Anda di halaman 1dari 28

HASIL EKSPLORASI

BIODIVERSITAS TINGKAT SPESIES


(Keanekaragaman Tanaman lantai Dan Fauna Tanah)

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


KONSERVASI BIODIVERSITAS

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S.
Dr. Partaya, M.Si.

Disusun Oleh :
Bita Afriyati Dewi (0402520017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI IPA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021

A. JUDUL
“Biodiversitas Tingkat Spesies pada Flora Lantai (Semak, Herba dan Rumput) dan Fauna Tanah
(Serangga)”
B. TUJUAN
Mengetahui keanekaragaman Flora Lantai (Semak, Herba dan Rumput) dan Fauna Tanah (Serangga) dalam
daerah pengamatan sampling, dan menentukan indeks diversitas dan indeks similaritas.
C. DASAR TEORI
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk derajat keanekaragaman
sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu
daerah. Pengertian yang lebih mudah dari keanekaragaman hayati adalah kelimpahan berbagai jenis
sumberdaya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di muka bumi (Ani Mardiastuti, 1999: 1).
Keanekaragaman hayati dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan: Keanekaragaman spesies, gen
dan ekosistem. Keanekaragaman spesies mencakup seluruh spesies yang ditemukan di bumi, termasuk
bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak
atau multiseluler). Spesies dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang menunjukkan beberapa
karakteristik penting berbeda dari kelompok-kelompok lain baik secara morfologi, fisiologi atau biokimia.
Definisi spesies secara morfologis ini yang paling banyak digunakan oleh pada taksonom yang
mengkhususkan diri untuk mengklasifikasikan spesies dan mengidentifikasi spesimen yang belum diketahui
(Mochamad Indrawan, 2007: 16-18).
Keberagaman spesies tumbuhan dapat ditentukan menggunakan teknik sampling dengan membuat
kuadran yang terbuat dari tali rafia. Ukuran kuadran selalu diperbesar sampai dengan tidak ditemukannya
spesies baru. Keberagaman spesies hewan dapat ditentukan menggunakan Perangkap jebak (pit fall trap).
Menurut (Normasari, 2012), Pit fall trap dibuat dari suatu wadah yang terbuat dari botol plastik (bentuk
gelas) yang diisi dengan larutan air sabun dan ditanam di dalam tanah dengan bagian permukaan atas
perangkap sejajar dengan permukaan tanah. Hasil dari pengamatan dapat ditentukan dengan indeks
similaritas (IS) indeks diversitas (H).

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: alat tulis, tali rafia, meteran, patokan
kayu, dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kantong plastik,
kertas koran, dan kertas label.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
eksploratif, tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk memaparkan atau menggambarkan
sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.
F. Prosedur Penelitian
1. Biodiversitas Spesies Tumbuhan Lantai
Penelitian dilaksanakan pada 11-12 April 2021 di tanah lapang. Pengambilan sampel menggunakan
metode kuadrat, yaitu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh. Penentuan titik
lokasi dilakukan dengan teknik area sampling yaitu area utara, timur, barat, dan selatan. 4 plot ukuran
1x1m2 dengan peletakan secara acak sederhana (simple random sampling). Selanjutnya dilakukan
pendataan untuk mengetahui keberadaan dan dominansi setiap jenis tumbuhan. Parameter yang diukur
dilapangan meliputi nama jenis, jumlah individu tiap jenis. Data yang diperoleh kemudian dicatat dalam
tabel pengamatan, sedangkan jenis tumbuhan yang belum diketahui nama ilmiahnya diberi label untuk
diidentifikasi lebih lanjut dengan berpedoman pada buku identifikasi atau informasi dari para ahli.
Setiap lokasi sampling dilakukan pengukuran parameter indeks keanekaragaman, indeks similaritas
sorensen serta pengaruh dari faktor-faktor lingkungan meliputi suhu tanah, suhu udara, kelembaban
tanah, kelembaban udara, dan intensitas cahaya.

vegetasi semak, herba, dan rumput merupakan tumbuhan yang


hampir ditemukan pada setiap habitat

Analisis vegetasi merupakan cara untuk mempelajari susunan (komposisi


jenis) dan struktur vegetasi tumbuhan di sebuah kawasan

Observasi tempat penelitian

Penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan


Penelitian

Data
Data diperoleh setelah data lapangan dikumpulkan melalui metode
kuadrat (quadrat methods)

Keanekaragaman vegetasi semak, herba, dan rumput

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan

Alur Kerja Penelitian

2. Biodiversitas Spesies Fauna Tanah (Serangga) dengan Metode Pit Fall Trap
a. Membuat lubang dengan menggunakan alat, seperti cangkul atau gancu
b. Masukkan dan tanam gelas berisi air sabun ke dalam lubang.
c. Meratakan atas gelas dengan tanah, pastikan juga tidak ada lubang jarak antara gelas dan tanah.
d. Membuat 3 jebakan, yaitu di rerumputan, tanah lapang, dan tanah berbatu.
e. Amati spesiesnya pada jam 06.00 -18.00 WIB (diurnal) dan jam 18.00-06.00 WIB (nokturnal)

G. Teknik Pengolahan Data


Data yang dikumpulkan pada setiap plot pengamatan ialah meliputi jenis vegetasi dan hewan, nama
lokal, nama ilmiah.

H. Teknik analisis data


Hasil dari pengamatan dapat ditentukan dengan indeks similaritas (IS) indeks diversitas (H).
1. Indeks Similaritas (IS)
2C
IS=
A+B
Keterangan :
IS = indeks kesamaan
C = jumlah spesies yang sama dan terdapat pada kedua komunitas
A = jumlah spesies di dalam komunitas A
B = jumlah spesies di dalam komunitas B
2. Indeks Diversitas (H)

s
H=∑ p i log pi
i=1

Dimana,

pi =
∑ ni
N
Keterangan:
H = indeks keragaman
n = jumlah individu atau nilai penting jenis ke-i
s = jumlah total jenis yang ditemukan
N = total individu atau total nilai penting seluruh jenis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Keanekaragaman semak, herba, dan rumput Yang ditemukan


a. Terbuka (kebun)
Tabel 1. Jenis Vegetasi Tumbuhan semak, herba, dan rumput yang Terdapat pada
Area Penelitian

Nama Jenis
No. Nama latin Famili
Lokal
1 Mimosa pudica Putri Malu Fabaceae Semak
2 Sida retusa Seleguri Malvaceae Semak
3 Euphorbia Euphorbiaceae
Patikan Kebo Herba
heterophylla
4 Passiflora foetida Rambusa Passifloraceae Herba
5 Desmodium triflorum Poaceae
Sisik Betok Rumput
6 Eleusine indica Rumput Poaceae
Rumput
Belulang
7 Cyperus rotundus Teki Ladang Poaceae Rumput

Tabel 2. Data jumlah Vegetasi Tumbuhan semak, herba, dan rumput yang Terdapat
pada Area Penelitian
Banyak Indeks
Tanaman Keanekaagaman H
No. Nama latin
(Ni) Shanon-Winner
1. Mimosa pudica 65 -0,127 0,127
2. Sida retusa 92 -0,146 0,146
3. Euphorbia
152 -0,160 0,160
heterophylla
4. Passiflora foetida 24 -0,073 0,073
5. Desmodium triflorum 62 -0,125 0,125
6. Eleusine indica 8 -0,140 0,140
7. Cyperus rotundus 2 -0,011 0,011
JUMLAH TOTAL 405 -0,782 0,782
b. Ternaung (taman)
Tabel 2. Jenis Vegetasi Tumbuhan semak, herba, dan rumput yang Terdapat pada
Area Penelitian

Nama Jenis
No. Nama latin Famili
Lokal
1 Passiflora foetida Rambusa Passifloraceae Herba
2 Eleusine indica rumput Poaceae
Rumput
belulang
3 Mimosa pudica putri malu Fabaceae Semak
4 Digitaria sanguinalis Ketumpang Poaceae
Rumput
lemah
5 Tridax procumbens Gletang Asteraceae
Herba
6 Euphorbia Patikan Euphorbiacea
Herba
heterophylla kebo e
Tabel 4. Data jumlah Vegetasi Tumbuhan semak, herba, dan rumput yang
Terdapat pada Area Penelitian

Banyak Indeks
Tanaman Keanekaagaman H
No. Nama latin
(Ni) Shanon-Winner
1. Passiflora foetida 37 -0,138 0,138
2. Eleusine indica 2 -0,02 0,02
3. Mimosa pudica 60 -0,158 -0,158
4. Digitaria sanguinalis 15 -0,087 0,087
5. Tridax procumbens 52 -0,154 0,154
6. Euphorbia
34 -0,134 0,134
heterophylla
JUMLAH TOTAL 190 0,375 0,375

2. Biodiversitas Spesies Fauna Tanah (Serangga) Metode Pit Fall Trap


Tabel 5. klasifikasi fauna tanah tingkat spesies diambil pada waktu diurnal dan
nokturnal dari tiga tempat, yaitu: rerumputan, tanah lapang, dan tanah berbatu.
Nama Fauna
Banyak Indeks
Tanah
No Nama Ilmiah Hewan Keanekaagaman H
(Diurnal 06.00-
(Ni) Shanon-Winner
18.00)
Rerumputan
Chrysomya
1 Lalat hijau 1 -0,150 0,150
megacephala
2 Semut Api Solenopsis invicta 1 -0,150 0,150
Jumlah Hewan 2 -0,3 0,3
Tanah Lapang
1 Nyamuk Culicidae sp. 1 -0,155 0,155
2 - - - - -
Jumlah Hewan 1 0 0
Tanah Berbatu
1 Semut Api Solenopsis invicta 2 0 0
2 - - - - -
Jumlah Hewan 2 0 0

No Nama Fauna Nama Ilmiah Banyak Indeks H


Tanah
Hewan Keanekaagaman
(Nokturnal
(Ni) Shanon-Winner
18.00-06.00)
Rerumputan
Rengit atau
1 2 -0,117 0,117
Agas Culicoides sp.
Belalang kukus
2 Atractomorpha crenulata 1 -0,159 0,159
hijau
3 - - - - -
Jumlah Hewan 3 -0,276 0,276
Tanah Lapang
Semut Hitam
1 Dolichoderus thoracicus 2 -0,117 0,117
Kecil
2 Nyamuk Culicidae sp. 1 -0,159 0,159
3 - - - - -
Jumlah Hewan 3 -0,276 0,276
Tanah Berbatu
1 Lalat hijau Chrysomya megacephala 1 -0,159 0,159
2 Nyamuk Culicidae sp. 1 -0,159 0,159
3 Kumbang Coleoptera sp. 1 -0,159 0,159
Jumlah Hewan 3 -0,477 0,447

B. ANALISIS DATA
1. Biodiversitas Spesies Tumbuhan Lantai (Semak, Herba dan Rumput)
s

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1

¿ log ¿
N N

Putri malu
Di Kebun
(Mimosa pudica)
65 65
log
405 405
= -0,127

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae Di Taman
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta 60 60
log
Divisi: Magnoliophyta 190 190
Kelas: Magnoliopsida = -0,158
Subkelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Mimosa
Spesies: Mimosa pudica L.

Jumlah Tanaman Di 65
Kebun

Jumlah Tanaman Di 60
Taman

Nama binomial Mimosa pudica

Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri dimana terdapat duri pada batang, batangnya juga
berbulu, daunnya kecil-kecil termasuk daun majemuk, termasuk suku polong-
polongan, bunganya berbentuk bongkol. Daun putri malu atau sikejut berupa daun
majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun pada setiap sirip
sekitar 5 - 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung
runcing, pangkal memundar, tepi rata. Jika kita raba pada permukaan atas dan
bawah daun terasa licin, panjang 6 - 16 mm, lebar 1-3 mm. daun berwarna hijau,
akan tetapi pada tepi daun umumnya berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan
melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm.

s
Nama Foto H=∑ p i log pi
i=1
¿ log ¿
N N

Di Kebun
152 152
Seliguri (Sida retusa) log
405 405
= -0,160

Di Taman
34 34
Klasifikasi Ilmiah log
190 190
Kingdom           : Plantae
= -0,134
Divisi                 : Spermatophyta
Sub Divisi          : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledoneae
Sub kelas           : Choripetalae gol. Dialypetalae
Ordo                  : Malvales
Familia               : Malvaceae
Genus                : Sida
Spesies               : Sida retusa L. (Weittstein, 1935).

Jumlah Tanaman Di
152
Kebun

Jumlah Tanaman Di
34
Lapangan

Nama binomial Sida retusa

Akar (Radix) : Sida retusa L mempunyai sistem perakaran tunggang yang berwarna
cokelat. Batang (Caulis) : Sida retusa L.  berkayu (lignosus) yang berupa semak,
berbentuk bulat, sifat permukaan memperlihatkan berkas-berkas daun, arah tumbuh
tegak lurus, percabangan monopodial, sifat cabang sirung pendek, arah tumbuh
cabang condong ke atas. Daun (Folium) : Sida retusa L. merupakan daun tunggal,
susunan duduk daun berhadapan berseling (folia disticha), bangun daun (ovatus),
ujung daun runcing, tipe pangkal daun tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip,
panjang 1,5-4 cm, lebar 1-1,5, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah
warnanya lebih muda. Bunga (Flos) : Sida retusa L. merupakan bunga tunggal
berbentuk corong dan berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun, mekar
ketika pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian, berkelamin 2 (banci)
karena terdapat putik dan benang sari, 5 kelopak yang berlekatan, 5 mahkota yang
tidak berlekatan,  jumlah benang sari tak terhingga, jumlah putik 5, simetri banyak
(*) dan posisi ovarium menumpang (superior). Buah (Fructus) : Sida retusa L.
berupa buah kendaga, buah muda berwama hijau, buah tua berwarna hitam. Biji
(Semen) : Sida retusa L. berbentuk bulat, kecil dan berwarna hitam.

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1

¿ log ¿
N N

Patikan kebo Di Kebun

(Euphorbia 24 24
log
405 405
heterophylla)
= -0,073

Di Taman
37 37
log
Klasifikasi Ilmiah 190 190
Kingdom: Plantae = -0,138
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Euphorbia
Spesies: Euphorbia heterophylla

Jumlah Tanaman Di 24
Kebun

Jumlah Tanaman Di 37
Taman

Nama binomial Euphorbia heterophylla

Euphorbia heterophylla tumbuh antara 30 dan 100 cm dan memiliki batang


berlubang yang dapat bercabang atau sederhana dengan tulang rusuk
bersudut. Daun tanaman memiliki bentuk yang bervariasi di dalam dan di antara
populasi. Daun bagian bawah bergantian sedangkan daun bagian atas berseberangan
dan umumnya memiliki pangkal berwarna keputihan atau merah cerah. Batangnya
memancarkan lateks putih susu yang beracun . Cyathia atau bunga palsu, terletak
berkelompok di kepala tangkai dan berwarna hijau kekuningan. Mereka tidak
memiliki kelopak, warna merah menjadi bagian dari pewarnaan daun
muda. Buahnya kecil, kapsul tersegmentasi. Ketika buah sudah matang, mereka
meledak dan menembakkan benih agak jauh dari tanaman induk sehingga tanaman
dapat menyebar.
s

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1

¿ log ¿
N N
Rambusa
(Passiflora foetida)
Di Kebun
62 62
log
Klasifikasi Ilmiah 405 405
= -0,125
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Passifloraceae
Genus: Passiflora
Spesies: Passiflora foetida L.

Jumlah Tanaman Di 62
Kebun

Nama binomial Paspalum conjugatum


Akar rambusa (Passiflora foetida L.) termasuk ke dalam sistem perakaran serabut,
akar rambusa berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar. Akar
rambusa biasanya tumbuh menjalar pada tanaman lain. Pada akar rambusa memiliki
banyak percabangan dan banyak terdapat bulu – bulu halus.Batang
rambusa (Passiflora foetida L.) tumbuh menjalar atau tumbuh memanjat, batangnya
agak lunak, berpenampang bulat dan di tumbuhi rambut-rambut yang rapat,
panjangnya 1,5 – 5 m. Duduk daun tersebar secara spiral, pada buku-bukunya
terdapat sulur cabang pembelit untuk memanjat. Daun rambusa (Passiflora
foetida L.) helai daun berbentuk hati dengan tiga tonjolan membulat yang ujungnya
runcing, tonjolan di tengah lebih besar, permukaannya berambut halus dan rapat,
ukurannya 4,5-14,5 cm panjang dan 3,5-13 cm lebar, tangkai daun berambut halus
dan rapat, panjangnya 2-10 cm.
Bunga rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan bunga tunggal yang tumbuh dari
ketiak daun, merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak
lonjong, berlepasan, ujung membulat,panjang 2-3 cm, hijau, benang sari jumlah
banyak, ungu, mahkota berlepasan, bentuk oval, ujung membulat. Buah
rambusa (Passiflora foetida L.) merupakan buah buni, seluruhnya diselubungi oleh
daun pembalut yang menyerupai lumut, berbentuk bulat, warnanya hijau bercorak
hijau tua dan merah kuning bila masak, panjangnya 1,5 – 2 cm diameter 5-8 cm,
permukaan licin. Sewaktu buah masak setelah daun pembalut lepas.Biji
rambusa (Passiflora foetida L.) memiliki bentuk bulat pipih. Biji rambusa memiliki
selaput yang keras. Biji rambusa memiliki warna hitam. Biji rambusa di kelilingi
oleh daging nya. Biji rambusa tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus di
seluruh permukaan bijinya
s

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1

¿ log ¿
N N
sisik betok
(Desmodium triflorum 
Di Kebun
)
8 8
log
405 405
= -0,140
Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae Di Taman


Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta 2 2
log
Divisi: Magnoliophyta 190 190
Kelas: Magnoliopsida = -0,02
Subkelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Desmodium
Spesies: Desmodium triflorum (L.) DC.

Jumlah Tanaman Di 8
Kebun

Jumlah Tanaman Di 2
Taman

Nama binomial Desmodium triflorum 

Tapak liman adalah terna tegak yang berasal dari Amerika tropis, yang kini mudah
ditemui di banyak negara di Asia, dan Polinesia. Tumbuhan ini dapat digunakan
sebagai obat diare, namun masyarakat Gayo menggunakan ini sebagai obat untuk
mengatasi berak darah. Tapak liman termasuk tumbuhan yang tidak jelas batangnya.

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1
¿ log ¿
N N
Rumput belulang
Eleusine indica 
Di Kebun
2 2
log
405 405
Klasifikasi Ilmiah = 0,011

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Eleusine
Spesies: Eleusine indica (L.) Gaertn.

Jumlah Tanaman Di 2
Kebun

Nama binomial Eleusine indica 


Eleusine indica merupakan salah satu tumbuhan gulma berumpun dengan sistem
perakaran serabut dan berserat. Perakarannya tidak dalam namun lebat dan kokoh
merekat kuat pada tanah sehingga sulit untuk mencabutnya. Permukaan daun pada
tumbuhan ini berwarna hijau, sedangkan pada bagian dasarnya seperti perak.
Bentuk daun seperti pita memanjang dan memiliki helaian daun yang berlipat,
bagian permukaan daun hampir tidak memiliki bulu. Bunga berbentuk malai yang
tampak bergerigi. Biji-biji tersusun seperti tandan pada tangkai bunga. Permalai
memiliki 3-7 tandan pada ujung batang dan lebih dari 50.000 biji.

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1
¿ log ¿
N N

Teki ladang
Di Taman
(Cyperus rotundus)
15 15
log
190 190
= -0,087

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Cyperales
Famili: Cyperaceae
Genus: Cyperus
Spesies: Cyperus rotundus L.

Jumlah Tanaman Di 15
Taman

Nama binomial Cyperus rotundus 

Akar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang banyak,
tiap umbi mempunyai mata tunas, umbi tidak tahan kering selama 14 hari di bawah
sinar matahari maka daya tumbuhnya akan hilang. Batang tumbuh tegak, berbentuk
tumpul atau segitiga. Daun berbentuk garis, mengelompok dekat pangkal batang,
terdiri dari 4-10 helai, pelepah daun tertutup tanah, helai daun berwarna hijau
mengkilat. Bunga bulir tunggal atau majemuk, mengelompok atau membuka,
berwarna coklat, mempunyai benang sari tiga helai, kepala sari kuning cerah,
tangkai putik bercabang tiga. Tinggi dapat mencapai 50 cm.
s

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1

¿ log ¿
Ketumpang lemah N N
(Digitaria
sanguinalis) Di Taman
52 52
log
190 190
Klasifikasi Ilmiah
= -0,154
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Subkelas: Commelinidae
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Digitaria
Spesies: Digitaria sanguinalis (L.) Scop.

Jumlah Tanaman Di 52
Taman

Nama binomial Digitaria sanguinalis 

Tinggi mencapai 1 – 1,2 m. Batangnya besar dan pipih semakin ke bawah


rongganya semakin besar. Pelepah daunnya menyatu menjadi satu pada batang,
helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepih kasar, warna agak keunguan,
ukurannya 2-25 kali 0,3-1,3 cm. Bulirnya berjumlah 2-22 perkarang bunga, tumbuh
pada ketinggian yang tidak sama. Anak bulir berselang seling kiri dan kanan dari
porosnya, ukurannya 2-4 mm. Rambut tepi dari sekam pada buah saling menjauh.
Jumlah benang sari 3, kepala sari berwarna kuning atau ungu. Tangkai putik
berjumlah 2, kepala putik muncul diujung anak bulir warnanya ungu kemerahan,
dan jarang berwarna putih

Nama Foto H=∑ p i log pi


i=1
¿ log ¿
N N

Gletang (Tridax
Di Kebun
procumbens)
92 92
log
405 405
= -0,146

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Tridax
Spesies: Tridax procumbens L.

Jumlah Tanaman 92
Di Kebun

Nama binomial Tridax procumbens 

Morfologi tanaman yaitu tumbuhan melengkung atau tegak dengan batang berbunga
setinggi 15 hingga 35 cm; tangkai daun pendek; permukaan daun kasar dan berbulu;
batang daun berwarna hijau, berkayu, silindris dan tingginya mencapai 40 cm
dengan banyak cabang dan ketebalan 3 sampai 6 mm. 

2. Biodiversitas Spesies Fauna Tanah (Serangga) dengan Metode Pit Fall Trap
H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N
¿ log ¿
Lalat Hijau N N
(Chrysomya
megacephala)
Di rerumputan
Diurnal
Klasifikasi Ilmiah 1 1
log
2 2
Kingdom: Animalia
= -0,150
Filum Arthropoda

Kelas Insekta Di tanah berbatu


Ordo: Diptera Nokturnal
1 1
Famili: Formicidae log
3 3
Genus: Calliphoridae = -0,159
Chrysomya
Spesies:

Jumlah Fauna tanah Diural : 1, nokturnal: 1

Nama binomial (Chrysomya megacephala)

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N

¿ log ¿
N N
KUMBANG
(Coleoptera sp.)
Di tanah berbatu
Nokturnal
1 1
log
Klasifikasi Ilmiah 3 3
Kingdom: Animalia = -0,159

Filum Arthropoda
Kelas Insecta

Ordo: Coleoptera

Famili: Cocanellidae

Genus: Coleoptera
Coleoptera sp.
Spesies:

Jumlah Fauna tanah 1

Nama binomial Coleoptera sp.

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N

¿ log ¿
SEMUT API
N N
(Solenopsis
invicta)
Diurnal

Klasifikasi Ilmiah Di Tanah


Berbatu
Kingdom: Animalia
2 2
log
2 2
Filum Arthropoda
=0
Kelas Insecta Di rerumputan
1 1
log
Ordo: Hymenopter 2 2
= 0,150
Famili: Formicidae

Genus: Solenopsis

Spesies: Dolichoderus thoracicus


Jumlah Fauna 2
tanah

Nama binomial Solenopsis invicta

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N

¿ log ¿
SEMUT HITAM N N
KECIL
(Dolichoderus
thoracicus) Tanah lapang
nokturnal
Klasifikasi Ilmiah 2 2
log
Kingdom: Animalia 3 3
Filum Arthropoda = -0,117
Elas Hexapoda
Ordo: Hymenopter
Famili: Formicidae
Genus: Dolichoderus
Spesies: Dolichoderus thoracicus
Jumlah Fauna 2
tanah diurnal
Nama binomial Dolichoderus thoracicus

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N
¿ log ¿
N N
NYAMUK
(Culicidae sp.)

Tanah Lapang
nokturnal
Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Animalia 1 1
log
3 3
Filum Arthropoda
= 0,159
Elas Insecta

Ordo: Diptera
Tanah Lapang

Famili: Culicidae diural

1 1
Genus: Culicidae log
1 1

Spesies: Culicidae sp.


=0

Jumlah Fauna tanah 1

Nama binomial Culicidae sp.

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N

RENGIT ATAU
AGAS ¿ log ¿
N N
(Culicoides sp.)

Tanah
rerumputan
Klasifikasi Ilmiah nokturnal
Kingdom Animalia 2 2
log
Filum Arthropoda 3 3
= 0,117
Elas Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Ceratopoginidae
Genus: Ceratopogininae
Spesies: Culicoides sp.
Jumlah Fauna tanah 2
Nama binomial Culicoides sp.

H=−( ¿ log ¿ )
Nama Foto N N

¿ log ¿
BELALANG N N
KUKUS HIJAU
(Atractomorpha
crenulata Tanah Lapang
nokturnal

Klasifikasi Ilmiah 1 1
log
3 3
Kingdom: Animalia
= 0,159

Filum Arthropoda

Elas Insecta

Ordo: Orthoptera

Famili: Pyrgomorphidae

Genus: Atractomorpha

Spesies: Atractomorpha crenulata


Jumlah Fauna tanah 1

Nama binomial Atractomorpha crenulata

3. INDEKS SIMILARITAS TUMBUHAN


a. Putri malu
putri malu di tempat Terbuka = 152
putri malu di tempat Ternaung = 34
Jumlah Terbuka (Kebun) = 405
Jumlah Ternaung (Taman) = 190
2C
Is = x 100%
A +B
2(186)
= x 100%
405+190
186
= x 100%
595
= 0,312 x 100%
= 31,26 % < 50%
Jadi komposisi spesies antara dua lokasi adalah berbeda karena Is = < 50%
b. Meniran
Meniran di tempat Terbuka = 24
Meniran di tempat Ternaung = 37
Jumlah Terbuka (Kebun) = 405
Jumlah Ternaung (Taman) = 190
2C
Is = x 100%
A +B
2(61)
= x 100%
405+190
122
= x 100%
595
= 0.205 x 100%
= 20,5 % < 50%
Jadi komposisi spesies antara dua lokasi adalah berbeda karena Is = < 50%
c. Semanggi darat atau Calincing
Semanggi darat atau Calincing di tempat Terbuka = 65
Semanggi darat atau Calincing di tempat Ternaung = 60
Jumlah Terbuka (kebun) = 405
Jumlah Ternaung (Taman) = 190
2C
Is = x 100%
A +B
2(125)
= x 100%
405+190
250
= x 100%
595
= 0.42 x 100%
= 42,01 % < 50%
Jadi komposisi spesies antara dua lokasi adalah berbeda Is = < 50%
d. Tapak Liman
Tapak Liman di tempat Terbuka = 8
Tapak Liman di tempat Ternaung = 2
Jumlah Terbuka (Kebun) = 405
Jumlah Ternaung (Taman) = 190
2C
Is = x 100%
A +B
2(10)
= x 100%
405+190
20
= x 100%
595
= 0.0336 x 100%
= 3,36 % < 50%
Jadi komposisi spesies antara dua lokasi adalah berbeda, karena Is = < 50%

4. INDEKS SIMILARITAS HEWAN


a. Nyamuk
Nyamuk diurnal (Tanah Lapang) = 1
Nyamuk Nokturnal (Tanah Lapang) = 1
Jumlah hewan tanah lapang diurnal = 1
Jumlah hewan tanah lapang nokturnal = 3
2C
Is = x 100%
A +B
2(2)
= x 100%
3+ 1
4
= x 100%
4
= 1 x 100%
= 100 % > 50%
Jadi komposisi spesies antara dua lokasi adalah sama Is = >50%

1. PEMBAHASAN
Kegiatan eksplorasi biodiversitas spesies dilakukan pada hari 11-12 April 2021 di
tanah lapang. Objek yang diamati meliputi observasi flora lantai (semak, herba, rumput)
dan observasi fauna tanah (serangga) menggunakan metode pit fall trap. Observasi spesies
tanaman lantai (semak, herba, rumput) dilakukan di tempat terbuka (kebun) dan tempat
ternaung (tertutup kanopi) yang tidak terkena paparan sinar matahari. Observasi vegetasi
ini diperoleh beberapa tanaman lantai (semak, herba, rumput), di tempat terbuka (kebun)
diantaranya: semanggi darat, sawi langit, teki, meniran, paitan, tapak liman, dan tridax.
Sedangkan di tempat ternaung (taman) diantaranya: meniran, tapak liman, semanggi darat,
jukut pahit, tumpangan air, dan teki.
Berdasarkan hasil analisis data flora lantai, tempat terbuka diketahui indeks
diversitas yang paling tinggi adalah tanaman teki yaitu sebesar 0,160 sedangkan indeks
diversitas yang paling rendah adalah tridax sebesar 0,011. Tempat ternaung, indeks
diversitas paling tinggi adalah tanaman semanggi darat sebesar 0,158 sedangkan indeks
diversitas rendah adalah tanaman tapak liman sebesar 0,02.
Hasil perolehan indeks similaritas tumbuhan lantai pada tempat terbuka (kebun)
dan tempat ternaung (tertutup kanopi), diperoleh teki sebesar 31,26 % meniran sebesar
20,5%, semanggi darat 42,01 %, dan tapak liman 3,36 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa
komposisi spesies antara dua lokasi adalah berbeda, karena Is < 50%. Sedangkan pada
pengamatan spesies fauna tanah (serangga) menggunakan metode pit fall trap dilakukan di
tiga tempat yaitu rerumputan, tanah lapang, dan tanah berbatu. Masing-masing dilakukan
dalam dua waktu yaitu diurnal (06.00 – 18.00) dan nokturnal (18.00 – 06.00). Observasi ini
diperoleh beberapa serangga yaitu, lalat hijau, semut hitam kecil, nyamuk, kumbang,
belalang kukus hijau, rengit/ agas dan semut api.
Sabun yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sabun cair (mandi). Analisis data
menunjukkan bahwa trap yang diletakkan pada tempat rerumputan, diurnal diperoleh 1
ekor lalat hijau dan 1 ekor semut api, serta nokturnal 2 ekor rengit dan 1 ekor belalamng
kukus hijau. Pada tempat tanah lapang, diurnal diperoleh 1 ekor nyamuk dan nokturnal
diperoleh 2 ekor semut hitam kecil dan 1 ekor nyamuk. Pada tempat tanah berbatu, diurnal
diperoleh 2 ekor semut api, dan nokturnal ditemukan 1 ekor lalat hijau, 1 ekor nyamuk, dan
1 ekor kumbang. Indeks keanekaragaman fauna tanah metode pit fall trap paling tinggi
terdapat pada nyamuk yaitu sebesar 0,159 dan ditemukan di 3 tempat berbeda, sedangkan
indeks similaritasnya dengan presentase 100 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa
komposisi spesies nyamuk antara dua lokasi adalah sama, karena Is >50%.
2. KESIMPULAN
Hasil dari pengamatan yang di lakukan dapat disimpulkan bahwa diversitas flora
lantai (semak, herba, rumput) yang ada di lingkungan terbuka lebih banyak dijumpai di
daerah terbuka daripada ditempat ternaung. Sedangkan fauna tanah (serangga) lebih banyak
ditemukan saat kedaan diurnal daripada nokturnal. Secara alamiah, ditempat terbuka
mendapatkan kebutuhan cahaya, oksigen dan air yang cukup untuk proses kehidupan baik
tumbuhan dan hewan.

Anda mungkin juga menyukai