Anda di halaman 1dari 1

Bertauhid dalam Ibadah Puasa

Ciri utama dalam menjalankan ibadah puasa adalah keihklasan dan mengesakan Allah
semata. Penanaman nilai tauhid tercermin dalam ibadah puasa, karena semua perbuatannya
merasa selalu dilihat oleh Allah SWT.

Orang bisa saja melakukan kebohongan dengan pura-pura tidak makan dan tidak minum di
depan khalayak. Namun orang beriman merasa selalu diawasi oleh Allah SWT dalam setiap
keadaannya.

Saat berpuasa, seseorang sedang melatih diri untuk menghindari rasa riya' sehingga semua
perbuatannya semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT. Orang yang sedang berpuasa
dilatih untuk menjaga amanah dan bertanggung jawab terhadap seluruh perbuatannya agar
terhindar dari kemunafikan.

Berakhlak dalam Ibadah Puasa

Puasa salah satunya memiliki hikmah dan manfaatnya, memiliki hubungan yang
kuat dengan pendidikan moral (akhlak). Sabda Nabi Muhammad saw, “puasa ialah
tameng dari dosa dan kejahatan” (HR Bukhari).

Pada hakikatnya, puasa adalah riyadhoh dan mujahadah (upaya latihan dan


perjuangan dan terapi penahanan nafsu diri atau jiwa) dari ketidakseimbangan
pendayagunaan tiga potensi, yaitu akal, kemarahan, dan syahwat.

Bertasawuf dalam Ibadah Puasa

Puasa menurut tasawuf, bukan hanya menahan makan minum saja. Tapi harus bisa menjaga
lisan dan hati. Maka apa yang bisa membatalkan pahala puasa harus kita jaga.

Ada lima hal yang bisa membatalkan pahala ibadah puasa, yaitu berbohong, mengadu domba,
gibah, bersumpah palsu, dan mengumbar pandangan secara syahwat. Jikalau kita sanggup
menghindarkan itu, maka kita bisa menjaga pahala puasa kita. Bukan hanya pahala puasa,
tapi mendapatkan pahala di hadapan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai