Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MKDU D.

1
TEKNOLOGI DALAM OLAHRAGA

NAMA ANGGOTA:
1. Hisbi Nur Alima A.V (121190004)
2. Dafa Rizki (121190003)
3. Andien Dyah Maharani (121120004)
4. christopher stephanus s (121190005)
5. Arsa Aditya (121120005)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2021-2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 2
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2
1.3. Tujuan .......................................................................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Teknologi Hawk-Eye ................................................................................................. 4
2.2. Cara Kerja Teknologi Hawk-Eye ................................................................................................. 4
2.3. Fungsi dan Aplikasi Teknologi Hawk-Eye .................................................................................. 5
1. Badminton ................................................................................................................................... 5
2. Sepakbola (Goal Line Technology) ............................................................................................ 5
3. Tenis............................................................................................................................................ 6
2.4. Spesifikasi Teknologi Hawk-Eye................................................................................................. 6
BAB III ................................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi dalam olahraga zaman sekarang
sangat pesat, terbukti dengan banyaknya perubahan dari mulai sarana prasarana olahraga. Maju
nya teknologi zaman sekarang tidak lepas dari orang mempunyai ide dan kreatifitas yang
tinggi. Dengan berkembangnya teknologi di era sekarang orang dengan sangat mudah
mengakses berbagai macam informasi lewat alat elektronik maupun alat lainya pada zaman
sekarang. Berkembangnya teknologi olahraga memang sangat penting digunakan khususnya
di indonesia guna meningkatkan prestasi atlet baik lokal maupun nasional. Perkembangan dan
kemajuan teknologi olahraga sangat diperlukan demi kemajuan prestasi olahraga. Penggunaan
teknologi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi olahraga, contoh saja di negara
jepang teknologi nya sudah sangat maju,di jepang ada JISS (Japan Institute of Sport Science),
di Australia ada AISS (Australia Institute of Sport Science), di China ada BISS (Bejing
Iinstitute of Sport Science) dan masih banyak negara maju lainya (Syakur, 2017).
Kegunaan alat-alat olahraga prestasi tentunya alat-alat dari penemuan IPTEK telah
banyak berkembang, seperti dalam bulu tangkis atau tenis adalah garis lapangan yang
membantu wasit dalam kejadian yang mungkin tidak dapat dilihat oleh mata namun alat
sebagai garis lapangan telah dapat membantu dalam menentukan terciptanya gol atau tidak.
Tenis dan Bulu tangkis adalah olahraga yang biasanya dimainkan oleh dua pemain atau
antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan
raket untuk memukul bola karet untuk tenis dan kok untuk bulu tangkis. Tujuan
permainan ini yaitu memainkan bola tertentu sehingga pemain lawan tidak dapat
mengembalikan bola tersebut. Permasalahan pada permainan tersebut adalah sulitnya
wasit menentukan bola tersebut masuk atau keluar ketika bola diarahkan pemain
tepat di tepi garis. Dengan kecepatan bola yang sangat cepat, tentu sangat sulit bagi
hakim garis untuk menentukan apakah bola tersebut masuk atau keluar. Untuk itu
dibuatlah sebuah teknologi yang bisa membaca kondisi tersebut. Teknologi tersebut dikenal
dengan teknologi Hawk-Eye.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, disimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan teknologi Hawk-Eye?

2. Bagaimana cara kerja Teknologi Hawk-Eye?

3. Apa saja fungsi Teknologi Hawk-Eye?

4. Bagaimana spesifikasi Teknologi Hawk-eye?

2
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Teknologi Hawk-Eye.

2. Untuk memngetahui sistem kerja dari Teknologi Hawk-Eye.

3. Untuk mengetahui fungsi dan spesifikasi dari Teknologi Hawk-Eye.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teknologi Hawk-Eye


Hawk-Eye adalah sebuah sistem computer vision untuk melacak lintasan bola secara
visual dan menampilkan berbagai kemungkinan besar secara statistik dalam sebuah video atau
gambar 3 dimensi (Triyanto, 2021). Representasi hasil lintasan pada layar disebut dengan Shot
Spot. Teknologi Hawk Eye mulai terkenal saat digunakan di olahraga tenis oleh International
Tennis Federation (ITF) pada tahun 2006. Pada Tahun 2001, Teknologi Hawk Eye
dikembangkan di Inggris oleh Paul Hawkins dan David Sherry dalam perusahaan yang
bernama Hawk-Eye Innovations Ltd yang bermarkas di Winchester, Hampshire. Tahun 2010,
perusahaan tersebut dimiliki oleh Perusahaan asal Jepang yaitu Sony. Teknologi ini awalnya
digunakan untuk tujuan televisi di olahraga Kriket pada tahun 2001. Selidik punya selidik,
akurasi teknologi ini mencapai mm sehingga disebut-sebut lebih jeli dibandingkan mata manusia.

2.2. Cara Kerja Teknologi Hawk-Eye

Teknologi Hawk Eye memiliki dua prinsip kerja utama yaitu pemrosesan optical 2D
vision (menemukan pusat bola) dan triangulasi 3D (memodelkan perpindahan bola dari waktu
ke waktu) yang disediakan oleh kamera video berkecepatan tinggi yang terletak di berbagai
lokasi atau sudut area permainan. Triangulasi adalah proses mencari koordinat dan jarak
sebuah titik dengan mengukur sudut antara titik tersebut dan dua titik referensi lainnya yang
sudah diketahui posisi dan jarak antara keduanya. Koordinat dan jarak ditentukan dengan
menggunakan hukum sinus. Proses triangulation/triangulasi akan mengkalkulasikan hasil
video dari kamera untuk membuat representasi 3 dimensi dari lintasan objek.

Kemungkinan Hawk Eye melakukan kesalahan dengan rata-rata akurasi adalah 3,6 mm
(milimeter). Biasanya, kamera yang digunakan sebanyak 8 sampai 12 kamera yang beroperasi
dengan frame rates sekitar 340 FPS (frame per second). Data yang diambil diproses dan
disimpan dalam sistem kontrol pusat.

4
Setiap frame yang dikirim dari setiap kamera diidentifikasi kelompok piksel yang
sesuai dengan gambar bola. Kemudian, dihitung dalam setiap frame posisi bola dengan
membandingkan posisinya pada dua kamera atau lebih yang terpisah jaraknya pada saat yang
sama. Serangkaian frame membangun catatan jalur yang dilalui bola dan juga "memprediksi"
jalur perpindahan bola di mana ia akan berinteraksi dengan salah satu fitur area bermain yang
sudah diprogram ke dalam database. Sistem juga dapat menginterpretasikan interaksi
tersebut untuk memutuskan pelanggaran atau keputusan sesuai aturan permainan.

2.3. Fungsi dan Aplikasi Teknologi Hawk-Eye


1. Badminton
Dalam badminton, teknologi Hawk Eye resmi diperkenalkan pada turnamen India
Super Series 2014. Istilah "Challenge" menjadi aplikasi dari teknologi Hawk Eye untuk
membantu wasit menentukan titik jatuhnya shuttlecock terkait dengan masuk atau
tidaknya shuttlecock pada area yang ditetapkan. Hal itu dilakukan ketika ada pemain yang
meminta "Challenge" dengan jumlah kesempatan yang telah ditetapkan. Pada awal
penggunaan, tingkat akurasi dari teknologi Hawk Eye yang jauh dari harapan. Tetapi dengan
seiring berjalannya waktu, teknologi Hawk Eye atau "Mata Elang" mengalami perbaikan untuk
meningkatkan tingkat keakuratan sehingga sampai saat ini telah digunakan dalam pertandingan
penting seperti Olimpiade, BWF World Championship, dan lain sebagainya.

2. Sepakbola (Goal Line Technology)

Dalam sepakbola, aplikasi teknologi Hawk Eye adalah Goal Line Technology (GLT).
Tujuannya adalah untuk membantu wasit dalam menentukan keputusan goal tentang apakah

5
bola sepenuhnya telah melewati garis gawang ke gawang. Hal tersebut memininalisir
keputusan wasit yang kontroversial seperti tidak disahkannya goal indah Frank Lampard saat
menghadapi timnas Jerman pada Piala Dunia 2010, padahal bola telah melewati garis gawang.
Goal Line Technology telah disahkan dan diperkenalkan oleh FIFA pada tahun 2012 dan sudah
digunakan di berbagai liga di dunia seperti La Liga, Serie A, dan lain sebagainya. Mahalnya
teknologi Goal Line Technology membuatnya hanya digunakan dalam pertandingan ataupun
kompetisi besar saja.

3. Tenis
Dalam tenis, teknologi Hawk Eye juga digunakan untuk meninjau jatuhnya bola setelah
dipukul oleh pemain dengan ketentuan tertentu. Teknologi Hawk Eye juga pernah mengalami
beberapa kesalahan salah satunya saat pertandingan perempat final Indian Wells Masters 2009
antara Ivan Ljubicic dan Andy Murray dimana sistem Hawk-Eye secara keliru mengambil
pantulan kedua yang berada di garis, alih-alih pantulan bola pertama sehingga hasil yang
diterima berbeda dengan tayangan ulang.

Sistem Hawk Eye mempunyai akurasi dengan kesalahan rata-rata 3,6 mm dan diameter
standar bola tenis adalah 67 mm. Hal tersebut sama dengan kesalahan 5% relatif terhadap
diameter bola. Hawk-Eye telah mengembangkan teknologi yang disebut 'Hawk-Eye Live',
yang menggunakan 10 kamera untuk memutuskan bola masuk atau keluar secara real time
yang ditandai dengan speaker yang mengeluarkan suara "out" atau " in" yang meniru suara
hakim garis suara manusia. Hal tersebut diharapkan sebagai pengganti hakim garis selama
pandemi COVID-19.

2.4. Spesifikasi Teknologi Hawk-Eye

Hawk-Eye memiliki 2 fitur yaitu tracking system dan video replay system. Tracking
system akan menghasilkan output berupa lintasan bola sedangkan video replay system akan
menghasilkan output berupa video. Hawk-Eye memerlukan 2 input yaitu video yang
disediakan oleh kamera berkecepatan tinggi, serta kecepatan objek yang didapat menggunakan
sensor speedgun (HFBSBLOG, 2016).

Menggunakan spesifikasi PEAS:

• Performance Measure
o Kecepatan
o Kehandalan
o Keakuratan (minimalisasi angka error dan pembuatan keputusan yang tepat).

6
o Mampu bertoleransi/beradaptasi jika terjadi perubahan lingkungan yang disebabkan
oleh variabel-variabel pengganggu (angin, pencahayaan dll).

• Environment
o Court (lapangan)

• Actuator
o Keyboard
o Layar display

• Sensor
o Kamera
o Speedgun

Kelebihan:

• Memberikan prediksi yang sangat akurat, yaitu 99,9%.


• Sistem yang sangat efektif yang bekerja secara realtime.
• Meminimalisir human-error dalam pengambilan keputusan.
• Membantu pemain untuk mempelajari permainannya serta memperbaiki permainannya.

Kekurangan:

• Implementasi sistem Hawk-Eye memerlukan biaya yang terlalu mahal.


• Sistem membutuhkan perancangan yang kompleks.
• Kadang-kadang Hawk-Eye kesulitan memprediksi lintasan melengkung dari objek
setelah melambung.
• Kadang-kadang Hawk-Eye berlawanan dengan wasit.

7
BAB III
KESIMPULAN

Hawk-Eye adalah suatu sistem komputer yang kompleks yang telah banyak digunakan didalam
olahraga misalnya bulutangkis dan tenis. Hawk-Eye telah terbukti sebagai salah satu teknologi
yang paling sukses dan inovatif dalam sejarah olahraga. Sistem ini dapat melacak posisi bola
sehingga akan sangat membantu tugas dari hakim garis. Teknologi ini juga menyediakan sistem
yang cepat, handal serta sangat akurat. Sistem Hawk-Eye bekerja berdasarkan prinsip
Triangulasi. Triangulasi adalah proses mencari koordinat dan jarak sebuah titik dengan
mengukur sudut antara titik tersebut dan dua titik referensi lainnya yang sudah diketahui posisi
dan jarak antara keduanya. Mekanisme kerja teknologi Hawk-Eye dimulai dari camera
calibration, start processing, ball recognition, geometry algorithm, 3D position of ball, track of
the ball sampai menghasilkan predicted flight of the ball.

8
DAFTAR PUSTAKA

HFBSBLOG. (2016, Oktober 01). Hawk-Eye, Teknologi Pengganti Line-Judge di Bidang Olahraga.
Retrieved from https://hfbsblog.wordpress.com/2016/10/01/hawk-eye-teknologi-
pengganti-line-judge-di-bidang-olahraga/

Quest, A. (2020, Desember 13). Mengenal Hawk Eye, Teknologi Canggih Pengganti Hakim Garis.
Retrieved from https://aqi.co.id/news/mengenal-hawk-eye-teknologi-canggih-pengganti-
hakim-garis

Syakur, M. A. (2017). PENGEMBANGAN ALAT BANTU LATIHAN PELONTAR BOLA FUTSAL BERBASIS
MIKROKONTROLER . Universitas Pendidikan Indonesia, 1-3.

Triyanto, M. F. (2021, September 04). Teknologi Hawk Eye "Mata Elang" Pada Badminton dan
Olahraga lainnya. Retrieved from
https://www.anakteknik.co.id/fauzan_triyanto02/articles/teknologi-hawk-eye-mata-elang-
pada-badminton-dan-olahraga-lainnya

Anda mungkin juga menyukai