Anda di halaman 1dari 2

MATERI MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS I

2.2  Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja


                 Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu
pubertas yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas terjadi
perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan keturunan
(reproduksi). Ada uang menyebut pubertas sebagai saat pematangan seksual.
Perubahan ini disertai perubahanmental dan akan mempengaruhi perilakumu.
                 Perubahan yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap
orang memiliki perbedaan saat kematangan sekseual. Biasanya perempan mengalami
pubertas lebih awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun.
                 Di Indonesia, batasan remaja mendekati batasan  PBB tentang pemuda
kurun usia   14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus Penduduk 2010. Menurut
sensus ini, jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau 18,5% dari seluruh
penduduk Indonesia. Pedoman umum masyarakat Indonesia untuk menentukan
batasan usia remaja yaitu 11 – 24 tahun dan belum menikah. 
                 Adapun J.J. Rosseau membagi perkembangan jiwa manusia menurut
perkembangan perasaannya, yang membaginya menjadi 4 tahap yaitu:
1. Umur 0-4 atau 5 tahun: masa kanak- kanan (infancy).
2. Umur 5 –12 tahun: masa bandel (savage stage).
3. Umur 12 –15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason) dan kesadaran diri
(self consciousness).
4. Umur 15-20 tahun: masa kesempurnaan remaja (adolescence proper) dan
merupakan puncak perkembangan emosi.

Upaya Penanganan Masalah Remaja


Beberapa masalah remaja termasuk masalah kesehatan remaja perlu ditangani secara
khusus dengan metode yang khusus pula. Metode mendidik remaja adalah dengan:

1. Mengembangkan potensi remaja


2. Memandirikan remaja
3. Memberikan kemampuan untuk beradaptasi dan berperilaku yang diperlukan
remaja dalam mengatasi tantangan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Atas dasar metode ini, dalam menangani permasalahan remaja, perlu dikembangkan
pola pendidikan yang berorientasi pada kesehatan psikososial remaja. Kompetensi
psikososial adalah seluruh kemampuan yang berorientasi pada aspek kejiwaan
seseorang terhadap diri sendiri dan interaksinya dengan orang lain serta lingkungan
sekitarnya dalam konteks kesehatan. Kompetensi psikososial tersebut antara lain :

1. Empati, yaitu kemampuan untuk memposisikan perasaan orang lain pada diri
sendiri.
2. Kesadaran diri, adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri tentang karakter,
kekuatan, kelemahan, keinginan dan tidak keinginan
3. Pengambilan keputusan, adalah kemampuan yang dapat membantu kita untuk
mengambil keputusan secara konstruktif dengan membandingkan pilihan
alternatif dan efek samping yang menyertainya.
4. Pemecahan masalah, adalah kemampuan untuk memungkinkan kita dapat
menyelesaikan masalah secara konstruktif.
5. Berpikir kreatif, yaitu kemampuan unuk menggali alternatif yang ada dan
berbagai konsekuensinya dari apa yang kita lakukan.
6. Berpikir kritis, yaitu kemampuan menganalisa informasi dan pengalaman-
pengalaman secara objektif.
7. Komunikasi efektif, yaitu kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal
maupun non verbal yang mengikuti budaya dan situasi
8. Hubungan interpersonal, yaitu kemampuan yang dapat menolong kita beroteraksi
dengan sesama secara positif dan harmonis.
9. Mengatasi emosi, yaitu kemampuan keterlibatan pengenalan emosi dalam diri
sendiri dan orang lain.
10. Mengatasi stres, yaitu kemampuan pengenalan sumber-sumber yang
menyebabkan stres dalam kehidupan, bagaimana efeknya dan cara mengontrol
terhadap derajat stres. keterampilan hidup sehat pada remaja dilakukan dengan:

Anda mungkin juga menyukai