Anda di halaman 1dari 13

Notulensi Kelompok 7

Anggota Kelompok 7
• Zahrotun Nisa Salsabila _2013031004
• Yeni Aprika Sari_2013031006
• Soviyah Sari _2013031042
Dosen Pengampu: Ibu Dr. Pujiati, M.Pd. dan Bapak Suroto, S.Pd., M.Pd.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, disini kami dari kelompok 7 akan


melaksanakan presentasi terkait materi “ Ekuitas:Modal di Setor” yang dilaksanakan pada
Selasa,19 Oktober 2021 pukul 13.00 WIB melalui Room Chat di Vclass.
Daftar partisipan pada presentasi sebagai berikut
Nama NPM
Zalma Niendya Pangestika 2013031002
Zahrotun Nisa Salsabila 2013031004
Yeni Aprika Sari 2013031006
Shofiyah Dwi Kurniati 2013031008
Uning Putri Wij ayanty 2013031010
Citra Ayu Pramudita 2013031012
Nadira Anin Dita Putri 2013031014
Nisa Istiqomah 2013031016
Indah permata sari 2013031018
Sahrodi 2013031020
Galang Mafatih Muhammad 2013031022

Siska tri lestari 2013031024


Sumawan Hananto 2013031026
Tri Wahyuni 2013031028

M.Rio Sugiharto 2013031030


Tassa 2013031032
Dwi Putri Cahyani 2013031034
Dela Sepdiana Putri 2013031036
Julian Armando 2013031038
Pradila Sari 2013031040
Soviyah Sari 2013031042
Arlita Susanti 2013031044
Alfina Khoiriyah 2013031046
Rosyana Indah Safitri 2013031048

Irma Yuwita 2013031050


Imroatul Mufidah 2013031052
Aisyah Putri Zahidah 2013031054
Miftahul Amanah 2013031056
Zalfa Mercury 2013031058
Aldi Zandra 2013031060
Hadad Maulana Santiko 2013031062
Dini Fauziah 2013031064
Anggun fitria 2013031066
Muhammad Dzaki Rizkia 2053031004
Eliza Nindiyani Putri 2053031006

Proses jalannya presentasi

1.Pembukaan
Presentasi dilakukan melalui media Vclass yang dipandu oleh Soviyah Sari sebagai
moderator ,Zahrotun Nisa Salsabila dan Yeni Aprika Sari sebagai anggota.

2.Penyampaian Materi
Penyampaian materi dilakukan oleh kelompok 7 dengan mengsahre makalah+ PPT pada grup
WhatsApp.

3.Tanya Jawab

Penanya ke 1:Nisa Istiqomah_2013031016


Apa akibatnya jika dividen tidak diambil oleh pemegang saham dalam jangka waktu
lama? Apakah akan berubah menjadi punya perusahaan?
Penjawab:Yeni Aprika Sari_2013031006
Jika Dividen Tidak Diambil oleh Pemegang Saham Hal ini diatur dalam Pasal 73 UUPT yang
berbunyi:
• Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan
khusus.
• RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam
cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
• Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak
Perseroan.
Apakah dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus, dapat lagi diambil
pemegang saham yang bersangkutan?
Jawabannya adalah dapat. Akan tetapi, bagaimana cara pengambilannya diatur oleh RUPS.
Jadi kesimpulannya:
Dividen yang tidak diambil pemegang saham setelah 5 tahun dari tanggal pembayaran
dividen ditetapkan, dividen tersebut dimasukkan ke dalam cadangan khusus.Lalu jika
dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus:
Tidak diambil pemegang saham dalam jangka waktu 10 tahun,maka dividen dimaksud jatuh
menjadi hak perseroan.Jumlah dividen yang tidak diambil dan menjadi hak Perseroan
dibukukan dalam pos pendapatan lain-lain dari Perseroan.

Penambah Jawaban:
1.Uning putri wijayanty _ 2013031010
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan nisa jika dividen tidak diambil oleh pemegang
saham setelah 5 tahun sejak tanggal pembayaran dividen ditetapkan, maka akan dimasukkan
ke dalam cadangan khusus. Jika dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus itu
dalam jangka waktu 10 tahun tetap tidak diambil, maka akan menjadi hak perseroan.
2.Zalma Niendya Pangestika_2013031002
Izin menambahkan jawaban Nisa jika deviden diambil dalam jangka waktunya lama
akibatnya pada pemegang saham adalah semisal contoh nya dalam jangka waktu 5 tahun
terhitung sejak tanggal ditentukan dan ditetapkan untjk untuk pembayaran deviden lampau ke
dalam cadangan khusus.Maka deviden yang terjadi akan dimasukkan ke cadangan khusus.
3.Anggun Fitria _2013031066
Jika dividen tidak diambil oleh pemegang saham setelah 5 tahun (dalam jangka waktu yang
lama) sejak tanggal pembayaran dividen ditetapkan, maka akan dimasukkan ke dalam
cadangan khusus. Jika dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus itu dalam
jangka waktu 10 tahun tetap tidak diambil, maka akan menjadi hak perseroan.
4.Siska Tri Lestari _2013031024
Jika dividen tidak diambil oleh pemegang saham setelah waktu yang sudsh ditentukan dan
jangka waktu yang telah diberikan maka dividen akan menjadi hak perseroan.

Penanya ke 2:Uning Putri Wijayanty_2013031010


Apa saja komponen ROE dalam laporan keuangan?
Penjawab:Soviyah Sari _2013031042
Komponen-komponen ROE dalam laporan keuangan
1. Ekuitas Awal Ekuitas atau modal pada saat suatu perusahaan berdiri menjadi komponen
penting dalam penghitungan ROE. Besaran modal awal tersebut akan sangat
mempengaruhi persentase ROE dari suatu perusahaan. Mengapa demikian? Modal awal
biasanya akan dicatat dalam laporan perubahan ekuitas atau modal dan akan bertambah
jika terjadi penjualan
2. Laba Bersih Salah satu komponen utama dari perhitungan ROE adalah laba bersih. Laba
bersih dihitung dalam suatu skema dengan terlebih dulu menghitung pendapatan dari
perusahaan. Selain itu, laba bersih juga menjadi salah satu penentu apakah perusahaan
layak untuk dipilih oleh para investor. Biasanya, laba bersih dapat dilihat pada laporan
keuangan perusahaan sebelum dilakukannya perhitungan ROE
3. Prive Prive atau pengambilan modal oleh pemilik perusahaan dapat mempengaruhi hasil
perhitungan ROE. Dengan adanya prive, laporan perubahan modal dari suatu perusahaan
akan mengalami perubahan di akun modal perusahaan. Hal tersebut lah yang
mempengaruhi secara langsung terhadap nilai ROERO
4. Pendapatan Perusahaan Sebelum mendapatkan nilai laba bersih perusahaan, biasanya
perusahaan akan terlebih dulu mencatatnya dalam bentuk pendapatan. Setelah itu,
dilakukan penghitungan pendapatan dan akan dimasukkan dalam laporan laba rugi
perusahaan. Nantinya, jumlah laba bersih dalam laporan laba rugi tersebut lah yang akan
dijadikan acuan dalam penghitungan ROE suatu perusahaan.
5. Beban Perusahaan Selain pendapatan, beban atau biaya juga mempengaruhi jumlah laba
bersih dari suatu perusahaan. Apabila jumlah beban atau biaya perusahaan lebih besar dari
pendapatan dalam laporan laba rugi, maka laba bersih dari perusahaan bukan lah laba bersih
melainkan rugi. Jadi, semakin besar jumlah beban dan biaya akan sangat berpengaruh
terhadap perhitungan laba bersih yang dijadikan salah satu indikator perhitungan ROE suatu
perusahaan.

Penambah Jawaban:
1.Zalma Niendya Pangestika_2013031002
izin menambahkan komponen ROE terdiri dari laba bersih, price, modal awl, pendapatan,
penjualan, biaya atau beban, kinerja perusahaan dalam Maksimal model, kelayakan dalam
sebuah usaha ,serta perusahaan dalam memprediksi perkembangan untuk masa depan
2.Siska tri lestari _ 2013031024
• Laba Bersih Untuk mengetahui skema perhitungan laba bersih, maka terlebih dahulu
mengetahui jumlah penjualan yang dilakukan dalam satu periode akuntansi. Laba
bersih dapat diketahui setelah penyusunan laporan keuangan
• Prive Pengambilan modal seringkali dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadinya. Dengan demikian, dalam laporan keuangan terjadi perubahan
modal yang tentunya berpengaruh pada penyusunan neraca dan perhitungan rumus
ROE.
• Modal Awal Besarnya modal awal pada saat pendirian perusahaan, akan berpengaruh
pada laporan perubahan modal setelah ditambah dengan penjualan. Dengan demikian,
besarnya modal awal merupakan komponen yang harus diketahui untuk
menghitungnya rumus ROE.
• Pendapatan Atau Penjualan Untuk mengetahui besaran laba bersih, yang digunakan
untuk tolak ukur perhitungan ROE, harus diketahui terlebih dahulu jumlah penjualan
yang telah diakumulasikan dengan jumlah uang. Besarnya penjualan akan dilaporkan
dalam laporan laba rugi perusahaan, yang akan digunakan sebagai acuan untuk
menghitung ROE.
• Biaya atau Beban Komponen ini menjadi penentu besaran laba rugi, yang dapat
digunakan untuk menghitung ROE. Dengan kata lain, perhitungan ROE walau tampak
sederhana, namun harus melewati beberapa perhitungan laporan keuangan agar dapat
diketahui nilai ROE dengan pasti.

3.Anggun Fitria_2013031066
Komponen ROE dalam laporan keuangan : Laba bersih, prive, modal awal, pendapatan atau
penjualan, dan biaya atau beban

Penanya ke 3:Citra Ayu Pramudita_2013031012


Bagaimana cara menilai suatu perusahaan yang efektif bagi seorang investor untuk
menamakan saham yang dimiliknya?
Penjawab:Zahrotun Nisa Salsabila _ 2013031004
Izin menjawab pertanyaan citra, Jadi untuk menilai efektivitas suatu perusahaan untuk
membeli sahamnya kita bisa melihat catatan keuangannya melalui laporan keuangan
perusahaan. Bagaimana posisi keuangan perusahaan tersebut bisa dilihat dari neraca dan
laporan laba rugi. Sehingga kita bisa mempertimbangkan apakah untung atau tidak menanam
saham diperusahaan tersebut. Kita juga bisa mencari tau terlebih dahulu tentang data-data
perusahaan yang bersangkutan. Ada beberapa
• Hitungpa saham yang hanya dijual dengan harga Rp50 perak per lembarnya. Di
investasi saham, kita hanya bisa membeli dalam satuan lot, di mana satu lot terdiri
dari 100 lembar saham. Jika kita membeli satu lot saham dengan harga perlembar
hanya Rp50 perak, artinya kita hanya perlu membayar Rp5000 sudah berhasil
memiliki saham sendiri.Tidak perlu membeli yang mahal, pilih yang sesuai
kemampuan. Rumusnya adalah mematok keuntungan setidaknya 1% dari dana yang
kita keluarkan untuk membeli saham.
• Pilih Saham yang Terdaftar di Indeks LQ45 atau IDX30 Daftar saham yang
dikeluarkan BEI (Bursa Efek Indonesia) adalah ukuran statistik perubahan gerak
harga dari kumpulan saham, yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Untuk para
pemula yang bingung dengan pembelian saham pertama bisa memilih saham yang ada
di indeks saham BEI yang tergabung di indeks LQ45 atau I
• MembeliSaham dari Perbankan atau Consumer Goods Setelah mengenal apa itu
indeks saham LQ45 atau IDX30 berikutnya adalah memilih sahap dari perbankan atau
perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods. Membeli saham dari perbankan
dan perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang consumer goods sebagai
saham pertama adalah cara yang paling bijak dan aman untuk pengalaman bermain
saham pertamamu.
• Membeli Saham yang Fundamental Keuangannya Baik dan Stabil Sebelum membeli
ada baiknya untuk membaca portfolio dari setiap perusahaan yang sahamnya sedang
anda incar. Lakukan screening dan filtering dengan teliti dan pilih yang fundamental
keuangannya paling baik.

Penambah jawaban:
1.Soviyah Sari _2013031042
Izin menjawab pertanyaan dari Citra Beberapa aspek yang harus diperhatikan calon investor
ketika ingin berinvestasi yaitu:
1. Perhatikan Penjualan (Sales) dan Laba Bersihnya Secara keseluruhan (overall) dari tahun
ke tahun itu seharusnya sales dan laba bersihnya naik. Dan biasanya cara perusahaan
menaikkan sales-nya adalah dengan menaikkan harga atau jasanya atau bisa juga menjual
lebih banyak barang dan jasanya.
2. Arus Kas-nya (Cashflow) Perusahaan yang baik dapat dilihat dari dilihat dari arus kas
(cashflow) yang positif. Cashflow yang dimaksud adah free cashflow. Free cashflow adalah:
operating cashflow (arus kas/kas bersih dari aktivitas operasi) dikurangi belanja modal
(capital expenditure/capex) sama dengan free cashflow.
3. DER (Debt to Equity Ratio) atau Rasio Utang Terhadap Modal Perusahaan yang sehat
adalah perusahaan yang DER-nya kecil atau berada di bawah 0,8 atau dibawah 80 persen
tergantung anda melihatnya. Cara melihat DER suatu perusahaan adalah : total utangnya
(total liabilities) dibagi equity (modal/ekuitas) dikali 100 persen.
4. Operating Profit Margin (OPM) OPM makin besar makin bagus. Karena kalau misalkan
ada perlambatan perekonomian atau kompetisi meningkat yang punya OPM yang sangat
besar bisa menurunkannya agar mudah. Tetapi kalau misalkan punya OPM kecil, maka
perusahaan tersebut untuk menurunkannya akan sangat susah.

2.Yeni Aprika Sari _2013031006


Izin menambahkan dari pertanyaan citra Jadi hal itu tu bisa dilihat jika Suatu perusahaan
dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila memiliki indikator-indikator seperti memiliki
rasio likuiditas yang lancar, profitabilitas yang tinggi, solvabilitas yang tinggi, serta rasio
aktivitas yang tinggi.

3.Uning Putri wijayanty _2013031010


cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah dengan
melihat laporan keuangannya. Laporan keuangan suatu perusahaan bisa dijadikan sebagai alat
untuk menilai bagaimana perusahaan tersebut berjalan dan berkembang. Laporan keuangan
bisa dijadikan gambaran untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan, termasuk dalam
hal investasi. Karena biasanya perubahan nilai investasi pada perusahaan dapat dilihat
melalui sebuah laporan keuangan. Bagi investor maupun calon investor, laporan keuangan
bisa menjadikan mereka yakin atau tidak untuk memberikan dana investasi tambahan. Hal ini
dikarenakan informasi di dalam laporan keuangan bisa memberikan hasil analisis bagaimana
perusahaan akan mengembangkan dana investasi tersebut untuk kemudian dijadikan
keuntungan bagi investor.

4.Zalma Niendya Pangestika_2013031002


cara efektif investor menanamkan saham yang dimiliki nya yaitu dengan 1) pilih perusahaan
sekuritas Secara jelas dan akurat 2) melakukan dokumen surat surat dengan sesuai kriteria
syarat ketentuan 3) melakukan setor dana ke RDN sesuai tepat waktu 4) melakukan transaksi
dengan jelas dan tepat 5) melakukan settlement dari perusahaan yang menanamkan saham 6)
pahami dari indeks saham yang akan digunakan 6) manfaatkan saham dengan baik dan benar
menyesuaikan keuntungan nantinya

5.Anggun Fitria Npm _2013031066


Izin menambahkan jawaban pertanyaan citra Dengan cara mengetahui posisi keuangan
perusahaan. Karena itulah laporan keuangan untuk investor begitu penting. Dengan melihat
laporan keuangan suatu perusahaan maka penanam modal akan dapat membaca kemajuan
perusahaan di masa depan disebut sebagai hal yang harus dilakukan investor.

6.Siska tri lestari _2013031024


Izin menambahkan pertanyaan citra Kita bisa lihat dari beberapa aspek :
1.Earning per Share (EPS) Earning Per Share (EPS) adalah laba perusahaan yang dibagi per
lembar saham. Semakin meningkat nilai EPS dari tahun ke tahun, maka perusahaan tersebut
semakin baik karena laba perusahaan meningkat, serta perusahaan dapat dikatakan
bertumbuh. Apabila suatu saham memiliki nilai EPS Rp500, maka saham tersebut
menghasilkan laba sebesar Rp500 setiap lembar sahamnya.
2. Price to Earning Ratio (PER) Price to Earning Ratio disingkat dengan PER merupakan
rasio yang menggambarkan harga saham sebuah perusahaan dibandingkan dengan
keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan tersebut (EPS). Analisa PER suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan cara membandingkan PER dalam industri sejenis. Jika
PER lebih kecil dari rata-rata emiten lainnya dalam industri sejenis, maka harga perusahaan
dianggap relatif lebih murah. Saham dengan PER yang rendah banyak diminati oleh investor.
3. Price to Book Value (PBV) Price to Book Value disingkat dengan PBV, adalah rasio harga
saham terhadap nilai buku perusahaan. PBV digunakan untuk melihat seberapa besar
kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x,
artinya harga saham sudah sebesar dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu
perusahaan. Dengan kata lain, harga saham tersebut 2 kali lipat lebih mahal dari modal
bersihnya. PBV rendah sering dijadikan indikator mencari saham yang murah atau
undervalued. Investor disarankan untuk mencari saham dengan PBV yang lebih rendah
daripada rata-rata PBV dalam industri sejenis.
4. Return on Equity (ROE) Return On Equity disingkat dengan ROE. Saham dengan ROE
yang tinggi, maka return saham terhadap modal dinilai tinggi. Semakin tinggi ROE, maka
perusahaan tersebut semakin baik. Biasanya, investor memilih perusahaan dengan ROE yang
tinggi karena perusahaan tersebut dapat mengelola modalnya sehingga menghasilkan laba
besar. Cara menganalisa ROE adalah dengan membandingkan ROE pada perusahaan dalam
industri sejenis dan juga membandingkan ROE dengan periode sebelumnya. Semakin
meningkat ROE, artinya perusahaan tersebut semakin bertumbuh.
5. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio atau disingkat DER adalah rasio untuk
melihat berapa besar utang dibandingkan total ekuitas yang dimiliki perusahaan. Utang yang
besar dapat menjadi risiko bagi suatu perusahaan. Dalam menilai kesehatan utang suatu
perusahaan, berikut dapat dijadikan acuan dalam menganalisis: DER > 1 : Berarti utang suatu
perusahaan lebih besar daripada ekuitasnya. DER < 1 : Berarti utang suatu perusahaan lebih
kecil daripada ekuitasnya. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki DER < 1.
Hal ini menunjukkan utang masih dapat ditoleransi.
6. Dividend Yield (DY) Dividend Yield (DY) atau rasio hasil dividen merupakan dividen per
lembar saham dibagi dengan harga saham. Rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan
yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham. Apabila suatu saham memiliki dividend
yield (DY) yang tinggi, biasanya harga saham akan naik pada saat pengumuman dividen.
Para investor jangka panjang sangat tertarik dengan dividend yield (DY) karena
mengharapkan return yang konsisten setiap tahunnya.

7.Dwi Putri Cahyani _2013031034

Perusahaan yang efektif untuk investor adalah perusahaan yang memiliki izin usaha dari
otoritas terkait seperti OJK, BEI, BI.Tidak menawarkan keuntungan fantastis dalam waktu
singkat.Informasi struktur manajemen & laporan keuangan perusahaan investasi harus
transparan tidak memberi kesan seolah-olah investasi bebas risiko.

Penanya ke 4: Irma Yuwita_2013031050


Apakah perbedaan antara modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor?
Terima kasih.
Penjawab:Soviyah Sari _2013031042
Izin menjawab pertanyaan dari Irma – Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham
perseroan yang disebut dalam anggaran dasar. Modal dasar perseroan pada prinsipnya
merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh perseroan terbatas (PT). Anggaran
dasar sendiri yang menentukan berapa jumlah saham yang dijadikan modal dasar. – Dari
keseluruhan jumlah modal dasar PT, pendiri atau pemegang saham mengambil sejumlah
saham dari modal tersebut yang disanggupi untuk dilunasinya untuk dimiliki, meskipun ada
yang sudah dibayar dan ada yang belum. Jumlah saham yang sudah diambil dan disanggupi
untuk dilunasi tersebutlah yang dinamakan modal ditempatkan. Jadi, modal ditempatkan itu
adalah modal yang disanggupi pendiri atau pemegang saham untuk dilunasinya, dan saham
itu telah diserahkan kepadanya untuk dimiliki. – Modal disetor ini adalah modal yang
dimasukkan oleh pemegang saham atau pemiliknya sebagai pembayaran/pelunasan untuk
jumlah saham yang diambil dan dimilikinya. UUPT mensyaratkan paling sedikit 25% dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh saat pendirian PT.

Penambah jawaban:
1.Anggun Fitria _2013031066
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan irma Jika Modal Dasar pada prinsipnya
merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan. Modal Ditempatkan
adalah jumlah saham yang sudah diambil pendiri atau pemegang saham. Jika Modal Disetor
adalah modal yang secara nyata telah disetor kepada perusahaan.
2.Yeni Aprika Sari _2013031006
Izin menambahkan pertanyaan irma ,Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham
perseroan yang disebut dalam anggaran dasar. Modal dasar perseroan pada prinsipnya
merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh perseroan terbatas (PT). Anggaran
dasar sendiri yang menentukan berapa jumlah saham yang dijadikan modal dasar.
Jadi Sederhananya, perbedaan antara Modal Ditempatkan dan Modal Disetor yaitu ketika
pemilik modal sudah menyanggupi untuk memberikan modal sebesar Rp 500 juta dalam
bentuk uang atau barang, maka modal tersebut disebut sebagai Modal Ditempatkan. Jika
modal tersebut belum diberikan, maka akan dianggap menjadi Hutang. Ketika dia sudah
memberikan Rp 500 juta tersebut, maka hutangnya dianggap lunas dan disebut sebagai
Modal Disetor. Sesuai Undang-Undang Perseroan, sebesar minimal 25% dari Modal Dasar
harus telah ditempatkan dan disetor pada saat pendirian perusahaan. Contohnya, pada Akta
Pendirian perusahaan tertulis bahwa terdapat modal sebesar Rp 1M. Maka, minimal 25% dari
Rp 1M tersebut yaitu Rp 250 juta harus sudah ditempatkan, dan disetor ketika perusahaan
berdiri. Jumlah tersebut adalah jumlah minimal, sehingga jika ingin menempatkan dan
menyetorkan modal lebih dari Rp 250 juta, tentu saja boleh.
3.Uning putri wijayanty _ 2013031010
izin menambahkan jawaban dari pertanyaan irma jadi perbedaannya secara singkat adalah
Modal Dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh
perusahaan. Modal Ditempatkan adalah jumlah saham yang sudah diambil pendiri atau
pemegang saham. Modal Disetor adalah modal yang telah dimasukkan pemegang saham
sebagai pelunasan pembayaran saham yang diambil dari modal yang ditempatkan. Jadi,
Modal Disetor adalah modal yang secara nyata telah disetor kepada perusahaan.

4.Siska tri lestari _2013031024


Izin menambahkan pertanyaan irma Modal Dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah
saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan. Modal Ditempatkan adalah jumlah saham
yang sudah diambil pendiri atau pemegang saham. Jadi, Modal Disetor adalah modal yang
secara nyata telah disetor kepada perusahaan.

5.Zalma Niendya Pangestika_ 2013031002


izin menambahkan jawaban Irma perbedaan nya yaitu
1) modal dasar adalah modal dengan total jumlah saham dapat diterbitkan dari perusahaan
yang dimana dapat ditempatkan pada saham yang diambil dari pendiri pemegang saham. Lalu
2) modal ditempatkan adalah jumlah saham yang disanggupi pendiri pemegang saham
dengan modal yang sudah tertulis pada dokumen akta atau dengan wktu dekat untuk
disediakan para pemilik modal.
3( modal disetor adalah modal yang telah dimasukkan memegang saham untuk pelunasan
pembayaran saham diambil dari modal ditempatkan

6.Shofiyah Dwi Kurniati _2013031008


Izin menambahkan pertanyaan irma, Modal Dasar Yahya Harahap dalam bukunya Hukum
Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham PT
yang disebut dalam Anggaran Dasar (“AD”), yang pada prinsipnya merupakan total jumlah
saham yang dapat diterbitkan oleh PT. Penentuan jumlah saham yang menjadi modal dasar
ditentukan dalam AD PT tersebut. Modal Ditempatkan Dari keseluruhan jumlah modal dasar
PT, pendiri atau pemegang saham mengambil sejumlah saham dari modal tersebut yang
disanggupi untuk dilunasinya untuk dimiliki, meskipun ada yang sudah dibayar dan ada yang
belum. Jumlah saham yang sudah diambil dan disanggupi untuk dilunasi tersebutlah yang
dinamakan modal ditempatkan. Modal Disetor Jenis modal yang terakhir, yaitu modal
disetor. Modal disetor ini adalah modal yang dimasukkan oleh pemegang saham atau
pemiliknya sebagai pembayaran/pelunasan untuk jumlah saham yang diambil dan
dimilikinya. UUPT mensyaratkan paling sedikit 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan
disetor penuh saat pendirian PT.
7.Dela Sepdiana Putri_2013031036
Izin menambahkan, Modal dasar ialah seluruh nilai nominal saham perusahaan yang disebut
dalam Anggaran Dasar atau dokumen Akta Pendirian Modal Ditempatkan adalah jumlah
saham yang sudah diambil pendiri atau pemegang saham. Dengan kata lain, Modal
Ditempatkan adalah modal yang disanggupi pendiri atau pemegang saham untuk dilunasi
Modal Disetor adalah modal yang telah dimasukkan pemegang saham sebagai pelunasan
pembayaran saham yang diambil dari modal yang ditempatkan. Jadi, Modal Disetor adalah
modal yang secara nyata telah disetor kepada perusahaan. Sederhananya, perbedaan antara
Modal Ditempatkan dan Modal Disetor yaitu ketika pemilik modal sudah menyanggupi untuk
memberikan modal sebesar Rp 500 juta dalam bentuk uang atau barang, maka modal tersebut
disebut sebagai Modal Ditempatkan. Jika modal tersebut belum diberikan, maka akan
dianggap menjadi Hutang. Ketika dia sudah memberikan Rp 500 juta tersebut, maka
hutangnya dianggap lunas dan disebut sebagai Modal Disetor.
8.Aisyah Putri Zahidah_2013031054
Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham yang dikeluarkan perusahaan. Modal
ditempatkan: jumlah modal yang sudah diambil dan disanggupi untuk dilunasi untuk dimiliki
oleh pemegang atau pemilik saham. Modal disetor: modal yang dimasukkan oleh pemegang
saham atau pemiliknya sebagai pembayaran/pelunasan untuk jumlah saham yang diambil dan
dimilikinya.

Penanya ke 5 :Arlita Susanti_ 20130310448


Dalam makalah dijelaskan bahwa saham preferen merupakan saham yang timbul
karena kontrak dengan pemegang saham yang bersedia mengorbankan beberapa hal
tertentu untuk mendapatkan kepastian hak atau privilege lainnya. Lalu contoh dari
hak tertentu yang dapat dikorbankan itu seperti apa?
Penjawab:Zahrotun Nisa Salsabila _ 2013031004
Menjawab pertanyaan arlita contoh dari hak yang harus dikorbankan untuk mendapatkan
saham preferen yaitu hak suara dalam pengambilan keputusan dirapat umum pemegang
saham (RUPS). Jadi pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara pada rapat umum
tahunan perusahaan dan untuk mendapatkannya juga dibutuhkan modal yang besar. Meski
begitu banyak yang mengincar saham istimewa atau saham preferen dikarenakan banyak
keunggulan dibanding saham biasa. Pemilik saham preferen akan mendapatkan dividen tetap
pertahunnya. Saham preferen juga bisa di convert menjadi saham biasa.

Penambah Jawaban:
1.Zalma Niendya Pangestika_2013031002
Contoh dari hak yang dapat dikorbankan dalaam pemegang saham preven yaitu hak hak
istimewa dengan membayar ketepatan pada dividen preferen agar nantinya dapat di
manajemen berusaha semaksimal nya. Lalu saham prefeeren dari gabungan antara obligasi
dan saham biasa untuk menghasilkan pendapatan yang tetap seperti bunga obligasi

Penanya ke 6 :Dini Fauziah_2013031064


Bagaimana proses pencatatan saham yang diterbitkan dalam gabungan dengan aset
lain (secara lump-sum)?
Penjawab:
Yeni Aprika Sari _2013031006
Izin menjawab pertanyaan dini Penerbitan saham dalam gabungan asset lain (lump-sum)
terdapat 2 cara untuk mengakui dana yang diterima dari segi pencatatan akuntansi yaitu :
Metode Proporsional Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan
nilai relative setiap kelompok sekuritas tersedia maka nilai lim-sum yang diterima
dialokasikan diantara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional
Metode Incremental Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat
ditentukan maka metode incremental dapat dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu dignakan
sebagai dasar untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasikan kekelompok dimana nilai pasar tidak diketahui

Penambah Jawaban:
1.M.Rio Sugiharto _2013031030
Penerbitan saham dalam gabungan asset lain (lump-sum) terdapat 2 cara untuk mengakui
dana yang diterima dari segi pencatatan akuntansi yaitu : a. Metode Proporsional Jika nilai
pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai relative setiap kelompok
sekuritas tersedia maka nilai lim-sum yang diterima dialokasikan diantara kelompok-
kelompok sekuritas atas dasar proporsional b. Metode Incremental Jika nilai pasar wajar
semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan maka metode incremental dapat
dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu dignakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok
yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan kekelompok dimana nilai
pasar tidak dikdiketahi.
2.Dela Sepdiana Putri _ 2013031036
Izin menambahkan, Penerbitan saham dalam gabungan asset lain (lump-sum) terdapat 2 cara
untuk mengakui dana yang diterima dari segi pencatatan akuntansi yaitu : a. Metode
Proporsional Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai
relative setiap kelompok sekuritas tersedia maka nilai lim-sum yang diterima dialokasikan
diantara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional b. Metode Incremental Jika
nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan maka metode incremental
dapat dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu dignakan sebagai dasar untuk kelompok-
kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan kekelompok dimana
nilai pasar tidak diketahui
3.Zahrotun Nisa Salsabila
Penerbitan saham dalam gabungan asset lain (lump-sum) terdapat 2 cara untuk mengakui
dana yang diterima dari segi pencatatan akuntansi yaitu : a. Metode Proporsional Jika nilai
pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai relative setiap kelompok
sekuritas tersedia maka nilai lim-sum yang diterima dialokasikan diantara kelompok-
kelompok sekuritas atas dasar proporsional b. Metode Incremental Jika nilai pasar wajar
semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan maka metode incremental dapat
dipergunakan. Nilai pasar sekuritas itu dignakan sebagai dasar untuk kelompok-kelompok
yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum dialokasikan kekelompok dimana nilai
pasar tidak diketahui
4.Zalma Niendya Pangestika_2013031002
izin menambahkan jawaban dini 1) dengan metode proporsional untuk melakukan nilai pada
pasar wajar dalam menentukan nilai relative sekuritas yang tersedia pada nilai yang
dikelompokkan pada sekuritas atas dasar proporsional 2) dengan menggunakan metode
incremental untuk menentukan dasar dari sisi nilai yang dialokasikan pada pasar yang tidak
diketahui

4.Penutup
Selanjutnya setelah melakukan diskusi, presentasi ditutup dengan mengucapkan salam.

Anda mungkin juga menyukai