Anda di halaman 1dari 8

Experiental Learning

dan
Pendidikan Karakter
kelompok 4

Ahmad Ishaq Karim Azzahra Putri Asilah Rahma Fadiyah Zulfa

Alia Rahmawati Diandra Andjani Jeclin Bura Asmara


Definisi
Experiental Learning adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga
melalui suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung. Experiental
Learning juga berfokus pada proses pembelajaran untuk masing-masing individu.

Teori
Menurut John Dewey dan kurt lewin model pembelajaran
Experiental Learning merupakan model pembelajaran yang
diharapkan dapat menciptakan proses belajar yang lebih bermakna,
dimana warga pelajar mengalami sendiri apa yang mereka pelajari.
Gambar ini memperlihatkan seseorang (P)
menuju tujuan hidupnya (G) dengan melewati
ruang-ruang pengalaman tersebut.
Penggunaan model belajar Experiental Learning menurut John Dewey
didasarkan pada beberapa pemikiran:
1. Pembelajar lebih baik merasakan langsung apa yang mereka rasakan dalam
pengalaman belajar. Individu akan lebih merasa bermakna apabila apa yang
telah dipelajarinya dapat terlibat secara langsug dalam sebuah aktivitas
belajar.
2. Adanya perbedaan-perbedaan secara individu dalam hal gaya yang disuka
3. Ide dan prinsip yang dialami dan ditemukan oleh pembelajar lebih efektif
dalam pemilihan bahan ajar. Individu akan langsung mendapatkan ide dan
prinsip dikarenakan mereka belajar secara langsung.
4. Komitmen peserta dalam belajar akan lebih baik ketika mereka mengambil
tanggung jawab dalam proses belajar mereka sendiri. Individu memiliki
keyakinan dalam belajarnya sebagai akibat dari pengalaman langsung.
5. Belajar pada hakekatnya melalui suatu proses. Proses merupakan hal yang
penting dalam belajar dari pada hasil, karena individu memiliki makna dari
belajarnya.
Proses belajar dalam experiential learning merupakan kegiatan
merumuskan sebuah tindakan, mengujinya, menilai hasil dan memperoleh
feedback, merefleksikan kembali sebuah tindakan berdasarkan prinsip-prinsip
yang harus dipahami dan diikuti.

Prinsip-prinsip tersebut didasarkan pada teori Kurt Lewin:


● Experiential learning yang efektif akan mepengaruhi cara
berpikir siswa
● Sikap lebih mepercayai pengetahuan yang mereka
temukan sendiri daripada pengetahuan yang diberikan oleh
orang lain.
● Belajar akan lebih efektif bila konsep atau mempraktikkan
dan mencobanya
● Perubahan hendaknya tidak terpisah-pisah antara kognitif,
afektif dan perilaku, tetapi secara holistic.
● Tingkah laku, sikap dan cara berpikir seseorang ditentukan
oleh persepsi mereka.
● Perubahan perilaku tidak akan bermakna bila koqnitif,
efektif, dan perilaku itu sendiri tidak berubah.
Manfaat model Experiential Learning:

Secara kelompok:
- Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antara
sesama anggota kelompok.
- Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
- Mengidentifikasi dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kemimpinan.
- Meningkatkan empati dan pemahaman antara sesama anggota kelompok.
Secara individual:
- Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri.
- Meningkatkan kemampuan komunikasi, perencanaan dan kemampuan pemecahan
masalah.
- Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk.
- Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antara sesama anggota kelompok.
- Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk
berkompromi.
- Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab.
- Menumbuh dan meningkatkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan.
- Mengembangkan ketangkasan, kemampuan fisik, dan koordinasi.
Definisi
pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara
sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan
potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri
sendiri dan lingkungannya.

Manfaat Pendidikan karakter yaitu menjadikan


individu yang maju, mandiri, dan kokoh, dalam
menggenggam prinsip.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai