Po KL Luar Kmpus
Po KL Luar Kmpus
PENDAHULUAN
Pertanian organik saat ini telah berkembang secara luas, baik dari sisi
budidaya, sarana produksi, jenis produk, pemasaran, pengetahuan konsumen dan
organisasi/lembaga masyarakat yang menaruh minat (concern) pada pertanian
organik. Perkembangan ini memang tidak terorganisir dan berkesan berjalan
sendiri-sendiri. Namun demikian bila dicermati ada kesamaan tujuan yang ingin
dicapai oleh para pelaku pertanian organik yaitu: menyediakan produk yang sehat,
aman dan ramah lingkungan. Untuk memajukan pertanian organik, diperlukan
perencanaan dan implementasi yang baik secara bersamaan. Perencanaan dan
implementasi juga dilakukan secara bersama antara pemerintah dan pelaku
usaha.Kebijakan pemerintah ditujukan untuk menumbuhkan, memfasilitasi,
mengarahkan dan mengatur perkembangan pertanian organik.
Pada awal perkembangan pertanian organik, belum banyak data dan
informasi ilmiah yang dapat disampaikan kepada masyarakat mengenai
permasalahan yang berkembang. Namun inilah momentum yang sangat baik bagi
perkembangan pertanian organik selanjutnya. Minimnya data dan informasi
tentang pertanian organik mendorong segenap elemen pembangunan pertanian
untuk mendalami, meneliti dan mencari lebih jauh tentang segala hal yang terkait
dengan pertanian organik.
Dengan adanya pertanian organik ini, dan sudah adanya proses sertifikasi
pada petani yang betul-betul memakai prinsip pertanian organik dalam jangka
waktu dan luas lahan tertentu seperti yang ada di Baso, maka pertanian organik
sudah bisa diterapkan dimasyarakat sehingga penggunaan pupuk anorganik bisa
dikurangi, dan kondisi tanah bisa diperbaiki. Selain itu berdasarkan prinsip
ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipisahkan sebagai berikut:
memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman,
terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah,
optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur ,melalui fiksasi nitrogen,
penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani, membatasi
kehilangan hasil panenakibat aliran panas,udara, dan air dengan cara mengelola
iklim mikro, membatasi terjadinya kehilangan hasil panen serta pemanfaatan
sumber genetika yang saling menguntungkan.
I.2. Tujuan.
2. Solusi
· Sosialisasi pada masyarakatan mengenai pertanianyang ramah lingkungan.
· Menggalakkan konsumsi produk hasil pertanian organik.
· Dibutuhkan kajian lebih banyak untuk mendapatkan saprotan (sarana produksi
pertanian) organik yang terbaik
III. METODE PELAKSANAAN
2. Mikroba 1.
A. alat dan bahan.
Batang bambu dan nasi separoh masak.
B. Langkah Kerja.
a. 2/3 Nasi separuh masak, dimasukkan kedalam tabung bambu yang sudah
disiapkan
b. Tutup tabung bambu tersebut dan ikat
c. Letakkan tabung bambu di bawah pohon bambu selama 3-4 hari minggu,
karena dibawah pohon bambu banyak mikroba dan belum tersentuh bahan
kimia.
d. Setalah 1 minggu akan tumbuh jamur antagonis pada nasi dengan berbagai
macam warna jamur.
Indikator keberhasilannya dilihat dari tumbuhnya jamur, bau nasinya yang
harum seperti bau tape karena adanya penguraian asam laktat. Mikroba satu ini
dijadikan sebagai biang.
3. Pembuatan mikroba 2.
Cara kerja mikroba 2 yaitu: mikroba 1 diambil 1 kg, kemudian ditambahkan
gula merah, tumbuk gula merah aduk rata kemudian masukan ke dalam toples
selam 1 minggu dan siap untuk di pakai. Dosis 1 sdm / 5 liter air.
4. Pembuatan mikroba 3
Cara kerja mikroba 3 yaitu: Mikroba 2 1 sendok diaduk dengan air 5 liter,
dan dicampurkan dedak lalu masukkan ke dalam plastik hitam tambahkan jerami
atau daun-daunan ,Fermentasi selama 1 minggu (penggadukan 2 kali), digunakn
untuk menambah bahan kompos.
5. Pembuatan mikroba 4
Bahan:
a. Mikroba 3, 1 karung.
b. 1 karung tanah lahan.
c. 1 karung tanah di bawah bambu
Langkah kerja:
Semua bahan di aduk rata dan difermentasi selama 1 minggu.
Dapat digunakan sebagai pupuk dasar.Fermentasi sebaiknya di atas tanah akan
lebih mengguntungkan karena mikroba di sekitar tanah dapat bekerja sama dalam
merombak bahan yang ada. Kalau dilakukan di atas plastik akan menggandung
kelembaban yang tinggi dan dapat membunuh mikroorganisme di atasnya.
7. Pestisida nabati.
Bahan yang dijadikan untuk pembuatan pestisida nabati yaitu bawang putih,
dan kulit manis.
Budidaya tanaman padi sawah organik yang dilakukan oleh kelompok tani
lurah sepakat di simarasok, merupakan contoh dari sekian penerapan pertanian
organik yang ada di Inodonesia, pada saat ini pertanian orgnik tidak asing lagi
dikalangan masyarakat, ini menandakan bahwa pertanian organik sudah mulai
diminati oleh masyarakat dan sudah mulai melihatkam perubahan yang postif
meskipun belum semuanya menerapkan pertanian organik untuk tanaman mereka.
Petani disimarasok ini menerapkan pertanian organik dimulai dari nol/ dari
awal, sejak tahun 2009 lalu, pertanian organik yang diterapkan untuk
mendapatkan sertifikasi benih membutuhkan banyak proses dalam
pelaksanaannya, dan dalam pelaksanaanya juga mengalami rintangan, tetapi itu
semua tidak menurunkan minat petani untuk melanjutkan usahanya hingga sampai
seperti sekarang ini.
Dalam proses sertifikasi lahan tahap awal yang dilakukan yaitumulai dari
pembelian alat dan bahan dicatat semua, sejarah lahan harus diketahui, pembuatan
peta lahan, pendaftaran serta dalam pemilihan bibit dilakukan perbenihan sendiri
tanpa menggunakn benih yang dijual di pasaran meskipun di labelnya ada
lambang benih yang bersertifikat, mereka melakukannya dilahan itu, dan
pengolahan lahan serta pemeliharaan dilakukan secara intensif dengan peralatan
yang canggih, karena dengan dapatnya sertifkat pertanian organik, maka mitra
dengan perusahaan atau bank-bank yang memiliki nilai sosial yang tinggi
terhadap pertanian di Inodonesia bisa bergabung dengan mereka dan memberikan
bantuan berupa msin-mesin yang dibutuhkan untuk membajak atau panen.
Selain peralatan yang digunakan harus alami, untuk pemupukan juga harus
alami, mereka membuat pupuk untuk tanaman padi berupa pupuk NPK cair,
pupuk kompos dan pestisida nabati dibuat sendiri tanpa pemakaian bahan kimia,
sehingga tanaman yang dihasilkan benar-benar alami. Tidak ada unsur kimianya,
jika ada pupuk kimianya, maka resikonya harus ditanggung senidiri pengurangan
lahan untuk sertifikasi selanjutnya. Dalam pembuatan pupuk cair mulai dari
mikroba 1 sampai 4 semua bahannya alami, begitu juga dengan pembuatan pupuk
cair NPK dan pembuatan pupuk komposnya, semuanya berasal dari tumbuhan
seperti daun titonia dan daun sirsak.
Alat untuk pemecahan kompos juga disediakan dengan peralatan yang
canggih, setelah kompos diproses dan telah tiba pada tahap pematangan, maka
kompos dimasukan kedalam peralatan supaya lebih halus, sehingga memudahkan
dalam penyeberannya dilapangan.
V. KESIMPULAN
Pertanian organik saat ini telah berkembang secara luas, baik dari sisi
budidaya, sarana produksi, jenis produk, pemasaran, pengetahuan konsumen dan
organisasi/lembaga masyarakat yang menaruh minat (concern) pada pertanian
organik. Perkembangan ini memang tidak terorganisir dan berkesan berjalan
sendiri-sendiri. Namun demikian bila dicermati ada kesamaan tujuan yang ingin
dicapai oleh para pelaku pertanian organik yaitu: menyediakan produk yang sehat,
aman dan ramah lingkungan. Untuk memajukan pertanian organik, diperlukan
perencanaan dan implementasi yang baik secara bersamaan. Perencanaan dan
implementasi juga dilakukan secara bersama antara pemerintah dan pelaku
usaha.Kebijakan pemerintah ditujukan untuk menumbuhkan, memfasilitasi,
mengarahkan dan mengatur perkembangan pertanian organik.
Pertanian organik di simarosok (Baso) pertanian tersebut berkembang
dengan baik. Beranggota kan 30 lebih walau tidak semuanya aktif tetapi sudah
menerapkan kerja tim yang kompak. Pengetahuan dan pengalaman dari setiap
anggota kelompok cukup baik untuk diterapkan pada pertanian organic mereka.
Struktur dan management pertanian organic simarosok sudah mengarah ke
pertanian organic Nasional dimana setiap perencanaan telah mereka analisis
dengan baik untuk penerapannya di lapangan.
http://taniternakbudidaya.blogspot.com/2012/12/memahami-sistem-pertanian-
organik.html. jumat 25 januari 2013
Saragih, Sabastian Eliyas. 2010. Pertanian organik solusi hidup harmoni dan
berkelanjutan. Penebar Swadaya. Jakarta. 163 hal.
Oleh :
RAHMANSYAH
No. Bp: 1001321006
Dosen Pembimbing :