PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini ketika ingin menikmati film maka setiap orang hanya membuka website
atau youtube. Orang tidak perlu untuk membeli CD ditoko sebab website dan
merupakan karya cipta seni budaya pranata sosial maupun sebagai media
tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (pembuatan potret)
atau untuk tempat gambar positif (pada bioskop) atau film merupakan lakon
(cerita) gambar hidup. Film merupakan bagian daripada industri sebab bagian
merupakan bagian penting dari sistem yang digunakan oleh individu dan
kelompok untuk mengirim dan menerima pesan (send and receive mesaage).1
perlindungan hak cipta sebagaimana dijelaskan pada Pasal 40 Ayat (1) Undang-
1
5 Idy Subandy Ibrahim, 2011, Budaya Populer sebagai Komunikasi; Dinamika Popscape dan
Mediascape di Indonesia Kontemporer, Yogyakarta: Jalasutra, hal. 190.
1
2
undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang hak Cipta bahwa “karya sinematografi
merupakan ciptaan berupa gambar bergerak (moving image) antara lain film
dokumenter, film iklan, reportase atau film cerita yang dibuat dengan skenario
dan film kartun. Karya sinematografi dapat dibuat dalam pita seluloid, pita
video, piringan video, cakram optik atau media lain yang memungkinkan untuk
merupakan salah satu contoh bentuk audiovisual”. Perlindungan hak cipta atas
ciptaan berupa karya sinematografi berlaku selama 50 Tahun sejak pertama klai
beberapa scene film disertai penjelasan tiap-tiap adegan. Hal ini melanggar
3
ketentuan Pasal 9 Ayat (1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
Cipta bahwa Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam
Akun youtube tersebut juga melanggar hak ekonomi dan moral daripada
pencipta. Hak ekonomi merupakan hak yang dimiliki oleh seorang pencipta atau
pemegang hak cipta yang mendapatkan manfaat ekonomi atas suatu ciptaan.
Hak moral yaitu hak yang melindungi kepentingan pribadi pencipta. Hak moral
sendiri tidak dapat dipisahkan dari pencipta karena melekat dan kekal secara
pribadi artinya hak tersebut akan terus ada dan bahkan setelah meninggal dunia.2
lain seperti plagiat ataupun menjiplak sebagai konten original dengan tujuan
komersil. Hal ini dikarenakan youtube memiliki sistem ketat berupa content ID.
hak cipta dapat memilih berbagai tindakan terhadap salinan karyanya antara
2
Budi Santoso, 2011, HKI Hak Kekayaan Intelektual, Semarang: Penerbit Pustaka Magister, hal. 98-100.
4
hak cipta yaitu dengan dijatuhi hukuman pidana penjara maksimal 10 (sepuluh
cipta film dengan memilih judul skripsi: Perlindungan Hak Ekonomi Dan Moral
B. Rumusan Masalah
3
Muhammad Zulfikar Habibullahissalam, Penggunaan Konten Cover Song Di Youtube Untuk Tujuan
Komersial, article Januari 2020, https://www.researchgate.net/publication/338503450
4
Sri Pudyatmoko, 2007, Penegakan dan Perlindungan Hukum di Bidang Pajak, Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, hal. 17.
5
Daniel Andre Stefano, Hendro Saptono, Siti Mahmudah, Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta
Film Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Yanng Dilakukan Situs Penyedia Layanan Film Streaming Gratis
Di Internet (Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta), Diponegoro Law
Journal Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hak Ekonomi Dan Moral Pencipta Melalui Youtube Atas Review Film.
2. Manfaat Teoritis
E. Metode Penelitian
metode yang tepat. Metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun
ilmu pengetahuan.
sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
atau oleh pejabat negara yang berwenang. Hukum dipandang sebagai suatu
yang diteliti perlindungan hak ekonomi dan moral pencipta melalui youtube
atas review film. Dari berbagai jenis metode pendekatan yuridis normatif
concreto.6
2. Jenis Penelitian
subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang
tampak. Dengan demikian tujuannya agar dapat memberikan data yang teliti
3. Jenis Data
Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian, Data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka, antara lain data, bahan-bahan
pustaka antara lain dokumen resmi, literatur dan sebagainya yang berkaitan
6
DimyatiKhudzaifah, KelikWardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Universtias
Muhammadiyah Surakarta, hal. 17.
7
Ibid,.
8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2011, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 12.
8
berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari penelitian dan data sekunder.
Data tersebut dianalisis dengan metode berfikir deduktif, yaitu pola berfikir
F. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Sistematika Penulisan
1. Pengertian Film
2. Review Film
3. Pengertian Youtube
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata hak cipta merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua suku kata,
yaitu “hak” dan “cipta”. Kata “hak” berarti “kekuasaan untuk berbuat
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
menjelaskan bahwa Hak Cipta adalah “hak eksklusif pencipta yang timbul
No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjelaskan bahwa “Ciptaan adalah
setiap hasil karya ciota di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang
Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
hanya pemegang hak ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut,
sementara orang atau pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut
Beranjak dari terminologi hak cipta, hak cipta itu sendiri timbul karena
ada pencipta dan ada suatu karya cipta atau ciptaan. Akan tetapi, asal mula
terciptanya suatu ciptaan itu lahir, penulis mengutip kalimat yang tertulis
pada langit-langit kubah atap bangunan Markas Besar WIPO di Geneva yang
dirangkum oleh Arpad bogsch, Direktur Jendral WIPO yang dibaca oleh
genius is the source of all works, of art and inventions.” These works are the
guarantee of a life worthy of men. It is the diary of the state to ensure with
diligence the protection of the arts and inventions. Yang berarti, “kecerdasan
manusia adalah sumber dari semua karya, seni dan penemuan. "Karya-karya
ini adalah jaminan hidup layak manusia. Ini adalah catatan penting dari
penemuan.10
10
Eddy Damian, 2002, Hukum Hak Cipta Menurut Beberapa konvensi Internasional, UndangUndang
Hak Cipta dan Perlindungannya terhadap Buku serta Perjanjian Penerbitannya, Bandung: PT. Alumni,
hal. 15
12
Hak terkait yaitu hak yang berkaitan dengan hak cipta sedangkan hak cipta
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
undangan. hak terkait merupakan karya turunan yang menginduk dari hak
cipta.11
pengaturan pengguna hak terkait bagi yang memanfaatkan hak terkait untuk
Hak.
2014 tentang Hak mengatur mengenai hak moral yang didefinisikan sebagai
hak yang melekat secara abadi pada diri pencipta. Lembaga penyiaran
merupakan salah satu subjek hak terkait, sebagai salah satu subjek yang
Hak cipta adalah merupakan bagian dari hak milik intelektual yang
gagasan serta hasil pikiran, oleh karena sifatnya yang abstrak tersebut, maka
perlindungan terhadap hak cipta ini mempunyai jangka waktu yang terbatas,
yaitu setelah habis masa perlindungan hak cipta tersebut maka karya cipta
Pada prinsipnya hak cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, jadi tidak
tentang Hak bahwa pencatatan bukan syarat untuk mendapatkan Hak Cipta
ciptaan yang terdaftar dan yang tidak terdaftar, hakim dapat menentukan
12
Siti Hatikasari, Esensi Perlindungan Hukum Dalam Sistem First To Announce Atas Karya Cipta,
Supremasi Hukum : Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 27, No. 2, Agustus 2018, 118-132
14
hukum hak cipta selain pengumuman pertama kali hasil karya cipta,
melihat ketentuan dalam Pasal 64 ayat (1) maka dapat diketahui bahwa
Namun dalam ayat (2) pasal tersebut dinyatakan “Pencatatan ciptaan dan
produk hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan
syarat untuk mendapatkan hak cipta dan hak terkait.”Berdasarkan kedua ayat
dalam Pasal 64 ini maka jelas bahwa pencatatan ciptaan adalah tidak wajib
memberikan alat bukti yang kuat, akan tetapi juga menciptakan hak
kebendaan. Hak kebendaan atas suatu benda untuk umum terjadi saat
13
J. C. T. Simorangkir dalam H. OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual
Property Rights) Cetakan Ke-4, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 91.
15
mempunyai arti terhadap para pihak pribadi dan umum dianggap belum
Pengakuan dari masyarakat baru terjadi pada saat hak tersebut (milik)
lukis yang berupa logo atau tanda pembeda yang digunakan sebagai merek
badan usaha atau badan hukum sebagaimana disebutkan dalam Pasal 65.
Ada dua jenis cara atau stelsel pendaftaran menurut Prof. Kollewijn yaitu
stelsel konstitutif dan stelsel deklaratif. Menurut stelsel konstitutif letak titik
didaftarkan hak cipta itu akan diakui keberadaannya secara de jure dan de
sebagai pencipta terhadap hak yang didaftarkan itu sampai orang lain dapat
secara de jure harus dibuktikan lagi jika ada orang lain yang menyangkal
hak tersebut.14
memberikan alat bukti yang kuat, akan tetapi juga menciptakan hak
14
Saidi, OK. 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) Cetakan Ke-4,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 90.
16
hal tersebut.15
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak hanya mengatur hal-hal pokok mengenai
Pasal 70, yakni Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan Ciptaan
secara tegas masa berlakunya hak moral dan hak ekonomi. Masa berlakunya
tentang Hak Cipta yang berbunyi: (1) Hak moral Pencipta sebagaimana
CiptaPasal 5 Ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf e berlaku tanpa batas
undang Nomor 28Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 5 Ayat (1) huruf c
dan huruf d berlaku selama berlangsungnya jangka waktu Hak Cipta atas
15
OK Sahidin .H., 2010, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hal.
92
17
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 58 mengatur tentang Masa Berlaku
Hak Ekonomi, yaitu: (1) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan: a). buku,
pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya; b). ceramah, kuliah, pidato, dan
Ciptaan sejenis lainnya; c). alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan; d). lagu atau musik dengan atau tanpa
teks; e). drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f). karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase; g). karya arsitektur; h). peta; dan i).
karya seni batik atau seni motif lain, berlaku selama hidup Pencipta dan
dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Ayat (2) Dalam
hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dimiliki oleh 2 (dua)
orang atau lebih, pelindungan Hak Cipta berlaku selama hidup Pencipta
yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung selama 70 (tujuh puluh)
(3) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) dan Ayat (2) yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku
(1) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan: a). karya fotografi; b). Potret; c).
16
Sudjana, Sistem Perlindungan Atas Ciptaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta Dalam Perspektif Cyber Law, Volume 2Nomor 2, 253.
18
perwajahan karya tulis; g). terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis
data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
budaya tradisional; i). kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang
dapat dibaca dengan Program Komputer atau media lainnya; dan j).
karya yang asli, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali
berupa karya seni terapan berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun sejak
yang terakhir. Dalam menentukan masa berlaku pelindungan Hak Cipta atas
Ciptaan yang terdiri atas 2 (dua) jilid atau lebih yang dilakukan
1. Pengertian Film
gambar hidup. Menurut definisi film melalui UU No. 8/1992 film adalah
17
Sudjana, Sistem Perlindungan Atas Ciptaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta Dalam Perspektif Cyber Law, Volume 2Nomor 2, 253.
19
karya cipta dan seni yang merupakan media komunikasi massa pandang-
dengar yang dibuat berdasarkan atas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid, pita vidio, piringan vidio dan/atau berhak atas hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses
kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang
Film adalah rangkaian gambar yang bergerak membentuk suatu cerita atau
2. Jenis Film
Marcel Danesi dalam buku Semiotik Media, menuliskan tiga jenis atau
kategori utama film, yaitu film fitur, film dokumenter, dan film animasi,
a. Film Fitur
Film fitur merupaka karya fiksi, yang strukturnya selalu berupa narasi,
ketika skenario diperoleh. Skenario ini bisa berupa adaptasi dari novel,
atau cerita pendek, cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi,
maupun karya cetakan lainnya; bisa juga yang ditulis secara khusus
Meldina Ariani, Representasi Kecantikan Wanita dalam Film 200 Pounds Beauty Karya Kim Young
18
b. Film Dokumenter
c. Film Animasi
3. Youtube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip
video secara gratis. Didirikan pada bulan februari 2005 oleh 3 orang mantan
karyawan PayPal, yaitu Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim.
Umumnya video-video di YouTube adalah video klip film, TV, serta video
19
Dio Pratama. A, Exploitasi Tubuh Perempuan dalam Film: Air Terjun Pengantin Karya Rizal
Mantovani (Analisis Semiotika Roland Barthes), e-Journal Ilmu Komunikasi, Vol.2 No. 4,2014, 297.
21
berarti bahwa untuk mengakses video apapun, seorang pengguna tidak perlu
memiliki akun premium atau membayar sejumlah uang dalam skala waktu
secara gratis. Ketentuan yang sama juga berlaku pada layanan mengunggah
khalayak ramai.20
Menurut Sianipar Youtube ialah “sebuah basis data berisi konten video yang
video atau melihat video secara langsung. Youtube dirancang sebagai situs
20
Fatty Faiqah , Muh. Nadjib , Andi Subhan Amir, Youtube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas
Makassarvidgram, Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol. 5 No.2 Juli - Desember 2016
21
Baskoro, A, 2009, Panduan Praktis Searching di Internet, Jakarta : PT Trans Media
22
Sianipar, A. P, 2013, Pemanfaatan youtube di kalangan mahasiswa. Jurnal Ilmu Komunikasi FLOW,
2(3), 1–10. Retrieved from https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/9930/4418
22
berbagi video yang sangat populer terutama dikalangan generasi muda dan
bahkan Youtube sebagai situs untuk berbagi informasi di era digital saat ini.
4. Pengertian Review
Kegiatan mereview film sekarang ini sudah menjadi trend tersendiri bagi
para penyuka film. Review film bisa dilakukan oleh reviewer maupun
menyaksikan sebuah film. Tidak sedikit pula yang serius dalam menulis
review film secara khusus, baik itu ditulis ke dalam blog bahkan hanya
whatsaap, dan lain sebagainya. Review film tidak hanya menulis kelemahan
suatu karya film, tetapi juga menulis kelebihan yang disajikan secara
objektif.23
Sebuah review film yang baik harus bisa memberikan informasi lebih
ulasan yang berkaitan dengan apresiasi dan kritik film. Review film di
23
Wahyu Sri Palupi Ningsih, 2019, Analisis Tahapan Mereview Film Oleh Divisi Review Film Komunitas
Film Montase, Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta, hal. 44-45.
23
Montase lebih bersifat ringan dan dapat dibaca oleh semua kalangan.
Montase juga menekankan aspek naratif dan sinematik yang menjadi ciri
Film yang direview oleh Montase semakin banyak. Hal ini dipengaruhi
oleh perkembangan industri film saat ini semakin meningkat. Banyak film
yang diproduksi baik lokal maupun asing dengan genre dan cerita yang
menayangkan film baru baik itu film lokal maupun asing. Film-film yang
seperti rotten tomatoes, bahwasannya setiap film baru harus direview. Dalam
divisi review film di Montase dibedakan dua macam reviewer yaitu reviewer
film asing dan reviewer film Indonesia. Perbedaan tugas tersebut dapat
Film merupakan karya cipta seni budaya yang merupakan pranata sosial
dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Sebagai sebuah karya cipta,
film merupakan bagian dari kekayaan intelektual dan melekat hak pada diri
Pencipta. Hak tersebut dinamakan hak cipta. Hak cipta adalah hak eksklusif
24
Ibid,.
25
Ibid,.
24
diri seorang Pencipta adalah hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah
hak yang dimiliki oleh seorang Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mendapatkan manfaat ekonomi atas suatu Ciptaan, sedangkan Hak moral adalah
hak yang melindungi kepentingan pribadi Pencipta, Hak moral tidak dapat
dipisahkan dari Pencipta karena bersifat pribadi dan kekal, artinya hak tersebut
Modal yang dimaksud terdiri atas Sumber daya alam, sumber daya manusia,
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dana. Maka dari itu sudah seharusnya
suatu Ciptaan. Pada saat suatu film telah dilakukan pengumuman dan
mendapatkan apresiasi yang baik dari penontonnya hal ini menjadi celah bagi
film tersebut guna melakukan pelanggaran Hak Cipta untuk mencari keuntungan
pribadi.27
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang dimana hak cipta merupakan hak ekslusif
26
Budi Santoso, 2011, HKI Hak Kekayaan Intelektual, Semarang: Penerbit Pustaka Magister,hal. 98-100.
27
Ibid,.
25
yang terdiri dari hak moral dan hak ekonomi. Karya sinematografi termasuk
dalam hak cipta yang dilindungi diatur pada pasal 40 ayat (1) huruf m Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang memberikan Ciptaan
Cipta adalah Ciptaan dengan karya yang bergerak baik itu berupa film
documenter, iklan, reportase atau film cerita atau film kartun yang di buat
dengan scenario.
bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau korban, yang
dirugikan orang lain dan perlindungan itu di berikan kepada masyarakat agar
dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. Karena sifat
yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan
Satijipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, hal. 53
29
30
Setiono, 2004, Rule Of Law (Supremasi Hukum), Surakarta, Magister Ilmu Hukum Pasca Sarjana
Univeristas Sebelas Maret. Hal 3.
27
mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari negara
hukum.31
bentuk perangkat aturan hukum dan cara cara tertentu baik yang bersifat
representasi dari fungsi hukum itu sendiri untuk memberikan suatu keadilan,
(1) huruf b, yang mengatur: “(1) Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
(2), yang mengatur: “(2) Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mendapatkan Izin Pencipta atau
31
Phillipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya:PT. Bina Ilmu. Hal.
2
28
(live performance).”32
pemegang hak cipta terhadap hak-hak pencipta film tersebut. Melalui uraian
di atas telah dijelaskan mengenai permasalahan yang ada saat ini dan
pelanggaran Hak Cipta melalui internet masih terus berlangsung hingga saat
ini.33
2014 Tentang Hak Cipta tercantum dalam Pasal 40 ayat (1), yaitu: Ciptaan
yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra, terdiri atas: a). buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya; b). ceramah, kuliah, pidato,
dan Ciptaan sejenis lainnya; c). alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan; d). lagu dan/ atau musik dengan atau
tanpa teks; e). drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan
pantomim; f). karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar,
ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase; g). karya seni terapan; h).
karya arsitektur; i). peta; j). karya seni batik atau seni motif lain; k). karya
32
Nur Khaliq Khussamad Noor, Perlindungan Hukum Hak Cipta Atas Film Layar Lebar Yang
Dipublikasi Melalui Media Sosial Tanpa Izin, Riau Law Journal Vol. 3 No. 1, Mei 2019
33
Ibid,.
29
bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari
modifikasi ekspresi budaya tradisional; p). kompilasi Ciptaan atau data, baik
merupakan karya yang asli; r). permainan video; dan s). Program Komputer.
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yaitu pada pasal 9 ayat (2) dan
ayat (3) disebutkan bahwa setiap orang yang menggunakan hak ekonomi
sebagaimana di maksud pada psal 9 ayat (1) wajib mendapatkan izin dari
serta penggunaan secara komersal tanpa izin pencipta. Pada pasal 9 ayat (1)
pelanggaran hak cipta. Pada pasal 113 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 Tentang Hak Cipta menegaskan bahwa, “Setiap orang yang
dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
pasal 9 ayat (1) hurf c, huruf d, huruf f, dan /atau huruf h untuk penggunaan
secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan /atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).”
memenuhi unsur pada pasal 113 ayat (3) maka dipidana dengan penjara
ketentuan pasal 113 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) tersebut mengatur
hak cipta dalam sarana multimedia. Ketentuan pada pasal 120 Undang-
tersebuat harus dilaporkan oleh orang yang merasa dirugikan sehingga dapat
dengan UU ITE) terdapat pada pasal 32 yaitu mengenai setiap orang yang
setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara
atau dokumen elektronik milik orang lain atau milik publik dipidana penjara
ini dapat dikaitkan dengan pembajakan situs online dikarenakan media yang
Tentang Hak Cipta yang dimana hak cipta merupakan hak ekslusif yang terdiri dari
hak moral dan hak ekonomi. Karya sinematografi termasuk dalam hak cipta yang
dilindungi diatur pada pasal 40 ayat (1) huruf m Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta yang memberikan Ciptaan yang dilindungi yaitu Karya
itu berupa film documenter, iklan, reportase atau film cerita atau film kartun yang di
yang diberikan oleh youtube terhadap hak cipta film bahwa dalam ketentuan
youtube terhadap hak cipta adalah kreator hanya diperbolehkan untuk mengupload
video milik pribadi ataupun video milik orang lain yang sudah memiliki izin dari
pemilik awalnya. Hal ini menjelaskan bahwa kreator tidak boleh mengupload video
yang bukan menjadi hasil karyanya atau konten milik orang lain seperti trek musik,
cuplikan program yang memiliki hak cipta maupun video orang lain tanpa memiliki
izin.35
Youtube bekerjasama dengan pemilik hak cipta maupun kreator pada segala
aspek melalukan sinkronisasi suite pengelolaan hak cipta melalui fitur berdasarkan
kepada pemilik hak cipta berupa kontrol atas setiap materi yang bermuatan
karyanya di youtube.36
Suite pengelolaan hak cipta dari youtube memberikan pemilik hak cipta kontrol
pada karya ciptaannya. Suite pengelolaan hak cipta didukung oleh pencocokan
mendeteksi pelanggaran atas konten. Suite pengelolaan hak cipta terdiri dari
formulir web DMCA publik yang disediakan bagi 2 milyar pengguna youtube.
Selain itu terdapat juga copyright match tool dimana merupakan alat yang
dirancang khusus untuk kreator dan tersedia 1.500.000 kreator. Terakhir adalah
dengan skala besar seperti label musik, studio film ataupun lembaga manajemen
kolektif.37
copyright match tool secra otomatis akan diberitahu apabila terdapat video yang
tindakan yang akan ditempuh ketika terdapat pelanggaran daripada hak ciptanya.
36
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
37
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
34
Opsi yang diberikan kepada content ID kepada pencipta tidak hanya solusi anti
pembajakan tetapi juga solusi untuk melindungi serta memberikan hak ekonomi
pencipta. Youtube sudah melakukan pembayaran sekitar 5,5 milyar dollar kepada
pemilik hak cipta yang berasal dari pendapatan iklan di konten yang telah mereka
bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan atau korban, yang dapat
dan bantuan hukum.39 Menurut Setiono, perlindungan hukum adalah tindakan atau
penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban
hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang
dirugikan orang lain dan perlindungan itu di berikan kepada masyarakat agar dapat
menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum. Karena sifat sekaligus
represif.40
38
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
39
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press. hal. 133
40
Satijipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, hal. 53
35
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai tata cara klaim
hak cipta di youtube yaitu bahwa setiap orang diberikan akses melalui alat
pengelolaan hak cipta youtube. Akses ini berfungsi memberikan kontrol kepada
pemilik hak cipta atas materi hak cipta atas karyanya di youtube. Youtube
bekerjasama dengan pemilik hak cipta untuk memberikan fitur-fitur yang sesuai
berdasarkan skala konten hak cipta di youtube dan juga sumber daya yang
Alat pengelolaan hak cipta yang disediakan youtube terdapat beberapa cara untuk
tidak sah konten berhak hak cipta yaitu dengan mengirimkan pemberitahuan hak
cipta secara manual melalui formulir web DMCA (digital millenium copyright
Act). Akses ini berfungsi untuk sebagian besar pengguna, tersedia bagi siapa
upload ulang di youtube. Tersedia lebih dari 1.500.000 channel, copyright match
tool mengindentifikasi upload ulang hingga seluruh dari video asli milik kreator
memilih tindakan yang akan dilakukan seperti penghapusan video atau dengan
41
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
36
formulir web dengan cara meminta akses melalui pengisian formulir publik
merupakan sidik jari digital yang memungkinkan pemilik dari hak cipta untuk
melakukan upload konten yang hak ekslusifnya dimiliki sebagai file referensi,
diantaranya yaitu:
Kreator tidak akan menerima teguran hak cipta jika pemilik konten
memblokir video.
Dalam hal ini biasanya pencipta tidak perlu mengajukan penghapusan video
materi yang dilindungi hak cipta dalam kondisi tertentu tanpa perlu memperoleh
izin dari pemilik hak cipta. Namun, Penggunaan Wajar ditentukan secara kasus per
kasus, dan setiap negara memiliki aturan berbeda mengenai kapan suatu materi
boleh digunakan tanpa izin pemilik hak cipta. Di Amerika Serikat, karya berupa
komentar, kritik, riset, pengajaran, atau laporan berita dapat dianggap sebagai
penggunaan wajar, tetapi hal itu bergantung pada situasinya.42 Menurut Setiono,
perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari
dapat menggunakan kembali materi yang dilindungi hak cipta dalam kondisi
tertentu tanpa perlu memperoleh izin dari pemilik hak cipta. Setiap negara memiliki
aturan yang berbeda mengenai kapan suatu materi boleh digunakan tanpa izin
42
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
43
Setiono, 2004, Rule Of Law (Supremasi Hukum), Surakarta, Magister Ilmu Hukum Pasca Sarjana
Univeristas Sebelas Maret. Hal 3.
38
pemilik hak cipta. Misalnya, di Amerika Serikat, karya berupa komentar, kritik,
wajar. Beberapa negara lain memiliki konsep serupa yang disebut penggunaan
wajar, yang cara kerjanya mungkin berbeda. Pengadilan memeriksa potensi kasus
penggunaan wajar berdasarkan fakta dari setiap kasus tertentu. Sebaiknya Anda
meminta saran hukum dari pakar sebelum mengupload video yang mengandung
sengketa.
mendapat tempat utama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari negara hukum. 45
44
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
45
Phillipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya:PT. Bina Ilmu. Hal.
2
39
yang dimiliki, berikan judul dan URL video tersebut kepada pemilik hak cipta
aslinya. Tindakan ini dilakukan agar video tidak dihapus atau diblokir secara keliru.
Jika video dihapus secara keliru karena penghapusan konten akibat pelanggaran hak
c. Dapat menyengketakannya
b. Apakah sudah mendapatkan izin untuk semua materi pihak ketiga dalam video
yang semestinya?
Jika salah satu pertanyaan tersebut berlaku untuk video yang dimiliki, sebaiknya
cari tahu informasi lebih lanjut mengenai proses sengketa yang paling sesuai, atau
46
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
47
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
40
hukum hak cipta. Pada pasal 113 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta menegaskan bahwa, “Setiap orang yang dengan tanpa hak
dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak
ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) hurf c, huruf d,
huruf f, dan /atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan /atau pidana denda paling banyak Rp.
Pelanggaran dalam bentuk pembajakan pasal 113 ayat (4) dengan memenuhi
unsur pada pasal 113 ayat (3) maka dipidana dengan penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar
sinematografinya apabila sesuai dengan ketentuan pasal 113 ayat (2), ayat (3) dan
ayat (4) tersebut mengatur mengenai mempertunjukan serta pembajakan tanpa ijin
terkait pelanggaran hak cipta dalam sarana multimedia. Ketentuan pada pasal 120
bahwa kasus pelanggaran hak cipta menggunakan delik aduan. Delik tersebuat
harus dilaporkan oleh orang yang merasa dirugikan sehingga dapat diproses apabila
Pembajakan situs online juga diatur dalam Undang-undang No. 11 tahun 2008
terdapat pada pasal 32 yaitu mengenai setiap orang yang setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apapun mengubah,
48
O.C. Kaligis, 2012, Teori-Praktik Merek dan Hak Cipta, Bandung: PT. Alumni, Bandung, hal. 21.
41
elektronik milik orang lain atau milik publik dipidana penjara delapan tahun dan
denda paling banyakRp. 2.000.000.000,00. Pada pasal 48 ayat (2) juga memberikan
mendapatkan ancaman pidana paling lama 9 tahun dan denda paling banyak Rp.
pembajakan situs online dikarenakan media yang digunakan dalam merekam suatu
Meskipun kami tidak dapat memberikan komentar terhadap kasus tertentu atau
proses yang dijalankan, kami akan menyelidiki penyalahgunaan terhadap alat dan
proses hak cipta kami. Youtube juga memiliki kebijakan tanpa toleransi kepada
akun.49
Dasar diberlakukannya Perlindungan atas Hak Cipta adalah Hak Ekslusif yang
dimiliki oleh Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
49
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
42
dasar perlindungan suatu Ciptaan adalah : 1. Hak Cipta melindungi ekspresi ide
atau gagasan bukan melindungi ide saja 2. Hak Cipta lahir setelah karya Cipta
asli atau orisinal, bukan merupakan sebuah novelty atau kebaharuan 4. Suatu
Ciptaan dibuat atas hasil kreativitas dan skill tertentu yang dituangkan pada ekspresi
atau gagasan.50
Lembaga Sensor Film merupakan lembaga yang bersifat tetap dan independen
yang menjadi tugas dari LSF (Lembaga Sensor Film ) dijelaskan pada Undang-
b. melakukan penelitian dan penilaian judul, tema, gambar, adegan, suara, daan
teks terjemahan suatu film dan iklan film yang akan diedarkan dan/atau
yaitu:
50
Daniel Andre Stefano, Hendro Saptono, Siti Mahmudah, Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta
Film Terhadap Pelanggaran Hak Cipta Yanng Dilakukan Situs Penyedia Layanan Film Streaming Gratis Di
Internet (Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta), Diponegoro Law Journal,
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016.
43
peredaran dan pertunjukkan film dan iklan film yang tidak sesuai dengan dasar,
c. sosialisasi secara intensif pedoman dan criteria sensor kepada pemilik film dan
iklan film agar dapat menghasilkan film dan iklan film yang bermutu;
film dan iklan film yang bermutu serta memahami pengaruh film dan iklan film;
e. Pembantuan pemilik film dan iklan film dalam memberi informasi yang benar
dan lengkap kepada masyarakat agar dapat memilih dan menikmati film yang
bermutu; dan;
f. Pemantauan apresiasi masyarakat terhadap film dan iklan film yang diedarkan,
Surat An-Nisaa Ayat 29 secara tegas melarang memakan harta orang lain secara
batil (tanpa hak). "Hai orang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janglah kamu membunuh dirimu;
dalam Al-Qur’an Surat As-Syu'ara Ayat 183 Allah SWT berfirman, ''Dan
44
Rasulullah SAW sangat mencela segala tindakan yang bisa merugikan hak orang
lain. ''Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan (merugikan) orang lain.'' (HR Ibn Majah dari 'Ubadah bin Shamit).
Kalangan ulama dari Mazhab Maliki, Hanbali dan Syafi'i tidak berbeda pandangan
Di dalam syariat Islam, ada dua hak yang senantiasa dijaga. Pertama haqqullâh,
yaitu hak yang berhubungan dengan Allah; dan kedua haqqul adami, yaitu hak yang
melekat pada manusia. Karakteristik dari kedua hak ini berbeda. Haqqullâh
utama dari haqqu adami adalah selalu menerima akad mubâdalah (pertukaran).
Hak cipta adalah bagian dari harta manfaat. Setiap aset manfaat selalu memiliki
aset materiil yang mendasarinya. Pelanggaran hak cipta dalam kajian fiqih Islam,
dipenuhi seiring “hak” merupakan bagian dari haqqul adami. Ketiadaan ganti rugi
hak materiil dapat menempatkan seseorang jatuh pada berbuatan zalim atau
45
kejahatan, yang tidak cukup ditebus dengan sekadar istighfar tanpa disertai
pengembalian hak.
ganti rugi ada tiga, yaitu (1) akibat tindakan perusakan secara langsung; (2)
perusakan secara tidak langsung (‘udwânan); dan (3) menaruh kekuasaan pada
yang tidak seharusnya, misalnya pada kasus jual beli dengan akad yang fasid,
maka pelakunya harus menanggung ganti rugi atas barang yang dibeli dengan
sebab menerima barang apa adanya (tanpa khiyâr). Lain halnya bila kerusakan
barang adalah akibat samawi (tertimpa hujan, dan sejenisnya), maka boleh untuk
khiyâr.”51
Imam Malik radliyallâhu ‘anhu berkata: “Jika anda membeli biji gandum dan
mendapati dalam kondisi basah, maka hendaknya anda keringkan; atau madu atau
susu anda beli dalam kondisii dicampur bahan lain, sementara anda tidak
mengetahuinya sampai kemudian anda makan, maka hak bagi anda adalah
sakit anda. Semua ini bila tidak ditemukan adanya standar penerapan ganti rugi.
Adapun bila anda bisa menemukan besaran kerugian yang terjadi sehingga bisa
sesuai dengan besaran yang telah anda hitung (mitsil) atau menuntut
Tentang Hak Cipta tercantum dalam Pasal 40 ayat (1), yaitu: Ciptaan yang
dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri
atas: a). buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil
karya tulis lainnya; b). ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya; c). alat
peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d). lagu
dan/ atau musik dengan atau tanpa teks; e). drama, drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan, dan pantomim; f). karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan,
gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase; g). karya seni terapan; h).
karya arsitektur; i). peta; j). karya seni batik atau seni motif lain; k). karya fotografi;
l). Potret; m. karya sinematografi; n). terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,
basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;
tradisional; p). kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam formatyang dapat dibaca
dengan Program Komputer maupun media lainnya; q). kompilasi ekspresi budaya
tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli; r). permainan
hak cipta yaitu bahwa youtube tidak dapat memediasi sengketa kepemilikan hak.
Pihak youtube juga menjelaskan bahwa mencantumkan nama pemilik hak cipta
tidak otomatis memberi hak untuk menggunakan karya berhak cipta milik pencipta.
Pastikan member mengamankan hak atas semua elemen yang tidak berlisensi dalam
penggunaan wajar, bahkan jika menambahkan materi buatan sendiri pada karya
seseorang yang dilindungi hak cipta, video mungkin tidak memenuhi persyaratan.
menghasilkan uang dari karya yang dilindungi hak cipta, bukan berarti member
akan terbebas dari klaim hak cipta. Misalnya, dengan menyatakan bahwa upload
"hanya untuk tujuan hiburan" atau bersifat "nonprofit" saja tidak cukup.
dalam analisis penggunaan wajar, tetapi tidak otomatis menjadi pembelaan dengan
sendirinya.54
53
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, Https://Support.Google.Com/Youtube#Topic=9257498,
Diakses Tanggal 20 September 2021.
54
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, Https://Support.Google.Com/Youtube#Topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
48
Hak cipta adalah merupakan bagian dari hak milik intelektual yang
keberadaannya tidak berwujud dalam arti hak cipta tersebut merupakan penguasaan
terhadap hasil dari kemampuan bekerja yang berasal dari gagasan serta hasil
pikiran, oleh karena sifatnya yang abstrak tersebut, maka perlindungan terhadap hak
cipta ini mempunyai jangka waktu yang terbatas, yaitu setelah habis masa
perlindungan hak cipta tersebut maka karya cipta tersebut akan menjadi milik
umum.55
Pada prinsipnya hak cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, jadi tidak ada
Pasal 64 ayat (2) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak bahwa
pencatatan bukan syarat untuk mendapatkan Hak Cipta dan Hak Terkait, namun
apabila terjadi sengketa di pengadilan mengenai ciptaan yang terdaftar dan yang
hukum hak cipta selain pengumuman pertama kali hasil karya cipta, walaupun
55
Siti Hatikasari, Esensi Perlindungan Hukum Dalam Sistem First To Announce Atas Karya Cipta,
Supremasi Hukum : Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 27, No. 2, Agustus 2018, 118-132
49
film di bioskop melalui Instagram Stories yang marak terjadi belakangan ini di
masyarakat menjadi kekhawatiran oleh pencipta dan pemegang hak cipta terhadap
hak-hak pencipta film tersebut. Melalui uraian di atas telah dijelaskan mengenai
permasalahan yang ada saat ini dan pelanggaran Hak Cipta melalui internet masih
Meskipun ada video di situs yang tampak serupa dengan video yang member
upload, bukan berarti member juga berhak untuk memposting konten tersebut.
di situs kami. Terkadang, video yang sangat mirip dimiliki pemilik hak cipta yang
berbeda. Salah satu dari mereka dapat memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakan video tersebut, sementara yang lainnya tidak. Hanya karena telah
membeli konten tersebut, bukan berarti member berhak mengupload konten itu ke
youtube. Meskipun mencantumkan nama pemilik hak cipta dalam kredit video,
memposting video yang berisi konten yang dibeli kemungkinan tetap melanggar
hukum hak cipta. Meskipun member sendiri yang merekam suatu konten, bukan
berarti memiliki semua hak untuk menguploadnya ke youtube. Jika sesuatu yang
member rekam berisi konten berhak cipta milik orang lain, seperti musik berhak
56
J. C. T. Simorangkir dalam H. OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual
Property Rights) Cetakan Ke-4, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 91.
57
Ibid,.
50
cipta yang diputar di latar belakang, masih perlu mendapatkan izin dari pemilik hak
tersebut.58
"semua hak adalah milik pencipta", "tidak bertujuan melanggar hak cipta", dan
"saya tidak memiliki hak ciptanya" tidak lantas berarti memiliki izin dari pemilik
hak cipta untuk memposting konten, atau bahwa secara otomatis melakukan
berhak cipta tanpa izin dengan porsi berapa pun, meskipun hanya beberapa detik,
video tersebut dapat diklaim berdasarkan Content ID atau dihapus oleh pemilik hak
Hanya karena muncul dalam video, gambar, atau rekaman audio, bukan berarti
memiliki hak cipta atas konten tersebut. Misalnya, jika teman merekam
perbincangan antara member dan dirinya, dialah yang akan memiliki hak cipta atas
rekaman video tersebut. Perkataan yang berdua bicarakan tidak terikat pada hak
cipta secara terpisah dari video itu sendiri, kecuali jika telah ditetapkan sebelumnya.
Hak cipta hanyalah salah satu bentuk kekayaan intelektual. Hak cipta tidak sama
dengan merek dagang yang melindungi nama merek, moto, logo, dan
58
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
59
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
51
pengidentifikasi sumber lain dari penggunaan oleh orang lain untuk tujuan tertentu.
Hak cipta juga berbeda dari hukum paten yang melindungi berbagai penemuan.
merek dagang atau hukum lainnya. Jika teman atau orang lain, mengupload video,
gambar, atau rekaman yang menampilkan diri tanpa izin dari dan merasa konten
mengajukan keluhan privasi.60
film di bioskop melalui Instagram Stories yang marak terjadi belakangan ini di
masyarakat menjadi kekhawatiran oleh pencipta dan pemegang hak cipta terhadap
hak-hak pencipta film tersebut. Melalui uraian di atas telah dijelaskan mengenai
permasalahan yang ada saat ini dan pelanggaran Hak Cipta melalui internet masih
Kegiatan mereview film sekarang ini sudah menjadi trend tersendiri bagi para
penyuka film. Review film bisa dilakukan oleh reviewer maupun kritikus film.
Tidak sedikit pula yang serius dalam menulis review film secara khusus, baik itu
ditulis ke dalam blog bahkan hanya menulis untuk dijadikan status di media sosial
seperti facebook, instagram, whatsaap, dan lain sebagainya. Review film tidak
60
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
61
Ibid,.
52
hanya menulis kelemahan suatu karya film, tetapi juga menulis kelebihan yang
Sebuah review film yang baik harus bisa memberikan informasi lebih kepada
penonton. Ketika penonton membaca sebuah review film, review tersebut dapat
Film Montase merupakan salah satu komunitas yang aktif menulis review film.
apresiasi dan kritik film. Review film di Montase lebih bersifat ringan dan dapat
dibaca oleh semua kalangan. Montase juga menekankan aspek naratif dan sinematik
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 9 ayat (1)
huruf b, yang mengatur: “(1) Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana
Ciptaan dalam segala bentuknya.” Pasal 9 ayat (2), yang mengatur: “(2) Setiap
Orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
mendapatkan Izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta”. Pada bagian penjelasan
UndangUndang Hak Cipta) Pasal 9 ayat (1) huruf b, dijelaskan bahwa “Termasuk
62
Wahyu Sri Palupi Ningsih, 2019, Analisis Tahapan Mereview Film Oleh Divisi Review Film Komunitas
Film Montase, Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta, hal. 44-45.
63
Ibid,.
53
performance).”64
Pasal 64 ayat (1) maka dapat diketahui bahwa pencatatan ciptaan dan produk hak
dinyatakan “Pencatatan ciptaan dan produk hak terkait sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bukan merupakan syarat untuk mendapatkan hak cipta dan hak
terkait.”Berdasarkan kedua ayat dalam Pasal 64 ini maka jelas bahwa pencatatan
bukti yang kuat, akan tetapi juga menciptakan hak kebendaan. Hak kebendaan atas
suatu benda untuk umum terjadi saat pendaftaran itu dilakukan. Selama pendaftaran
9belum terjadi, hak hanya mempunyai arti terhadap para pihak pribadi dan umum
dianggap belum “mengetahui” perubahan status hukum atas hak yang dimaksudkan.
Pengakuan dari masyarakat baru terjadi pada saat hak tersebut (milik) didaftarkan.
Namun pencatatan ciptaan tidak dapat dilakukan terhadap seni lukis yang berupa
logo atau tanda pembeda yang digunakan sebagai merek dalam perdagangan
barang/jasa atau digunakan sebagai lambang organisasi, badan usaha atau badan
hukum sebagaimana disebutkan dalam Pasal 65. Ada dua jenis cara atau stelsel
pendaftaran menurut Prof. Kollewijn yaitu stelsel konstitutif dan stelsel deklaratif.
64
Nur Khaliq Khussamad Noor, Perlindungan Hukum Hak Cipta Atas Film Layar Lebar Yang
Dipublikasi Melalui Media Sosial Tanpa Izin, Riau Law Journal Vol. 3 No. 1, Mei 2019
54
Menurut stelsel konstitutif letak titik berat ada tidaknya hak cipta tergantung pada
pendaftarannya. Jika didaftarkan hak cipta itu akan diakui keberadaannya secara de
jure dan de facto. Sedangkan stelsel deklaratif titik beratnya diletakkan pada
anggapan sebagai pencipta terhadap hak yang didaftarkan itu sampai orang lain
harus dibuktikan lagi jika ada orang lain yang menyangkal hak tersebut.65
untuk membuat suatu kepastian. Bahkan menurut Prof. Mariam Darus, pendaftaran
itu tidak hanya semata-mata mengandung arti untuk memberikan alat bukti yang
kuat, akan tetapi juga menciptakan hak kebendaan. Selanjutnya Pasal 66 ayat (2)
dilakukan secara elektronik atau non elekronik. Namun baik dalam Pasal 66
maupun bagian penjelasan pasal tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut
Tahun 2014 tentang Haknya mengatur hal-hal pokok mengenai pencatatan ciptaan
dan produk hak terkait. Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal70, yakni “Ketentuan
lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait diatur
65
Saidi, OK. 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) Cetakan Ke-4,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 90.
66
OK Sahidin .H., 2010, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hal.
92
55
Suatu karya pada akhirnya akan kehilangan perlindungan hak ciptanya dan
dimasukkan ke ranah "domain publik", sehingga dapat digunakan secara gratis oleh
siapa saja. Biasanya perlu waktu bertahun-tahun sampai suatu karya dimasukkan ke
domain publik. Jangka waktu perlindungan hak cipta berbeda-beda bergantung pada
b. Apakah karya tersebut dibuat atas permintaan dengan bayaran atau bukan.
Undang-undang Nomor 28Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur secara tegas
masa berlakunya hak moral dan hak ekonomi. Masa berlakunya hak moral
Cipta yang berbunyi: (1) Hak moral Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 28Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 5 Ayat (1) huruf a,
huruf b, dan huruf e berlaku tanpa batas waktu. (2) Hak moral Pencipta
Cipta Pasal 5 Ayat (1) huruf c dan huruf d berlaku selama berlangsungnya jangka
waktu Hak Cipta atas Ciptaan yang bersangkutan. Selanjutnya, ketentuan Undang-
undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 58 mengatur tentang Masa
Berlaku Hak Ekonomi, yaitu: (1) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan: a). buku,
pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya; b). ceramah, kuliah, pidato, dan
67
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
56
Ciptaan sejenis lainnya; c). alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan
dan ilmu pengetahuan; d). lagu atau musik dengan atau tanpa teks; e). drama, drama
musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; f). karya seni rupa dalam
segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau
kolase; g). karya arsitektur; h). peta; dan i). karya seni batik atau seni motif lain,
berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh) tahun
berikutnya. Ayat (2) Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih, pelindungan Hak Cipta berlaku selama hidup
Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung selama 70 (tujuh
puluh) tahun sesudahnya, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Ayat
(3) Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan
Ayat (2) yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku selama 50 (lima
Sejumlah karya yang dibuat oleh lembaga pemerintah federal Amerika Serikat
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa suatu karya berada di domain publik
sebelum menguploadnya ke YouTube. Tidak ada daftar resmi untuk karya apa saja
yang saat ini berada di domain publik. Namun, ada sejumlah referensi online yang
68
Sudjana, Sistem Perlindungan Atas Ciptaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta Dalam Perspektif Cyber Law, Volume 2Nomor 2, 253.
57
karya yang kemungkinan masuk ke domain publik. Tidak satu pun dari entitas
tersebut, termasuk YouTube, yang dapat menjamin bahwa semua karya yang
Terhadap karya turunan perlu izin dari pemilik hak cipta untuk membuat karya
berdasarkan konten aslinya. Karya turunan dapat meliputi karya fiksi buatan
penggemar, sekuel, terjemahan, spin-off, adaptasi, dll. Coba minta saran hukum dari
pakar sebelum mengupload video yang didasarkan pada karakter, alur cerita, dan
elemen dalam video. Elemen ini termasuk semua musik (meskipun hanya diputar di
latar belakang), klip video, foto, dll. Pertama, hubungi pemilik hak cipta atau
pemegang hak cipta secara langsung dan negosiasikan lisensi yang sesuai untuk
penggunaan konten dan sering kali menyertakan batasan tentang cara penggunaan
konten. Mintalah saran hukum terkait setiap perjanjian lisensi guna memastikan hak
yang bisa digunakan dan hak yang dilindungi pemiliknya. Dapat menggunakan
koleksi musik dan efek suara gratis YouTube, yang dapat digunakan dalam video
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Catatan: Jika memainkan lagu versi
cover, pastikan ada izin dari pemilik hak cipta (seperti penulis lagu atau penerbit
69
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
70
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
58
asli, termasuk lagu dalam video, atau menampilkan lirik lagu tersebut.71
71
Ketentuan Youtube Perlindungan Hak Cipta, https://support.google.com/youtube#topic=9257498,
diakses tanggal 20 September 2021.
Daftar Pustaka
Budi Santoso, 2011, HKI Hak Kekayaan Intelektual, Semarang: Penerbit Pustaka
Magister
Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang:
Bayumedia Publishing
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2011, Penelitian Hukum Normatif, Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada