Anda di halaman 1dari 2

Patogenesis

Infeksi awal Eimeria tenella koloni merozoit hanya membentuk fokal kecil pada sekum.
Infeksi selama 4 hari menyebabkan pembesaran dan pembentukan caecal core pada sekum
akibat pendarahan yang membeku. Caecal core mengeras dan kering setelah 6 hari infeksi.
Edema dan infiltrasi sel radang pada dinding caecum menyebabkan pengerasan dinging dan
akan menjadi nekrosa jika tidak ditangani (Kementan 2014). Sporozoit infektif memasuki
mukosa sekum dengan penetrasi sel epitel villi. Penetrasi sporozoit menyebabkan kerusakan
epitel sekum dan haemoragi, sehingga ayam mengalami feses atau daire berdarah. Rasa sakit
dan gangguan saluran gastro-intestinal bawah menyebabkan hewan mengalami depresi dan
kehilangan nafsu makan. Diare berdarah tanpa ditangani menyebabkan hewan mengalami
dehidrasi dan penurunan nafsu makan meyebabkan penurunan berat badan. Unggas yang
mengalami kondisi ini tanpa secara berkelanjutan dapat menuju kematian (Abbas et al. 2011).

Gambar 1 Infeksi Eimeria tenella pada caecum ayam.

Gambar 2 Menunjukan adanya pembengkakan pada sekum (A) dan perdarahan mukosa
sekum (B).
Berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi pada sekum ayam terinfeksi E. tenella
keparahan lesi yang ditemukan pada bagian mukosa dibedakan menjadi ringan, sedang dan
berat. Intensitas ringan jika dari hasil pengamatan ditemukan adanya ookista pada beberapa
villi disertai nekrosis pada epitelnya (Rahmeto et al. 2008). Intensitas sedang jika hasil
pengamatan ditemukan mikro dan makrogametosit, nekrosis, infiltrasi makrofag dan
peradangan. Intensitas berat jika hasil pengamatan ditemukan ookista, infiltrasi makrofag,
nekrosis, peradangan dan perdarahan, Tingkat keparahan dengan stadium ringan ditandai
dengan ditemukan ookista pada villi sekum dan nekrosis pada epitelium. Tingkat keparahan
dengan stadium sedang ditandai dengan ditemukan ookista, mikro dan makrogamet, nekrosis,
makrofag dan peradangan. Sedangkan tingkat keparahan dengan stadium berat ditandai
dengan ditemukan adanya ookista, mikro dan makrogemaet, nekrosis, makrofag, peradangan
sampai pendarahan (Devita et al. 2020).

Rahmeto A, W. Abebe, dan K. Bersissa. 2008. Epidemiology of Eimeria infections in calves in


Addis Ababa and Debre Zeit dairy farms, Ethiopia. Intern J Appl Res Vet Med. 6:24-
30.
Devita VSD, Ida BKA, Ida BOW. 2020. Perubahan Patologik Sekum Ayam Pedaging (Gallus
gallus) yang Terinfeksi Koksidiosis di Kabupaten Tabanan, Bali. Indonesia Medicus
Veterinus. 9(2): 187-196

Anda mungkin juga menyukai