Anda di halaman 1dari 3

Sejarah The Fed untuk Status Independen

Jadi, independensi The Fed ini memang tidak semerta-merta langsung


dari kongres kemudian jadilah The Fed, tapi ada runtutan peristiwa
besar (sebelumnya) yang membuat ekonomi industri berkembang
setelah Perang Dunia.

Kalau diambil secara garis besarnya,


Pertama ada yang namanya Free Banking Era yang menyebabkan
financial panics dan bank runs, kedua pembentukan Federal Reserve
System, dan ketiga baru ada kesepakatan dengan Departemen
Keuangan AS.
Jadi di tahun 1860, perbankan di AS itu terdiri dari campuran bank-
bank yang disewa negara dan ga punya peraturan federal.
Diperkirakan ada 8000 bank negara yang masing-masing menerbitkan
uangnya sendiri makanya “wildcat banks” karena saking banyaknya
dan punya kantor di daerah terpencil juga (karena kucing liar
dianggap dari daerah terpencil). Akibatnya karena mata uangnya
beda-beda, masyarakat jadi kesulitan menukar uang kertas dengan
emas/perak (standarnya saja gaada)
Nah kebutuhan pembiayaan ini akhirnya mendorong pengesahan UU
Perbankan Nasional untuk standarisasi mata uang nasional dan hanya
bank-bank yang disewa negara aja yang boleh mencetak uang.
Dengan adanya peraturan pemerintah, banyak bank yang panik dan
istilahnya “run” yang ga punya cukup likuiditas untuk money supply
yang tinggi akhirnya tutup. Dengan banyaknya bank tutup ini
membuat bank2 lain juga ikut panik khawatir nasabah akan menarik
uang mereka sebelum bangkrut. Dan benar terjadi akhirnya,
kepanikan parah ini ditangani sama JP Morgan (kalau kita tahu
sekarang ini masih ada sebagai perusahaan jasa keuangan yang
beragam, di Kebayoran Baru, Senayan)
Dari kepanikan inilah disadari, oh iya kita butuh nih yang namanya
bank sentral untuk mengawasi supply demand dan penyedia mata
uang. Maka dibentuklah Sistem Federal Reserve (The Fed) oleh
Kongres AS pada 1913 ditandatangani oleh Presiden Woodrow
Wilson
Tapi saat itu hanya dianggap sebagai institusi minor (tambahan aja)
yang dikelola dibawah kendali presiden dan Departemen Keuangan
AS. Dan di era ini (sebelum independensi) terjadi perang dunia
hingga resesi (the great depression) The Fed berperan menyediakan
dana perang. Sederhananya, The Fed ini mempertahankan suku bunga
rendah dengan membeli sekuritas pemerintah dalam jumlah besar
otomatis JUB meningkat. Tapi komite pasar terbuka (FOMC) saat itu
bertentangan sama The Fed. The Fed maunya pendanaan perang bisa
dengan cara lain seperti kenaikan pajak, kontrol upah, kontrol harga.
Komite yang FOMC tadi berpendapat bahwa memenangkan perang
saat itu tujuan terpenting, dan melakukan pembiayaan pada
pemerintah adalah cara paling efektif.
Akhirnya singkat cerita lagi, saat itu inflasi meningkat dan komite tadi
mencoba berbagai cara untuk menaikkan suku bunga jangka pendek
tapi berhasil ditentang Departemen Keuangan. Disitu, kemungkinan
The Fed harus menerbitkan surat utang pemerintah secara massive
yang akan menekan harga jauh lebih tinggi. Pemerintah kemudian
meminta The Fed untuk mempertahankan patokan suku bunga tapi
pasti ditentang oleh komite FOMC.
Dari situlah ada diskusi yang menyebabkan terjadinya kesepakatan
antara The Fed dan Departemen Keuangan dalam perjanjian tahun
1951 bahwa The Fed adalah institusi independen yang tidak
mencakup masalah fiskal. Struktur bank sentral di AS ini cukup unik
dan beda kalau dibandingkan dengan bank sentral di negara lain,
karena bank sentral AS tidak memiliki hak untuk mencetak mata
uang, tapi dicetak oleh Departemen Keuangan.

Dampak Bagi AS dan Dunia


Tentunya banyak kebijakan dalam perkembangan ekonomi AS
apalagi saat krisis finansial 2008-2009. Beberapa yang saya dapat itu
menaikkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk memacu
aktivitas perekonomian, memberi garansi (blanket gruantee) untuk
meningkatkan kepercayaan kreditur, dan membeli obligasi pemerintah
untuk meningkatkan JUB

Anda mungkin juga menyukai