Anda di halaman 1dari 32

VOLUME AGREGAT

BENDA SOLID BENDA CURAH


• VOLUME (SOLID) • VOLUME TEMPAT (total)
• BERAT
• VOLUME BUTIR (solid)
• BERAT JENIS
• VOLUME PORI (sela-sela)
• POROSITAS (pori/total = %)
• BERAT SATUAN (t/m3)
(TIDAK ADA ISTILAH BERAT VOLUME
ATAU BERAT ISI )

(LIHAT GB PADA TAYANGAN BERIKUTNYA)


Berat jenis = Wbutir / Vbutir

Berat satuan = Wbutir2 / Vtempat

Vbutir

Vtempat
Wbutir
Vbutir2
VARIASI BESAR BUTIR
(LIHAT GB PADA TAYANGAN BERIKUTNYA)
• Besar butir seragam (besarnya sama)
Bagaimana pengaruh besar butir
terhadap kepadatan ? Misalnya antara
kelereng dalam kotak atau bola sepak
dalam kotak ? Besar kotak sama, misal
kubus dgn sisi 1 mtr.
• Besar butir bervariasi.
Bagaimana kepadatannya jika besar butir
bervariasi (besarnya) ?
BOLA-SEPAK DAN KELERENG
DALAM 1 M KUBIK KOTAK

Manakah yang volume porinya lebih besar ?


DALAM PRAKTEK (pasir dan kerikil normal):
• Berat jenis (butiran) = 2,5 – 2,7
• Berat satuan (curah) = 1,5 – 1,8
• Porositas (curah) = 35 – 40 %
• Kemampatan/kepadatan (curah)= 65 – 60 %

• Rumus : Kemampatan = B.sat. / B.j.


Butiran yang kecil mengisi pori-pori
di antara butiran yang besar.

Bola sepak

Bola tenis meja

• Kepadatan naik / meningkat


CONTOH HITUNGAN AGREGAT CAMPURAN

Diketahui :
Perbandingan volume pasir-kerikil = 2 : 3
Bj pasir = 2,60
Bj kerikil = 2,50
Berat satuan pasir= 1,55
Berat satuan kerikil = 1,60
Berat satuan campuran = 1,90
Hitunglah vol rongga pada kerikil, pasir, dan
campuran !
Penyelesaian:
Misalnya diambil 2 lt pasir + 3 lt kerikil
Pasir : sementara
Volume total = 2 lt
berat satuan
Berat = 2 x 1,55 kg = 3,10 kg
Vol butir = 3,10 / 2,6 = 1,1923 lt
Vol rongga = 2 – 1,1923 = 0,8077 lt atau 40 %
Kerikil : sementara
Volume total = 3 lt
Berat = 3 x 1,60 kg = 4,80 kg
Vol butir = 4,80 / 2,5 = 1,92 lt
Vol rongga = 3 – 1,92 = 1,08 lt atau 36 %
NOTE
step 1 Berat kerikil = volume total x berat satuan butir
step 2 volume butir = berat kerikil : berat jenis kerikil
step 3 volume rongga = volume total - volume butir
step 4 %vol.rongga = volume rongga : volume total x 100%
Penyelesaian: (lanjutan)
Campuran pasir dan kerikil :
Berat campuran = 3,1 + 4,8 = 7,9 kg (Berat pasir +berat kerikil)
Vol total = 7,9 /pasir
1,90 = 4,1579 lt
kerikil
Vol butiran = 1,1923 + 1,92 = 3,1123 lt
vol.total vol butiran
Vol rongga = 4,1579 – 3,1123 = 1,0467 lt = 25%

1,0467: 4,1579 x 100% = 25%


Kesimpulan :
Campuran mempunyai persentase volume
rongga lebih kecil.
Contoh volume dan berat pada campuran adukan
beton

Tiap 1 m3 beton terdiri air, semen Portland, agregat


halus, dan agregat kasar.

Misalnya dibuat dengan perbandingan sebagai berikut :


Vol.tempat SP : Vol.tempat Agr.Hls : Vol.tempat Agr.Ksr. = 1:2:3
Faktor air semen = Wair / Wsmn = 0,6
Diketahui :
berat 1 m3 beton = 2300 kg,
berat satuan agr hls = 1,6
Berat satuan agr ksr = 1,6
berat satuan semen = 1,25

Berapa berat masing-masing bahan tiap 1 m3 beton ?


Penyelesaian
Perbandingan volume tempat :
SP : Psr : Krk = 1:2:3
Perbandingan berat :
SP : Psr : Krk = (1x1,25) : (2x1,6) : (3x1,6)
note = 3,2 : 1,25 = 2,56
= 1,25 : 3,2 : 4,8
4,8 : 1,25 = 3,84
= 1 : 2,56 : 3,84
Berat air : berat semen = 0,6 : 1 (karena fas=0,6)
Perb.berat dari 4 bahan :
Wair : W sp : Wpsr : Wkrk = 0,6 : 1 : 2,56 :3,84
Penyelesaian (lanjutan)
Perb.berat dari 4 bahan :
Wair : W sp : Wpsr : Wkrk = 0,6 : 1 : 2,56 :3,84
Jika dijumlah = 8,00

Tiap m3 beton :
Berat beton : 2300 kg
berat air berat total

Berat air = (0,6 / 8) x 2300 kg= 172,5 kg=172,5 ltr


Berat SP = ( 1/8 ) x 2300 kg = 287,5 kg
Berat psr = (2,56/8) x 2300 kg = 736 kg
Berat krk = (3,84/8) x 2300 kg = 1104 kg
Penyelesaian (lanjutan)
• Cek : Jumlah berat bahan :
• Jumlah = 172,5 + 286,5 + 736 +1104 =
2299 kg ~ 2300 kg

• Cek volume :
• Vol air = 172,5 ltr
berat sp berat jenis
• Vol butir SP = 286,5 / 3,15 = 90,953 ltr
• Vol butir psr = 736 / 2,6 = 283,076 ltr
• Vol butir krk = 1104 /2,6 = 424,615 ltr
• Jumlah = 971,144 ltr.
• Vol udara = 28,856 ltr = 2,89 % dari vol.beton
3.5. UKURAN BUTIR AGREGAT
Butir agregat tidak bulat, maka sebaiknya tidak
disebut diameter.
Karena besar butir bervariasi, maka
dikelompokan menurut besar butirnya
(lolosnya butiran pada ukuran lubang
ayakan).
Lubang ayakan boleh bulat atau segi-4 (lihat Gb.
Pada tayangan berikutnya)

Ukuran lubang ayakan sbb :


(lihat pula Tabel 3.1. di hal.III.8.)
LUBANG AYAKAN
• Lubang ayakan bujur sangkar atau bulat
Dalam Tabel 3.1. terlihat ukuran lubang ayakan
serta berat butir agregat yang tertinggal di
ayakan.

Lubang 80 mm, 0 gram

Lubang 40 mm, 450 gram

Lubang 20 mm, 400 gram

Pada alas = 20 gram


3.7. UKURAN MAKSIMUM BUTIR AGREGAT.
Pertimbangan :
Agregat yang disukai jika besar-besar (murah)
dan memerlukan semen sedikit, tapi karena
dibatasi (agar dapat masuk antar tulangan
atau masuk dalam cetakan beton) maka
ukuran besar butir agregat dibatasi sbb :
a) =< ¾ jarak bersih antar tulangan
b) =< 1/3 tebal plat
c) =< 1/5 jarak terkecil bid. Samping cetakan.
Disediakan pilihan : 40 mm, 20 mm, 10 mm.
Pada beton massa tdk ada batasan tsb, maka
dapat 75 mm atau 150 mm.
3.8. PEMBAGIAN AGREGAT HALUS
BERDASARKAN GRADASINYA
Berdasarkan variasi ukuran butirnya
(gradasi) agregat halus (pasir)
dibagi menjadi 4 jenis pasir, (lihat
pula Tabel 3.2.dan Gb.3.1.) yaitu :
1)Kasar
2)Agak kasar
3)Agak halus
4)Halus
Lihat pula contoh2 di hal.III.11.
TABEL 3.2. (HAL.III-10)
Gb.3.1.Gradasi agregat halus
PEMBAGIAN AGREGAT KASAR
BERDASARKAN
UKURAN MAKSIMUM BUTIR NYA

1) Ukuran maks. butir 40 mm


2) Ukuran maks. butir 20 mm

(lihat Tabel 3.3. dan Gb.3.2. Di hal :III.12. )


3.9.Gradasi Agregat Campuran
Seperti telah diuraikan di depan, dengan butiran
campuran (kasar dan halus, diharapkan terjadi
susunan butir yang padat/rapat/mampat,
(butiran kecil mengisi rongga antar butiran yg besar,
shingga pori antar butirnya sedikit).

Untuk membuat beton normal, gradasi agregat


campuran yang disarankan tercantum dalam Tabel
3.4. s/d.3.7. atau Gb.3.3.A. s/d. 3.3.D.
Gb.3.3.A. Gradasi agregat campuran 40 mm
Gradasi agregat campuran (30 mm)
3.9. AGREGAT GRADASI KHUSUS
a) Gradasi sela --à fraksi tertentu tidak ada
b) Gradasi seragam --à hanya fraksi
tunggal (biasanya untuk beton-non-pasir,
agar berpori besar)

d1 d2 d1 d2

a) Gradasi sela b) Gradasi seragam


3.10. MODULUS HALUS BUTIR
mhb ialah suatu indeks untuk mengukur
kehalusan butir-butir agregat.
Agr halus mempunyai mhb = 1,5 – 3,8
Agr kasar mempunyai mhb = 6,0 – 8,0

Cara menghitung mhb --à hal.III.18.


(lihat tayangan berikutnya)
TABEL 3.8. DI HALAMAN III.18.(Agr.halus)
Lubang ayakan Brt btr yg lwt Brt btr yg
(mm) ayakan (%) tertinggal (%)
9,6 100 0
4,8 89 11
2,4 77 23
1,2 58 42
0,6 35 65
0,3 20 80
0,15 6 94
Sisa 0 ---
Jumlah --- 315
Modulus halus butir = 315 / 100 = 3,15
TABEL 3.10. DI HAL.III.19.(Agr.kasar)
NOTE FENI
Contoh perhitungan
%berat lolos.%berat tertahan, angka kumulatif dan Modulus halus butir
3.11. AGREGAT CAMPURAN
Hubungan mhb dan perbandingan berat
adalah sbb :

Wh : Wk = (mk – mc) / (mc – mh)

Nilai mhb pasir --à 1,5 – 3,8


Nilai mhb kerikil --à 6,0 – 8,0
Nilai mhb campuran ---à coba hitung dari Gb.3.3.

Contoh hitungan lihat hal.III.20.dan III.21.

Anda mungkin juga menyukai