Anda di halaman 1dari 22

BAB XV

ASET TETAP (LANJUTAN)

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi mahasiswa mampu:


1. Memahami terkait dengan Pengakuan Penghentian aset
tetap
2. Memahami penghentian aset tetap dengan cara dhapus
3. Memahami penghentian aset tetap dengan cara dijual
4. Memahami pertukaran aset tetap
5. Memahami terkait dengan revaluasi asset tetap
6. Memahami penurunan nilai Aset tetap

B. MATERI

1. Pengakuan Penghentian Aset tetap

Asset tetap merupakan suatu sarana penunjang


untuk terlaksananya operasional perusahaan dalam
menghasilkan laba atau keuntungan yang akan diraih.
Tanpa asset tetap dalam sebuah perusahaan, semua
rencana serta pelaksanaan operasional sebuah
perusahaan akan mengalami kesulitan untuk dijalankan.
Dengan demikian perusahaan wajib menyajikan asset
tetap sebagai komponen yang sangat penting untuk

Akuntansi Keuangan 1 336


dilaporkan dalam suatu laporan keuangan sebagai
informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Saat asset tetap kehilangan


masa manfaatnya dapat
dihentikan dengan cara
berikut

Ditukar
Dijual

Dibuang/
dihapus
Penghentian pengakuan jumlah tercatat dari suatu asset
tetap dilakukan pada saat :

a. Aset tetap tersebut dilepaskan,


b. Penggunaan atau pelepasan asset tetap sudah tidak
dapat diharapkan lagi manfaat ekonomisnya di masa
mendatang
c. Pada saat dihentikannya pengakuan suatu asset
tetap, maka laba atau rugi yang ditimbulkan dari
penghentiannya dilaporkan dalam laporan laba rugi
d. Atas penghentian pengakuan asset tetap dan
memperoleh keuntungan, maka keuntungannya tidak

Akuntansi Keuangan 1 337


diperkenankan untuk diklasifikasikan sebagai
pendapatan.

Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan


tersebut akan berbeda-beda. Akan tetapi, dalam semua
kasus, nilai buku asset harus di hapus dari akunnya.

Tujuan akuntansi terhadap pemberhentian asset tetap


adalah :

a. Agar rekening-rekening yang berhubungan dengan


asset tetap dapat menyajikan informasi mengenai
perolehan harga asset tetap, akumulasi penyusutan
asset tetap dan nilai buku asset tetap secara layak.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap terjadi


pemberhentian pemakaian asset tetap harga
perolehan dan akumulasi penyusutan asser tetap
tersebut harus di keluarkan dari rekening yang
bersangkutan, dengan cara mendebit rekening
akumulasi penyusutan sebesar harga perolehan yang
sudah di susustkan dan mengkredit rekening asset
tetap yang bersangkutan sebesar harga perolehan
asset tetap yang bersangkutan.

b. Agar rekening Laba-Rugi dapat menyajikan informasi


mengenai penghasilan dan biaya secara layak,
termasuk di dalamnya laba atau rugi pemberhentian
pemakaina asset tetap.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka setiap terjadi


pemberhentian pemakain asset tetapsemua biaya,

Akuntansi Keuangan 1 338


laba atau rugi yang berhubungan dengan asser tetap
tersebut harus di akui.

2. Penghentian aset tetap dengan cara dihapus/dibuang

Saat asset tetap tidak lagi berguna bagi


perusahaan dan tidak memiliki nilai residu atau nilai
pasar, asset tersebut akan di hentikan.

Pemberhentian asset tetap setelah habis masa


ekonomisnya.

Contoh Soal

Peralatan yang di peroleh dengan biaya Rp 25.000.000 telah habis di susutkan per
31 Desember, akhir tahun fiskal.

Ayat jurnal untuk mencatat peralatan yang dihentikan pada tanggal 14 Februari
adalah sebagai berikut.

Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 25.000.000 -

Peralatan - Rp. 25.000.00

Pemberhentian asset tetap sebelum habis umur


ekonomisnya dan dihapuskan

Akuntansi Keuangan 1 339


Contoh Soal

Peralatan yang di peroleh dengan biaya Rp 25.000.000 telah disusutkan sebanyak


20.000.000 perusahaan memutuskan untuk menghapuskan peralatan sebelum
habis masa manfaatnya

Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 20.000.000 -

Kerugian penghapusan peralatan 5.000.000 -

Peralatan - Rp. 25.000.000

3. Pemberhentian aset tetap dengan cara dijual

Asset tetap yang dihentikan pemakaiannya oleh


entitas, tidak lantas dijual pada saat tersebut, namun
entitas baru dapat mengklasifikasikannya sebagai asset
tetap yang dimiliki untuk dijual pada saat terjadinya
pemulihan nilai tercatat yang dilakukan melalui transaksi
penjualan di pemakaian selanjutnya. Hal tersebut diatur
dalam PSAK 58.

Akuntansi Keuangan 1 340


Contoh Soal

PT YZ membeli mesin pada tanggal 20x1 dengan harga perolehan RP


200,000,000. Aset tersebut mempunyai umur manfaat 10 tahun dan
nilai sisa RP 40,000,000. Setelah digunakan selama 2,5 tahun entitas
menjual aset tersebut dengan harga RP 162.000.000.

Kas Rp. 162.000.000 -

Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 40.000.000 -

Mesin - Rp. 200.000.000

Keuntungan penjualan mesin 2.000.000

Perhitungan

 Beban penyusutan pertahun = 200.000.000 – 40.000.000/10


= 16.000.000
 Akumulasi penyusutan = 2,5 th x 16.000.000 = 40.000.000
 Nilai buku mesin = 200.000.000- 40.000.000 = 160.000.000
 Keuntungan mesin = harga jual – nilai buku

4. Pertukaran asset tetap

Suatu asset tetap mungkin saja diperoleh oleh


entitas melalui sebuah proses yang dinaman Pertukaran.
Pertukaran asset tetap digambarkan sebagai berikut :

Akuntansi Keuangan 1 341


Pertukaran Aset tetap

Dengan aset non Kombinasi aset non


moneter moneter dan aset moneter

Jika suatu asset tetap didapatkan melalui tukar menukar


dengan asset nonmoneter lainnya, maka asset tersebut
dinilai menggunakan nilai wajarnya, kecuali jika :

- nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak


dapat diukur secara andal
- transaksi pertukaran tidak memiliki substansi finansial

Biaya perolehan dapat diukur dengan menggunakan


jumlah tercatat asset, jika asset yang dipertukarkan tidak
dapat diukur dengan menggunakan nilai wajar. Berikut
adalah tabel memperlihatkan nilai wajar mana yang
digunakan terkait dengan tersedia atau tidak tersedianya
nilai wajar yang dapat diandalkan dalam pertukaran aset

Nilai wajar yang dapar Pengukuran


diandalkan

Aset Aset
diserahkan diterima

√ √ Nilai wajar aset yang


diserahkan

X √ Nilai wajar aset yang


diterima

Akuntansi Keuangan 1 342


X X Nilai tercatat yang
diserahkan

Pertukaran aset yang memiliki substansi komersial

PT A menukarkan sebiang tanah dengan mesin + menerima uang kas

- Nilai buku tanah Rp. 400.000.000


- Nilai wajar tanah Rp 1.800.000.000
- Kas yang diterima Rp 800.000.000
- Mesin dengan nilai Rp. 1.000.000.000

Mesin Rp. 1.000.000.000 -

Kas Rp. 800.000.000 -

Tanah Rp. 400.000.000

Keuntungan pelepasan tanah Rp 1.400.000.000

Contoh Soal

Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan bangunan beerdiri diatasnya.


Nilai tercatat tanah dan bangunan adalah sebesar Rp 10.000.000.000 dengan
biaya perolehan awal sebesar Rp 12.000.000.000. diketahui bahwa nilai pasar
tanah dan bangunan adalah sebesar Rp 15.000.000.000. perusahaan
kemudian menukarkan tanah dan bangunan dengan sebidang tanah yang
berada dekat lokasi Pelabuhan. Nilai pasar tanah yang berada di dekat

Akuntansi Keuangan 1 343


Pelabuhan adalah Rp18.000.000.000. Untuk transaksi pertukaran ini
perusahaan menambahkan pembayaran kas sebesar Rp 2.000.000.000

Diasumsikan bahwa pertukaran memiliki substansi ekonomi

Tanah Rp. 17.000. 000.000 -

Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 2.000.000.000 -

Tanah dan Mesin - Rp.


12.000.000.000

Kas Rp 2.000.000.000

Keuntungan pertukaran aset Rp 5.000.000.000

Perhitungan

 Akumulasi penyusutan = biaya perolehan awal – nilai tercatat


 Nilai wajar tanah dan bangunan adalah 15.000.000.000
 Nilai wajar aset yang diserahkan 17.000.000.000 (nilai wajar tanah dan
bangunan + kas yang dikeluarkan)
 Karena nilai wajar aset yang diserahkan diketahui nilai wajarnya maka transaksi
pertukaran ini harus dicatat pada nilai wajar aset yang diserahkan
 Keuntungan pertukaran aset adalah = 15.000.000.000 – 10.000.000.000

Suatu transaksi tukar menukar asset dapat dikatakan


tidak mempunya substansi komersial jika :

a. Resiko, waktu dan nilai arus kas yang dihasilkan dari


proses tukar menukar berbeda dengan asset yang
diserahkan
b. Kegiatan operasional entitas berupa nilai khusus dari
suatu entitas dipengaruhi oleh perubahan transaksi

Akuntansi Keuangan 1 344


sebagai akibat dari kegiatan tukar menukar asset
tersebut
c. Selisih nilai yang dihasilkan dari point (a) dan (b)
bernilai relative signifikasi pada nilai wajar asset yang
ditukar

Pertukaran tidak memiliki substansi ekonomi

PT Drink menukarkan mobil jenis AB dengan mobil jenis XY + menerima uang kas

- Nilai buku mobil AB Rp. 130.000.000 (Hp = 200.000.000 – akumulasi


penyusutan = 70.000.000)
- Nilai wajar mobil AB Rp. 132.500.000
- Kas yang diterima Rp 1.500.000
- Nilai wajar mobil XY Rp 131.000.000

Jurnal

Mobil XY Rp. 128.500.000 -

Akumulasi penyusutan Mobil AB Rp. 70.000.000 -

Kas Rp 1.500.000

Mobil AB - Rp. 200.000.000

Keterangan

 Pertukaran aset memiliki fungsi yang sama


 Transaksi tidak memiliki substansi ekonomi komersial karena arus kas
masa depan perusahaan diestimasi tidak berubah dengan adanya
transaksi pertukaran tersebut

Akuntansi Keuangan 1 345


 Karena tidak memiliki substansi ekonomi komersial maka mobil jenis XY
dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan (mobil AB) yaitu Rp 131.000.000
– 1.500.000 yaitu 128.500.000

Pengungkapan pelepasan aset dalam catatan atas


laporan keuangan

Akuntansi Keuangan 1 346


5. Revaluasi Aset Tetap

Revaluasi aset tetap merupakan proses penilaian


kembali yang dilakukan terhadap aset tetap yang dimiliki
oleh suatu entitas. Revaluasi dilakukan jika entitas
mendeteksi bahwa asset tersebut mengalami kenaikan
atau penurunan nilai di pasaran yang dapat disebabkan
oleh devaluasi maupun hal lainnya sehingga nilai asset
yang tercantum dalam laporan keuangan tidak dianggap
sebagai nilai yang wajar dan perlu dilakukan penilaian
Kembali. Revaluasi aset tetap cenderung dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa saham,
hal ini dikarenakan tuntutan menyajikan laporan
keuangannya secara berkala kepada umum dan tuntutan
financial performance kepada pihak ketiga.

Menurut PSAK 16 (2018)


"Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara
andal dicatat pada jumlah revaluasinya, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal
revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk
memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah
yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan".

“Aset tetap perusahaan yang dapat dinilai kembali


adalah aset tetap berwujud yang terletak atau berada di
Indonesia yang dimiliki dan dipergunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
yang merupakan objek pajak. Penilaian aset tetap

Akuntansi Keuangan 1 347


berwujud ini dapat dilakukan paling banyak 1 (satu) kali
dalam tahun buku yang sama” (Waluyo, 2012: 158).
“Alasan yang mendasari keputusan revaluasi aset ini oleh
perusahaan adalah untuk memastikan bahwa nilai wajar
dari aset tetap perusahaan tercermin dalam laporan
keuangan. Revaluasi aset mengacu pada penyajian
kembali atas nilai buku aset (carrying amount) sehingga
mendekati nilainya sekarang” (Brown et al, 1992).

•Peningkatan nilai aset dan modal yang dapat


mencerminkan performance balance sheet
yang baik pula.
Keuntungan •Meningkatnya kepercayaan para pemegang
perusahaan yang saham, karena laba yang timbul dapat dicatat
melakukan revaluasi sebagai tambahan nilai saham
aset tetap •Tingkat rasio yang membaik akibat revaluasi
akan meningkatkan kepercayaan kreditur,
khususnya ditujukan oleh debt to asset ratio
dan debt to equlity ratio

Perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap


menjadi dasar mengenai berapa kali perusahaan
melakukan revaluasi. Revaluasi dilakukan apabila nilai
wajar dari suatu asset mengalami perbedaan signifikan
dengan jumlah tercatat. Adakalanya entitas juga perlu
merevaluasi asetnya secara tahunan, jika nilai wajar
asset berubah secara signifikan dan berkala, namun
apabila nilai wajat asset berubah secara tidak signifikan
maka asset perlu dilakukan revaluasi selama 3 atau 5
tahunan.

Akuntansi Keuangan 1 348


Pada saat tanggal revaluasi, aset dapat
diperlakukan dengan salah satu cara berikut ini :

1.Jumlah tercatat bruto


disesuaikan secara
konsisten dengan
revaluasi jumlah tercatat 1.Akumulasi penyusutan
aset. dieliminasi terhadap jumlah
tercatat bruto aset.

Perlakuan untuk revaluasi antara lain:

a. Peningkatan Nilai Aset

Apabila proses revaluasi mengakibatkan nilai tercatat


asset mengalami peningkatan, maka kenaikannya
akan diakui pada penghasilan komprehensif lain serta
diakumulasi kedalam ekuitas atau modal di bagian
surplus revaluasi. Namun, jika kenaikan nilai akibat
revaluasi dicatat dalam laporan laba rugi senilai jumlah
penurunan nilai asset sebagai akibat dari revaluasi
yang pernah diakui pada masa sebelumnya dalam
laporan laba rugi

b. Penurunan Nilai Aset

Apabila proses revaluasi mengakibatkan adanya


penurunan terhadap nilai asset, maka kerugiannya
akan diakui dalam laporan laba rugi. Penurunan
tersebut dapat diakui pada penghasilan komprehensif
lain jika nilai penurunannya tidak lebih dari saldo lebih

Akuntansi Keuangan 1 349


revaluasi atas asset tersebut. Penurunan nilai wajar
yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
akan mengurangi jumlah akumulasi yang tercatat
pada saldo ekuitas di bagian surplus revaluasi.

Nilai penyusutan atas asset tetap yang direvaluasi


diakui dengan cara-cara berikut ini :
a. Dilakukan penyajian Kembali dengan nilai yang
proporsional dengan jumlah tercatat bruto asset
sehingga nilai tercatat setelah revaluasi menunjukkan
nilai yang sama dengan nilai revaluasi
b. Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset
dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan
kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut

Contoh soal

Suatu aset dengan harga perolehan Rp 70.000.000 penyusutan dengan


menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. Sejak
digunakan dalam waktu 2 tahun manajemen memutuskan untuk
melakukan revaluasi aset tersebut. Berdasarkan laporan dari penilai
independen nilai wajar aset tersebut adalah Rp 50.000.000

Harga perolehan = 70.000.000

Akumulasi penyusutan = 28.000.000 (2/5x70 Jt)

Nilai buku = 42.000.000

Nilai wajar = 50.000.000

Surplus/kenaikan = 8.000.000

Akuntansi Keuangan 1 350


Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi revaluasi

Akumulasi penyusutan 28.000.000

Aset tetap 20.000.000

Surplus revaluasi 8.000.000

Sehingga aset tetap yang tersaji dalam laporan posisi keuangan adalah Rp
50.000.000 dan akumulasi penyusutaan nihil.

Soal sama dengan diatas tetapi nilai wajar aset adalah 40.000.000

Akumulasi penyusutan 28.000.000

Kerugian penurunan nilai 2.000.000

Aset tetap 30.000.000

6. Penurunan nilai

Penurunan nilai dapat terjadi pada suatu asset


tetap. Penurunan nilai tersebut diatur dalam PSAK 48
yang menyediakan aturan mengenai cara yang harus
diambil oleh entitas dalam melakukan review terhadap
jumlah tercatat asset yang dimilikinya, menentukan nilai
asset yang diperoleh Kembali dan kapan pengakuan rugi

Akuntansi Keuangan 1 351


nilai dilakukan serta kapan kerugian tersebut dipulihkan
Kembali. Berikut adalah analisis penurunan nilai.

Indikasi penurunan
nilai

YA
TIDAK
Uji penurunan nilai
perlu dilakukan Uji penurunan nilai
tidak perlu dilakukan

Untuk mendeteksi apakah terjadi penurunan nilai


pada suatu asset tetap, penggunaan informasi yang
berasal dari internal dan eksternal entitas sangatlah
penting dilakukan. PSAK 48 memberikan informasi
pedoman yang dapat digunakan.

Informasi dari sumber Informasi dari sumber


eksternal internal

Tersedianya bukti-bukti
Terjadi penurunan nilai pasar
konkrit yang menunjukkan
asset yang sangat signifikan
adanya keusangan maupun
pada suatu periode, dimana
kerusakan fisik suatu aset.
penurunan nilai tersebut lebih
dari yang diperhitungkan

Akuntansi Keuangan 1 352


dalam kegiatan atau
pemakaian normal suatu
asset.

Adanya perubahan signifikan


Adanya perubahan signifikan
terkait dengan seberapa jauh
yang terjadi dalam hal
atau cara asset tetap tersebut
teknologi, pasa serta ekonomi
digunakan atau diharapkan
maupun ruang lingkup hukum
akan digunakan dalam waktu
tempat dimana entitasi
dekat dan perubahan
tersebut menjalankan
tersebut bersifat signifikan
operasinya atau dipasar
dan menimbulkan kerugian.
tempat asset tersebut
Perubahan ini juga terjadi
diperoleh, dimana perubahan
dalam hal asset tersebut
tersebut menimbulkan
menjadi tidak berfungsi atau
kerugian bagi entitas, dan
kegiatan operasional dimana
perubahan tersebut telah
asset digunakan mengalami
terjadi atau akan terjadi
penghentian atau adanya
restrukturasi. Perubahan juga
mencakup keputusan entitas
untuk melepas asset tersebut
sebelum tanggal yang
ditentukan sebelumnya serta
terbatasnya penilaian ulang
masa manfaat asset tersebut.

Adanya bukti-bukti yang


Adanya peningkatan suku
berasal dari pelaporan
bunga maupun peningkatan

Akuntansi Keuangan 1 353


tingkat imbalan dari suatu internal yang memberikan
investasi, dimana kenaikan itu indikasi bahwa kinerja
dapat memberikan pengaruh ekonomi aset lebih buruk
terhadap tingkat diskonto atau akan lebih buruk dari
yang digunakan untuk yang diharapkan
menghitung nilai asset dan
mengakibatkan nilai terpulih
asset menurun secara
material.

Jumlah tercatat aset neto


entitas lebih besar dari nilai
kapitalisasi pasarnya

Suatu aset dikatakan mengalami penurunan nilai,


jika nilai yang dapat dipulihkan dari aset lebih kecil dari
nilai tercatatnya.

Nilai Nilai Penurunan


dipulihkan tercatat Nilai

Setelah adanya penurunan nilai maka nilai tercatat


asset menurun sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali. Kerugian yang diakibatkan oleh penurunan nilai
asset diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Akuntansi Keuangan 1 354


PSAK 48 memberikan rumusan pengertian harga jual
neto dan nilai pakai adalah sebagai berikut:
- Harga jual merupakan nilai yang didapatkan dari
penjualan asset untuk transaksi dengan pihak lain
- Nilai pakai asset merupakan taksiran nilai sekarang
atas arus kas yang diharapkan dapat diterima dari
penggunaan asset serta dari penghentian
penggunaan asset di akhir masa manfaat

Contoh soal

Perusahaan memiliki bangunan dengan nilai tercatat adalah sebesar Rp


870.000.000

Nilai pakai/ value in use adalah sebesar Rp. 840.000.000. Nilai terpulihkan dinilai
sama dengan nilai pakai

Rugi penurunan nilai Rp 30.000.000

Bangunan Rp. 30.000.000

C. LATIHAN

Mesin dengan harga perolehan Rp. 100.000.000 disusutkan


dengan metode garis lurus selama 5 tahun titik Setelah
digunakan selama 2 tahun, perusahaan memutuskan untuk
melakukan revaluasi atas mesin tersebut. Nilai wajar dari
mesin tersebut menurut penilaian independen sebesar Rp.
50.000.000.

Akuntansi Keuangan 1 355


Hitunglah nilai revaluasi dan buat jurnal yang diperlukan?

Akuntansi Keuangan 1 356


D. REFERENSI

Carl S. Warren, dkk. (2014). Accounting Indonesia


Adaptation. Jakarta: Salemba Empat.

Diana, Anastasia, dkk. (2017). Akuntansi Keuangan


Menengah Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Terbaru. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Giri, Efraim Ferdinan. (2012). Akuntansi keuangan menengah


1 Perspektif IFRS (Cetakan pertama). Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi


Keuangan. Jakarta.

Kartikahadi, Hans., dkk (2016). Akuntansi Keuangan


Berdasarkan SAK Berbasis IFRS (Edisi kedua buku
1), Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Kieso, Weygandt Warfield. (2017) Akuntansi Keungan


Menengah Intermediate Accounting, Jakarta:
Salemba Empat.

Martani, Dwi., dkk., (2012). Akuntansi Keuangan Menengah


Berbasis PSAK (Buku 1), Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. (2013). Perpajakan indonesia. DKI Jakarta: Salemba


Empat.

Akuntansi Keuangan 1 357

Anda mungkin juga menyukai