Anda di halaman 1dari 7

PERAN ORGANISASI DALAM MEMBANGUN RELASI ANTAR INDUSTRI

MASYARAKAT DAN SOSIAL LINGKUNGAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sosiologi Industri
Dosen Pengampu : Saka Mahardika Oktav N M,Pd.

Disusun Oleh:

Kirani Jola Pramesti (2106026213)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG


2023
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan atau keinginan


tertentu yang anggotanya saling berkomitmen untuk mencapai tujuan mereka. Dalam konteks
sosial lingkungan, organisasi dapat memainkan peran penting dalam membangun relasi yang
harmonis antara masyarakat dan industri perhutanan sosial dan lingkungan. Melalui kerjasama
dan kolaborasi, organisasi dapat membantu mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial dan menjaga kelestarian lingkungan. Organisasi merupakan kelompok
individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, seperti bisnis, pemerintah, LSM
atau komunitas. Organisasi memiliki hubungan dengan masyarakat, yaitu kumpulan individu
yang memiliki hubungan sosial antara satu dengan yang lain, baik berdasarkan kesamaan
identitas, kepentingan, nilai atau norma. Organisasi juga memiliki hubungan dengan sosial
lingkungan, yaitu isu yang menyangkut dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap
lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial. Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari sekelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dapat
berbentuk formal atau informal, besar atau kecil, profit atau non-profit, dan sebagainya.
Organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya, yaitu semua faktor yang berada di
luar batas organisasi dan mempengaruhi kinerja dan kelangsungan hidupnya. Lingkungan
eksternal organisasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan umum dan lingkungan tugas.
Lingkungan umum adalah lingkungan yang mempengaruhi semua organisasi secara tidak
langsung, seperti faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, dan ekologi. Lingkungan
tugas adalah lingkungan yang mempengaruhi organisasi secara langsung, seperti pelanggan,
pemasok, pesaing, pemilik, pemerintah, dan Masyarakat.

Salah satu aspek penting dari lingkungan tugas organisasi adalah relasi antar industri,
masyarakat, dan sosial lingkungan. Relasi ini menunjukkan bagaimana organisasi berhubungan
dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi, distribusi, konsumsi, dan
pengelolaan sumber daya alam. Relasi ini dapat bersifat kooperatif atau kompetitif, harmonis
atau konfliktual, simetris atau asimetris, dan sebagainya. Relasi ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti kepentingan, nilai-nilai, norma-norma, kekuasaan, budaya, dan sebagainya.
Relasi antar industri, masyarakat, dan sosial lingkungan memiliki dampak yang signifikan bagi
organisasi maupun lingkungannya. Dampak ini dapat bersifat positif atau negatif, langsung
atau tidak langsung, jangka pendek atau jangka panjang. Dampak positif dapat berupa
peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi semua pihak. Dampak negatif
dapat berupa penurunan kualitas hidup dan lingkungan akibat pencemaran, eksploitasi,
marginalisasi, atau konflik. Oleh karena itu, organisasi perlu membangun relasi yang baik
dengan industri lainnya, masyarakat sekitarnya, dan lingkungan alamnya.

Membangun relasi yang harmonis antara masyarakat, organisasi, dan industri


perhutanan sosial dan lingkungan tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi,
seperti konflik kepentingan, perbedaan pandangan, dan kurangnya komunikasi yang efektif.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang terus-menerus untuk meningkatkan komunikasi dan
kerjasama antara semua pihak yang terlibat salahsatunya memanfaatkan organisasi yang
bergerak.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran organisasi dalam mempengaruhi dan membentuk relasi antara
industri, masyarakat dan lingkungan sosial?
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh organisasi dalam upaya mereka untuk
memperkuat relasi antara masyarakat dan lingkungan sosial?

PEMBAHASAN
Peran Organisasi dalam Mempengaruhi dan Membentuk Relasi Antara Masyarakat dan
Lingkungan Sosial

Organisasi dalam mempengaruhi dan membentuk relasi antara industri,


masyarakat, dan lingkungan sosial adalah topik yang sangat menarik dan penting untuk
dikaji. Organisasi memiliki peran yang strategis dalam menentukan bagaimana industri
beroperasi, bagaimana masyarakat berkembang, dan bagaimana lingkungan sosial
dipertahankan. Organisasi dapat menjadi agen perubahan atau agen pemeliharaan
dalam relasi tersebut, tergantung pada visi, misi, nilai, budaya, strategi, dan tindakan
yang diambil oleh organisasi. Organisasi dapat mempengaruhi dan membentuk relasi
antara masyarakat dan lingkungan sosial melalui berbagai cara, seperti, melakukan
komunikasi efektif dengan publik melalui media massa, media sosial, atau media
lainnya. Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, persuasi, atau
hiburan kepada publik tentang kegiatan, prestasi, produk, layanan, atau isu-isu yang
berkaitan dengan organisasi. Komunikasi ini juga dapat menjadi sarana untuk
mendengarkan masukan, keluhan, saran, atau kritik dari publik terhadap organisasi,
membangun citra atau reputasi yang baik di mata publik melalui perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai organisasi, etika, hukum, dan norma sosial. Citra atau reputasi ini
dapat mempengaruhi persepsi, sikap, dan perilaku publik terhadap organisasi. Citra
atau reputasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan, loyalitas, kredibilitas, dan
dukungan publik terhadap organisasi, melakukan tanggung jawab sosial atau corporate
social responsibility (CSR) yang merupakan kontribusi sukarela dari organisasi
terhadap kesejahteraan sosial dan lingkungan.
CSR dapat berupa bantuan finansial, materiil, tenaga kerja, atau sumber daya
lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan. CSR juga dapat berupa kegiatan yang
mengurangi dampak negatif atau meningkatkan dampak positif dari operasional
organisasi terhadap lingkungan. CSR dapat meningkatkan citra organisasi di mata
publik dan meningkatkan hubungan harmonis antara organisasi dengan masyarakat dan
lingkungan. Selanjutnya membentuk jaringan kerjasama atau kemitraan dengan
organisasi lain yang memiliki tujuan atau kepentingan yang sejalan atau saling
menguntungkan. Jaringan kerjasama atau kemitraan ini dapat berupa pertukaran
informasi, sumber daya, teknologi, atau fasilitas antara organisasi. Jaringan kerjasama
atau kemitraan ini juga dapat berupa koordinasi, kolaborasi, atau integrasi antara
organisasi dalam menghadapi tantangan, peluang, atau isu-isu yang bersifat strategis.
Jaringan kerjasama atau kemitraan ini dapat meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan
efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan atau kepentingan bersama.
Organisasi dapat dipandang sebagai sistem terbuka yang memberikan respon
terhadap perubahan atau tantangan lingkungan eksternal dan internal. Respon ini dapat
berupa perubahan strategi, struktur, budaya, atau fungsi organisasi, termasuk fungsi
manajemen sumber daya manusia (MSDM). MSDM memiliki peran penting dalam
mengelola manusia sebagai aset utama organisasi, yang harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan organisasi. MSDM juga harus mampu mengantisipasi dan
mengatasi dampak perubahan lingkungan terhadap karyawan, seperti stres, konflik,
kompetisi, atau ketidakpastian.Lingkungan sosial juga berperan dalam membentuk
sikap peduli lingkungan pada individu. Sikap peduli lingkungan adalah sikap umum
terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan
aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap
perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan sosial dapat
mempengaruhi sikap peduli lingkungan melalui faktor-faktor seperti norma sosial,
nilai-nilai budaya, pendidikan lingkungan, pengalaman langsung dengan lingkungan,
media massa, kelompok referensi, atau tokoh panutan.

Contoh-contoh organisasi dalam mempengaruhi dan membentuk relasi antara industri,


masyarakat, dan lingkungan sosial di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. PT. Unilever Indonesia Tbk: Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang produk konsumen sehari-hari. Perusahaan ini
memiliki visi untuk membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik dengan
memberikan produk-produk berkualitas tinggi yang aman bagi kesehatan manusia dan
lingkungan. Perusahaan ini juga memiliki misi untuk menciptakan masa depan yang
lebih cerah dengan mengembangkan model bisnis yang bertanggung jawab secara
sosial dan lingkungan. Perusahaan ini menerapkan prinsip-prinsip stakeholder
engagement dalam menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang terkait dengan
operasionalnya. Perusahaan ini juga menerapkan konsep-konsep sistem dalam
mengelola rantai pasokan yang efisien dan ramah lingkungan. Perusahaan ini juga
memiliki kultur organisasi yang kuat yang didasarkan pada nilai-nilai inti seperti
integritas, rasa hormat, tanggung jawab, kesempatan merata, kerjasama tim, inovasi,
dan keterbukaan.

b. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Perusahaan ini adalah salah satu
perusahaan perbankan terbesar di Indonesia yang berfokus pada pelayanan kepada
segmen mikro, kecil, dan menengah. Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi bank
pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dengan memberikan layanan keuangan yang
mudah, cepat, dan terjangkau. Perusahaan ini juga memiliki misi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memberikan akses keuangan yang luas dan
inklusif. Perusahaan ini menerapkan prinsip-prinsip stakeholder engagement dalam
menjalin hubungan baik dengan semua pihak yang terkait dengan operasionalnya.
Perusahaan ini juga menerapkan konsep-konsep sistem dalam mengelola sumber daya
manusia, teknologi informasi, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan.
Perusahaan ini juga memiliki kultur organisasi yang kuat yang didasarkan pada nilai-
nilai inti seperti profesionalisme, integritas, sinergi, inovasi, dan kepedulian.

Kendala Organisasi dalam Mempengaruhi dan Membentuk Relasi Antara Industri,


Masyarakat dan Lingkungan Sosial

Terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh organisasi dalam upaya mereka untuk
memperkuat relasi antara Industri, masyarakat dan lingkungan sosial, antara lain:

a. Hambatan komunikasi, yaitu kesulitan dalam menyampaikan dan menerima


pesan secara efektif dan efisien antara organisasi dan stakeholder-nya, baik
internal maupun eksternal. Komunikasi yang baik dapat membantu organisasi
membangun kepercayaan, kerjasama, dan keterlibatan dengan masyarakat dan
lingkungan sosial. Namun, komunikasi organisasi sering terganggu oleh faktor-
faktor seperti bahasa, budaya, media, teknologi, atau kepentingan yang berbeda.
b. Hambatan motivasi, yaitu kurangnya dorongan atau semangat dari anggota
organisasi untuk berkontribusi secara optimal dalam mencapai tujuan
organisasi. Motivasi yang rendah dapat menyebabkan kinerja yang buruk,
ketidakpuasan kerja, konflik, atau turnover. Organisasi perlu memberikan
imbalan yang adil, pengembangan diri yang berkelanjutan, dan lingkungan
kerja yang kondusif untuk meningkatkan motivasi anggota organisasi.
c. Hambatan tim kerja, yaitu kesulitan dalam membentuk dan mengelola tim kerja
yang efektif dan produktif dalam organisasi. Tim kerja adalah kelompok orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tim kerja yang baik dapat
meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kualitas hasil kerja. Namun, tim kerja
juga menghadapi tantangan seperti koordinasi, kompetisi, konflik, atau
kurangnya kepercayaan antar anggota.
d. Hambatan kontrol, yaitu ketidaksesuaian antara standar, prosedur, atau
kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi dengan kondisi nyata yang dihadapi
oleh anggota organisasi. Kontrol yang tidak memadai dapat menyebabkan
inefisiensi, penyimpangan, atau kesalahan dalam pelaksanaan tugas atau
tanggung jawab. Organisasi perlu melakukan monitoring, evaluasi, dan
feedback secara berkala dan objektif untuk memastikan bahwa semua aktivitas
organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan.
KESIMPULAN

Peran organisasi dalam membangun relasi antara Masyarakat, Industri dan sosial
lingkungan adalah sangat penting dan strategis, karena organisasi dapat menjadi agen
perubahan sosial, mitra kerjasama, dan contoh teladan bagi masyarakat dalam menghadapi
berbagai permasalahan sosial lingkungan yang berdampak terhadap kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Organisasi juga dapat memberikan edukasi, advokasi, dan partisipasi
kepada masyarakat terkait isu-isu sosial lingkungan yang relevan dengan tujuan organisasi,
serta mengembangkan solusi-solusi kreatif dan inovatif untuk mengatasi permasalahan sosial
lingkungan yang dihadapi bersama. Organisasi juga dapat menjalankan prinsip-prinsip
tanggung jawab sosial dan lingkungan, seperti mengurangi dampak negatif, meningkatkan
dampak positif, dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan

Dalam pelaksanaannya organisasi juga terdapat beberapa hambatan yang dapat


menghambat berjalannya gerakan-gerakan yang akan dilakukan seperti hambatan mendasar
yaitu pada komunikasi, kesulitan dalam menyampaikan dan menerima pesan secara efektif dan
efisien antara organisasi dan stakeholder-nya, baik internal maupun eksternal. Komunikasi
yang baik dapat membantu organisasi membangun kepercayaan, kerjasama, dan keterlibatan
dengan masyarakat dan lingkungan sosial. Namun, komunikasi organisasi sering terganggu
oleh faktor-faktor seperti bahasa, budaya, media, teknologi, atau kepentingan yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Anissa L. Kadiyono & Suryana Sumantr. (2011). Identifikasi Hambatan Organisasi Dalam
Memberdayakan Sumber Daya Manusia Serta Hubunganya. Pustaka Unpad.
Erlangga fausa. (2018). Membangun Relasi Organisasi Antar Mahasiswa. Relasi Organisasi.
STMIK AMIKOM : Yogyakarta.

Kismono, Gugup. (1999).Perubahan Lingkungan, Transformasi Organisasional dan Reposisi


Peran Fungsi Sumber Daya Manusia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 14.
Kusumawarti, Sri. (2016). Relasi Sosial Berbasis Kekeluargaan dalam Perusahaan (Studi
tentang Hubungan Sosial di Tempat Kerja sebagai Budaya Organisasi). Universitas
Airlangga

Subakti, Prayoga. (2020). Peran Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) dalam Menjaga


Keberagaman Etnis dan Agama Berdasarkan Falsafah HUMA BETANG di Kota
Palangkaraya.

Suparman, S. (2013). Coorporate Social Responsibility : Bentuk Tanggung Jawab Sosial dan
Kepedulian Perusahaan dengan Masyarakat. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2),
172-184
Tamara, R. (2016). Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap Peduli
Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal Geografi Gea,
16(1), 44-55.

Anda mungkin juga menyukai