Wulan (Tugas Metode Penelitian) - Dikonversi
Wulan (Tugas Metode Penelitian) - Dikonversi
OLEH :
C1118018
VI A KEPERAWATAN
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Desain Pre-Experiment, Desain Quasy
Exsperiment, Desain True Experiment”. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “Metodelogi Penelitian”
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut terdapat empat kat a kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah,
data, tujuan, dan kegunaan. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan
kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang
bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data
yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh
itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi
atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan yang telah ada. berdasarkan tingkat kealamiahan,
metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian
eksperimen, survey dan naturalistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
c. Langkah – Langkah
- langsung memberikan post test terhadap yang ingin di teliti
d. Kelebihan
- Penelitian lebih cepat dan mudah dan dapat digunakan untuk
menjajagi masalah-masalah yang diteliti atau mengembangkan
gagasan atau metode alat-alat tertentu
e. Kekurangan
- Desain ini memiliki kelemahan karena tidak ada kontrol dan tidak
ada observasi awal atau pretest
- Tidak dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah serta
kelompok yang diberikan perlakuan dengan yang tanpa
perlakuan.
f. Pendekatan Sampel
Menurut Sugiyono (2011:73) “sampel adalah bagian dari jumlah
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dan
3
dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan cara non
random sampling (sampel tidak acak) dengan teknik purposive
sampling. Purposive sampling menurut Purwanto (2012:257) adalah
“pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara
sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian”. Cara pengambilan
sampel secara tidak acak berdasarkan alasan yang menyangkut
perizinan dari pihak sekolah yang tidak memperbolehkan peneliti
membentuk kelas baru untuk dijadikan kelas eksperimen maupun
kelas kontrol.
O1 X O2
c. Langkah – Langkah
- Menyiapakan pretest terlebih dahulu
- Menyiapkan posttest
- Melakukan perbandingan dengan pretest dan posttest.
d. Kelebihan
- Dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan atau intervensi
e. Kekurangan
- Tidak ada jaminan apabila perubahan yang terjadi benar–benar
karena adanya perlakuan.
- Tidak ada X O2 Perlakuan Posttest kontrol sebagai pembanding
antarkelompok.
f. Pendekatan Sampel
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes, menurut
Arikunto (2006:223) untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti digunakan tes. Dalam
penelitian ini tes dimaksudkan untuk mendapatkan data
4
2.1.3 Desain One Shot Case Study
a. Definisi
Desain one shot case study merupakan subyek diberi perlakuan
(treatment) tertentu yang diikuti dengan pengamatan pada saat
penerapan perlakuan dan melakukan pengukuran terhadap akibat
dari perlakuan tersebut.
b. Syarat Dan Asumsi Desain
Treatment Observasi
X O
c. Langkah – Langkah
- Menentukan instrument yang sudah di validasi (misalnya tes
hasil belajar)
- Pengumpulan data untuk menjamin informasi yang tepat
(dokumentasi,tes,angket)
- Untuk mendapatkan hasilnya di buatkan kuisoner , kemudian
dari observasi respon tersebut bisa kita tentukan hasil nya.
d. Kelebihan
- Mudah di lakukan karena menentukan hasilnya bisa di lihat dari
hasil observasi respon seperti di berikan kuisoner.
- Data yang di gunakan juga sudah di validasi
e. Kekurangan
- Mungkin susah dalam mencari data yang sesuai dengan yg
diinginkan.
- Variabel penelitian bersifat mandiri
- Tidak terbentuk perbandingan ataupun hubungan dua variabel
atau lebih.
f. Pendekatan Sampel
Hipotesis deskritif (satu sampel). Penentuan sampel dilakukan
dengan cara Purposive Sample yaitu siswa kelas VIII.5 SMP Negeri
5 Padang yang terdiri dari 28 orang siswa. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk
essay yang terdiri dari 10 soal. Sebelum soal digunakan, soal diuji
cobakan disekolah yang sama dengan kelas yang berbeda yaitu kelas
5
VIII-3. Setelah melakukan uji coba, nilai siswa tersebut diolah
kemudian dicari tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reabilitas
soal untuk melihat soal dapat digunakan sebagai alat pengumpulan
data.
2.1.4 Desain Static Group Comparison
a. Definisi
Desain penelitian ini sama dengan desain posttest only design, hanya
bedanya, pada desain ini ditambahkan kelompok kontrol atau
pembanding.
b. Syarat Dan Asumsi Desain
- adanya kelompok untuk eksperimen
- adanya kelompok kontrol
c. Langkah – Langkah
- Kelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
- Diawali dengan dilakukannya intervensi atau perlakuan (X)
- Kemudian dilakukan pengukuran (O2)
- Hasil pengukuran pada kelompok yang mendapat perlakuan
kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran pada kelompok
kontrol, kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan atau
intervensi.
d. Kelebihan
Dengan menggunakan desain ini peneliti bisa lebih mudah dalam
menentukan hasil nya.
e. Kekurangan
Bisa gagal dalam hubungan dan nilai nya tidak sama.
f. Pendekatan Sampel
Pengambilan sampel dari populasi menggunakan teknik cluster
random sampling sehingga diperoleh kelas X TKR 2 sebagai
kelompok eksperimen yang akan diberikan model pembelajaran
Snowball Throwing dan kelas X TKR 3 sebagai kelompok kontrol
yang akan diberikan model pembelajaran langsung. Kemudian
menentukan kelompok uji coba di luar sampel dan diperoleh kelas
XI TKR 1 sebagai kelas uji coba
6
2.2.1 Desain Quasy Experiment
Merupakan suatu eksperimen yang tidak menempatkan subyek baik ke dalam
kelompok eksperimen, ataupun dalam kelompok kontrol secara acak.
7
f. Pendekatan Sampel
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel
dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jadi tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel
penelitian. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan purposive sampling yang pengambilan
sampelnya dengan pertimbangan tertentu.
O₁ X O₂
Desain :
O₁ O₂
c. Langkah – Langkah
- Desain penelitian dipilih satu kelompok dosen.
- Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi
perlakuan
- O1 dan O3 merupakan derajat kesehatan dosen sebelum ada
perlakuan
- O2 adalah derajat kesehatan dosen setelah perlakuan
- O4 adalah derajat kesehatan dosen yang tidak diberi perlakuan
d. Kelebihan
- Desain ini sangat cocok di gunakan dalam mengevaluais
program pendidikan kesehatan atau pelatihan
e. Kekurangan
- Lemahnya desain ini sehingga kesulitan dalam
menghubungkan hasil dengan intervensi.
f. Pendekatan Sampel
Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok
kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan
9
ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi
pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan
postes
O₁ X Desain
X O₂
c. Langkah – Langkah
- Melakukan pengukura pertama (pretest)
- Melakukan pengukuran kedua (posttest)
- Memilih secara acak (random)
d. Kelebihan
- Rancangan ini sering di gunakan dalam penelitian kesehatan
dan keluarga berencana
e. Kekurangan
- Di pilihnya kelompok secara acak
f. Pendekatan Sampel
Simple random sampling
10
2.3.1 Desain True Experiment
2.3.1 Desain Pretest Posttest
a. Definisi
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang kuat dan
cermat terhadap hasil penelitian dibanding penelitian lainnya, dan
memungkinkan adanya suatu perbandingan yang kompleks antara
kelompok dan pengkajian efek dari pretest pada nilai posttest.
Rancangan ini juga mampu menetralkan kelemahan-kelemahan
rancangan sebelumnya. Misalnya, untuk rancangan eksperimental
sungguhan yang kedua, dengan memasukkab langkah pemberian
pretest dapat membuat subjek menjadi peka dalam memberi
jawaban dalam posttest
b. Syarat Dan Asumsi Desain
Dalam desain penelitian ini dilakukan randomisasi berupa
pengelompokan anggota-anggota kelompok eksperimen dan kontrol
secara acak atau random.
c. Langkah – Langkah
- Diawali dengan pengukuran (O1) baik pada kelompok
eksperimen maupun pada kelompok control, diikuti dengan
intervensi atau perlakuan (X) pada kelompok eksperimen.
- Setelah beberapa waktu kemudian dilakukan pengukuran kedua
(O2) pada kedua kelompok tersebut.
- Hasil pengukuran pada kelompok yang mendapat perlakuan
kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran pada
kelompok kontrol, karena sudah dilakukan randomisasi maka
kedua kelompok mempunyai sifat yang sama sebelum diberikan
perlakuan, sehingga perbedaan pada hasil posttest dari kedua
kelompok tersebut dapat disebut sebagai pengaruh dari
intervensi atau perlakuan.
d. Kelebihan
Desain ini merupakan salah satu desain terkuat dalam mengontrol
ancaman–ancaman terhadap validitas.
e. Kekurangan
Desain ini pelaksanaannya di lapangan agak sulit karena biasanya
mengalami kesulitan dalam melakukan randomisasi dan ada masalah
dari segi etika, misalnya untuk membandingkan reaksi suatu
pengobatan atau suatu terapi, dimana pada satu kelompok mendapat
perlakuan sementara kelompok yang lainnya tidak mendapatkan.
f. Pendekatan Sampel
Simple random sampling
11
2.3.2 Desain Randomize Control Group
a. Definisi
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan
kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut
kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan
disebut kelompok kontrol.
b. Syarat Dan Asumsi Desain
Apabila pretest mungkin mempengaruhi subyek sehingga mereka
lebih sensitive rethadap perlakuan maka eksternal validitas
terganggu dan tidak dapat membuat generalisasi
X O₁
O₂ Desain
c. Langkah – Langkah
-
Pilihlah unit persediaan secara random
-
Bagi unit atas 2 kelompok. kelompok satu diberi perlakuan
sedangklan kelompok dua tanpa perlakuan dan merupakan
kelompok control
- Berikan pretest untuk kedua kelompok dan hitung mean prestasi
untuk masing-masing kelompok
- Berikan posttest untuk kedua kelompok dan hitung mean
prestasi untuk masing-masing kelompok
- Hitung perbedaan mean dari masing-masing kelompok dan
bandingkan perbedaan tersebut secara statistik
d. Kelebihan
Desain Solomon ini dapat mengatasi masalah dengan cara
menambah kelompok ke–3 (dengan perlakuan dan tanpa pretest) dan
kelompok ke–4 (tanpa perlakuan dan tanpa pretest)
e. Kekurangan
- Adanya beberapa faktor penganggu di dalam desain ini
f. Pendekatan Sampel
- Proportionate stratified random sampling
12
a. Definisi
Desain ini merupakan suatu desain dimana subjek secara acak di
tugaskan salah satu dari dua kelompok . karena pengcakan ini bisa
membantu untuk memmastikan bahwa kedua kelompok sebanding
atau setara.
b. Syarat Dan Asumsi Desain
Subyek dilakukan secara acak karena dapat membantu untuk
memastikan bahwa kedua kelompok sebanding atau setara
c. Langkah – Langkah
Memilih secara random kemudian menentukan kelompok kontrol
dan eksperimen, dimana kelompok eksperimen di beri perlakuan dan
tidak di beri perlakuan di sebut kelompok kontrol di lakukannya
pengukuran terhadap kedua kelompok perbandingan hasil antara
kedua kelompok menunjukkan efek dari perlakuan yang di berikan.
d. Kelebihan
- Desain ini memiliki hasil kesetaraan yang stabil karena adanya
memilki jumlah subjek yang cukup.
e. Kekurangan
- Tidak adanya kelompok pembanding dalam desain ini.
f. Pendekatan Sampel
- Purposive sampling
a. Definisi
Desain ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validitas pada
desain yang ada pada desain pretest-posttes with control group.
Apabila pretest mungkin mempengaruhi subyek sehingga mereka
menjadi lebih sensitif terhadap perlakuan dan mereka bereaksi
secara berbeda dari subyek yang tidak mengalami pretest, maka
eksternal validitas terganggu dan kita tidak dapat membuat
generalisasi dari penelitian itu untuk populasi, demikian pula kalau
13
ada interaksi antara pretest dengan perlakuan. Desain Solomon ini
dapat mengatasi masalah ini dengan cara menambah kelompok ke–
3 (dengan perlakuan dan tanpa pretest) dan kelompok ke–4 (tanpa
perlakuan dan tanpa pretest).
b. Syarat Dan Asumsi Desain
Membagi subyek menjadi empat secara random dengan enam format
pengukuran dan ada 2 kelompok sebagai penerima perlakuan dan
dua kelompok sebagai pengontrol.
R O₁ X O₂
R O₃ O₄
Desain :
R X O₅
O₆
c. Langkah – Langkah
- Menambahkan dua kelompok dan di berikan pretest lebih awal
kemudian peneliti menentukan skor yang di peroleh dari
eksperimennya.
d. Kelebihan
- Kelebihannya dalam menentukan skor dari eksperimen ini
dengan desain ini dapat dianalisis untuk menentukan semua
variabel yang terkait.
e. Kekurangan
- Peneliti harus mengecek dengan teliti pengaruh pretest terhadap
posttest.
f. Pendekatan Sampel
- Purposive sampling
14
Daftar Pustaka
Nirfayanti, N., & Nurbaeti, N. (2019). Pengaruh Media Pembelajaran Google
Classroom Dalam Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa. Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan
Matematika, 2(1), 50-59.
Iii, B. A. B., Metode, A., & Penelitian, D. (2015). Anggit Gurnita Rosa, 2015
PENGARUH MOD EL PROBLEM BASED LEARNING TERHAD AP HASIL
BELAJAR SISWA.
Wibawa, A. P., Qonita, A., Dwiyanto, F. A., & Haviluddin. (2018). Perbandingan
Metode Prediksi pada Bidang Bisnis dan Keuangan. Prosiding Seminar Ilmu
Komputer Dan Teknologi Informasi, 3(1), 129–133.
15