dengan Excel
27
Mengenal Cara Kerja Operator Perhitungan
Yang dimaksud dengan operator di sini adalah tanda-tanda maupun
karakter yang berfungsi untuk melakukan perhitungan di saat kita
menulis suatu rumus perhitungan. Excel mempunyai empat buah
tipe operator perhitungan, yaitu untuk perhitungan Aritmetika,
Perbandingan, Teks, dan Referensi (alamat sel). Cara kerja operator
itu diatur dengan urutan tertentu, ada yang harus dikerjakan lebih
dulu, ada yang belakangan.
Apabila pada sebuah rumus memuat operator-operator dengan
urutan prioritas yang sama (misal operator perkalian dan pem-
bagian), maka Excel akan mengevaluasi operator-operator tersebut
dari kiri ke kanan. Untuk mengubah urutan evaluasi, apitlah rumus
yang ingin dihitung lebih dulu menggunakan kurung buka dan tutup.
Tabel Urutan Prioritas Operator Perhitungan (dari Atas ke Bawah)
Operator Uraian
: (titik dua) , (koma) (spasi tunggal) Operator‐operator dalam menuliskan
referensi
‐ (tanda minus) Untuk menyatakan nilai negatif
% Simbol persen
^ Operator perpangkatan
* dan / Perkalian dan pembagian
+ dan ‐ Penjumlahan dan pengurangan
& Menghubungkan dua buah teks
= < > <= >= <> Operator perbandingan
28
/ (garis miring) Pembagian 25/5
% (tanda persen) Persen (per 100) 25%
Eksponensial atau
^ (tanda pangkat) 3^4 (berarti 3*3*3*3)
perpangkatan
Operator
Arti Contoh
perbandingan
= (sama dengan) Sama dengan A1=B1
> (lebih besar daripada) Lebih besar daripada A1>B1
< (lebih kecil daripada) Lebih kecil daripada A1<B1
Lebih besar daripada
>= A1>=B1
atau sama dengan
Lebih kecil daripada
<= A1<=B1
atau sama dengan
<> Tidak sama dengan A1<>B1
29
Berfungsi
menghubungkan
, (koma) antara argumen RANDBETWEEN(1,10)
satu dengan
argumen berikut
Sebagai perantara
yang menghasilkan
(Spasi Tunggal) sebuah referensi SUM(B3:B33 A3:D11)
terhadap sel‐sel milik
dua referensi lain
30
• Lalu lanjutkan mengetik rumus sebagai berikut:
=D1+D2, tekan Enter. Hasilnya akan nampak sebagai berikut.
31
• Jika kita mengubah operator penjumlahan menjadi pengurangan
dengan mengetik =D1-D2, lalu tekan Enter, maka hasilnya sel
D3 akan menampilkan nilai 50.
32
+ sebagai operator penjumlahan
‐ Sebagai operator pengurangan
* Sebagai operator perkalian
/ Sebagai operator pembagi
33
Gambar 2-10: Menghitung data pecahan.
34
Seharusnya kita menghitung penjumlahan terlebih dulu, baru
hasilnya dibagi 4. Untuk memberi tahu Excel agar penjumlahan
keempat data dilakukan lebih dulu, maka sel-sel yang akan
dijumlahkan harus diletakkan di antara kurung buka dan kurung
tutup, baru hasilnya dibagi dengan 4.
Penulisan rumusnya menjadi =(B1+B2+B3+B4)/4 sehingga hasilnya
benar, yaitu 9.
Dari contoh di atas, kita telah tahu bahwa dengan rumus Excel kita
bisa melakukan kalkulasi secara matematis seperti yang biasa kita
lakukan jika menggunakan kalkulator.
Dapatkah kita membuat rumus dengan mengetikkan bilangan,
bukan alamat sel? Misal rumusnya diketikkan sebagai berikut:
=100+50. Jawabnya, bisa.
Cobalah mengetikkan rumus tadi pada sel D3.
35
Bedanya, jika Anda mengubah nilai data pada sel D1 maupun D2,
maka rumus yang kita ketikkan pada D3 hasilnya tidak berubah.
36
Berikut contohnya.
37
Melakukan Penjumlahan secara Langsung
Seperti telah kita lakukan pada latihan terdahulu, misalnya kita akan
melakukan penjumlahan nilai-nilai mata pelajaran seperti pada tabel
di gambar berikut.
Untuk menjumlahkan nilai Bahasa Indonesia yang terletak di sel C2
hingga nilai Bahasa Inggris di C7 kita tuliskan rumus yang paling
sederhana pada sel C7 sebagai berikut:
=C2+C3+C4+C5+C6+C7
kemudian tekan Enter.
Akan menghasilkan nilai 475.
Bayangkan jika yang akan kita jumlahkan datanya ada 20, atau
bahkan 100, betapa sulitnya kita mengetikkan rumus tersebut.
Tetapi untunglah Excel memiliki rumus yang sudah diotomatisasi,
dan ini dinamakan Fungsi Excel.
Fungsi Excel
Formula atau rumus, adalah alat yang memungkinkan Anda untuk
melakukan kalkulasi terhadap nilai-nilai pada sel itu sendiri (sel yang
ditempati oleh formula itu) maupun nilai yang tersimpan pada sel-sel
yang lain.
Bagaimana cara kerja formula. Sebuah formula dapat membantu
Anda menganalisa data pada worksheet. Anda dapat melakukan
perhitungan seperti penambahan, perkalian, dan bahkan pemban-
38
dingan nilai-nilai yang terdapat pada worksheet. Anda dapat
menggunakan formula apabila perlu memasukkan nilai kalkulasi
pada worksheet Anda. Sebuah formula dapat terdiri atas elemen-
elemen berikut ini:
¾ operator perhitungan
¾ referensi alamat suatu sel
¾ nilai dari angka-angka secara langsung
¾ fungsi Excel
¾ dan juga nama sel/nama range
Untuk memasukkan suatu formula pada suatu sel, ketikkan
kombinasi dari elemen-elemen di atas, dan ketikan itu akan muncul
langsung pada sel yang ditempati dan juga pada formula bar.
Sebuah formula harus selalu diawali dengan karakter = (sama
dengan).
Untuk memudahkan, kita mempelajari penggunaan fungsi Excel
sambil mempraktikkan dalam latihan-latihan yang kita bahas sambil
jalan berikut ini.
39
Cara ini ternyata lebih memudahkan. Bahkan jika data yang dijum-
lahkan itu berada pada sel C2 hingga C100, kita tinggal menge-
tikkan rumusnya sebagai berikut:
=SUM(C2:C100)
Nah, kita telah mengenal dan mencoba fungsi Excel =SUM untuk
melakukan penjumlahan.
Ingat, setiap menggunakan fungsi Excel selalu diawali dengan
mengetikkan karakter = (sama dengan).
Tetapi itu hanya dilakukan di awal sebuah rumus, jika kita
menggunakan fungsi Excel lebih dari satu kali dalam sebuah rumus,
maka di tengah tidak perlu mengetikkan tanda = lagi.
40
Selain dengan tombol shortcut, Excel menyediakan tombol peng-
hitungan otomatis sebagai berikut.
Letakkan posisi sel aktif di bawah range data yang akan dijum-
lahkan, kemudian klik tab Formula lalu klik Auto.
Maka akan muncul pilihan kalkulasi otomatis berupa:
SUM = untuk menjumlahkan.
Average= untuk merata-rata.
Count Number = untuk menghitung berapa jumlah data yang ada.
Max = untuk menghitung data yang nilainya paling tinggi.
Min = untuk menghitung data yang nilainya paling rendah.
Jika kita klik More Function, maka akan terbuka kotak dialog Insert
Function yang lebih jauh akan kita bahas pada bab tentang
Memanfaatkan Fungsi Excel.
41
Gambar 2-22: Sejumlah data yang akan dihitung rata-ratanya.
Untuk mencari nilai rata-rata dari semua murid di atas, kita dapat
memanfaatkan fungsi Excel =AVERAGE. (Dalam bahasa Inggris
AVERAGE artinya rata-rata.)
Untuk menghitung rata-rata pada tabel data diatas ketikkan rumus
yang melibatkan fungsi AVERAGE sebagai berikut:
=AVERAGE(C2:C13)
Tekan Enter.
Selain dengan mengetikkan alamat sel pada fungsi, kita bisa
melakukan langkah yang lebih praktis sebagai berikut:
Ketikkan =AVERAGE(
Seretkan mouse pointer dari sel C2 hingga C13.
Setelah range tersebut terpilih, lengkapi dengan mengetikkan kurung
tutup sehingga rumus pada layar akan terlihat =AVERAGE(C2:C13)
lalu tekan Enter.
42
Gambar 2-23: Menggunakan fungsi Excel AVERAGE
untuk menghitung rata-rata.
Catatan
Menghitung nilai rata-rata memiliki banyak variasi kemungkinan
data yang dirata-rata. Misalnya dalam sekumpulan data terdapat sel
43
yang kosong (belum ada nilainya), atau ada data yang bukan berisi
bilangan, melainkan berisi teks. Pada keadaan seperti itu akan
menghasilkan nilai rata-rata yang berbeda. Untuk itu, kita perlu
mempelajari fungsi-fungsi Excel lebih lanjut pada Bab 12 yang
membahas fungsi Excel yang sering digunakan pada bidang
Statistika.
44
Menghitung Harga Discount
Semua barang yang tertera pada Daftar Harga di-discount sebesar
15%, di mana besarnya discount ditulis pada sel C3.
Langkah pengerjaannya sebagai berikut:
1. Buatlah tabel seperti pada Gambar 1-4 berikut ini.
2. Besarnya discount pada sel C3 ditulis -15% karena digunakan
untuk mengurangi harga satuan.
3. Bloklah sel C5:C10 lalu pada Formula Bar ketikkan formula
=B5+(B5*$C$3).
4. Tekan <Ctrl+Enter>.
Membuat Konversi Nilai dari Mill Per Jam Menjadi Km Per Jam
Worksheet berikut pada Gambar 2-27 menunjukkan bagaimana
mengalkulasikan konversi dari kecepatan Mill/jam ke satuan
Km/jam. Cara ini dilakukan menggunakan rumus sederhana, se-
mentara pada Bab 10 akan kita bahas secara lebih spesifik tentang
cara melakukan konversi menggunakan fungsi Excel.
Langkah-langkahnya:
1. Ketikkan nilai konversi dari 1 mill ke km pada sel C3, yaitu
0.621371.
2. Untuk menghitung konversi pada sel B6:B15, bloklah sel-sel
tersebut, lalu ketikkan formula sebagai berikut: =A6/$C$3
45
3. Tekan <Ctrl+Enter>.
Menghitung Kuadrat
Untuk menghitung Kuadrat (pangkat 2) digunakan simbol ^
(Shift+6).
Berikut ini contoh yang sederhana.
46
Menghitung Cube (Kubik)
Cube (Kubik) atau pangkat 3 dilakukan dengan cara yang sama,
yaitu dengan membubuhkan besarnya pangkat setelah tanda ^.
47
Mengaktifkan Fungsi Analysis ToolPak
Microsoft Excel diperlengkapi dengan program Add In (program
tambahan) yang bernama Analysis ToolPak. Fasilitas ini merupakan
peranti yang sangat membantu perhitungan-perhitungan tingkat
lanjut dan analisa terhadap data-data yang telah disusun dalam
lembar kerja. Secara umum Analysis ToolPak memberikan penye-
lesaian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan statistik,
seperti Anova, Corellation, Covariance, Histogram, dan lain-lain.
Selain itu, Analysis ToolPak memiliki fungsi (function) tambahan
yang dapat digunakan bersama fungsi-fungsi build in Excel yang
lain. Fungsi-fungsi tambahan ini meliputi bidang Tanggal dan Waktu,
Informasi, Matematika dan Trigonometri, dan yang paling banyak
untuk bidang Statistik, Finansial, dan Engineering. Sedang pada
bidang-bidang Lookup & Reference, Database, Text, serta Logical
tidak ada tambahan dari Analysis ToolPak.
Untuk mengaktifkan Add-In Analysis ToolPak, prosedur langkahnya
sebagai berikut:
1. Klik pada Microsoft Office Button (Excel 2007) lalu klik tab
Home (Excel 2010), kemudian klik tombol Excel Options
(2007) atau Options (2010).
48
Gambar 2-31: Langkah pertama mengaktifkan Analysis ToolPak
pada Excel 2007 dan 2010.
49
3. Klik tombol Go yang terletak di samping kanan kotak.
50
Gambar 2-35: Kotak peringatan bahwa Add-Ins yang Anda
kehendaki belum terinstal pada komputer Anda,
bila ingin menginstal, klik YES.
51
Dengan setting ini, penulisan nilai desimal pada bilangan dipisahkan
dengan tanda titik, sedangkan pemisah ribuan dengan koma.
Format penulisan tanggal:
Short date: Bulan/Tanggal/Tahun (12/21/2011)
Long date: Hari, Bulan, Tanggal, Tahun (Wednesday, December 21,
2011)
Short time: Jam: Menit AM/PM
Long Time: Jam: Menit: Detik AM/PM
Kita bisa mengubahnya dengan setting Region Indonesia jika mau.
Adapun langkahnya sebagai berikut:
52
4. Pada kotak dialog Region and Language, pilihlah pada Format
dengan pilihan Indonesia, maka tampilan yang diperoleh seperti
gambar berikut.
53
Memformat Sel dengan Style
Penulis sengaja tidak menguraikan secara khusus bagaimana cara
memformat sel secara manual, meliputi memilih font, mengatur
perataan teks, mewarnai sel, maupun mewarnai font. Hal ini dapat
kita lakukan sambil berjalan mengerjakan latihan-latihan. Tetapi
sebaiknya kita mengenal fitur pemformatan otomatis dengan style.
Ini yang lebih keren dan lebih mudah kita manfaatkan.
Style adalah sekumpulan format yang dikenakan pada suatu sel.
Format-format yang sudah dipasang itu lalu disimpan dan diberi
nama seperti memberi nama file saja layaknya. Dengan demikian,
sewaktu-waktu kita bisa memanfaatkan bila diperlukan.
Sebuah style bisa berisi hingga enam buah atribut yang berbeda:
• Number format (format bentuk penomoran).
• Alignment (format perataan teks pada sel).
• Font (pilihan nama, ukuran, style font, dan warna font)
• Border (garis batas pada sel).
• Fill (pemilihan warna sel).
• Protection (setting proteksi pada isi sel).
Di manakah Style Cell ini tersimpan?
Pada tab Home tombol Cell Styles.
Gambar 2-37: Tombol Cell Style memuat pilihan style siap pakai
untuk memformat sel maupun tabel kita.
54
Menerapkan Style pada Data dalam Tabel
1. Siapkan sebuah tabel seperti contoh berikut ini. Masing-masing
sel ini belum diformat secara spesifik, melainkan format asal saja
(format default).
2. Letakkan sel aktif pada A1 di mana teks yang ada di sini akan
diformat sebagai Judul Tabel.
3. Klik tombol Cell Style lalu klik Heading 1.
55
4. Pilihlah sel A3:D3, lalu pilihlah Style Heading 2.
56
Gambar 2-42: Mengenakan style output pada data utama.
57
Bab 4
Cara Menggunakan
Program Penjualan
dalam Bonus CD
53
Gambar 4.1 Langkah menjalankan service XAMPP
54
4.2 Cara Menggunakan Program
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengguna-
kan program aplikasi penjualan yang terdapat dalam Bonus CD buku ini.
55
Gambar 4.5 Mengimpor file penjualan.sql
56
8. Kemudian kita akan melakukan penyetingan koneksi mysql dengan
visual basic, dengan cara membuka control panel Æ ODBC ÆADD.
57
Gambar 4.10 Parameter MySQL Connector Driver
12. Setelah connector ODBC selesai dikoneksi, kita sudah siap meng-
gunakan program penjualan. Kemudian kita membuka visual basic,
klik Existing.
58
Gambar 4.12 Membuka Visual Basic
13. Buka folder penjualan yang sudah kita copy di C: kemudian klik
Penjualan Æ klik Open.
59
14. Klik Start untuk menjalankan program penjualan.
60
BAB 7
APLIKASI PERANGKAT
3D MODELING
7.1.1 Box
Box dapat dibuat dengan menentukan dua titik sudut dengan arah
diagonal pada alas bidang box tersebut, kemudian ditentukan
96
tingginya. Pada prinsipnya, Box merupakan salah satu jenis solid 3D
yang bentuknya seperti kotak yang masif. Kotak tersebut mempunyai
ukuran dengan spesifikasi panjang dengan arah sumbu X positif,
lebar dengan arah sumbu Y positif, serta tinggi arah sumbu Z positif.
Metode untuk membuat Box 3D pada bidang kerja 3D Modeling
selengkapnya bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Klik tab Home.
b. Pada ribbon panel 3D Modeling pilih ikon Box .
97
c. Klik pada sembarang tempat untuk menentukan titik awal Box.
d. Ketik @3,7,5 > tekan Enter (untuk menentukan panjang, lebar,
dan tinggi).
7.1.2 Wedge
Wedge merupakan salah satu jenis objek solid 3D yang berbentuk
baji atau menyerupai bentuk balok yang dibelah menjadi dua bagian
secara diagonal. Pada prinsipnya metode yang digunakan untuk
membuat Wedge sangat sederhana, yaitu tentukan panjang dan lebar
bagian dasar Wedge tersebut, kemudian tentukan tingginya.
98
Metode aplikasi Wedge:
a. Klik tab Home.
b. Pada ribbon panel 3D Modeling pilih ikon Wedge .
99
Gambar 7.8 Membuat Wedge dengan memasukkan angka
Apabila Anda ingin membuat Wedge dengan panjang sisi yang sama,
caranya sebagai berikut.
a. Klik tab Home.
b. Pada ribbon panel 3D Modeling pilih ikon Box .
c. Klik pada sembarang tempat untuk menentukan titik awal
Wedge.
d. Ketik C > tekan Enter (untuk memilih wedge kubus).
e. Ketik -3 > tekan Enter.
7.1.3 Cone
Cone merupakan fasilitas untuk membuat objek 3D solid berbentuk
kerucut. Dalam pembuatan Cone, bidang dasarnya (alas) terbagi
menjadi dua macam, yaitu lingkaran dan elips. Alas lingkaran me-
rupakan default pembuatan Cone, tetapi apabila Anda ingin meng-
ganti menjadi elips maka ketik E kemudian tekan Enter ketika muncul
pertanyaan Specify center point of base or [3P/2P/Trt/Elliptical]
pada baris perintah (Command Line).
100
Gambar 7.10 Prinsip pembuatan Cone
101
Metode aplikasi praktis untuk membuat Cone (kerucut) dengan alas
Elips bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Klik tab Home.
b. Pada ribbon panel 3D Modeling pilih ikon Cone .
c. Ketik E > tekan Enter (untuk memilih alas elips).
d. Klik pada sembarang tempat untuk menentukan titik pusat Cone.
e. Ketik 1 > tekan Enter (untuk menentukan panjang dari sumbu
axis pertama elips).
f. Ketik 2 > tekan Enter (untuk menentukan panjang dari sumbu
axis kedua elips).
g. Ketik 3 > tekan Enter (untuk menentukan tinggi Cone).
7.1.4 Sphere
Sphere merupakan fasilitas untuk membuat objek solid 3D yang
berbentuk bola. Prinsip pembuatan Sphere adalah dengan menen-
tukan titik pusat (center) beserta jari-jarinya atau diameter.
102
Metode aplikasi Sphere:
a. Klik tab Home.
7.1.5 Cylinder
Cylinder merupakan fasilitas untuk membuat objek 3D solid berbentuk
tabung (silinder). Sama seperti Cone, pada Cylinder bidang dasarnya
(alas) terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkaran dan elips. Alas
103
lingkaran merupakan default pembuatan Cylinder, tetapi apabila Anda
ingin mengganti menjadi elips maka ketik E kemudian tekan Enter
ketika muncul pertanyaan Specify center point of base or
[3P/2P/Trt/Elliptical] pada baris perintah (Command Line).
Prinsip pembuatan Cylinder sama seperti Cone, di mana kita harus
menentukan jari-jari atau diameter alas Cylinder terlebih dahulu,
kemudian menentukan tingginya.
104
f. Ketik 5 > tekan Enter (untuk menentukan tinggi Cylinder).
105
7.1.6 Pyramid
Merupakan fasilitas untuk membuat objek solid 3D yang berbentuk
piramida. Jumlah sisi piramida yang bisa Anda buat minimal 3 (tiga)
sisi dan maksimal 32 sisi. Prinsip pembuatan piramida bisa dilakukan
dengan menentukan jumah sisi serta radius alas piramida (base
radius), baik dengan pilihan Inscribed maupun Circumscribed. Setelah
Anda menentukan radius alas piramida, tentukan tinggi piramida
tersebut. Secara default, sisi Pyramid 4 sisi dan alasnya menggu-
nakan metode Circumscribed.
106
d. Ketik 2 (untuk menentukan radius alas piramida) > tekan Enter.
e. Ketik 4 > tekan Enter (untuk menentukan tinggi piramida).
107
7.1.7 Torus
Torus adalah fasilitas untuk membuat objek 3D solid yang mempunyai
bentuk seperti donat atau cincin. Prinsip pembuatan torus pertama
harus menentukan titik pusat objek torus, kemudian tentukan radius/
diameter Torus. Setelah itu tentukan besarnya radius/diameter dari
cincin tersebut.
108
d. Ketik 5 > tekan Enter (untuk menentukan radius objek torus).
e. Ketik 1 > tekan Enter (untuk menentukan radius dari cincin).
7.1.8 Helix
Helik merupakan perangkat untuk membuat sebuah objek 2D ber-
bentuk pusaran atau untuk membuat objek 3D berbentuk spiral, di
mana biasanya objek 2D berbentuk pusaran tersebut dijadikan
sebagai path (acuan) untuk membuat sebuah objek 3D solid.
Prinsip untuk membuat helix pertama menentukan radius bawah helix
kemudian menentukan radius atas helix, setelah itu menentukan
tinggi helix.
109
Gambar 7.29 Letak Helix pada Ribbon Panel
Helix yang sudah jadi tersebut bisa digunakan sebagai path (acuan)
salah satunya dengan perintah Sweep. Metode aplikasi untuk mela-
kukan Sweep terhadap Helix bisa dilakukan dengan cara berikut.
a. Buatlah lingkaran dengan radius 0.3 seperti yang sudah dibahas
pada bab sebelumnya. Lingkaran tersebut akan digunakan
sebagai objek yang akan di-Sweep.
110
Gambar 7.31 Objek yang akan di-sweep dan helix sebagai path
111
7.2 Perangkat Solid Editing
Pada dasarnya solid editing objek 3D merupakan sebuah bentukan
objek solid 3D. Bentukan solid tersebut diciptakan menggunakan
operasi Boolean dari dua atau lebih objek solid 3D.
Dari operasi Boolean, bisa Anda ciptakan berbagai jenis pemodelan
desain teknik yang bisa diaplikasikan ke dalam berbagai bidang
desain produk, seperti pada bidang rancang bangun, manufakturing
dan sebagainya.
Transformasi objek 3D meliputi tiga jenis operasi, yaitu Union (untuk
menggabungkan objek), Subtract (untuk mengurangi objek), dan In-
tersect (untuk membuat irisan objek).
7.2.1 Union
Union merupakan salah satu jenis operasi Boolean yang bisa Anda
gunakan sebagai fasilitas untuk membuat bentuk solid 3D komposit
maupun region komposit.
Sistemnya adalah dengan cara digabung atau dileburkan menjadi
satu-kesatuan dari dua atau lebih objek solid. Objek-objek yang akan
digabung menggunakan Union, bisa Anda pilih secara bersamaan
(sekaligus).
112
Gambar 7.35 Dua objek solid 3D Box yang saling berpotongan
b. Klik tab Home.
c. Pilih ribbon panel Solid Editing > pilih ikon Union .
d. Pilih (seleksi) kedua jenis objek solid tersebut > tekan Enter.
113
7.2.2 Subtract
Subtract merupakan salah satu jenis operasi Boolean yang bisa
digunakan untuk mengurangi satu atau kelompok objek solid dengan
satu atau kelompok objek yang lain. Hasil akhirnya bisa berupa ben-
tuk solid 3D komposit atau region komposit. Syarat pengurangan
objek solid ini, objek yang akan dikurangi harus saling berpotongan
dengan objek yang digunakan untuk mengurangi.
Metode aplikasi Subtract:
a. Pastikan sudah terbuat dua objek solid yang berpotongan.
d. Pilih objek yang akan dikurangi, misalnya box besar > Enter.
e. Pilih objek untuk mengurangi, misalnya box kecil > Enter.
114
Gambar 7.40 Hasil Subtract dua objek solid 3D
7.2.3 Intersect
Intersect merupakan salah satu jenis operasi Boolean yang berfungsi
untuk membuat irisan objek solid 3D. Irisan objek solid tersebut
berupa solid 3D komposit atau region komposit. Prinsip kerja Inter-
sect, yaitu membuat irisan objek yang saling berpotongan dengan
membuang bagian volume lain yang tidak beririsan.
115
Gambar 7.42 Letak Intersect pada ribbon panel
d. Pilih (seleksi) kedua jenis objek solid tersebut > tekan Enter.
116
b. Klik tab Home.
c. Pilih ribbon panel Solid Editing > pilih ikon Extrude Faces .
117
Gambar 7.47 Extrude Faces pada Box dengan kemiringan 0
dan kemiringan 30
c. Pilih ribbon panel Solid Editing > pilih ikon Move Faces .
118
Gambar 7.49 Letak Move Faces pada ribbon panel
Gambar 7.50 Permukaan Box (cube) yang akan diberi Move Faces
Gambar 7.51 Menentukan titik awal Move Faces pada permukaan objek
f. Tentukan nilai dari move permukaan objek Box (cube) yang
digeser, misalnya ketik 3<180 kemudian tekan Enter.
119
g. Tekan Enter 2X.
120
Gambar 7.54 Letak Offset Faces pada ribbon panel
121
Gambar 7.56 Menentukan titik awal Offset Faces pada permukaan objek
Gambar 7.57 Menentukan titik akhir Offset Faces pada permukaan objek
122
7.2.7 Delete Faces
Delete Faces merupakan fasilitas solid editing objek 3D yang
berfungsi untuk menghapus atau menghilangkan salah satu per-
mukaan (sisi) suatu objek 3D solid modeling.
123
Gambar 7.61 Permukaan Objek yang akan di-Delete Faces
e. Tekan Enter.
f. Tekan Enter.
g. Tekan Enter.
124
Gambar 7.63 Objek yang akan diberi Taper Faces
c. Pilih ribbon panel Solid Editing > pilih ikon Taper Faces .
125
Gambar 7.66 Menentukan titik awal Taper Faces
126
7.2.9 Copy Faces
Taper Faces merupakan fasilitas solid editing objek 3D yang ber-
fungsi untuk menggandakan salah satu permukaan (sisi) suatu objek
3D solid modeling.
c. Pilih ribbon panel Solid Editing > pilih ikon Copy Faces .
d. Tentukan permukaan objek yang akan diberi Copy Faces > tekan
Enter.
127
Gambar 7.71 Permukaan Objek yang akan di-Copy Faces
e. Klik pada salah satu sudut untuk menentukan titik awal acuan
Copy Faces.
128
Gambar 7.74 Hasil Copy Faces pada permukaan objek
g. Tekan Enter.
h. Tekan Enter.
129
Bab 2
Saya kurang suka men‐developed sebuah website berbasis CMS di dalam
localhost, dengan alasan ada keterbatasan dan juga ketika sudah selesai,
untuk migrasi dari localhost ke server hosting, cukup repot.
Namun karena banyak pembaca buku yang minta agar saya membahas
mulai dari penggunaan localhost, pada buku ini saya akan memulainya
dari penggunaan localhost tersebut.
Lagi pula sekarang ini harga akses internet sudah murah, banyak layanan
unlimited yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pembuatan
website secara online. Dan bagi web designer, hal ini bisa mengun‐
tungkan karana tidak perlu membuat laporan progres pengerjaan
kepada klien. Di mana klien bisa langsung melihat progres pengerjaan
dengan mengunjungi website‐nya.
5
2.1 Apa Itu LocalHost
Pada dasarnya localhost adalah sebuah hosting yang diinstal di dalam
komputer Anda. Fitur‐fitur localhost lebih sederhana jika dibandingkan
dengan fitur hosting benaran.
Di dalam buku ini, saya akan menggunakan software localhost yang
bernama XAMPP. Anda bisa men‐download software‐nya melalui
website https://www.apachefriends.org.
https://www.apachefriends.org – Offical XAMPP Software LocalHost Ternama
Silakan download software sesuai dengan OS dan versi yang dibutuhkan
untuk Joomla 3. Berikut ini spesifikasi server untuk dapat menjalankan
Joomla 3.
PHP (Magic
Quotes GPC 5.4 + 5.3.10 + http://www.php.net
off)[1]
6
Software Recommended Minimum More information
Supported Databases:
MySQL (InnoDB
support 5.1 + 5.1 + http://www.mysql.com
required)
10.50.1600.
SQL Server 10.50.1600.1+ http://www.microsoft.com/sql
1+
Supported Web Servers:
Apache[2]
(with
mod_mysql, 2.x + 2.x + http://www.apache.org
mod_xml, and
mod_zlib)
Microsoft IIS[5] 7 7 http://www.iis.net
7
Mulai Melakukan Instalasi LocalHost
• Klik tombol .
Pemilihan Komponen Server untuk Diinstal ke dalam LocalHost
• Klik saja tanpa memilih komponen.
8
• Plih folder .
• Klik .
Siap Melanjutkan Proses Instalasi
• Klik .
Mulai Melakukan Instalasi ke dalam Komputer
• Klik .
9
Proses Instalasi Sedang Berlangsung
Instalasi Sudah Selesai
• Tekan tombol .
Mengaktifkan LocalHost
XAMPP tidak secara default aktif, sehingga Anda harus mengaktifkannya
terlebih dahulu ketika akan menggunakannya.
10
• Masuk ke .
• Kemudian klik .
Mengaktifkan LocalHost (XAMPP)
Apache dan MySQL dengan cara klik tombol .
Mengaktifkan Apache dan MySQL
• Anda akan melihat warna hijau, yang artinya bahwa komponen
tersebut sudah aktif dan berjalan di dalam komputer.
11
Komponen Sudah Aktif
• Selanjutnya ketik http://localhost pada browser Anda.
• Anda akan dibawa masuk ke dalam halaman splash, yang artinya
adalah localhost sudah berjalan dan siap digunakan.
Splash Page LocalHost
• Ketik pada browser http://localhost/phpmyadmin.
12
Panel phpMyAdmin
• Klik tombol .
• Kemudian akan terlihat form pembuatan database, masukkan
nama database. Misal latihandb1.
Membuat Database Baru
• Selanjutnya tekan tombol .
• Dan Anda sudah berhasil membuat database.
13
Berhasil Membuat Database Baru
Silakan gunakan cara tersebut setiap kali Anda akan membuat database
baru. Dan selalu gunakan database baru dan yang berbeda setiap kali
Anda akan menginstal Joomla
http://www.joomla.org/download.html
Men-download Software Joomla - http://www.joomla.org/download.html
14
Di dalam Bonus CD, saya sudah menyertakan software Joomla 3.3 yang
dapat Anda instal untuk kebutuhan pembuatan website Joomla dalam
localhost.
Isi Folder Joomla_3.3.0-Stable-Full_Package, yang Berisi Pemrograman Joomla
• Ke dalam folder .
Berhasil Meng-copy Folder Joomla_3.3.0-Stable-Full_Package
• Selanjutnya rename folder Joomla_3.3.0‐Stable‐Full_Package
tersebut menjadi, misal latihan1.
15
Me-rename Folder Joomla_3.3.0-Stable-Full_Package, Menjadi Folder latihan1
• Anda akan melihat halaman untuk melakukan instalasi Joomla.
Halaman Instalasi Joomla
16
Melakukan Konfigurasi Website
• Selanjutnya tekan tombol .
C) Konfigurasi Database
Langkah selanjutnya melakukan konfigurasi database, di mana Anda
akan menggunakan database latihandb1 yang sudah dibuat sebelumnya.
• Pada Database Type gunakan MySql.
• Pada kolom Username, isi dengan root.
• Pada kolom Password, dikosongkan saja.
• Pada kolom Database Name, isi dengan latihandb1.
Mengisi Konfigurasi Database
17
• Selanjutnya klik tombol .
D) Finalisasi
Selanjutnya Anda masuk ke dalam penyetingan akhir dari proses instalasi
Joomla di dalam localhost ini.
• Pada kolom Install Sample Data, pilih .
Memilih Sample Data
• Selanjutnya tekan tombol .
• Tunggu sampai proses instalasi selesai.
Berhasil Menginstal Joomla
tekan tombol .
18
• Anda akan melihat ,
yang artinya proses instalasi telah selesai dan website sudah
bisa diakses.
Website Joomla Sudah Aktif
Form Login Administrator Joomla 3.3
19
• Selanjutnya masukkan user dan password yang Anda buat
sewaktu menginstal Joomla.
Panel Administrator Joomla
20
BAB 2
Mengenal Macro
(Visual Basic for Application)
Macro, atau biasa juga dikenal dengan istilah Visual Basic for
Application (VBA), merupakan pengembangan bahasa pemrog-
raman Visual Basic yang diterapkan dalam aplikasi Excel. Berbeda
dengan program pengembang Visual Basic, pemrograman yang
dibuat menggunakan Macro hanya dapat dibangun dan digunakan
pada aplikasi Excel. Program yang dibuat menggunakan Macro
tidak dapat berjalan, sebelum Anda menjalankan Excel terlebih
dahulu. Pemrograman Macro Excel mempunyai beberapa keun-
tungan sebagai berikut:
Menghemat waktu. Penyelesaian pekerjaan menggunakan
Macro lebih cepat dibandingkan cara manual, karena proses-
nya dikerjakan secara otomatis.
Menghemat tenaga. Selain menghemat waktu, penyelesaian
pekerjaan menggunakan Macro juga dapat menghemat tenaga.
Mengurangi tingkat kesalahan. Kemungkinan adanya kesa-
lahan dalam menyelesaikan pekerjaan secara manual dapat
saja terjadi, meskipun Anda seorang yang sangat ahli dalam
menggunakan Excel. Penyelesaian pekerjaan menggunakan
Macro secara konsisten akan menyelesaikan suatu pekerjaan
berdasarkan perintah yang tertulis dalam kode Macro sehingga
tingkat kesalahan yang mungkin timbul sangat kecil. Kesa-
lahan hanya dapat terjadi jika ada kesalahan perintah pada
kode Macro.
19
2.1 Penggunaan Fitur Macro
Penggunaan fitur Macro pada Excel 2003 dilakukan melalui menu
Macro yang terdapat dalam menu utama Tools.
Bagi pengguna Excel 2007 dan Excel 2010, Anda harus menam-
pilkan tab Developer dalam Ribbon terlebih dahulu untuk meng-
gunakan Macro.
1. Untuk pengguna Excel 2007, klik Office Button kemudian pilih
Excel Options. Muncul kotak dialog Excel Options.
20
2. Pilih opsi Popular. Beri tanda centang pada pilihan Show
Developer tab in the Ribbon lalu klik OK. Tampilan tab
Developer dalam Ribbon terlihat seperti pada Gambar 2.3.
21
5. Pilih Main Tabs pada kotak pilihan Customize the Ribbon:. Beri
tanda centang tab Developer dalam daftar di sebelah kanan.
Klik tombol OK.
22
Gambar 2.7 Kotak dialog Save As.
23
Kotak dialog tersebut memberi peringatan bahwa dalam workbook
yang Anda buka terdapat Macro. Peringatan tersebut ditampilkan
untuk mencegah dijalankannya Macro yang berbahaya. Jika Anda
tidak mengenal Macro pada workbook tersebut, klik tombol
Disable Macros untuk menonaktifkan Macro. Apabila Anda
mengenal Macro dalam workbook dan memang berniat menggu-
nakannya, klik tombol Enable Macros untuk mengaktifkan Macro.
Anda dapat melakukan pengaturan keamanan Macro melalui
kotak dialog Security. Pilih menu Tools > Macro > Security…
kemudian muncul kotak dialog Security.
24
Publishers kemudian beri tanda centang pada pilihan Trust all
installed add-ins and templates dan Trust access to Visual
Basic Project.
25
Gambar 2.12 Kotak dialog Microsoft Office Security Options.
26
Untuk mengatur keamanan Macro, klik tombol Macro Security
dalam tab Developer group Code. Muncul kotak dialog Trust
Center pada pilihan Macro Settings. Anda dapat melakukan
pengaturan keamanan Macro sebagai berikut:
Disable all macros without notification. Apabila opsi ini dipilih,
Macro dalam workbook tidak akan dijalankan ketika dibuka.
Disable all macros except digitally signed macros. Jika opsi
ini dipilih, Macro dalam workbook tidak akan dijalankan ketika
dibuka, kecuali untuk Macro yang dikembangkan oleh pe-
ngembang terpercaya.
Disable all macros with notification. Apabila opsi ini dipilih,
Excel akan menampilkan kotak dialog Microsoft Office Excel
Security Notice ketika Anda membuka workbook yang meng-
andung Macro. Dijalankan atau tidaknya Macro selanjutnya,
tergantung pada pilihan Anda.
Enabled all macros (not recommended; potentially dangerous
code can run). Apabila opsi ini dipilih, Macro yang ada dalam
workbook akan selalu dijalankan, tanpa melalui kotak dialog
Microsoft Office Excel Security Notice. Opsi ini tidak direko-
mendasikan, terutama untuk macro dalam workbook yang
tidak Anda kenal, karena berpotensi menimbulkan kerugian.
Jika Anda tetap memilih opsi ini, beri tanda centang pada
pilihan Trust access to the VBA project object model.
27
2.4 Visual Basic Editor
Visual Basic Editor merupakan lingkungan kerja, tempat di mana
Macro Excel dibuat atau dimodifikasi. Tampilan Visual Basic Editor
sangat berbeda dengan tampilan utama Excel.
Pilih menu Tools > Macro > Visual Basic Editor untuk menam-
pilkan Visual Basic Editor pada Excel 2003. Untuk menampilkan
Visual Basic Editor pada Excel 2007 atau Excel 2010, klik tombol
Visual Basic dalam tab Developer group Code. Visual Basic Editor
juga dapat ditampilkan menggunakan kombinasi tombol Alt+F11
pada keyboard.
28
Gambar 2.17 Tampilan Project Explorer.
29
Properties Window ( ) pada toolbar Standard. Cara yang sama
juga dapat dilakukan dengan menekan tombol F4 pada keyboard.
30
2.4.4 Window Object
Window Object merupakan tempat yang digunakan untuk
menampilkan, membuat, dan mengatur objek UserForm serta
objek kontrol dalam UserForm secara visual. Untuk menampilkan
window Object, pilih menu View > Object. Anda juga dapat
menampilkan window Object dengan menekan kombinasi tombol
Shift+F7 pada keyboard.
31
Untuk menampilkan Object Browser, pilih menu View > Object
Browser, atau tekan tombol F2. Anda juga dapat menampilkan
Object Browser dengan cara klik tombol Object Browser yang
terdapat dalam toolbar Standard. Untuk mencari informasi objek,
properti, method, atau event tertentu menggunakan Object
Browser, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Ketikkan objek, properti, method, atau event yang akan Anda
cari pada kotak pilihan Search Text. Dalam contoh kali ini,
ketik Italic, untuk mencari informasi mengenai properti Italic.
32
ikon objek.
ikon properti.
ikon event.
ikon method.
ikon predefined constants, yaitu konstanta yang secara
default sudah disediakan. Konstanta untuk VBA diawali dengan
prefiks vb, misalnya vbYes. Untuk Excel, konstanta diawali
dengan prefiks xl, misalnya xlChart.
2.5.2 Komentar
Anda dapat menambahkan komentar untuk memberi keterangan
pada baris kode Macro tertentu. Komentar dapat ditambahkan
dengan menuliskan tanda petik satu (‘) di depan statement yang
ingin dinyatakan sebagai komentar. Komentar tidak dianggap
sebagai perintah sehingga tidak akan dijalankan. Perhatikan
contoh berikut ini:
33
'Membuat worksheet baru
Worksheets.Add
Apabila toolbar Edit belum ditampilkan, pilih menu View > Toolbar
> Edit untuk menampilkan toolbar Edit.
34
objek, koleksi objek, properti, atau method yang dimiliki sebuah
objek. Dengan menggunakan fitur Auto List Members, kesalahan
penulisan objek, koleksi objek, properti, ataupun method dapat
diminimalkan. VBA secara default mengaktifkan fitur Auto List
Members. Apabila tidak aktif, Anda dapat mengaktifkannya
melalui kotak dialog Options. Berikut langkah-langkah pengaturan
fitur Auto List Members:
1. Pilih menu Tools > Options... kemudian muncul kotak dialog
Options. Pilih tab Editor.
2. Beri tanda centang pada pilihan Auto List Members lalu klik
OK.
Untuk menampilkan fitur Auto List Members, tekan kombinasi
Ctrl+J. Daftar objek, koleksi objek, properti, atau method yang
dimiliki objek akan terlihat seperti Gambar 2.28. Anda dapat
menekan tombol Esc pada keyboard untuk menyembunyikan fitur
Auto List Members. Untuk memilih salah satu opsi yang ditam-
pilkan pada daftar Auto List Members, tekan tombol Tab pada
keyboard, atau klik ganda opsi yang ingin Anda pilih.
35
2.5.4 Kesalahan Penulisan Kode Macro
Apabila kode Macro yang Anda tulis salah, VBA secara default
akan menampilkan kotak pesan peringatan. Klik tombol OK jika
Anda mengetahui solusi untuk menangani kesalahan yang terjadi.
Jika Anda memerlukan informasi bantuan untuk menangani ke-
salahan yang terjadi, klik tombol Help. VBA secara default meng-
aktifkan fitur ini. Jika tidak aktif, Anda dapat mengaktifkannya
melalui kotak dialog Options tab Editor pilihan Auto Syntax
Check.
36
dengan pengaturan default format font kode Macro, Anda dapat
melakukan pengaturan format font kode Macro sendiri.
1. Pilih menu Tools > Options... kemudian muncul kotak dialog
Options. Pilih tab Editor Format.
2.6 Objek
Objek merupakan komponen dalam Macro yang mempunyai
properti dan method sehingga dapat diubah atau dimanipulasi.
37
Suatu objek dapat berupa satu objek atau kumpulan dari beberapa
objek (koleksi objek). Sebuah koleksi juga merupakan objek
sehingga mempunyai properti dan method yang dapat diubah
(dimanipulasi). Objek dalam Macro mempunyai tingkatan dari
yang paling umum sampai tingkatan yang paling khusus. Excel
merupakan objek yang paling umum (Application) yang mem-
punyai tingkatan objek di bawahnya sebagai koleksi objek, misal-
nya Workbook, WorksheetFunction, dan koleksi objek lainnya.
Saat menuliskan kode Macro, objek dan koleksi objek dipisahkan
menggunakan tanda titik (.). Untuk kondisi tertentu, Anda dapat
menuliskan objek tanpa perlu menyebutkan objek tingkatan di
atasnya, misalnya kode Macro untuk menyeleksi worksheet Data
sebagai berikut:
Sheets("Data").Select
2.7 Properti
Properti merupakan karekteristik yang dimiliki objek. Seperti
halnya benda yang memiliki beberapa identitas, suatu objek juga
memiliki beberapa properti yang menunjukkan identitas objek
tersebut. Apabila suatu benda memiliki identitas panjang, lebar,
tebal, warna, dan identitas lainnya, maka objek memiliki beberapa
properti yang menunjukkan identitas, misalnya Name, Height,
Width, BackColor, atau Caption. Pengaturan properti objek sangat
penting untuk membedakan satu objek dengan objek yang lain.
Properti objek dapat diatur melalui window Properties atau melalui
kode Macro saat runtime (Macro dijalankan). Untuk mengubah
properti objek melalui window Properties, pastikan objek dalam
keadaan terpilih. Window Properties akan menampilkan daftar
38
properti objek yang dipilih. Properti objek juga dapat diubah saat
runtime menggunakan kode Macro. Saat menuliskan kode Macro,
objek dan properti dipisahkan menggunakan tanda titik (.). Anda
dapat memanfaatkan fitur Auto List Members untuk menampilkan
daftar properti sebuah objek.
2.8 Method
Method merupakan suatu set perintah seperti halnya Function
Procedure dan Sub Procedure, tetapi sudah tersedia di dalam
objek. Penggunaan method dalam kode Macro Anda tergantung
pada kaitan perintah dan jumlah argumen yang diperlukan, serta
apakah method tersebut mengembalikan suatu nilai.
2.9 Variabel
Variabel merupakan tempat dalam memori komputer yang diberi
nama sebagai pengenal dan dialokasikan untuk menampung data.
Sesuai data yang ditampung, variabel harus mempunyai tipe data
yang sesuai dengan isinya. Secara default, tipe data yang diguna-
kan dalam variabel adalah variant. Jika Anda tidak mengetahui
dengan pasti tipe data yang akan digunakan, tipe data sebaiknya
dikosongkan. Deklarasi variabel harus diletakkan sebelum baris
perintah yang menggunakan variabel tersebut.
Dalam mendeklarasikan variabel, Anda perlu memerhatikan jang-
kauan variabel tersebut. Jangkauan variabel pada VBA dapat
diketahui dengan kata kunci Public, Private, dan Dim pada saat
variabel dideklarasikan. Variabel yang dideklarasikan dengan kata
kunci Public akan tersedia bagi semua Procedure di semua Module
dalam suatu proyek, tempat di mana variabel tersebut didekla-
rasikan. Variabel yang dideklarasikan dengan kata kunci Private
akan tersedia bagi semua Procedure dalam Module tempat di
mana variabel tersebut dideklarasikan. Variabel yang dideklarasi-
kan dengan kata kunci Dim hanya akan tersedia dalam Procedure,
tempat di mana variabel tersebut dideklarasikan. Format kode
Macro dalam mendeklarasikan variabel adalah sebagai berikut:
Jangkauan NamaVariabel As TipeData
39
Berikut contoh pendeklarasian sebuah variabel:
Public Umur As Single
Private Nama As String
Dim DataProduksi As Range
2.10 Konstanta
Konstanta adalah nama yang menyimpan suatu nilai yang tidak
dapat berubah. Kecepatan proses pada konstanta lebih cepat
dibandingkan variabel karena tidak perlu menunggu pengisian
data. Dalam mendeklarasikan kontanta, Anda perlu memerhatikan
jangkauan dari konstanta tersebut. Jangkauan konstanta pada
VBA dapat diketahui dengan kata kunci Public, Private dan Const
pada saat konstanta dideklarasikan. Konstanta yang didekla-
rasikan dengan kata kunci Public akan tersedia bagi semua
Procedure di semua Module dalam suatu proyek, tempat di mana
konstanta tersebut dideklarasikan. Konstanta yang dideklarasikan
dengan kata kunci Private akan tersedia bagi semua Procedure
dalam Module, tempat di mana konstanta tersebut dideklarasikan.
Konstanta yang dideklarasikan dengan kata kunci Const hanya
akan tersedia dalam Procedure, tempat di mana konstanta tersebut
dideklarasikan. Format kode Macro untuk mendeklarasikan kons-
tanta adalah sebagai berikut:
Jangkauan NamaKontsanta As TipeData = Ekspresi
2.11 Array
Array merupakan variabel yang mampu menyimpan beberapa
nilai dengan tipe data yang sama. Kumpulan nilai tersebut satu
sama lain dibedakan dengan indeks, dan masing-masing disebut
elemen array. Beberapa nilai data yang mempunyai tipe data
sama akan lebih mudah jika dimasukkan ke dalam array, diban-
dingkan dimasukkan dalam beberapa variabel yang berbeda. Ada
dua jenis array, yaitu fixed array dan dynamic array. Fixed array
40
merupakan array yang ukurannya tetap. Format kode Macro
dalam mendeklarasikan fixed array adalah sebagai berikut:
Jangkauan NamaArray(Indeks) As TipeData
Anda juga dapat menuliskan fixed array dengan cara berikut ini:
Dim harga(2) As Single
harga(0) = 2500
harga(1) = 3500
harga(2) = 5000
Array dibatasi oleh batas bawah dan batas atas. Secara default,
batas bawah array adalah nol (0). Apabila batas bawah array
adalah nol (0), maka pada Indeks, Anda isikan dengan jumlah
elemen dikurangi satu. Misalnya Anda akan menggunakan 5
elemen array, maka pada saat mendeklarasikan array, Indeks
Anda isikan dengan angka 4. Selain dengan menggunakan batas
bawah nol (0), Anda juga dapat Anda mengubah batas bawah
array dengan angka satu (1). Berikut cara mendeklarasikan batas
bawah array:
1. Menggunakan pernyataan Option Base. Format kode Macro
dalam menggunakan Option Base adalah sebagai berikut:
Option Base 1
41
2. Menggunakan pernyataan To. Format kode Macro dalam
menggunakan pernyataan To adalah sebagai berikut:
KataKunci NamaArray(BatasBawah To BatasAtas) As TipeData
42
Bilangan positif antara 1,401298 x 10‐45 sampai ‐
3,402823 x 1038
308
Bilangan negatif antara ‐1,7976931348623 x 10
sampai ‐4,940656458623 x 10‐324
Double 8 byte ‐324
Bilangan positif antara 4,940656458623 x 10
sampai 1,7976931348623 x 10308
±79228162514264337593543950335 (tanpa titik
desimal)
Decimal 14 byte
±7,9228162514264337593543950335 (dengan 28
angka di belakang titik desimal)
Bilangan dengan nilai antara
Currency 8 byte ‐922.337.203.685.477,5808 sampai
922.337.203.685.477,5808
Untuk menyimpan teks berisi 0 sampai 2 miliar
String 1 byte
karakter.
Byte 1 byte Bilangan antara 0 sampai 255
Boolean 2 byte Berisi nilai True (benar) atau False (salah)
Menyimpan informasi tanggal dan waktu. Tanggal
Date 8 byte antara 1 Januari 100 sampai 31 Desember 9999.
Waktu antara 00:00:00 sampai 23:59:59.
Digunakan untuk mengakses objek apa saja yang
Object 4 byte diperlukan oleh VBA, disimpan dalam alamat me‐
mory objek tersebut.
Seluruh tipe data yang ada. Jika berupa teks, maka
Variant 16 byte akan disimpan dalam bentuk teks. Jika berupa
bilangan, maka akan disimpan dalam tipe Double.
2.13.1 If…Then
Pernyataan If…Then memungkinkan Anda untuk menjalankan
sebuah statement atau beberapa statement apabila suatu kondisi
terpenuhi. Format kode Macro untuk pernyataan If…Then adalah
sebagai berikut:
43
If Kondisi Then
Statement
End If
2.13.2 If…Then…Else
Pernyataan If…Then…Else digunakan untuk mendefinisikan bebe-
rapa blok statement yang akan dijalankan salah satu berdasarkan
kondisi yang memenuhi syarat. Format kode Macro untuk per-
nyataan If…Then…Else adalah sebagai berikut:
If Kondisi1 Then
Statement1
Statement2
Else
Statement3
End If
Case Ekspresi1
Statement1
44
Case Ekspresi2
Statement2
Case Ekspresi3
Statement3
End Select
2.14.1 Do…Loop
Struktur pengulangan Do…Loop digunakan untuk menjalankan
satu atau beberapa pernyataan jika kondisi benar atau hingga
suatu kondisi tersebut menjadi benar. Kata kunci untuk struktur
pengulangan yang menjalankan statement jika kondisi benar
adalah While. Format kode Macro struktur Do…Loop dengan kata
kunci While adalah sebagai berikut:
Do While Kondisi
Statement
Loop
Statement
Loop
45
2.14.2 For…Next
Struktur pengulangan For…Next digunakan untuk menjalankan
satu atau beberapa statement dengan frekuensi pengulangan yang
telah ditentukan. Struktur pengulangan For…Next digunakan
untuk kondisi yang mempunyai nilai berurutan dan variabelnya
mempunyai nilai numerik. Format kode Macro struktur For…Next
adalah sebagai berikut:
For Variabel = NilaiAwal To NilaiAkhir
Statement
Next Variabel
Statement
Next Variabel2
Next Variabel1
2.14.3 While…Wend
Struktur pengulangan While…Wend digunakan untuk menjalankan
satu atau beberapa statement selama suatu kondisi itu benar.
Format kode Macro struktur While…Wend adalah sebagai berikut:
While Kondisi
Statement
Wend
46
Apabila nilai kondisi masih memenuhi syarat atau benar maka
proses pengulangan akan terjadi lagi sampai kondisinya salah.
Apabila kondisi salah, maka program akan dihentikan oleh Wend.
Statement
Next Elemen
2.15 End
Statement End dipakai untuk memaksa program berhenti dari
suatu Sub Procedure, Function Procedure, ekspresi If, atau
deklarasi With.
Worksheets.Add
End Sub
End Function
47
2.15.3 End If
End If digunakan untuk mengakhiri penggunaan ekspresi If.
If Range("A1").Value < 5 Then
Range("A2").Value = "Nilai kurang"
End If
With Selection.Font
.Name = "Calibri"
.Font.FontStyle = "Italic"
.Font.Size = 12
.Font.Underline = xlUnderlineStyleNone
End With
48
BAB 2
Dalam bab ini akan membahas mengenai lingkungan basis data yang
mencakup sejarah sistem arsitektur basis data, tiga level ANSI-SPARC,
contoh tiga level tersebut secara rinci, Data Independence, Data
Dependence, bahasa yang digunakan dalam basis data, dan multi user
DBMS arsitektur secara singkat dan jelas.
25
• Level Eksternal
Merupakan level individual user, di mana masing-masing user hanya
akan berkepentingan dengan satu bagian saja. Cara pandang
masing-masing user bersifat abstrak bila dibandingkan dengan
bagaimana sebenarnya data tersebut disimpan. Masing-masing
pandangan user tersebut disebut external view, yang berisi berbagai
tipe eksternal record.
Jadi, level ini berkaitan erat dengan pengguna, di mana dari tiap
pengguna hanya memerlukan sebagian data yang ada dalam basis
data. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas,
atribut, dan hubungan antara entitas yang diperlukan saja.
Karekteristik level eksternal ini sebagai berikut:
Cara pandang user terhadap basis data.
Berkenaan dengan apa yang tampak bagi para user dan
application developer.
Menjelaskan bagaimana data yang ada direpresentasikan untuk
user yang berbeda.
• Level Konseptual
Merupakan representasi informasi keseluruhan isi basis data, di
mana seluruh pandangan masing-masing user digabungkan. Perwu-
judannya abstrak, bila dibandingkan dengan bagaimana data
sesungguhnya tersimpan secara fisik. Pandangan konseptual ini
berisi berbagai tipe dari konseptual record yang didefinisikan oleh
konseptual skema, ditulis dalam Data Definition Language (DDL).
Pendefinisian skema konseptual dimaksudkan untuk menyertakan
fitur-fitur tambahan, seperti security dan integrity. Beberapa tujuan
utama dari skema konseptual, di antaranya menggambarkan enter-
prise secara lengkap, bagaimana data tersebut digunakan, bagai-
mana aliran data di dalam enterprise, kegunaan data untuk setiap
proses, dan proses kontrol atau audit yang diberikan pada setiap
proses.
Karekteristik level konseptual ini sebagai berikut:
Cara pandang keseluruhan basis data.
26
Menjelaskan data apa saja yang tersimpan dan hubungan antar-
data.
• Level Internal
Merupakan level terendah dalam representasi dari keseluruhan basis
data. Level ini berisikan berbagai tipe internal record yang didefini-
sikan oleh skema internal. Selain itu juga menjelaskan mengenai
alokasi ruang penyimpanan data dan index, bagaimana perwujudan
field-field yang disimpan, deskripsi record untuk penyimpanan yang
disertai dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen, penem-
patan data, dan teknik enkripsi atau pengamanan data. Dengan
kata lain, level ini berkaitan erat dengan storage structure atau
stored database yang menerangkan tempat penyimpanan data pada
internal view dan storage structure definition yang menjelaskan
hubungannya dengan cara pengaksesan data yang disimpan.
Karekteristik level internal ini sebagai berikut:
Berkenaan dengan penyimpanan secara fisik.
Menjelaskan bagaimana data yang ada disimpan dalam basis
data.
27
2.3 Contoh Tiga Level ANSI-SPARC
28
yang dipegang pelanggan sesuai dengan nomor pemesanan yang
dipegang tour guide, maka pelanggan akan mendapatkan tiket sesuai
dengan kuantitas yang dia pesan.
Pelanggan wajib melunasi seluruh pembayaran paling lambat 2 minggu
sebelum tanggal keberangkatan. Jika tidak dilunasi maka pelanggan
tidak berhak untuk menikmati paket tur yang telah dia pilih dan pesan,
dan uang muka yang telah dibayar tidak dapat dikembalikan lagi.
Pemesanan tiket paling lambat dilakukan 2 minggu sebelum tanggal
keberangkatan. Dan apabila pelanggan memesan tepat saat 2 minggu
sebelum tanggal keberangkatan, mereka harus melunasinya saat itu
juga.
Pelanggan juga memiliki hak untuk membatalkan pesanan, namun
pelanggan akan dikenakan Cancellation Fee sebesar 10% dari jumlah
harga paket yang ia pesan. Proses ini juga akan tercatat.
Dari kasus tersebut, kita dapat membuat tiga level ANSI SPARC sebagai
berikut.
Level Eksternal
29
Level Konseptual
Di bawah ini beberapa contoh dari level konseptual.
1. Yang merupakan konseptual dari Eksternal View 2 dan 3.
KdPesan TglPesan NmPelanggan NmPaket HrgPaket StsBayar Banyak
Level Internal
Pada level internal, maka akan digunakan SQL Server 2000 sebagai
contoh dalam mengimplementasikan pembuatan database yang telah
didesain sebelumnya.
Terdapat 2 cara untuk membuat database sebagai berikut.
30
Gambar 2.2 Menu Microsoft SQL Server 2008.
31
Gambar 2.3 Login dan tampilan awal Microsoft SQL 2008.
32
Gambar 2.5 Database baru.
Untuk membuat tabel, klik 2 kali pada database TOUR & TRAVEL
sehingga tampil jendela TOUR & TRAVEL Properties.
Kemudian pilih tombol OK pada jendela tersebut, maka akan tampil
objek-objek database yang terdiri atas Diagrams, Tables, Views, Stored
Procedures, Users, Roles, Rules, Defaults, User Defined Data Types, dan
User Defined Functions.
Lalu klik kanan Tables dan pilih New Table, atau klik ganda Tables dan
klik kanan tabel yang tersebut, kemudian pilih menu New Table .
33
Gambar 2.6 Membuat tabel.
Layar berikutnya adalah Design Table yang terdiri atas empat kolom,
yaitu:
1. Column Name
Berfungsi untuk membuat nama kolom yang terdapat dalam suatu
tabel yang akan kita buat.
2. Data Type dan Length
Berfungsi untuk mendefinisikan tipe data suatu kolom yang kita buat
agar SQL mengetahui bagaimana data dalam kolom dapat diolah
dan memperlakukan data tersebut dalam kolom. Sedangkan Length
berfungsi untuk menentukan batas jumlah maksimum karakter suatu
tipe data dalam sebuah kolom yang kita buat, dan batasnya tidak
boleh melebihi batas jumlah maksimum karakter jenis tipe data yang
dipilih.
3. Allow Nulls
Berfungsi untuk menentukan apakah kolom yang dibuat tersebut
dapat tidak berisi nilai (dalam arti kosong, bukan nol/0) atau terisi
nilai. Untuk kolom yang merupakan primary key, kolom tersebut
akan secara otomatis NOT NULL.
Berikut ini tampilan design tabel pada salah satu tabel yang dibuat, yaitu
Ms_Customer.
34
Gambar 2.7 Desain tabel.
35
2. Cara Kedua, pilih New Query pada layar Microsoft SQL Server
2008
36
2.4 Data Dependence
Yakni struktur data yang didefinisikan dalam program. Istilah lainnya
menyebutkan sebagai data structure dependence, yaitu ketergantungan
terhadap struktur data. Lebih jelasnya lagi adalah ketergantungan
aplikasi atau program terhadap struktur data yang diperlukan oleh apli-
kasi atau program tersebut. Ciri lainnya adalah teknik akses dinyatakan
secara eksplisit. Hal ini dapat dilihat pada contoh penggalan COBOL.
Berikut contoh penggalan-penggalan program yang menunjukkan pen-
definisian struktur data dalam program tersebut.
37
Penggalan Program Turbo Pascal
Tipe_Barang = Record
KdBrg : String(20);
NmBrg : String(100);
End;
Var Rec_Brg : Tipe_Barang;
Misalnya terjadi perubahan sedikit saja seperti panjang data untuk kdbrg
dari 20 digit menjadi 30 digit, maka struktur data yang tertulis dalam
program COBOL, program TURBO PASCAL, dan program C++ harus
dianalisis ulang, apakah berdampak pada keseluruhan sistem informasi
atau tidak. Kemudian ditulis ulang programnya dan dites kembali. Hal
ini sangat memerlukan waktu, tenaga, dan dapat terjadi kesalahan.
Karekteristik ini terdapat pada File Based System yang dikenal dengan
nama program-data dependence. Lihat kembali Bab 1.
39
2.6 Bahasa Basis Data
Bahasa Basis Data terbagi atas dua jenis, yaitu:
• Data Definition Language (DDL)
Bahasa yang memungkinkan DBA atau user untuk mendefinisikan,
menerangkan, dan memberi nama entitas-entitas, atribut, serta
relationship yang dibutuhkan untuk aplikasi, termasuk batasan-
batasan keamanan dan integritasnya.
• Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang menyediakan operasi dasar manipulasi data pada data
yang terdapat dalam basis data. Adapun operasi yang dapat dilaku-
kan adalah menyisipkan, memodifikasi, memanggil, dan menghapus
data.
40
saja yang akan disajikan, komponen warna pada layar, dan
karekteristik lainnya.
• Report Generators
Memungkinkan user untuk mengambil data yang diperlukan untuk
membuat laporan. Lebih menekankan pada rancangan output, yaitu
bagaimana suatu laporan akan disajikan.
• Graphics Generators
Mengambil data dari basis data dan menampilkannya dalam bentuk
grafik, seperti bar, chart, pie chart, line chart, dan sebagainya.
• Application Generators
Menghasilkan program yang berhubungan dengan data, menen-
tukan bagaimana menampilkan fungsi-fungsi.
41
Gambar 2.12 Topologi Teleprocessing dan Topologi File Server.
• File Server
o Menghubungkan beberapa workstation melalui jaringan kom-
puter.
o Basis data terdapat pada server.
o Basis data dan program aplikasi berjalan di tiap-tiap work-
station.
Kelemahan arsitektur ini:
o Lalu lintas jaringan yang padat.
o Basis data di-copy ke masing-masing workstation saat program
aplikasi berjalan.
o Concurency, recovery, dan integrity control lebih rumit.
• Client Server
o Basis data terdapat pada server dan diatur di sana.
o Client mengatur user interface dan menjalankan aplikasi.
o Program aplikasi berada di client, bukan di server.
Kelebihan arsitektur ini:
o Akses yang lebih luas ke basis data.
o Kinerja yang lebih baik.
42
o Memungkinkan pengurangan biaya hardware.
o Memungkinkan pengurangan biaya komunikasi.
43
N-Tier
Pada tahun 1990-an berkembang pemikiran tentang arsitektur 3-Tier,
yaitu:
• Database-Tier yang berisi DBMS porsi server.
• Application-Tier yang berisi basis data porsi client dan juga dapat
berupa program aplikasi.
• Client-Tier, tidak memerlukan basis data dan DBMS, hanya berupa
user interface.
44
Perbedaan Two-Tier dengan Three-Tier
45
Transaction Processing Monitors (TPM)
Merupakan program yang mengontrol transfer data antara client dan
server untuk menyediakan lingkungan yang konsisten, khususnya Online
Transaction Processing (OLTP). Selain itu juga, TPM ini merupakan
bagian tengah atau middle-tier dari topologi three tier. Adapun fungsi
TPM ini meliputi:
• Transaction Routing
Dapat meningkatkan skalabilitas dengan pengarahan transaksi ke
berbagai DBMS secara spesifik.
• Managing Distributed Transactions
Mengatur transaksi yang memerlukan akses data ke berbagai DBMS
yang dapat saja berbeda. Misalnya Oracle DBMS pada lokasi 1,
data Microsoft SQL DBMS pada lokasi 2, dan sebagainya.
• Load Balancing
Membuat keseimbangan permintaan user ke berbagai DBMS dari
satu komputer atau lebih.
• Funneling
Dalam lingkungan dengan jumlah user yang banyak, kadang-
kadang sulit bagi user untuk mengakses DBMS secara bersamaan.
TPM ini dapat membangun koneksi dengan DBMS selama atau
ketika memerlukan koneksi sehingga user dapat menggunakan
koneksi tersebut.
• Increased Reliability
TPM bertindak sebagai manajer transaksi, melakukan tindakan yang
perlu agar konsistensi basis data terpelihara dengan DBMS sebagai
manajer sumber daya. Jika DBMS yang dituju bermasalah atau
gagal, TPM akan mampu menyampaikan transaksi tersebut pada
DBMS yang lain atau menyimpan sampai DBMS tadi normal
kembali.
46
Desain Kalender Meja
Bab 02
Design Result
2 Buat background dengan cara klik Rectangle Tool (F6) pada Toolbox. Kemudian
klik dan tarik mouse lalu lepaskan. Perbesar kotak dengan cara klik ujung kotak > tarik
kursor ke sudut area gambar hingga sebesar area gambar (lembar kerja CorelDRAW).
3 Isi kotak dengan gambar image sebagai background yang berformat JPEG dengan
cara: pilih menu File > Import > pilih file dari folder Anda, misalnya seperti contoh >
klik tombol Import. Kemudian buat ukuran image sebesar gambar kotak.
4 Gambarkan objek dengan bentuk seperti contoh (A) menggunakan Polyline Tool
. Gunakan bantuan Shape Tool pada Toolbox > pilih Convert Line to
Curve pada Property Bar untuk mengubah bentuk hingga seperti pada contoh (B).
A B
6 Ulangi langkah nomor 5 untuk membuat objek yang sama dengan warna gradasi
kuning (Yellow). Transparansikan objek yang sudah terbuat menggunakan
Transparency Tool . Caranya: klik Interactive Blend Tool pada
Toolbox > pilih Transparency Tool > klik+drag lalu tarik ke samping kiri
atas hingga gambar bisa seperti contoh.
7 Buatlah dua garis di pojok kanan dan kiri atas seperti pada contoh gambar. Warnai
garis tersebut dengan cara klik Outline pada Toolbox > Outline Color
> pilih warna putih (White) pada Color Palettes.
10 Warnai teks dengan warna putih (White) pada Color Palettes, kemudian klik kanan
warna merah (Red) pada Color Palettes untuk memberi warna outline atau seleksi
teks > tekan F12 > kotak dialog Outline Pen > pilih warna > atur Width: 4.0 pt > OK.
11 Tambahkan angka tahun di bawah tulisan nama bulan (misalnya tahun 2014) dengan
warna outline teks putih (White). Misalnya gunakan jenis huruf EuroseWide Heavy
dengan ukuran 54.064 pt. Ubah ketebalan garis outline (Width) teks putih dari jenis
Hairline menjadi 3.0 pt .
13 Lakukan cara yang sama seperti langkah sebelunya untuk membuat garis di bawah
angka tahun 2014, dengan warna yang sama tetapi bentuknya berbeda.
14 Dengan menggunakan Freehand Tool (F5) pada Toolbox > pilih Polyline Tool
buatlah bentuk jajaran genjang sesuai contour garis putih kemudian
warnai dengan warna merah (Red) dan hilangkan garis tepinya (outline) hingga
seperti contoh gambar di bawah.
15 Caranya:
Isi bagian tengah jajaran genjang tersebut dengan tulisan nama hari MINGGU.
klik Text Tool (F8) pada Toolbox > klik di bagian dalam jajaran genjang
untuk memunculkan kursor > ketik MINGGU > misalnya beri warna putih (White),
jenis huruf Poppea, dan ukuran 15 pt hingga seperti pada contoh gambar.
16 langkah
Dengan cara yang sama menggunakan Text Tool (F8) pada Toolbox seperti
sebelumnya, buat nama-nama hari dari Senin hingga Sabtu dengan jenis dan
ukuran serta warna huruf sama seperti pada contoh di bawah.
18 Lengkapi tanggal yang lain hingga menjadi sebuah urutan angka kalender bulan Juli
tahun 2014, misalnya gunakan jenis huruf Arnold Boecklin dan ukuran: 44.658 pt.
19 Warnai hari libur (tanggal 28 dan 29) dengan warna merah, dan hari biasa warna
Yellow (kuning). Caranya: seleksi tanggal yang akan diubah warnanya > lakukan blok
dengan cara klik+drag > klik warna merah (Red) pada Color Palette.
20 Tuliskan pula keterangan pelengkap (event/hari libur Nasional) di bagian kanan bawah
tanggal menggunakan Text Tool (F8) pada Toolbox. Misalnya gunakan jenis
huruf Arizona dan ukuran 13.438 pt dengan warna putih hingga seperti contoh.
22 Dalam keadaan kotak masih terseleksi, ubah bentuk sudut kotak menjadi lengkung
menggunakan Shape Tool (F10) pada Toolbox hingga terbentuk seperti pada
contoh di bawah.
25 (F6)
Tambahkan garis bingkai image dengan garis kotak menggunakan Rectangle Tool
pada Toolbox, lalu hilangkan isi bingkai dengan cara klik No Fill pada Color
Palettes. Ubah ketebalan garis bingkai dengan cara klik Outline pada Toolbox > 8 pt
> warnai garis dengan cara klik Outline > pilih Outline Color (Shift+F12) >
pilih warna abu-abu (50% Black) pada Color Palettes.
26 Beri keterangan nama image di bagian atas bingkai, misalnya menggunakan jenis
huruf Edwardian Script ITC dengan 26.473 pt, caranya: klik Text Tool (F8) pada
Toolbox > ketik teks. Warnai dengan warna kuning (Yellow) seperti contoh di bawah.
27 Caranya:
Buat lubang pada bagian pojok kiri atas kalender menggunakan Ellipse Tool (F7) .
klik Ellipse Tool (F7) pada Tool box > buat lingkaran kecil dengan
ukuran seperti terlihat di bawah > warnai lingkaran dengan warna putih.
28 Buat ketebalan garis tepi lingkaran, dengan klik Outline pada Toolbox > pilih 8 pt.
lalu warnai garis dengan cara klik Outline > Outline Color (Shift+F12) > pilih
warna abu-abu hingga seperti pada contoh.
31 Seleksi lubang lingkaran dan objek bentuk lonjong yang baru saja dibuat, kemudian
pilih menu Arrange > Transformations > Position (Alt+F7).
32 Duplicate
Pada kotak dialog Transformation di sebelah kanan area gambar, klik tombol >
pada bagian Position > H: 0.6 > V: 0.0 > Apply To Duplicate. Ulangi klik Apply To
hingga objek hasil penggandaan penuh rata ke kanan seperti contoh.
33 Setelah itu, masukkan logo perusahaan dari file Anda, caranya: pilih menu File >
Import > kotak dialog Import > pilih file Image yang akan digunakan > klik Import >
tempatkan di pojok kanan bawah hingga seperti contoh berikut.
34 Buat garis horizontal dan vertikal menggunakan Pen Tool pada Toolbox
kemudian warnai dengan warna putih dan letakkan pada bagian tepi kanan serta
bawah desain kalender, hingga terbentuk seperti contoh berikut.
35 Setelah membuat dua garis di atas, maka selesailah sudah proses untuk membuat
kalender (desk calendar). Simpan desain kalender dengan pilih menu File > Save.
Sort dan Filter dapat dikatakan sebagai fitur Excel yang paling
sering digunakan untuk mengelola database. Fitur Sort digunakan
untuk mengurutkan data, sedangkan filter merupakan fitur penya-
ringan data yang digunakan untuk menampilkan record data
dalam database, sesuai kriteria yang kita tentukan.
23
Pengurutan data angka dimulai dari nilai yang paling besar
ke nilai yang paling kecil (largest to smallest).
1. Buka file Mengurutkan Data.xlsx dalam Bonus CD.
2. Dalam contoh kali ini, kita akan mengurutkan data tanggal
secara ascending (oldest to newest). Tempatkan pointer mouse
pada salah satu sel dalam range B3:B63. Jika sudah, klik
tombol Sort Oldest to Newest dalam tab Data group Sort &
Filter.
24
Sebagai catatan, fitur Sort tidak dapat dijalankan jika ada range
yang digabungkan (merge) dalam database yang diurutkan.
Muncul kotak pesan seperti pada Gambar 3.3.
25
Kotak pilihan Sort on digunakan untuk memilih dasar
pengurutan, apakah berdasarkan nilai (Values), warna sel
(Cell Color), warna font (Font Color), atau ikon sel (Cell
Icon).
Tombol Options... digunakan untuk menampilkan kotak
dialog Sort Options. Jika pilihan Case sensitive dicentang,
maka huruf kecil akan diurutkan terlebih dahulu pada
pengurutan Ascending (A to Z). Pada pilihan Orientation,
Anda dapat memilih apakah akan mengurutkan data secara
vertikal dari atas ke bawah (Sort top to bottom) atau secara
horizontal dari kiri ke kanan (Sort left to right).
26
4. Dalam contoh kali ini, kita akan mengurutkan data 2 level.
Level pengurutan pertama adalah nama salesman secara
ascending, sedangkan level pengurutan kedua, tanggal secara
descending.
¾ Beri tanda centang pada pilihan My data has headers
karena range yang diseleksi mempunyai judul kolom pada
baris paling atas.
¾ Pilih Salesman pada kotak pilihan Sort by sebagai kunci
pengurutan level pertama.
¾ Pilih Values pada kotak pilihan Sort on karena dasar peng-
urutan berdasarkan nilai.
¾ Pilih A to Z pada kotak pilihan Order untuk memilih model
pengurutan secara ascending.
¾ Klik tombol Add level untuk menambah level kunci pengu-
rutan.
¾ Pilih Tanggal pada kotak pilihan Sort by sebagai kunci
pengurutan level kedua.
¾ Pilih Values pada kotak pilihan Sort on karena dasar
pengurutan berdasarkan nilai.
¾ Pilih Newest to Oldest pada kotak pilihan Order untuk
memilih model pengurutan secara descending.
27
Gambar 3.7 Hasil pengurutan data.
28
3. Klik drop down judul kolom yang akan disaring, misalnya
kolom Salesman. Beri tanda centang data yang akan ditam-
pilkan. Untuk memberi atau menghilangkan tanda centang
pada semua data, klik (Select All). Dalam contoh kali ini, beri
tanda centang hanya pada salesman Firman. Lalu klik OK.
29
Karena data penjualan dari salesman Firman sudah disaring,
selanjutnya kita hanya perlu menyaring data kertas buram F4.
Klik drop down judul kolom Nama barang.
6. Beri tanda centang hanya untuk Kertas Buram F4. Lalu klik
OK.
30
1. Buka file Filter Data Teks.xlsx dalam Bonus CD.
2. Blok range database yang akan disaring (A2:F63). Klik tombol
Filter dalam tab Data group Sort & Filter. Muncul drop down
pada nama field.
3. Klik drop down judul kolom Nama barang. Pada pilihan menu
Text Filters muncul daftar menu seperti pada Gambar 3.13.
31
Excel menyediakan operator And dan Or dalam penya-
ringan. Operator And digunakan untuk menampilkan data
yang sesuai dengan kriteria penyaringan pertama (bagian
atas) dan kriteria penyaringan kedua (bagian bawah).
Apabila salah satu kriteria dari kriteria pertama atau kriteria
kedua ada yang tidak sesuai, maka seluruh data akan di-
sembunyikan. Operator Or digunakan untuk menampilkan
data yang sesuai dengan salah satu kriteria, baik itu kriteria
pertama atau kriteria kedua.
Pilihan di bagian bawah digunakan untuk mengatur kriteria
kedua dalam penyaringan.
5. Dalam contoh kali ini, kita akan menyaring data kolom Nama
barang yang mengandung teks kertas atau buku.
¾ Untuk mengatur kriteria penyaringan pertama, pilih
contains pada kotak pilihan bagian atas. Ketikkan kertas
pada kotak pilihan di sebelah kanan.
¾ Pilih operator Or untuk menampilkan data yang sesuai
dengan salah satu kriteria.
¾ Untuk mengatur kriteria penyaringan kedua, pilih contains
pada kotak pilihan bagian bawah. Ketikkan buku pada
kotak pilihan di sebelah kanan.
32
Gambar 3.15 Penyaringan data teks.
33
5. Apabila salah satu dari menu Equals…, Before…, After…,
Between… atau Custom Filter… Anda pilih, muncul kotak
dialog Custom AutoFilter.
Pilihan di bagian atas digunakan untuk mengatur kriteria
pertama dalam penyaringan. Anda dapat memilih opsi is
after (setelah tanggal tertentu), is after or equal to (setelah
atau sama dengan tanggal tertentu), is before (sebelum
tanggal tertentu), is before or equal to (sebelum atau sama
dengan tanggal tertentu). Tanggal yang digunakan sebagai
dasar kriteria ditulis pada kotak isian di sebelah kanan.
Untuk memudahkan pengisian tanggal, klik tombol Date
Picker . Pilih tanggal yang akan digunakan sebagai krite-
ria penyaringan.
34
¾ Pilih operator And untuk menampilkan data yang sesuai
dengan kriteria pertama dan kriteria kedua.
¾ Untuk mengatur kriteria penyaringan kedua, pilih is before
pada kotak pilihan bagian bawah. Klik tombol Date Picker
kemudian pilih tanggal 15 Januari 2010.
35
1. Buka file Filter Data Angka.xlsx dalam Bonus CD.
2. Blok range database yang akan disaring (A2:F63). Klik
tombol Filter dalam tab Data group Sort & Filter. Muncul drop
down pada nama field.
3. Klik drop down judul kolom Total. Pada pilihan Date Filters
muncul daftar menu seperti terlihat pada Gambar 3.20.
36
Kotak pilihan di bagian kanan digunakan untuk memilih
apakah data yang disaring berdasarkan item atau
persentase dari keseluruhan data.
6. Apabila Anda memilih salah satu menu selain Top 10...,
Above Average atau Below Average muncul kotak dialog
Custom AutoFilter.
Pilihan di bagian atas digunakan untuk mengatur kriteria
pertama dalam penyaringan. Anda dapat memilih opsi
equals (sama dengan nilai tertentu), does not equals (tidak
sama dengan nilai tertentu), is greater than (lebih besar dari
nilai tertentu), is greater than or equal to (lebih besar atau
sama dengan nilai tertentu), is less than (lebih kecil dari
nilai tertentu), is less than or equal to (lebih kecil atau
sama dengan nilai tertentu). Nilai angka yang digunakan
sebagai dasar kriteria ditulis pada kotak isian di sebelah
kanan.
Operator And dan Or dalam penyaringan data angka
mempunyai fungsi yang sama dengan penyaringan data
teks dan tanggal.
Pilihan di bagian bawah digunakan untuk mengatur kriteria
kedua dalam penyaringan.
37
¾ Ketikkan 5 pada kotak isian di bagian tengah.
¾ Pilih Items pada kotak pilihan di bagian kanan.
38
Gambar 3.25 Kotak dialog Advanced Filter.
39
Anda dapat menggunakan tanda lebih kecil (<), lebih besar (>),
lebih kecil sama dengan (<=), lebih besar sama dengan (>=),
sama dengan (=) atau tidak sama dengan (<>) dalam kriteria
penyaringan. Untuk menampilkan data kosong (blank) gunakan
kriteria “=”. Gunakan kriteria “<>” untuk menyembunyikan data
kosong (blank). Anda juga dapat menggunakan tanda tanya (?)
dan tanda bintang (*) dalam kriteria penyaringan untuk data teks.
Kompleksnya kriteria yang dapat diterapkan dalam Advanced
Filter terkadang menimbulkan kesalahan dalam penyusunan
kriteria, sehingga diperoleh hasil penyaringan yang tidak sesuai
kebutuhan. Penulis menyertakan beberapa contoh kasus yang
berbeda untuk memudahkan pemahaman pembaca dalam menyu-
sun kriteria penyaringan data menggunakan Advanced Filter.
40
Gambar 3.26 Collapse dialog Advanced Filter – List range.
41
3.4.2 Hasil Penyaringan pada Range Berbeda
Anda dapat menempatkan hasil penyaringan data pada range
yang berbeda dengan range database. Penggunaan range yang
berbeda untuk menampung hasil penyaringan sering kali diguna-
kan untuk membandingkan database hasil penyaringan dengan
database asli (yang menampilkan seluruh data).
1. Buka file Hasil Penyaringan Pada Range Berbeda.xlsx yang
disertakan dalam Bonus CD.
2. Untuk membuat kriteria penyaringan, ketikkan Firman pada
sel A3. Klik tombol Advanced dalam tab Data group Sort &
Filter. Muncul kotak dialog Advanced Filter.
3. Agar hasil penyaringan ditempatkan pada range berbeda, pilih
Copy to another location pada opsi Action.
4. Tempatkan pointer pada kotak isian List range:. Untuk
menyeleksi database yang akan disaring, ketikkan atau blok
range $A$6:$F$67.
5. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $A$2:$F$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan.
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Copy to:. Ketikkan atau
pilih sel H6 untuk menyeleksi range hasil penyaringan. Klik
tombol OK.
42
7. Lebar kolom range hasil penyaringan data mungkin berbeda
dengan lebar kolom range database. Anda dapat mengatur
lebar kolom agar tampilan data hasil penyaringan lebih
informatif. Untuk menyalin lebar kolom dari range database,
blok range A6:F6. Tekan kombinasi tombol Ctrl+C untuk
meng-copy range yang diseleksi.
8. Tempatkan pointer pada sel H6. Klik drop down tombol Paste
dalam tab Home group Clipboard.
10. Untuk menyalin lebar kolom range yang diseleksi, pilih Column
widths pada daftar pilihan Paste. Jika sudah, klik tombol OK.
43
Gambar 3.32 Menyalin lebar kolom dari range database.
44
Gambar 3.33 Dua kriteria dalam baris yang sama.
45
Gambar 3.34 Kriteria penyaringan untuk kolom yang sama.
46
Gambar 3.35 Dua kriteria dalam baris yang berbeda.
47
7. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $A$2:$E$4 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
48
Gambar 3.37 Penggunaan operator AND dan OR.
49
Gambar 3.38 Contoh lain penggunaan operator AND dan OR.
50
5. Tempatkan pointer pada kotak isian List range:. Untuk
menyeleksi database yang akan disaring, ketikkan atau blok
range $A$5:$C$15.
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $A$2:$A$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
51
5. Tempatkan pointer pada kotak isian List range:. Untuk
menyeleksi database yang akan disaring, ketikkan atau blok
range $A$5:$C$15.
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $A$2:$A$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
52
5. Tempatkan pointer pada kotak isian List range:. Untuk
menyeleksi database yang akan disaring, ketikkan atau blok
range $A$5:$C$15.
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $A$2:$A$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
53
5. Tempatkan pointer pada kotak isian List range:. Untuk
menyeleksi database yang akan disaring, ketikkan atau blok
range $B$6:$F$14.
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range: Ketikkan
atau blok range $B$2:$B$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
54
6. Tempatkan pointer pada kotak isian Criteria range:. Ketikkan
atau blok range $B$2:$B$3 untuk menyeleksi range kriteria
penyaringan. Klik tombol OK.
55
ref1; [ref2]; ... adalah range yang akan dihitung. Jumlah argumen
yang dapat Anda masukkan adalah 1 sampai 254.
1. Buka file Fungsi SUBTOTAL.xlsx dalam Bonus CD. Dalam
contoh kali ini, kita akan menghitung penjumlahan hasil
penyaringan data salesman Firman yang total penjualannya
lebih kecil atau sama dengan 100.000.
2. Ketikkan formula =SUBTOTAL(9;F12:F62) pada sel H3.
Tekan Enter. Hasil perhitungan menunjukkan penjumlahan
penyaringan data salesman Firman yang total penjualannya
lebih kecil atau sama dengan 100.000 sebesar 264.500.
56