Disusun Oleh :
Handrian Hidayat [200305069]
Ismi Husna Yaini [200305072]
Dosen Pengampu :
Dr. TGH. MS Udin, M.Ag
KATA PENGANTAR
Terimakasih
DAFTAR ISI.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Makna haji dan umrah...............................................................................................2
2.2. Dalil disyari'atkannya haji dan umroh....................................................................3
2.3. Hukum Haji dan umroh............................................................................................6
2.4. keutamaan haji dan umrah.......................................................................................8
2.5. Macam-macam umroh...............................................................................................10
2.6. Rukun-Rukun umroh.................................................................................................11
2.7. Ringkasan tata pelaksanaan Haji dan umroh.........................................................12
BAB III PENUTUP............................................................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa yang wajib
dilaksanakan oleh setiap orang islam yang memenuhi syarat isitaah, baik secara finansial, fisik,
maupun mental dan merupakan ibadah yang hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup. Ibadah haji
adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia dengan berkunjung dan
melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal
sebagai bulan haji (bulan dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan
sewaktu-waktu.
1.2. Rumusan Masalah
A. Apa itu Makna Haji dan Umroh?
B. Apa Hukum Haji dan Umroh?
C. Apa Keutamaan Haji dan Umroh?
D. Apa Macam-macam Haji dan Umroh?
E. Apa Rukun- Rukun haji dan umrah?
F. Bagaimana tata cara pelaksanaan haji dan umrah?
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, kata haji adalah al-Qasdhu yang artinya menuju (sesuatu).
Adapun umrah menurut bahasa berarti ziarah (berkunjung).
Di antara dalil yang menegaskan tentang wajibnya haji dan memerintahkan untuk
menyegerakannya adalah:
1. QS Ali ‘Imran: 97: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas (di antaranya)
maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di
antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
2. Hadits dari Ibnu Abbas radiyallahu’anhu bahwasanya Nabi sholallaahu’alaihi
wasallam bersabda:
“Bersegeralah untuk melaksanakan haji! Karena seseorang tidak mengetahui apa
yang akan menghalanginya.”
3. Perkataan Umar Bin Khatthab radiyallahu’anhu:
“Barangsiapa telah memiliki kemampuan untuk haji, namun ia tidak menunaikan
haji, maka matinya seperti Yahudi atau Nasrani.”
1. Sebagai sarana untuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah SWT yang
paling afdhal.
2. Sebagai pelebur dosa
3. Menghapuskan dosa-dosa sebelumnya
4. Menghilangkan kefakiran dan kemiskinan
5. Haji dan Umrah adalah jihad bagi para wanita
6. Orang yang berhaji dan berumrah adalah tamunya Allah
7. Do’a orang yang berhaji dan umrah dikabulkan Allah SWT.
8. Bagi orang yang meninggalkan dunia saat haji dan umrah maka akan dicatat
baginya pahala umrah sampai hari kiamat
9. Bagi orang yang meninggalkan dunia saat ihram maka akan dibangkitkan pada
hari kiamat dalam keadaan membaca talbiyah
10. Infak/biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah
memiliki keutamaan di sisi Allah
11. Pahala umrah yang dikerjakan di bulan Ramadhan sebanding dengan ibadah
haji yang dikerjakan bersama Rasulullah SAW.
E. Macam-Macam Umrah
1. Umrah Mufradah. Secara bahasa berarti “umrah saja” yaitu, umrah yang
dikerjakan secara terpisah dan tidak ada kaitannya dengan ibadah haji.
2. Umrah tamattu’. Yaitu umrah yang dikerjakan oleh orang yang melaksanakan
haji tamattu’
F. Rukun-Rukun Umrah
6. Sewaktu berihram, tidak ada sholat khusus, namun jika bertepatan dengan
waktu sholat wajib, maka sholatlah terlebih dahulu baru berihram.
7. Setelah membaca talbiah haji (pada nomor ke tiga), dilanjutkan dengan
membaca dan memperbanyak talbiah berikut ini sambil mengeraskan suara
bagi laki-laki dan lirih bagi wanita hingga tiba di Mekkah.
Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innalhamda
wanni’mata laka wal mulka laa syariika lak
“Aku menjawab panggilan Mu ya Allah, Aku menjawab panggilanMu, Aku
menjawab panggilanMu, Tiada sekutu bagiMu, Aku menjawab panggilanMu.
Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik Mu, tiada
sekutu bagi Mu.”
8. Mandi sebelum masuk kota Makkah jika memungkinkan
9. Masuk masjidil haram dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa
masuk masjid:
َ َو َمنْ تَطَ َّو َع َخ ْي ًرا فَإِنَّ هللا،اح َعلَ ْي ِه أَنْ َيطَّ َّوفَ ِب ِه َما
َ َ فَ َمنْ َح َّج البَيْتَ أَ ِو ا ْعتَ َم َر فَاَل ُجن،ِش َعآئِ ِر هللا
َ ْصفَا َو ال َم ْر َوةَ ِمن َّ إنَّ ال
شَا ِك ٌر َعلِ ٌم
(QS. Al-Baqarah: 158) (dibaca 1x)
Lalu bacalah doa di bawah ini 1x:
أَ ْبدَأُ بِ َما بَدَأَ هللاُ بِ ِه
21. Menaiki bukit Shafa lalu menghadap ke arah ka’bah hingga melihatnya jika hal
itu memungkinkan lalu membaca “Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar”
Kemudian membaca doa: “Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu,
lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.”
Kemudian membaca doa: “Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu,
anjazaa wa’dahu wanashoro ‘abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu.”
22. Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu
dengan doa apa saja yang dikehendaki
23. Turun dari Shafa dan menuju Marwa
24. Terakhir, disunnahkan berlari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh di
antara dua tanda lampu hijau yang berada di mas’a (tempat sa’i bagi laki-laki)
lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya
25. Terakhirkan seperti apa yang telah dikerjakan di bukit Shafa sesampainya di
Marwah
26. Lalu turun dan menuju ke Shafa dengan berjalan di tempat yang telah
ditentukan untuk berjalan, berlari bagi laki-laki pada tempat yang telah
ditentukan untuk berlari lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula dua
putaran (lampu hijau)
27. Lakukan hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah
28. Ketika sa’i boleh berdzikir, berdoa atau membaca al-qur’an sesuai kehendak
kita
29. Ketika berlari (di antara lampu hijau) membaca doa ini: “Rabbighfir warham
innaka antal ‘azzul akramu” (Ya Rabb ku, ampuni dan rahmati aku.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah (doa ini
dibaca oleh Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin Umar).
30. Setelah sa’i maka bertahallul dengan memendekkan seluruh rambut kepala
atau mencukur gundul (lebih afdhal) dan bagi wanita cukup dengan memotong
rambutnya sebanyak satu ruas jari
31. Selesai, dan dibolehkan melakukan hal-hal yang tadinya dilarang sewaktu
ihram
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Aqilla, Umi. Panduan Praktis Haji dan Umrah. (Jakarta: Al- Maghfiroh, 2010).
Kementerian Agama Republik Indonesia Fiqih Haji Komprehensif, Jakarta: Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Proyek Peningkatan Pelayanan
Ibadah Haji.
Nidjam Achmad dan Alatief Hasan, Manajemen Haji Jakarta: MEDIACITA
2006