Pada cedera tingkat ini atlit perlu penanganan yang intensif, istirahat total dan mungkin perlu
tindakan bedah jika terdapat robekan lengkap atau hampir lengkap ligament (sprain grade III)
atau fracture tulang , dislokasi
1.Sprain grade III
jaringan lunak robek seluruhnya, dengan pengurangan fungsi dan kekuatan secara signifikan.
Tingkat III seringkali membutuhkan tindakan operasi.
2.Fracture
Jenis-jenis Fraktur atau Patah tulang
Secara garis besar fraktur dapat dibagi kedalam 3 jenis yaitu sebagai berikut:
Fraktur Tertutup / Close fraktur
Fraktur tertutup adalah jenis fraktur yang tidak disertai dengan luka pada bagian luar permukaan
kulit tidak lah rusak/masih utuh, sehingga bagian tulang yang patah tidak berhubungang dengan
bagian luar.
Fraktur Terbuka / Open Fraktur
Fraktur terbuka adalah suatu kondisi patah tulang yang disertai dengan luka pada daerah tulang
yang patah, atau adanya kerusakan pada permukaan kulit sekitar, sehingga bagian tulang yang
patah berhubungan dengan udara luar, biasanya juga ikut terjadinya pendarahan yang banyak,
tulang yang patah juga ikut terlihat menonjol keluar dari permukaan kulit, namun tidak semua
fraktur terbuka membuat tulang terihat menonjol keluar.
3.Dislokasi
dislokasi terjadi karena berbagai sebab. Salah satu penyebabnya adalah gerakan memuntir
atau memilin sehingga membuat tulang tertarik keluar dari posisi normalnya dalam
sendi.Patahnya tulang juga dapat menjadi penyebab, serta jaringan ligamen di
sekitarnya juga ikut terkoyak.
Pada bagian tubuh atas yaitu pada sendi bahu, dapat terjadi kasus dislokasi yang disebabkan
oleh komplikasi pada fraktur atau patahnya ujung atas tulang humerus atau tulang
lengan atas. Pada sendi sterno-klavikular dapat mengalami dislokasi ke depan atau ke
belakang sebagai akibat dari kasus jatuh dengan keras di atas bahu. Kasus ini dapat
terjadi pada penunggang kuda Pada bagian tulang radius, akan terjadi dislokasi bila
mengalami penggeseran ke arah depan. Hal ini dapat terjadi karena terjadi
proses jatuh dengan lengan bawah dalam keadaan lurus dan supinasi
2. Sprain
Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament. Sprain dapat dibagi 4 tingkat, yaitu :
a) Tingkat 1 (ringan)
Cedera tingkat 1 ini hanya terjadi robekan pada serat ligament yang terdapat hematom kecil di
dalam ligamen dan tidak ada gangguan fungsi.
b) Tingkat 2 (sedang)
Cedera sprain tingkat 2 ini terjadi robekan yang lebih luas, tetapi 50% masih baik. Hal ini sudah
terjadi gangguan fungsi, tindakan proteksi harus dilakukan untuk memungkinkan terjadinya
kesembuhan. Imobilisasi diperlukan 6-10 minggu untuk benar-benar aman dan mungkin
diperlukan waktu 4 bulan. Seringkali terjadi pada atlit memaksakan diri sebelum selesainya
waktu pemulihan belum berakhir dan akibatnya akan timbul cedera baru lagi.
c) Tingkat 3 (berat)
Cedera sprain tingkat 3 ini terjadinya robekan total atau lepasnya ligament dari tempat lekatnya
dan fungsinya terganggu secara total. Maka sangat penting untuk segera menempatkan kedua
ujung robekan secara berdekatan.
Lepaskan pakaian yang menutupi area tubuh yang dicurigai mengalami patah
tulang.
Jika tidak bisa dilepas, gunting pakaian tanpa memindahkan bagian tubuh yang
patah.
Rekatkan area patah tulang dengan penggaris atau tongkat sebagai bidai.
Apabila tidak ada perban gulung, Anda bisa melilit atau membebat bidai dengan
kertas koran atau sepotong pakaian.