Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Rivanya Ayuningtyas

NIM : 201910801050

Prodi : Teknik Perminyakan

Fakultas : Fakultas Teknik

1. Apa yang seharusnya dilakukan oleh negara terhadap berkembangnya bisnis model
kripto dan atau bitcoin?
Jawab : Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyatakan bahwa aset kripto akan
memainkan peran penting karena merupakan buah dari hilirisasi ekonomi digital
ketika teknologi 5G, Internet of Things (IoT), cloud computing (komputasi awan) dan
artificial intelligence (AI) mulai diadopsi secara luas. Aset kripto memiliki empat fitur
sekaligus konsep utamanya. Fitur yang dimaksud adalah transaksi, mining
(pertambangan), investasi, dan perdagangan.
Secara historis kehadiran kripto mirip dengan kehadiran uang kertas pada
zamannya. Pada awal dikenalkan, uang kertas disandingkan dengan emas sebagai
instrumen yang memiliki nilai perdagangan karena kepercayaan masyarakat terhadap
instrumen tersebut.
Melihat perkembangan aset kripto saat ini, pemerintah perlu mengatur aset
kripto. Kemendag menyadari aset kripto sebagai sebuah peluang, khususnya untuk
ekonomi digital. Untuk mengatur aset kripto, Kemendag akan menggunakan
pendekatan policy sandbox di mana perdagangan aset kripto tetap berjalan atau
semuanya ditampung dan pada saat bersamaan aturannya diperbaiki.Prinsipnya ialah
menjamin keamanan (safety), kerahasiaan dan menjamin transaksi. Kemendag juga
memastikan perdagangan harus adil, menciptakan level equal playing field yang baik
karena perdagangan harus bermanfaat bagi penjual dan pembeli.
Pemerintah telah menetapkan aset kripto sebagai komoditi yang
diperdagangkan di bursa berjangka sejak 2018. Hal itu bertolak dari pertimbangan
bahwa aset kripto memiliki potensi besar untuk pertumbuhan startup dalam negeri dan
mencegah terjadinya potensi outflow ke luar negeri.
Aset kripto juga tetap dilarang sebagai alat pembayaran sesuai UU No.7/2011
tentang Mata Uang tetapi dapat dikategorikan sebagai komoditi. Ruang lingkup
komoditi yang diperdagangkan di bursa berjangka juga telah diatur dalam UU No.
10/2011 tentang Perubahan Atas UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi yang masuk sebagai yurisdiksi Bappebti. Aset Kripto selanjutnya terlebih
dahulu diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan yang memasukkan Aset Kripto
sebagai salah satu komoditi yang diperdagangkan di Bursa Berjangka. Aturan tersebut
kemudian diturunkan oleh Peraturan Bappebti.
Bitcoin adalah salah satu bentuk metode pembayaran baru di dunia. Ia
berbentuk virtual currency atau cryptocurrency yang kerap digunakan dalam
bertransaksi di dunia maya.
Sebenarnya, Bitcoin pernah dianggap sebagai alat transaksi yang tidak sah di
Indonesia. Dalam sebuah siaran pers yang dikeluarkan Bank Indonesia pada 2014,
disebutkan bahwa Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan mata uang atau alat
pembayaran yang sah. Namun, seiring berjalannya waktu, Bitcoin mulai diterima di
Indonesia.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti) sudah memberikan kepastian hukum soal Bitcoin di
Indonesia.

Ada empat peraturan Bappebti yang melegalkan perdagangan komoditas


digital, berupa aset kripto maupun emas digital. Peraturan-peraturan itu antara lain:
Peraturan Bappebti No. 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik
Komoditi di Bursa Berjangka
Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang Komoditi yang Dapat
Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak
Derivatif Lainnya yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka.
Peraturan Bappebti No. 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka.
Peraturan Bappebti No. 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis
Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.

Empat peraturan di atas akan menjadi landasan hukum dalam perdagangan


aset kripto di Indonesia. Peraturan ini juga memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan industri emas digital di Indonesia.

Namun, menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank


Indonesia (BI) Onny Widjanarko, BI tetap melarang Bitcoin dijadikan alat
pembayaran. Menurut Menko Perekonomian, bukan pemerintah secara keseluruhan
yang melegalkan Bitcoin di Indonesia. Ia menyebut Bitcoin bukanlah alat
pembayaran. Mata uang kripto itu hanya berlaku sebagai barang yang bisa
diperjualbelikan saja.
Dengan berbagai pernyataan tersebut, terlihat bahwa meski legal, Bitcoin di
Indonesia hanya berlaku sebagai komoditas dan bisa diperdagangkan di bursa
berjangka.Dengan begitu, bisa dikatakan kalau pembayaran dengan menggunakan
Bitcoin adalah hal yang ilegal dan melawan hukum.
2. Apakah bisnis model kripto dan bitcoin sudah selaras dengan ideologi Pancasila?
Jelaskan dengan konsep konsep yang anda pahami
Jawab : Menurut saya, penerapan bisnis model kripto dan bitcoin ini belum selaras
dengan ideologi Pancasila mengingat kripto dan bitcoin bukanlah alat pembayaran
yang sah di Indonesia. Aset kripto dilarang sebagai alat pembayaran sesuai UU
No.7/2011 tentang Mata Uang tetapi dapat dikategorikan sebagai komoditi dan
Bitcoin juga dianggap illegal dan melawan hukum jika digunakan untuk pembayaran.
Satu-satunya mata uang yang dilegalkan untuk dilegalkan untuk proses pembayaran
hanyalah Rupiah. Sehingga tidak selaras dengan ideologi Pancasila jika kita
menggunakan bisnis model kripto dan bitcoin yang bertentangan dengan hukum.

3. Menurut analisis saudara, selain kripto dan bitcoin, sector budaya, sosial dan politik
apa yang perlu negara hadir dalam mengatur masyarakat agar lebih sejahtera dan
aman?
Jawab : Menurut saya Negara perlu hadir dalam mengatur masyarakat agar lebih
sejahtera dan aman pada sektor Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi dalam
Mendukung Ekonomi Kreatif.
Dikutip dari situs Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko), selama
ini perkembangan ekonomi kreatif berkembang dengan pesat. Hal ini berdasarkan
survei yang dilakukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik
(BPS), terjadi peningkatan besaran PDB Ekonomi Kreatif di tahun 2014 sebesar
Rp784,82 triliun menjadi Rp852,24 triliun dengan kontribusi sebesar 7,38% terhadap
PDB nasional di tahun 2015. Angka pertumbuhan tersebut diperkirakan akan terus
meningkat hingga mencapai 12% di tahun 2019. Disisi lain, sektor digital juga
menunjukkan perubahan signifikan dimana pengguna internet telah mencapai 51,8%
dari total penduduk Indonesia.
Kendati demikian, pelaksanaan e-commerce belum berjalan mulus dan masih
terdapat keterbatasan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
memanfaatkan peluang digital. Tingginya transaksi e-commerce yang diperkirakan
mencapai USD 130 miliar di tahun 2020 tidak disertai dengan adanya peran serta
UMKM lokal di Indonesia.
Disini dibutuhkan peran pemerintah dalam mengatur masyarakat agar lebih
sejahtera dan aman serta membantu segala keterbatasan kemampuan yang dialami
oleh UMKM untuk memanfaatkan peluang digital sehingga kemudian dapat
memberikan output positif pada PDB Ekonomi Kreatif.
Dapat dipahami bahwa peranan yang telah diberikan oleh pemerintah dalam
perkembangan e-commerce saat ini bisa dikatakan belum cukup optimal. Hal ini
dikarenakan langkah dari pemerintah masih sering berada di belakang garis, yang
mana jika diukur dalam hal menyeimbangkan diri dengan segala bentuk perubahan
ataupun kemajuan teknologi yang terjadi. Adapun peranan – peranan yang
dihadirkan disini berupa pengadaan fasilitas – fasilitas penunjang perkembangan
startup, utamanya yang tercantum dalam kebijakan ekonomi XIV. Selain fasilitas
terdapat pula berbagai macam regulasi yang berkaitan dengan hadirnya e-commerce,
seperti peraturan yang mengatur tentang perdagangan elektronik, peraturan yang
mengatur transaksi elektronik, peraturan yang mengatur tentang sistem elektronik,
dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi ketidakoptimalan usaha pemerintah, pemerintah haruslah
bisa mengimbanginya dengan melakukan banyak peninjauan ketika ada sebuah
perubahan baru yang muncul di dalam masyarakat. Kemudian menyiapkan diri lebih
dini dan dapat memproyeksikan tindakan untuk kedepannya. Pentingnya peran
pemerintah dalam setiap aktivitas masyarakatnya ditujukan agar dapat mengontrol
aktivitas tersebut tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. Maksudnya yaitu
dengan hadirnya negara melalui segala peraturan maupun regulasi, bisa
memberikan wadah yang bebas bagi segala bentuk perkembangan maupun kemajuan
dalam masyarakatnya namun tetap terkendali dalam pengawasan negara

Anda mungkin juga menyukai