PENDAHULUAN
Aset tetap dapat dihentikan penggunaanya dengan membuang, menjual, atau menukarnya.
Pada saat asset tetap akan dilepaskan, penyusutan atau amortisasi yang belum dicatat untuk
periode yang bersangkutan akan dicatat sampai tanggal pelepasan. Oleh karena itu, nilai buku yang
tertera pada tanggal pelepasan atau penghentian penggunaan dapat dihitung sebagai selisih antara
harga perolehan asset tetap dengan akumulasi penyusutannya.
Apabila harga pelepasan lebih besar dari nilai buku, dapat diakui keuntungan. Sebaliknya, jika
harga pelepasan lebih kecil daripada nilai buku, diakui kerugian. Ketika asset sudah dilepaskan, maka
saldo dalam perkiraan asset tetap dan akumulasi penyusutan untuk asset tersebut dihapuskan.
B. INDIKATOR
4.18 Mencatat beban pengeluaran untuk tujuan pemeliharaan dan tujuan pengembangan aset tetap.
4.18.1 Melakukan perhitungan penyusutan pemberhentian asset tetap setelah habis masa
ekonominya
4.18.2 Melakukan perhitungan penyusutan pemberhentian asset tetap sebelum habis masa
ekonominya
4.18.3 Melakukan perhitungan pemberhentian asset tetap akibat adanya kerusakan pada
asset tetap
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. PETUNJUK
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan handout ini, sampai anda memahami betul apa,
untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang Anda
anggap baru. Kemudian cari dan baca pengertian kata-kata kunci dalam daftar kata-kata sulit
handout ini.
3. Cek tentang diri anda, apakah anda telah memahami beban pemeliharaan asset tetap
4. Bila ada kesulitan, diskusikan dengan teman anda dan tanyakan kepada guru atau tutor anda.
Dari jurnal di atas, dapat dikatakan bahwa rugi sebesar Rp 1.100.000,00 dicatat karena
saldo akumulasi penyusutan senilai Rp 4.900.000,00 lebih kecil dari saldo akun peralatan
senilai Rp 6.000.000,00. Rugi atas pelepasan asset tetap tersebut akan masuk ke dalam pos
non-operasi dan biasanya dilaporkan pada akun beban lainnya di dalam laporan laba rugi.
G. DAFTAR PUSTAKA