasi

4.3 Uraian Teknik Kegiatan, Hambatan dan Manfaat Aktualisasi

Uraian Teknik Kegiatan


No. Kegiatan Hambatan Manfaat
Aktualisasi
1 2 3 4 5
1. Penelaahan ulang 1. Melakukan koordinasi dan 1. Kesulitan dalam meminta materi dari Mendapat masukan dan
materi edukasi membuat kontrak waktu Tim PKRS dan Pokja PAP dikarenakan partisipasi dari pihak
manajemen nyeri pada dengan Tim PKRS untuk kurangnya pemahaman pada peserta terkait dalam mendukung
pasien dan keluarga meminta leaflet tentang latsar mengenai prosedur permintaan kegiatan aktualisasi
pre operasi di Ruang manajemen nyeri materi dari Rumah Sakit dan sulitnya sehingga seluruh kegiatan
Seruni RSUD dr. 2. Meminta materi pada Pokja menemui staf yang berwenang karena dapat dilaksanakan tepat
Soedomo Trenggalek PAP tentang manajemen nyeri kesibukan di ruangan masing-masing waktu dan target dapat
3. Mempelajari materi dari rumah 2. Jadwal harian diruangan yang padat tercapai.
sakit dan materi baru yang telah selalu padat membuat penulis harus
didapat bisa mengkondisikan waktu supaya bisa
memenuhi target aktualisai
2. Menyusun 1. Menyusun materi edukasi Tidak terdapat hambatan yang berarti Materi edukasi berupa
Uraian Teknik Kegiatan
No. Kegiatan Hambatan Manfaat
Aktualisasi
1 2 3 4 5
draf/rancangan media tentang manajemen nyeri dalam penyusunan materi edukasi leaflet dan ceklist evaluasi
yang di gunakan untuk 2. Membuat media edukasi dikarenakan penyusunan dapat dilakukan dapat tersusun dengan
memberikan edukasi berupa leaflet disela-sela kesibukan bekerja maupun baik dan dapat
3. Membuat ceklist evaluasi skala dirumah. Literaturpun banyak didapatkan dipertanggung jawabkan
nyeri penulis dari berbagai sumber. sumbernya
3. Pelaksanaan kegiatan 1. Melakukan kontrak waktu 1. Kesibukan mentor sebagai Kepala Mendapatkan masukan
konsultasi dengan mentor Bidang Keperawatan membuat tentang penyusunan
2. Melakukan diskusi dengan sulitnya kontrak waktu untuk dapat materi dan leaflet serta
mentor tentang materi dan melakukan konsultasi tetapi beliau ceklist dari mentor
leaflet baru yang telah disusun selalu meluangkan waktu, memberikan sehingga memudahkan
atau dibuat tentang manajemen masukan dan saran yang baik bagi penulis dalam pembuatan
nyeri penulis demi keberhasilan program sarana edukasi
3. Menerima saran dari mentor aktualisasi yang akan dilaksanakan
terkait materi dan media yang
akan digunakan
4. Sosialisasi dan 1. Memaparkan hasil rancangan 1. Kesulitan dalam menentukan jadwal Mendapatkan masukan
koordinasi dengan aktualisasi kepada kepala sosialisasi karena kesibukan masing- tentang isi materi dan juga
Kepala Ruang, Ketua ruangan, ketua tim dan rekan masing sehingga sosialisasi tidak dapat leaflet juga tata bahasa
Tim dan rekan sejawat sejawat dilakukan secara bersama-sama yang digunakan supaya
berkaitan dengan 2. Berkoordianasi dengan kepala melainkan per shift dapat memudahkan
kegiatan aktualisasi. ruang,ketua tim dan rekan 2. Keterbatasan waktu teman sejawat proses penyampaian
juga menjadi hambatan dikarenakan edukasi yang akan
sejawat tentang penerapan
kondisi ruangan yang selalu penuh dilakukan.
kegiatan aktualisasi yang akan
dengan pasien sehingga sosialisasi
dilakukan
Uraian Teknik Kegiatan
No. Kegiatan Hambatan Manfaat
Aktualisasi
1 2 3 4 5
diakukan dalam waktu yang cukup
singkat
5 Pelaksanaan sosialisasi 1. Memberikan edukasi tentang Kesulitan sosialisasi manajemen pada Menambah pengetahuan
manajemen nyeri pada manajemen nyeri kepadapasien dan keluarga dengan pre operasi pasien dan keluarga juga
pasien pre operasi di pasien pre operasi dandikarenakan lingkungan yang kurang memudahakan perawat
Ruang Seruni RSUD mendemontrasikan cara
tenang dan nyaman terutama pada pasien dalam melakukan asuhan
dr.Soedomo Trenggalek melakukan manajemen nyeri kelas tiga, waktu bimbingan manajemen keperawatan
2. Melakukan pengkajian awal nyeri yang singkat karena banyaknya
skala nyeri kepada pasien pascakegiatan perawat di ruangan, serta
operasi banyaknya pengunjung sehingga pasien
3. Membimbing pasien untuk kurang fokus dalam pelaksanaan
menerapkan manajemen nyeri manajemen nyeri, hal ini mengakibatkan
yang benar hasil dari manajemen nyeripun kurang
4. Melakukan evaluasi skala maksimal
nyeri
6 Evaluasi hasil 1. Mengumpulkan ceklist hasil Tidak terdapat hambatan yang berarti Mengetahui seberapa
aktualisasi evaluasi dalam mengevaluasi hasil aktualisasi efektif program edukasi
2. Menyimpulkan hasil karena evaluasi dapat dilakukan disela- yang telah diberikan
sela kesibukan bekerja maupun dirumah
7 Menyusun laporan hasil 1. Membuat laporan hasil Tidak terdapat hambatan yang berarti Laporan hasil kegiatan
kegiatan aktualisasi dalam menyusun laporan kegiatan karena yang ada dapat digunakan
2. Mengumpulkan bukti selama penyusunan dapat dilakukan disela-sela sebagai acuan untuk
pelaksanaan aktualisasi kesibukan bekerja maupun dirumah melakukan kegiatan
edukasi selanjutnya
4.4 Analisa Dampak

No. Nama Kegiatan Nilai-nilai Dasar Dampak Aktualisasi


1 2 3 4
1. Penelaahan ulang materi edukasi 1. Akuntabilitas Dengan meminta materi manajemen
pada pasien dan keluarga tentang 2. Nasionalisme nyeri dari Pokja PAP dan Tim PKRS maka
manajemen nyeri yang ada di 3. Etika publik materi yang diberikan akan sesuai
Rumah Sakit 4. Komitmen mutu dengan Panduan Penanganan Nyeri dan
5. WOG SPO yang ada di RSUD dr.Soedomo
Trenggalek
2 Menyusun draf/rancangan media 1. Akuntabilitas Dengan adanya leaflet akan
No. Nama Kegiatan Nilai-nilai Dasar Dampak Aktualisasi
1 2 3 4
yang di gunakan untuk 2. Komitmen mutu mempemudah perawat untuk
memberikan edukasi menyampaikan materi kepada pasien
dan keluarga pre operasi tentang
manajemen nyeri. Dan dengan adanya
ceklist akan mempermudah untuk
perawat untuk mengevaluasi skala nyeri
pasien.
3. Pelaksanaan kegiatan konsultasi 1. Akuntabilitas Dengan melakukan konsultasi setiap
2. Nasionalisme materi yang disusun dan setiap kegiatan
3. Etikapublik yang akan dilakukan maka akan lebih
4. Komitmen mutu terarah
5. WOG
4 Sosialisasi dan koordinasi dengan 1. Akuntabilitas Dengan melakukan sosialisasi kepada
Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan 2. Nasionalisme rekan sejawat maka kegiatan edukasi
sejawat berkaitan dengan kegiatan 3. Etikapublik akan lebih sering dilakukan karena tidak
aktualisasi 4. Komitmen mutu hanya penulis saja yang melakukan
5. WOG tetapi semua perawat juga akan
melakukan
5 Pelaksanaan sosialisasi edukasi 1. Akuntabilitas Dengan melakukan edukasi pada psien
pada pasien dan keluarga pre 2. Nasionalisme dan keluarga pre operasi maka dapat
operasi tentang manajemen nyeri 3. Etika publik meningkatkan pengetahuan tentang
4. Komitmen mutu manajemen nyeri serta dapat
5. Anti korupsi menurunkan skala nyeri pasien sehingga
asuhan keperawatan yang diberikanpun
akan lebih maksimal
6. Evaluasi hasil aktualisasi. 1. Akuntabilitas Melalui kegiatan ini akan diketahui
No. Nama Kegiatan Nilai-nilai Dasar Dampak Aktualisasi
1 2 3 4
seberapa efektif manajemen nyeri yang
2. Nasionalisme telah diterapkan
3. Etika publik
7. Menyusun laporan hasil kegiatan 1. Akuntabilitas Laporan kegiatan aktualisasi yang
2. Nasionalisme disusun dapat menjadi acuan bagi
3. Komitmen mutu pelaksanaan edukasi manajemen nyeri
4. Anti korupsi selanjutnya
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi yang pada tanggal 22 Agustus

sampai dengan 20 September 2019 dapat disimpulkan bahwa : Peningkatan

efektifitas dan efisiensi kerja perawat dalam kegiatan pelayanan edukasi di ruang

Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek, dilakukan penulis dengan menerapkan

nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Nilai-nilai tersebut diterapkan dalam 7

kegiatan antara lain :

1. Penelaahan ulang materi edukasi pada pasien dan keluarga tentang

manajemen nyeri yang ada di Rumah Sakit dengan melakukan koordinasi

dan membuat kontrak waktu dengan Tim PKRS maupun dengan Pokja PAP

guna mendapatkan materi yang sudah ada kemudiaan menelaah ulang.

2. Menyusun draf/rancangan media yang di gunakan untuk memberikan

edukasi yaitu membuat media berupa leaflet, serta membuat ceklist evaluasi

skala nyeri

3. Pelaksanaan kegiatan konsultasi kepada mentor tentang rencana kegiatan

yang akan dilakukan sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya

4. Sosialisasi dan koordinasi dengan Kepala Ruang, Ketua Tim dan rekan

sejawat berkaitan dengan kegiatan aktualisasi agar setiap sift bisa dilakukan

edukasi oleh perawat yang berdinas

5. Pelaksanaan sosialisasi manajemen nyeri pada pasien pre operasi di Ruang

Seruni RSUD dr.Soedomo Trenggalek dengan mengunakan media leaflet


dan menggunakan ceklist untuk mengevaluasi skala nyeri pasien baik

sebelum maupun setelah dilakukan manajemen nyeri

6. Evaluasi hasil aktualisasi yang telah dilakukan dengan cara mengumpulkan

ceklist skala nyeri dari pasien dan menyimpulkannya. Dari hasi levaluasi

dapat disimpulkan bahwa ada 57% pasien yang skala nyerinya turun.

7. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan dari awal

sampai akhir kegiatan aktualisasi

Kendala yang dihadapi saat melaksanakan aktualisasi antara lain adalah kesulitan

dalam menentukan jadwal sosialisasi dan koordinasi dengan rekan sejawat karena

kesibukan masing-masing sehingga sosialisasi tidak dapat dilakukan secara

bersama-sama melainkan per shift. Selain itu hambatan sosialisasi manajemen

nyeri pada pasien dan keluarga dengan pre operasi dikarenakan lingkungan yang

kurang tenang dan kurang nyaman, waktu bimbingan manajemen nyeri yang

singkat karena banyaknya kegiatan perawat di ruangan, serta banyaknya

pengunjung sehingga pasien kurang fokus dalam pelaksanaan manajemen nyeri.

Faktor lain yang mempengaruhi skala nyeri pada pasien diantaranya usia, tingkat

kecemasan, pengalaman operasi sebelumnya, dan adanya dukungan keluarga.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan dari

kegiatan edukasi yang telah dilaksanakan antara lain:

a. Leaflet yang yang sudah ada dicetak dalam jumlah yang banyak sehingga semua

pasien pre operasi dapat membaca dan mengaplikasikan manajemen nyeri.


b. Seluruh perawat hendaknya lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada

pasien dan keluarga pre operasi tentang manajemen nyeri sehingga asuhan

keperawatan yang diberikan akan lebih maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart, (2001),Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC

RI, (2014). Undang-Undang No. 38 tentang Keperawatan. Jakarta: Sekretariat

Negara

RI. (2014). Permenpan No. 25 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka

Kreditnya. Jakarta: Sekretariat Negara

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Akuntabilitas, Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Anti Korupsi, Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Etika Publik, Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Komitmen Mutu, Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Nasionalisme, Modul Pendidikan Dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara, 2017, Manajemen Aparatur Sipil Negara,

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara,

Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Pelayanan Publik, Modul Pelatihan

Dasar Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara, 2017, Whole of Goverment, Modul Pelatihan

Dasar Calon PNS, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Struktur Oganisasi

Diagram 2.2 Kedudukan dalam Organisasi

Diagram 3.1 Kegiatan Pemecahan Isu

Diagram 4.1 Hasil evaluasi manajemen nyeri


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL

Tabel 3.2 Analisis Isu Menggunakan Metode USG

Tabel 3.1 Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.1 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 4.2 Uraian Teknik Kegiatan, Hambatan dan Manfaat Aktualisasi

Tabel 4.3 Analisa Dampak

Anda mungkin juga menyukai