Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

Gina Sulman

Vovi Alpionita

Sima Juliani

Viola Evania melani

Putri Maharani

Nori Inda Putri

DOSEN PENGAMPU :

Anggi Desviana Siregar, M.Pd

JURUSAN TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................


B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASA

A. Pengertian Metode Pembelajaran......................................................


B. Macam-macam Metode Pembelajara ...............................................
1. Metode Ceramah............................................................................
2. Metode Diskusi ..............................................................................
3. Metode Demonstrasi......................................................................
4. Metode simulasi .............................................................................
5. Metode Tugas ...............................................................................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
UU SISDIKNAS Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 3 dijelaskan bahwa “Pendidik yang
mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan pendidik yang
mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen”. Menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan hal tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa seorang pendidik tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik, maka pendidik memiliki tugas yang harus diemban dan
dipertanggung jawabkan. Dalam mengajar pendidik harus memberikan yang terbaik
untuk anak didiknya dalam mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?


2. Apa saja macam-macam metode pembelajaran yang sering digunakan oleh
pendidik dalam pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran


2. Untuk mengetahui apa saja metode yang sering digunakan oleh pendidik dalam
pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta
dan hodos. Meta berarti melalui sedang hodos berarti jalan. Sehingga metode menurut
Nasution dalam Jamal berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan
sesuatu atau prosedur. Sedangkan dalam Ramayulis metode dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah Thoriqoh yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan maka metode itu
harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap
mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif,
dan dapat dicerna dengan baik.
Adapun pembelajaran menurut Dimyanti dan Mudjiono pembelajaran adalah kegiatan
guru secara terprogram dalam desain intruksional untuk membuat belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Sehingga metode pembelajaran
menurut Basrudin M. Usman yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Berdasarkan paparan di atas diketahui bahwa metode pembelajaran merupakan
langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang ditentukan dan ditetapkan dalam
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar. Unsur penting bagi
seorang pendidik dalah kemampuannya dalam mengajarkan dan memahamkan sesuatu
kepada anak didiknya. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri,jadi
tidak ada satu metode terbaik di antara metode-metode yang ada. Metode yang
digunakan disesuaikan dengan materi atau bahasan yang akan disampaikan oleh
pendidik kepada anak didiknya.
Tujuan utama dari metode pembelajaran yaitu membantu mengembangkan
kemampuan secara individu para siswa agar mereka mampu menyelesaikan
masalahnya. Proses pembelajaran bisa berjalan dengan suasana yang lebih
menyenangkan serta penuh motivasi sehingga siswa mudah memahami materi.

B. Macam-macam Metode Pembelajaran

Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode
mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-kebaikannya maupun
menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya. Guru akan lebih mudah menetapkan
metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika
memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut.
Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student
centered) dan ada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered). Berikut ini
akan diuraikan beberapa metode yang sering digunakan oleh guru atau pendidik
khususnya dalam pembelajaran matematika di antaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah atau lecturing method menurut Ramayulis adalah suatu cara
penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan penuturan secara
lisan oleh pendidik terhadap peserta didiknya. Sedangkan metode ceramah menurut
Nurhamiyah dan Muhamad jauhar adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relative besar.
Keuntungan metode ceramah sebagai berikut:
a. Suasana kelas menjadi tenang.
b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan dapat menguraikan banyak
bahan dalam waktu yang singkat.
c. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan. Jika waktu sedikit maka
dapat membicarakan pokok-pokok permasalahannya saja dan jika materi
sedikit dan waktu yang banyak maka dapat menguraikan permasalahan
dengan detail.
Kelemahan metode ceramah:
a. Interaksi cenderung berpusat kepada pendidik.
b. Pendidik tidak dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didiknya terhadap permasalahan.
c. Cenderung kurang memberikan kesempatan peserta didik dalam
mengembangkan kecakapannya dalam berpendapat.
d. Tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan
masalah.
Metode ceramah merupakan metode yang paling sering dipilih oleh pendidik dalam
pembelajaran karena persiapannya yang sederhana, hemat waktu juga tenaga dan juga
langkah yang dianggap dapat menjangkau seluruh anak didik di dalam kelas. Metode
ini juga cocok digunakan oleh pendidik untuk mengawali tugas atau kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik, menasehati atau memberikan bimbingan ketika peserta didik
mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan.
Metode ceramah ini sebaiknya digunakan jika seorang pendidik ingin menyampaikan
informasi dan waktu yang dimiliki tidak banyak seperti misalnya dalam penyampaian
materi matriks atau statistika, salah satu materi yang penyampaiannya lebih mudah
melalui metode ceramah.
2. Metode diskusi
adalah aktivitas pembelajaran yang pada penerapannya siswa akan diberi suatu
problem yang bisa berbentuk pertanyaan atau fakta untuk dirundingkan bersama pada
sebuah grup belajar. Model diskusi merupakan pengajaran yang berfokus pada cara
belajar siswa untuk bisa memecahkan kasus dari sebuah masalah. Metode ini dilakukan
oleh dua atau lebih siswa yang saling berinteraksi. Sebelum aktivitas diskusi dimulai,
guru akan menjelaskan beberapa materi sebagai bahan stimulus bagi siswa dalam
berdiskusi. Selanjutnya siswa diberi waktu untuk bertanya tentang bahan materi yang
belum bisa dipahami.
Selanjutnya guru akan membimbing dan menjelaskan aturan berdiskusi sembari
membagikan lembar kerja (masalah). Pada saat aktivitas diskusi berjalan siswa yang
berada pada satu lingkungan (grup) akan saling berbagi data, pengalaman dan
pengetahuan untuk memecahkan sebuah masalah sehingga setiap siswa dituntut
untuk aktif dalam aktivitas (proses) diskusi ini. Setelah aktivitas diskusi selesai siswa
akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Selanjutnya siswa akan diberi cara
untuk merangkum agar materi bisa dipahami dan dikuasi dengan baik.
Kelemahan Metode Diskusi :
a. Metode ini kurang bisa digunakan pada grup belajar yang besar.
b. Diskusi pada siswa bisa menjadi melenceng bila tidak di arahkan. Ini bisa memuat
waktu menjadi lama.
c. Diskusi bisa menjadi timpang bila siswa yang pendiam tidak menunjukan inisiatif
untuk berpartisipasi.
d. Siswa memperoleh data materi yang sedikit.
Kelebihan Metode Diskusi
a. Metode ini bisa menstimulus siswa menjadi kreatif. Sehingga siswa bisa
menyampaikan segala inspirasi yang ada di pikirannya. Ini bermanfaat untuk
problem solving dan breakthrough.
b. Meningkatkan perilaku toleransi dan menerima pemikiran orang lain.
c. Bisa memperluas dan memperdalam ilmu dan wawasan.
d. Membimbing siswa sehingga terbiasa dengan musyawarah untuk mencari sebuah
solusi.

3. Metode demonstrasi

adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukkan sesuatu. Pertunjukkan dapat


berupa suatu rangkaian percobaan, suatu model atau suatu keterampilan tertentu.
Dalam metode demonstrasi siswa dituntut memperhatikan suatu objek atau proses
yang didemonstrasikan. Pada metode ini dapat dikembangkan keterampilan
mengamati, mengklasifikasikan, menarik kesimpulan, menerapkan dan
mengkomunikasikan dapat dilakukan oleh guru ataupun siswa secara berkelompok
atau klasikal.
Metode ini merupakan metode yang efektif untuk membantu siswa menemukan
suatu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimanakah proses kerjanya
atau bagaimana cara mengaturnya dan lain sebagainya.
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut.
a. Pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik karena mereka
tidak hanya mendengar melainkan melihat pertunjukan secara nyata.
b. Peserta didik dapat mengamati langsung dan dapat membandingkan teori
dengan kenyataan yang membuat peserta didik memahami materi yang
disampaikan secara maksimal.
c. Pengalaman belajar yang menarik lebih dapat diingat dan melekat dalam diri
peserta didik.
d. Proses pembelajaran menjadi lebih terarah.
Sedangkan kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut
a. Metode ini membutuhkan persiapan yang sangat matang.
b. Membutuhkan perlengkapan yang memadai dan terkadang membutuhkan biaya
yang cukup mahal.
c. Menerapkan metode ini berarti pendidik membutuhkan keterampilan dan
kemampuan yang khusus.
d. Metode demonstrasi ini membutuhkan waktu yang cukup banyak agar dapat
mencapai pembelajaran yang efektif dan maksimal.
4. Metode Simulasi
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan
yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan
keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses
dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina
kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi
dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat
bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian
dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi, Metode ini
menuntut lebih banyak aktivitas siswa, Dapat digunakan dalam pembelajaran
berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial,
nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial
Menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) prosedur yang harus ditempuh dalam
penggunaan metode simulasi adalah:
a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas,
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran
yang dimainkan,
d. Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan diskusi,
e. Mengadakan kesimpulan dan saran dari hasil kegiatan simulasi.
Keunggulan Metode Simulasi :
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya,
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran,
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial (merupakan
implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
d. Dapat membina hubungan personal yang positif,
e. Dapat membangkitkan imajinasi,
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok
Kelemahan Metode Simulasi :
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak,
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa,
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar,
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga sosiodrama tidak
efektif
5. Metode Tugas
Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode
pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena
metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan
dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau
di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik
secara individu atau kelompok. Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap
materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab
akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di
luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan,
diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
Adapun jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu
berlangsungnya proses belajar mengajar : Tugas membuat rangkuman, Tugas
membuat makalah, Menyelesaikan soal, Tugas mengadakan observasi, Tugas
mempraktekkan sesuatu, Tugas mendemonstrasikan observasi
Kelebihan Metode Tugas : Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri, Dapat membina
kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan
mengkomunikasikan sendiri, Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan,
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa, Dapat mengembangkan
kreativitas siswa, Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.
kelemahan metode pemberian tugas : Tugas tersebut sulit dikontrol guru
kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa, Sulit
untuk dapat memenuhi pemberian tugas, Pemberian tugas terlalu sering dan
banyak, akan dapat menimbulkan keluhan siswa, Dapat menurunkan minat belajar
siswa kalau tugas terlalu sulit, Pemberian tugas yangmonoton dapat menimbulkan
kebosanan siswa apabila terlalu sering, Khusus tugas kelompok juga sulit untuk
dinilai siapa yang aktif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode pembelajaran merupakan langkah-langkah strategis yang tepat dan cepat yang
ditentukan dan ditetapkan dalam penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai suatu tujuan
belajar. Metode-metode pembelajaran ada yang bersifat terpusat kepada siswa (Student
centered) da nada yang berpusat kepada peserta didik (teacher centered).

Adapun metode-metode yang kerap kali digunakan oleh seorang pendidik diantaranya seperti
metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode Drill dan metode
ekspositori. Setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai kebaikan-
kebaikannya maupun menetapkan mengenai kelemahan-kelemahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Makmur. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: DIVA Press.

Hamiyah, Nur & Muhamad Jauhar. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustaka.

Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis. (2012). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Saleh, Abdul Rahman. (2005). Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa.Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Sumantri, M. Syarif. (2015). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Tamban, Syahraini. (2014). 6 Metode Ilmiah dan Inovatif Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Usman, Basrudin M. (2004). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Anda mungkin juga menyukai