Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Prakarya dan Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran di Kurikulum 2013 yang
menuntut siswa untuk memiliki jiwa kreatifitas dan kewirausahaan yang tinggi. Maka dari itu,
dalam pembelajaran ini tidak hanya diberikan materi yang memadai namun siswa diajak terjun
langsung berorientasi kepada projek kerja yang ditentukan. Pada kali ini, projek yang dikerjakan
oleh siswa/i SMK Negeri 1 Sukatani yaitu wirausaha produk kerajinan dan hiasan dari bahan tali
Mendong atau tali purun yang akan dibentuk menjadi produk kreatif Cover Pot tanaman. Hal ini
bertujuan agar membuka wawasan dan ide baru terhadap bahan limbah sehingga nantinya bisa
mewujudkan peluang usaha bisnis yang bermutu.

B.    Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari adanya projek wirausaha produk kerajinan dan hiasan dari
bahan limbah ini yaitu :
1.     Memperdalam materi Prakarya dan Kewirausahaan sebagai penunjang kurikulum.
2.     Mempraktekkan secara langsung dalam bentuk kelompok dalam proses pembuatan produk
kerajinan dan hiasan.
3.     Mengetahui peluang pasar.
4.     Meningkatkan cara berfikir yang kreatif dan efisien.
5.     Mengetahui cara pendistribusian barang dan pemasarannya.
6.     Meningkatkan jiwa wirausaha dan membuka peluang bisnis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Prakarya dan Kewirausahaan


Prakarya berasal dari kata pra dan karya. Pra berarti sebelum sedangkan karya berarti hasil
kerja. Sehingga prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi atau masih dalam
bahan mentah, prakarya masih berupa proof of concept atau sebuah prototype. Prakarya belum
mempunyai target pemasaran, oleh karena itu belum ada penggunanya ataupun konsumennya.
Satu satunya penggunanya ialah si developer atau desainer itu sendiri. Kualitas belum menjadi
perhatian karena yang terpenting adalah bentuk rancangan dasarnya. Harga sebuah prakarya
ditentukan oleh subyektif karena belum adanya pemerataan potensi pada umumnya.
Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai proses kemanusiaan yang berkaitan dengan
adanya kreativitas serta inovasi dalam memahami suatu peluang, mengorganisasi sumber
sumber, mengelola sehingga peluang itu dapat terwujud menjadi suatu usaha yang mampu
menghasilkan laba ataupun nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi lain yaitu suatu
kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif serta berperilaku inovatif yang dijadikan dasar dalam
kewirausahaan, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat serta proses dalam
menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Soemahamidjaja 1977:2)

B.    Kerajinan Bahan Limbah


Produk kerajinan berbahan limbah adalah benda kerajinan yang dibuat oleh tangan manusia
(handycraft) dengan mengutamakan keterampilan dan kemahiran tangan dalam mengolah bahan
dalam penyusunan teknik dalam proses pembuatan benda kerajinan yang bahan dasarnya dari
limbah. Kerajinan bahan limbah ini sangat mengutamakan kreatifitas dari sang pemuncul ide.
Selain itu juga membutuhkan wawasan yang luas dan pemikiran yang matang dalam penyusunan
konsep, agar nantinya diperoleh produk yang berkualitas dan laku di pasaran.
C.    Industri Ekonomi Kreatif
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan
penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan
nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa atau juga Ekonomi Kreatif. Kementerian
Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta
individu tersebut.
 Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan.
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan
(R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video.
Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini. Namun sejauh ini penjelasan
Howkins masih belum diakui secara internasional. Industri kreatif dipandang semakin penting
dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa
"kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama"[4] dan bahwa “industri abad kedua
puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi.
Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam industri kreatif. Bahkan penamaannya sendiri pun menjadi isu yang
diperdebatkan dengan adanya perbedaan yang signifikan sekaligus tumpang tindih antara istilah
industri kreatif, industri budaya, dan ekonomi kreatif.

D.    Benda Hias
Benda hias merupakan benda yang digunakan untuk hiasan atau dekorasi rumah. Benda
hias termasuk dalam benda 3 dimensi karena dapat dinikmati dari berbagai arah. Sifat khusus
dari benda hias adalah nilai estetikanya. Nilai estetika pada benda hias lebih diutamakan karena
benda hias dinilai dari bentuk fisiknya. Sedangkan fungsi kegunaan berada pada urutan kedua.
Hal tersebut dikarenakan ketertarikan konsumen akan benda hias akan jatuh pada pilihan bentuk
fisiknya, karena pada dasarnya benda hias berfungsi sebagai hiasan atau cindera mata.
BAB III
ANALISIS HASIL USAHA

A.         Uji Kelayakan Teknis


       Dalam pembuatan karya kerajinan limbah benda hias, kami sudah menguji kelayakan teknis
pada produk kami.  Dalam uji kalayakan teknis produk yang dibuat dinilai dari segi teknis
apakah produk tersebut layak untuk dijual atau tidak. Kriteria  produk yang lolos uji kelayakan
teknis harus berkualitas, aman dalam penggunaanya, dan tidak mencemari lingkungan. Semua
produk dari kelompok kami sudah lolos uji kelayakan teknis karena terbuat dari bahan yang
aman serta produk tersebut tidak membahayakan. Kelayakan teknis yang dimaksudkan adalah
sudah pantaskah barang tersebut dijual dari segi pembuatan dan teknis pembuatannya. Kami
sudah menyakinkan dan membenarkan kelayakan teknis yang belum pantas, sehingga sudah
tertata rapi siap dijual. Itu berarti produk kami sudah melewati uji kelayakan teknis.

B.         Uji Kelayakan Finansial


      Dalam uji finansial aspek yang diuji dilihat dari segi ekonomi atau harga yang diberikan
untuk suatu produk. Produk yang kami buat sudah memenuhi uji kelayakan finansial karena
harga yang diberikan atau dibandrol untuk produk kami sudah sesuai dengan hitungan BEP,
dimana hitungan biayanya dengan rumus sebagai berikut :

Harga = 
*Dengan total biaya merupakan total biaya produksi + biaya overhead.
Total biaya produksi terdiri dari harga bahan, alat, tenaga kerja, serta tenaga listrik yang kami
gunakan, sedangkan biaya overhead adalah biaya selain biaya produksi bisa berupa ATK
(Akomodasi, Transportasi, Konsumsi).
    Dengan hitungan yang sudah tepat tersebut, sehingga barang yang kami jual sudah sesuai
dengan bahan harga produksinya. Kami sudah memperhitungkan segala aspek yang kami
gunakan dalam pembuatan produk kami. Dengan itu berarti produk kami sudah melewati uji
kelayakan teknis.

C.         Target Pemasaran dan Konsumen


    Sebelum pembuatan produk kerajinan tersebut, kelompok kami sudah terlebih dahulu
menentukan target pemasaran dan konsumen. Dengan target pemasaran disekitar lingkungan
sekolah, tempat tinggal, ataupun media social. Sedangkan taget konsumen kami adalah pelajar
baik perempuan maupun laki-laki, ibu rumah tangga, dan masyarakat. Target pemasaran dan
konsumen itu sendiri kami tentukan berdasarkan jenis dari produk yang kami hasilkan yaitu
benda hias, dan juga dari segi harga pantas untuk dijual pada kalangan menengah kebawah.

D.         Analisis SWOT
       Strengths
Kami menggunakan metode full of concept, jadi kami tidak sembarang dalam menuangkan
ide ke dalam produk, melainkan melalui beberapa tahapan. Kami sangat memerhatikan kualitas
dan kepuasan konsumen, karena dari situlah kami belajar bertanggung jawab dan terus
mengeksplor kemampuan serta mengembangkan kreatifitas sedemikian rupa. Karena kami
sebagai pengusaha yang bertanggung jawab serta mengutamakan selera dan kepuasan konsumen.
Keunggulan lain yang dimiliki oleh produk kami yaitu aman saat digunakan, awet, bahan
kualitas terjamin, model sesuai keinginan, tidak ketinggalan jaman karena kami mengikuti selera
pasar dan trend yang sedang ada. Sehingga kami selalu mengadakan pembaruan yang sejalan
dengan kebutuhan tanpa harus mengeluarkan biaya yang berlebih. Intinya kami telah
menuangkan nilai ergonomis dan estetika dalam produk kami, sehingga itu menjadi kekuatan
dalam produk kami untuk bersaing di pasaran dengan produk lainnya.

       Weakness
Dalam pembuatana produk kami, kami menawarkan pemesanan sesuai selera yang
diinginkan. Hasil yang kami keluarkan sesuai dengan permintaan konsumen, jadi apabila setiap
konsumen memesan dengan bahan yang berbeda, maka hasilnya pun akan berbeda. Tergantung
dengan bahan yang digunakan dan permintaan yang diusulkan. Selain itu produk yang kami buat
merupakan barang yang sudah banyak diproduksi dipasaran, sehingga kelemahan kami harus
bersaing ketat dengan produsen lain.

          Opportunities
Usaha kami yang bergerak dibidang pemanfaatan barang bekas ini, baik tekstil, ataupun
limbah rumah tangga ini memiliki peluang cukup besar jika dilihat dari keadaan pasar. Pasar
kerajinan limbah saat ini sangat membutuhkan jenis kerajinan limbah  dikarenakan dorongan
para konsumen yang menuntut sesuatu yang berbeda dan lebih kreatif. Semakin modern,
permintaan akan keberagaman model dan jenis semakin meningkat. Karena pada era ini lebih
menitikberatkan kreasi dan kreatifitas dari pengusaha guna bersaing dalam produk yang
dikeluarkan. Semakin banyak keberagaman produk dan pembaruan produk, maka peluang pasar
akan semakin besar.

            Threats
Pada era ini, persaingan antar produk semakin ketat. Menipisnya lisensi juga memperluas
tiruan dari suatu barang. Bahan yang terjual bebas dengan persaingan harga yang sengit juga
mempengaruhi hasil dari suatu produksi. Bagi konsumen yang tidak memerhatikan kualitas pasti
akan memilih harga miring walaupun dengan low quality. Kami selalu menjamin terjaganya
kualitas dan harga pasar, sehingga konsumen tidak ada yang dirugikan.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Projek karya kerajinan dan hiasan dari bahan limbah mempunyai tujuan untuk
mempraktekkan teori yang didapat yaitu tentang membuat suatu produk dengan berlandaskan
proses, kerja sama, perbaikan kualitas, membaca peluang dan harga pasar yang nantinya akan
berdampak pada perkembangan pola berpikir dan jiwa kreatifitas pada setiap siswa. Projek ini
sangat berguna untuk mengeksplor kemampuan yang ada sehingga bisa dimanfaatkan menjadi
suatu pekerjaan yang menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan mempunyai daya jual
yang tinggi. Projek ini juga bermanfaat untuk melatih jiiwa kewirausahaan siswa yang
diwujudkan dalam suatu kelompok kecil dimana dibutuhkan suatu kerja sama yang baik dan
sinergis. Dan pada intinya, tujuan dari adanya projek ini dapat tercapai yaitu pembuatan suatu
produk dari bahan limbah, proses produksi yang berimbas pada peningkatan jiwa kreatifitas
setiap siswa, serta proses distribusi yang mencakup pembidikan harga dan selera pasar.

B.    Saran
Saran yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan yaitu adanya penyeragaman jenis
limbah. Jadi pembuatan produk akan lebih spesifik dan mengurangi ketidakseimbangan kualitas
yang dihasilkan, sehingga harga pasar yang muncul pun akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai