Anda di halaman 1dari 12

Kelompok II

SEDEKAH DAN HADIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ; Materi Pembelajaran Fiqih SMA/MA

Dosen Pengampu : Drs. Uswatun Hasanah, M.Pd. I

Disusun Oleh : Kelompok II

Marni Sintia ; 1911010372

Kelas/ Semester : F/ V

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

2021
A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan baksat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


3.2. Memahami ketentuan sedekah dan 3.2.1. Menjelaskan pengertian sedekah
hadiah dan hadiah
3.2.2. Menyebutkan dalil dan hadist
tentang sedekah dan hadiah
3.2.3. Mengetahui hukum sedekah dan
hadiah
3.2.4. Menyebutkan rukun dan syarat
sedekah dan hadiah
3.2.5. Mengetahui Bentuk- bentuk
Sedekah dan macam- macaam hadiah
3.2.6. Mengetahui hal yang dapat
membatalkan sedekah
3.2.7. Menyebutkan hikmah sedekah
dan hadiah
3.2.8. Mengetahui Perbedaan sedekah
dan hadiah
4.2 mensimulasika 4.2.1. tata cara pelaksanaan sedekah
n tata cara sedekah
PETA KONSEP

Pengertian
Sedekah

Dalil Terkait
Sedekah

Hukum sedekah

Rukun dan
Syarat Sedekah
Sedekah
Bentuk- Bentuk
Sedekah

Hal
Membatalkan
sedekah

Tatacara
Memberikan
Sedekah

sedekah dan
Hikmah Sedekah
Hadiah

Pengertian
Hadiah

Dalil Terkait
Hadiah

Hukum Hadiah

Hadiah
Rukun dan
Syarat hadiah

Macam- Macam
Hadiah

Hikmah Hadiah
SEDEKAH

A. Pengertian Sedekah
Secara etimologi Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang
berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada
orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan
jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh
seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan
pahala semata.
Secara terminologi Sedekah diartikan para ulama antara lain :
1. Syed Mahmudunnasir, Sedekah ialah pemberian derma
yaitu pemberian sebagian dari harta karena Allah kepada
orang-orang fakir dan miskin.
2. Amir Ali, Sedekah berarti suatu pemberian dengan tujuan
memperoleh ridha Allah atau ganjaran yang akan datang.

B. Dalil- Dalil Terkait Sedekah


1. Dalil dalam AL-Qur’an
Dalam firman Allah dalam QS. An- Nisa ayat 114

‫اَل اخي اْر ِف ْي اك ِثي ٍْر ِم ْن َّنجْ ٰوى ُه ْم ا ََِّل ام ْن ا ا ام ار ِب ا‬


‫صداقا ٍة ا ا ْو ام ْع ُر ْوفٍ ا ا ْو‬
‫ف نُؤْ ِت ْي ِه‬ ‫ّٰللا فا ا‬
‫س ْو ا‬ ِ‫ت ه‬ ِ ‫ضا‬ ‫اس او ام ْن َّي ْفعا ْل ٰذلِكا ا ْب ِتغ ۤاا اء ام ْر ا‬
ِۗ ِ ‫ح ابيْنا ال َّن‬ ٍ ‫ص اَل‬ ْ ِ‫ا‬
‫ع ِظ ْي ًما‬‫ااجْ ًر ۢا ا‬
Artinya : 114. tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia)
memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian
di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena
mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya
pahala yang besar (QS An Nisaa [4]: 114).

Dalam firman Allah QS. Yusuf Ayat 88

‫ع ٍة‬ َّ ‫علا ْي ِه قاالُ ْوا ٰ ٰٓيا ا ُّي اها ْال اع ِزي ُْز ام‬
‫سناا اوا ا ْهلاناا الضُّر او ِج ْئناا ِب ِب ا‬
‫ضا ا‬ ‫فالا َّما دا اخلُ ْوا ا‬
َ‫ص ِدقِيْنا ا‬ ‫علا ْين ِۗاا اِن ه‬
‫اّٰللا ايجْ ِزى ْال ُمتا ا‬ ‫ف لاناا ْال اك ْي ال اوتا ا‬
‫صد َّْق ا‬ ِ ‫ُّم ْزجٰ ى ٍة فاا ا ْو‬
Artinya : 88. Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka
berkata: "Hai Al Aziz, Kami dan keluarga Kami telah ditimpa
kesengsaraan dan Kami datang membawa barang-barang yang tak
berharga, Maka sempurnakanlah sukatan untuk Kami, dan
bersedekahlah kepada Kami, Sesungguhnya Allah memberi Balasan
kepada orang-orang yang bersedekah"(QS- Yusuf – 88)

2. Hadist
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah
menyatakan : "jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka
membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, atau
melakukan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar adakah sedekah".
Dalam hadist Rasulullah memberi jawaban kepada orang-orang
miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bershadaqah
dengan hartanya, beliau bersabda : "Setiap tasbih adalah shadaqah,
setiap takbir shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap amar ma'ruf
adalah shadaqah, nahi munkar shadaqah dan menyalurkan
syahwatnya kepada istri shadaqah". (HR. Muslim)

C. Hukum Sedekah
Para fuqaha (ahli fiqh) sepakat hukum sedekah pada dasarnya
adalah sunah, berpahala bila dilakukan dan tidak berdosa jika
ditinggalkan. Di samping sunah, adakalanya hukum sedekah menjadi
haram yaitu dalam kasus seseorang yang bersedekah mengetahui pasti
bahwa orang yang bakal menerima sedekah tersebut akan menggunakan
harta sedekah untuk kemaksiatan. Terakhir ada kalanya juga hukum
sedekah berubah menjadi wajib, yaitu ketika seseorang bertemu dengan
orang lain yang sedang kelaparan hingga dapat mengancam keselamatan
jiwanya, sementara dia mempunyai makanan yang lebih dari apa yang
diperlukan saat itu. Hukum sedekah juga menjadi wajib jika seseorang
bernazar hendak bersedekah kepada seseorang atau lembaga.

D. Rukun dan Syarat Sedekah


Rukun Sedekah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai
berikut:
1 Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu
dan berhak untuk mentasharrufkan ( memperedarkannya )
2 Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian
tidak syah memberi kepada anak yang masih dalam kandungan
ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya tidak
berhak memiliki sesuatu
3 Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang
memberi sedangkan qabul ialah pernyataan penerimaan dari
orang yang menerima pemberian .
4 Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual.

E. Bentuk- Bentuk Sedekah


Rasulullah saw. menjelaskan bahwa shadaqah mencakup:
1 Tasbih, Tahlil dan Tahmid
Rasulullah saw. menggambarkan pada awal penjelasannya
tentang shadaqah bahwa setiap tasbih, tahlil dan tahmid adalah
shadaqah. Oleh karenanya mereka ‘diminta’ untuk
memperbanyak tasbih, tahlil dan tahmid, atau bahkan dzikir-
dzikir lainnya. Karena semua dzikir tersebut akan bernilai ibadah
di sisi Allah SWT.
2 Bekerja dan memberi nafkah pada sanak keluarganya
Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits:
Dari Al-Miqdan bin Ma’dikarib Al-Zubaidi ra, dari Rasulullah
saw. berkata, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang paling mulia
yang dilakukan oleh seseorang daripada pekerjaan yang
dilakukan dari tangannya sendiri. Dan tidaklah seseorang
menafkahkan hartanya terhadap diri, keluarga, anak dan
pembantunya melainkan akan menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu
Majah).
3 Menjenguk orang sakit
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu
Ubaidah bin Jarrah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya
di jalan Allah swt., maka Allah akan melipat gandakannya
dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barang siapa yang berinfak
untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau
menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan
dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak
merusaknya. Dan barang siapa yang Allah uji dengan satu ujian
pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-
dosanya).” (HR. Ahmad)
4 Berwajah manis atau memberikan senyuman
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu
Dzar r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “ Janganlah
kalian menganggap remeh satu kebaikan pun. Jika ia tidak
mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika menemui saudaranya,
ia menemuinya dengan wajah ramah, dan jika engkau membeli
daging, atau memasak dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah
kuahnya dan berikanlah pada tetanggamu dari padanya.” (HR.
Turmudzi)

F. Perkara Yang Membatalkan Sedekah


Ada beberapa perkara yang dapat menghilangkan pahalasedekah
diantaranya adalah:
1. Al-Mann (membangkit-bangkitkan) artinya menyebut-nyebut
dihadapan orang banyak.
2. Al-Adza (menyakiti) artinya sedekah itu dapat menyakitiperasaan
orang lain yang menerimanya baik dengan ucapanatau perbuatan.
Mereka ini tidak mendapat manfaat di duniadari usaha-usaha mereka
dan tidak pula mendapat pahaladiakhirat. Poin satu dan dua didasari
oleh Al- Qur’an surat Al -Baqarah ayat 264 yang artinya “Hai orang -
orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmudengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima)”. (Q.S.Al-Baqarah :2/264)
3. Riya (memamerkan) artinya memperlihatkan sedekah kepadaorang
lain karena ingin dipuji. Bersedekah jika ada orangtetapi jika dalam
keadaan sepi ia tidak mau bersedekah, inidijelaskan dalam surat Al-
Baqarah ayat 262 yang artinya “Orang -orang yang menafkahkan
hartanya dijalan Allah,keudian mereka tidak mengiringi apa yang
dinafkahkannya itudengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidakmenyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh
pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak ada (pula) mereka bersedih hati”. (Q.S.Al-Baqarah
:2/262)

G. Tata Cara Pelaksanaan Sedekah


Berikut ini adalah tata cara sederhana dalam bersedekah:
1. Niatkan untuk mencari ridho Allah SWT
2. Memberikan sumbangan berupa materi atau non materi kepada orang
yang membutuhkan.
3. Tebarkan senyum dan kebaikan kepada sesama tanpa memandang
derajat dan fisik.
4. Utamakan sedekah kepada keluarga, kerabat, tetangga yang memang
butuh pertolongan, sebelum ke orang lain.
5. Jangan ungkit bantuan atau sedekah yang telah kamu berikan.
Semoga saja ridho Allah SWT.
Sedekah bisa kamu lakukan dengan memberi langsung bantuan
kepada orang yang membutuhkan. Atau bisa juga lewat lembaga amil
zakat yang biasanya sudah punya basis data lengkap tentang orang-orang
yang membutuhkan bantuan kita.

H. Hikmah Sedekah
Hikmah Shadaqah antara lain yaitu:
1. Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah
2. Dapat menghindarkan dari berbagai bencana
3. Akan dicintai Allah SWT
HADIAH

A. Pengertian Hadiah
Hadiah secara etimologi adalah pemberian sesuatu kepada seseorang
dengan maksud untuk memuliakan atau memberikan penghargaan. Rasulullah
SAW menganjurkan kepada umatnya agar saling memberikan hadiah. Karena
yang demikian itu dapat menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati
antara sesama.
Menurut terminology para ulama mendefinikasikan hadiah sebagai
berikut:
1. Zakkariya Al- Ansari, Hadiah adalah penyerahan hak milik harta
benda tanpa ganti rugi yang umumnya dikirimkan kepada penerima
untuk memuliakannya.
2. Muhammad Qal’aji, Hadiah adalah pemberian sesuatu tanpa imbalan
untuk menyambung tali silaturrahim, mendekatkan hubungan, dan
memuliakan

B. Dalil- Dalil Terkait Hadiah


1. Dalil Dalam Al- Qur’an
Dalam firman Allah dalam QS. An-Naml ayat 35

‫اوا ِِن ْي ُم ْر ِسلاةٌ اِلا ْي ِه ْم ِب اه ِد َّي ٍةفا ٰن ِظ ارة ٌ ِب ام اي ْر ِجعُ ْال ُم ْر ا‬


‫سلُ ْونا‬
Artinya : dan Sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka
dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa
kembali oleh utusan-utusan itu". (an-Naml: 35)
2. Hadist
Hadits Aisyah rodhiyallohu ‘anha dalam ash-Shahih juga, “Bahwa
Barirah memberi hadiah berupa daging kepada Aisyah.” (Muttafaq ‘alaih) .
Dan dari Aisyah rodhiyallohu ‘anha berkata, wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, maka kepada yang manakah aku
memberi hadiah? Beliau menjawab, “Kepada yang paling dekat pintunya.”
(Riwayat al-Bukhari).

C. Hukum Hadiah
Hukum hadiah adalah mubah. Nabi sendiri juga sering menerima dan
memberi hadiah kepada sesama muslim, sebagaimana sabdanya:"Rasulullah saw
menerima hadiah dan beliau selalu membalasnya". (HR. AI Bazzar).

D. Rukun dan Syarat Hadiah


Rukun dan Syarat hadiah yaitu :
1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang
berhak mentasyarrufkannya (memanfaatkannya).
2. Orang yang diberi, syaratnya orang yang berhak memiliki.
3. Ijab dan qabul.
4. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual

E. Macam- Macam Hadiah


Hadiah dalam Islam dibagi menjadi 3 macam :
1. Hadiah di berikan dari atasan, dari seorang yang memiliki kepentinganbisnis
kepadan orang yang punya kewenangan mengambil keputusan atas bisnis
tersebut. Hadiah semacam ini yang tidak diperbolehkan.
2. Hadiah dari seseorang kepada orang lain yang setara, misalnya antar teman,
kerabat, keluarga, tetangga. Hadiah semacam ini boleh dan dianjurkan
sepanjang saling memberi manfaat dan mempererat
persahabatan/persaudaraan.
3. Hadiah dari seseorang yang posisinya “di atas” kepada orang yang posisinya
“di bawah”, dimana si pemberi tak memiliki kepentingan terhadap yang
diberi dan tak ada pamrih untuk mendapatkan balasan. Seperti hadiah dari
majikan kepada pekerjanya, hadiah dari pejabat kepada bawahannya, hadiah
dari orangkaya kepada kaum fakir, dll. Inilah bentuk hadiah yang sangat
dianjurkan.

F. Hikmah Memberi Hadiah


1. Akan mendidik seseorang untuk selalu menepati janji.
2. Akan mendorong seseorang untuk berprestasi.
3. Akan terhindar dari sifat iri dan dengki

G. Persamaan dan Perbedaan Sedekah dan Hadiah


Persamaan sedekah dan hadiah adalah:
1. Sedekah dan hadiah merupakan wujud kedermawaan yang dimiliki
seseorang atau suatu kelompok dalam organisasi.
2. Keduanya diberikan secara cuma cuma tanpa mengharapkan pemberian
kembali dalam bentuk dan wujud apapun.

Sedangkan perbedaannya adalah :

1. Sedekah diberikan kepada seseorang karena rasa iba,kasih sayang,atau ingin


mempererat persaudaraan.
2. Hadiah diberikan kepada seseorang sebagai imbalan jasa atau penghargaan
atas prestasi yang dicapai.
3. Sedekah untuk membantu orang-orang terlantar memenuhi kebutuhan
pokoknya, sedangkan hadiah adalah sebagai kenang-kenangan dan
penghargaan kepada orang yang dihormati.
REFERENSI

http://id.scribd.com/document/423622754/A-FIQIH-SEDEKAH-HADIAH-MA-
MNSR-1-doc (14,sebtember 2021, 09:01)

hafsary.blogspot.com/2014/05/makalah-fiqih-shadaqah-hibah-dan-hadiah.html

www.academia.edu/.../Makalah_Fiqih_Muamallah_2_Hibah_Sedekah_dan_Had
iah

Anda mungkin juga menyukai