Experiental Learning Dan Karakter Pendidikan
Experiental Learning Dan Karakter Pendidikan
dan
Pendidikan Karakter
kelompok 4
Teori
Menurut John Dewey dan kurt lewin model pembelajaran
Experiental Learning merupakan model pembelajaran yang
diharapkan dapat menciptakan proses belajar yang lebih bermakna,
dimana warga pelajar mengalami sendiri apa yang mereka pelajari.
Gambar ini memperlihatkan seseorang (P)
menuju tujuan hidupnya (G) dengan melewati
ruang-ruang pengalaman tersebut.
Penggunaan model belajar Experiental Learning menurut John Dewey
didasarkan pada beberapa pemikiran:
1. Pembelajar lebih baik merasakan langsung apa yang mereka rasakan dalam
pengalaman belajar. Individu akan lebih merasa bermakna apabila apa yang
telah dipelajarinya dapat terlibat secara langsug dalam sebuah aktivitas
belajar.
2. Adanya perbedaan-perbedaan secara individu dalam hal gaya yang disuka
3. Ide dan prinsip yang dialami dan ditemukan oleh pembelajar lebih efektif
dalam pemilihan bahan ajar. Individu akan langsung mendapatkan ide dan
prinsip dikarenakan mereka belajar secara langsung.
4. Komitmen peserta dalam belajar akan lebih baik ketika mereka mengambil
tanggung jawab dalam proses belajar mereka sendiri. Individu memiliki
keyakinan dalam belajarnya sebagai akibat dari pengalaman langsung.
5. Belajar pada hakekatnya melalui suatu proses. Proses merupakan hal yang
penting dalam belajar dari pada hasil, karena individu memiliki makna dari
belajarnya.
Proses belajar dalam experiential learning merupakan kegiatan
merumuskan sebuah tindakan, mengujinya, menilai hasil dan memperoleh
feedback, merefleksikan kembali sebuah tindakan berdasarkan prinsip-prinsip
yang harus dipahami dan diikuti.
Secara kelompok:
- Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antara
sesama anggota kelompok.
- Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
- Mengidentifikasi dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kemimpinan.
- Meningkatkan empati dan pemahaman antara sesama anggota kelompok.
Secara individual:
- Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi, perencanaan dan kemampuan pemecahan
masalah.
- Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk.
- Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antara sesama anggota kelompok.
- Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk
berkompromi.
- Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab.
- Menumbuh dan meningkatkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan.
- Mengembangkan ketangkasan, kemampuan fisik, dan koordinasi.
Definisi
pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan
potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungannya.