Anda di halaman 1dari 2

4.

3 Faktor-faktor yang memepengaruhi praktikum

4.3.1 Kebersihan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum harus steril, jika tidak steril maka akan terlihat mikroba
pengganggu lain yang akan mempengaruhi hasil praktikum karena hasil gambar yang didapat
tidak terlihat jelas. Oleh karena itu pada tahap awal dilakukan sterilisasi pada kaca preparatnya
dan kaca penutup menggunakan aquadest dan alkohol.

4.3.2 Ketebalan Irisan Sampel pada Preparat

Sampel yang digunakan baik diiris secara membujur maupun melintang harus diiris(disayat)
setipis mungkin agar terlihat oleh mikroskop bagian mikroorganisme sehingga akan tampak
lebih jelas

4.3.3 Pencahayaan

Pencahayaan yang cukup harus selalu diperhatikan saat mengamati preprat sampel pada
mikroskop agar gambar hasil praktikum terlihat jelas

4.3.4 Ketelitian

Ketelitian dalam hal mengiris sampel, pemberian zat warna, dan menentukan gambar yang akan
ditangkap mempengaruhi hasil praktikum

V. Kesimpulan

Dalam melihat organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang, diperlukan bantuan alat berupa mikroskop sehingga dapat melihat jelas
struktur mikroorganisme dengan perbesaran pada lensa objektifnya yaitu 10,40, dan 100 kali.
Dalam melakukan pengamatan sampel pada mikroskop, harus dilakukan sterilisasi terlebih
dahulu pada kaca preparat dan kaca penutup agar tidak mempengaruhi hasil objek gambar yang
ditunjukkan oleh mikroskop. Irisan(sayatan) baik secara melintang dan membujur harus
diperhatikan dengan mengirisnya setipis mungkin agar bisa diamati struktunya dengan jelas pada
mikroskop. Pada pewarnaan sampel pada preparatanya menggunakan pewarnaan Methylen Blue
agar mempermudah untuk mengidentifikasi sifat fisiologisnya. Ketika melakukan pengamatan
pada mikroskop, dipastikan semua bagian-bagian dari mikroskop dapat berfungsi dan cahaya
pada kondensornya cukup agar hasil pengamatan tampak jelas.

Berdasarkan hasil review jurnal dari kelompok kami, dimana dalam proses
pengamatannya yang diawali dengan Preparasi sampel dan Sterilisasi alat bahan, Pembuatan
Media ( Nacl Broth, Voges-proskauer, Monitol Salt Agar, Plasma sitrat), Inokulasi, Pewarnaan
Gram, Uji Katalase, Uji Koagulase, dan Uji VP. Terbukti bahwa Abon sapi yang dijual di Pasar
Pahing Kota Kediri positif terkontaminasi Staphylococcus aureus dengan persentase 90 %.
Penyebab adanya kontaminasi pada abon karena bahan dasar abon yang kurang baik serta proses
pembuatan abon yang menggunakan alat-alat rumah tangga yang tidak bersih, penanganan, dan
pengolahan yang kurang baik,serta kondisi lingkungan tempat pemasaran yang tercemar (kotor).
Oleh karena itu memastikan kondisi yang steril dengan sterilisasi itu penting dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai