Makalah Metode Pembelajaran Kel 2
Makalah Metode Pembelajaran Kel 2
METODE PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
Gina Sulman
Vovi Alpionita
Sima Juliani
Putri Maharani
DOSEN PENGAMPU :
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASA
A.Kesimpulan...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 3 dijelaskan bahwa “Pendidik yang
mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pendidik yang
mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen”. Menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa seorang pendidik tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik, maka pendidik memiliki tugas yang harus diemban dan
dipertanggung jawabkan. Dalam mengajar pendidik harus memberikan yang terbaik
untuk anak didiknya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode
mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya maupun
menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan
metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika
memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut.
Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student
centered) dan ada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered). Berikut ini
akan diuraikan beberapa metode yang sering digunakan oleh guru atau pendidik
khususnya dalam pembelajaran matematika di antaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah atau lecturing method menurut Ramayulis adalah suatu cara
penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara
lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Sedangkan metode ceramah menurut
Nurhamiyah dan Muhamad jauhar adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relative besar.
Keuntungan metode ceramah sebagai berikut:
a. Suasana kelas menjadi tenang.
b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan dapat menguraikan banyak
bahan dalam waktu yang singkat.
c. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan. Jika waktu sedikit maka
dapat membicarakan pokok-pokok permasalahannya saja dan jika materi
sedikit dan waktu yang banyak maka dapat menguraikan permasalahan
dengan detail.
Kelemahan metode ceramah:
a. Interaksi cenderung berpusat kepada pendidik.
b. Pendidik tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didiknya terhadap permasalahan.
c. Cenderung kurang memberikan kesempatan peserta didik dalam
mengembangkan kecakapannya dalam berpendapat.
d. Tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan
masalah.
Metode ceramah merupakan metode yang paling sering dipilih oleh pendidik dalam
pembelajaran karena persiapannya yang sederhana, hemat waktu juga tenaga dan juga
langkah yang dianggap dapat menjangkau seluruh anak didik di dalam kelas. Metode
ini juga cocok digunakan oleh pendidik untuk mengawali tugas atau kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik, menasehati atau memberikan bimbingan ketika peserta didik
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan.
Metode ceramah ini sebaiknya digunakan jika seorang pendidik ingin menyampaikan
informasi dan waktu yang dimiliki tidak banyak seperti misalnya dalam penyampaian
materi matriks atau statistika, salah satu materi yang penyampaiannya lebih mudah
melalui metode ceramah.
2. Metode diskusi
adalah aktivitas pembelajaran yang pada penerapannya siswa akan diberi suatu
problem yang bisa berbentuk pertanyaan atau fakta untuk dirundingkan bersama pada
sebuah grup belajar. Model diskusi merupakan pengajaran yang berfokus pada cara
belajar siswa untuk bisa memecahkan kasus dari sebuah masalah. Metode ini dilakukan
oleh dua atau lebih siswa yang saling berinteraksi. Sebelum aktivitas diskusi dimulai,
guru akan menjelaskan beberapa materi sebagai bahan stimulus bagi siswa dalam
berdiskusi. Selanjutnya siswa diberi waktu untuk bertanya tentang bahan materi yang
belum bisa dipahami.
Selanjutnya guru akan membimbing dan menjelaskan aturan berdiskusi sembari
membagikan lembar kerja (masalah). Pada saat aktivitas diskusi berjalan siswa yang
berada pada satu lingkungan (grup) akan saling berbagi data, pengalaman dan
pengetahuan untuk memecahkan sebuah masalah sehingga setiap siswa dituntut
untuk aktif dalam aktivitas (proses) diskusi ini. Setelah aktivitas diskusi selesai siswa
akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Selanjutnya siswa akan diberi cara
untuk merangkum agar materi bisa dipahami dan dikuasi dengan baik.
Kelemahan Metode Diskusi :
a. Metode ini kurang bisa digunakan pada grup belajar yang besar.
b. Diskusi pada siswa bisa menjadi melenceng bila tidak di arahkan. Ini bisa memuat
waktu menjadi lama.
c. Diskusi bisa menjadi timpang bila siswa yang pendiam tidak menunjukan inisiatif
untuk berpartisipasi.
d. Siswa memperoleh data materi yang sedikit.
Kelebihan Metode Diskusi
a. Metode ini bisa menstimulus siswa menjadi kreatif. Sehingga siswa bisa
menyampaikan segala inspirasi yang ada di pikirannya. Ini bermanfaat untuk
problem solving dan breakthrough.
b. Meningkatkan perilaku toleransi dan menerima pemikiran orang lain.
c. Bisa memperluas dan memperdalam ilmu dan wawasan.
d. Membimbing siswa sehingga terbiasa dengan musyawarah untuk mencari sebuah
solusi.
3. Metode demonstrasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang
ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan
belajar. Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student
centered) da nada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered).
Adapun metode-metode yang kerap kali digunakan oleh seorang pendidik diantaranya seperti
metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode Drill dan metode
ekspositori. Setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-
kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Makmur. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: DIVA Press.
Hamiyah, Nur & Muhamad Jauhar. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Saleh, Abdul Rahman. (2005). Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa.Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Tamban, Syahraini. (2014). 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Usman, Basrudin M. (2004). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.