Anda di halaman 1dari 3

DAMPAK COVID-19

BAGI LINGKUNGAN BISNIS

OLEH:

YOGA ALDHI PURNOMO ( 120113343 )

LINGKUNGAN BISNIS MANAJEMEN B

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NNASIONAL

TAHUN 2021/2022
PEMBAHASAN

Wabah virus Corona telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Saat
ini semakin sedikit orang yang bepergian keluar rumah sejak pemerintah menganjurkan untuk
melakukan segala aktivitas dari rumah. Lalu, apa saja dampak virus corona terhadap
kelangsungan bisnis? Tentu ada banyak hal yang mempengaruhi bisnis di masa seperti ini. Salah
satu penyebabnya adalah: konsumen jadi jarang keluar, hanya belanja seperlunya, dan
melakukan berbagai transaksi via online. Selain itu, pembatasan sosial pun menyebabkan
berbagai aktivitas bisnis mesti dilakukan secara jarak jauh. Sehingga, banyak pekerja yang harus
untuk bekerja dari rumah (work from home). Selain itu sebagian besar negara di seluruh dunia
juga sangat berdampak pada bidang ekonomi yg terus melemah. Maka dari itu pemerintah
indonesia juga membuat kebijakan yg berpengaruh untuk membangkitkan sektor ekonomi
negara. Sejumlah negara termasuk Indonesia tengah melakukan berbagai kebijakan dalam
memulihkan perekonomian akibat pandemi COVID-19 atau Virus Corona, salah satunya dalam
sektor Blue Economy (Ekonomi Biru) dan Green Economy ( ekonomi hijau ).

Oleh karena itu Presiden Jokowi Perintahkan Penguatan 'Green Economy' dan 'Blue
Economy' Presiden Joko Widodo gencar mengumandangkan green economy atau ekonomi hijau
di hampir semua kesempatan. Hal ini bukan tanpa sebab. Pasalnya seluruh dunia sudah mulai
mengembangkan perekonomian hijau yang juga bisa berdampak baik bagi lingkungan di masa
depan. Apalagi, menurut Jokowi, Indonesia bisa memperoleh manfaat yang cukup besar dari
pengembangan ekonomi hijau tersebut karena Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai hutan tropis dan hutan bakau terbesar di dunia.

“Oleh sebab itu transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green
economy, green technology dan green product harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar
global,” ungkap Jokowi dalam acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Nasional Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/5).

Pemerintah pun, kata Jokowi, sudah mempersiapkan pengembangan green economy tersebut
dengan membangun green industrial park atau kawasan industri hijau di Kalimantan Utara, yang
akan memanfaatkan hydro power dari Sungai Kayan yang nantinya akan menghasilkan energi
hijau, serta energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan disalurkan ke kawasan industri hijau ini.
“Sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Inilah kekuatan kita ke depan,” kata Jokowi.

Selain itu, Indonesia ujar Jokowi juga memiliki kekuatan di dalam blue economy atau ekonomi
biru. Menurutnya, Indonesia merupakan negara terkaya dalam hal keanekaragaman hayati di
laut. Maka dari itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan berbagai anugerah Tuhan ini secara
bijak, dengan tetap menjaga kelestarian alam, namun bisa melakukan keberlanjutan produksi dan
mensejahterakan rakyat Indonesia. “Sustainable blue economy harus menjadi agenda yang harus
diprioritasikan di seluruh wilayah pantai yang kita miliki,” paparnya. Lebih jauh, Jokowi
menjelaskan pertumbuhan ekonomi tanah air harus inklusif, dan bisa menjadi bagian penting
bagi penyelesaian masalah pembangunan yang berkelanjutan atau suistainable development
goals (SDGs). Pertumbuhan ekonomi, katanya, harus menjadi mesin bagi pemerataan
pembangunan dan keadilan ekonomi baik antar daerah maupun antar desa dan kota, serta harus
bisa meningkatkan kelas UMKM agar dapat semakin bersaing dengan produk-produk dari
negara lain.

DAFTAR PUSAKA :

https://www.voaindonesia.com/a/jokowi-perintahkan-penguatan-green-economy-dan-blue-
economy-/5877426.html

https://www.niagahoster.co.id/blog/dampak-virus-corona-terhadap-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai