Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BAHASA INDONESIA

MEMBUAT ARTIKEL ILMIAH


tentang Penyusunan Kerangka KTI (Karya Tulis Ilmiah)

Pengampu Mata Kuliah

Al’Afandi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:
RASNA
NIM: PO7124121028
Tingkat 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEBIDANAN
2021
ARTIKEL ILMIAH
Penyusunan Kerangka KTI (Karya Tulis Ilmiah)

Pada umumnya masih banyak yang tidak mengerti apa itu Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Padahal itu sangat penting untuk diketahui karena Karya Tulis Ilmiah (KTI) menjadi tugas akhir
penentu kelulusan kita sebagai mahasiswi program vokasi D3 kebidanan untuk menyelesaikan
studi. Dikarenakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sangat penting kita harus mengetahui cara dan
sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) tersebut.

Pemahaman penyusunan Kerangka Karya Tulis Ilmiah (KTI) tidaklah sembarangan,


melainkan harus menyesuaikan standar khusus yang telah ditentukan dan memiliki aturan baku
dan wajib diikuti yang bersifat sistematis. Jadi, harus diketahui dan dipahami terlebih dahulu
sistematika penulisannya seperti apa selanjutnya mencoba menyusun kerangka agar sesuai
dengan aturan yang berlaku sehingga kti yang disusun dianggap sah.

Sudah banyak contoh penyusunan Kerangka Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang bisa kita
dapatkan dari berbagai sumber seperti di internet sudah banyak dipublikasikan cara dan
penyusunan Kerangka Karya Tulis Ilmiah (KTI) maupun Karya Tulis yang sudah disahkan dari
berbagai jenjang institusi pendidikan. Saya akan memaparkan beberapa informasi terkait
penyusunan kerangka karya tulis ilmiah dibawah ini.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Pengertian karya ilmiah menurut para ahli:


1. Menurut Eko Susilo (1995) karya ilmiah adalah salah satu karangan atau tulisan yang
didapat sesuai sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, pemantauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu serta sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
atau keilmiahannya.
2. Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah atau artikel ilmiah merupakan karya seorang
ilmuwan (pembangunan) yang hendak membangun ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang didapat melalui literatur, pengalaman, serta penelitian.
Pengertian karya tulis ilmiah menurut KBBI merupakan karya tulis yang dibuat
menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan berdasarkan fakta (observasi, eksperimen, dan kajian
pustaka).
Pengertian karya tulis ilmiah menurut wikipedia adalah laporan tertulis diterbitkan yang
mengungkapkan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan oleh seseorang atau tim dengan
memenuhi kaidah serta etika keilmuan yang ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ciri-Ciri Umum Dari Suatu Karya Tulis Ilmiah:


 Sistematis.
 Objektif.
 Tidak persuasif.
 Tidak argumentatif.
 Tidak emotif.
 Cermat, tepat, dan juga benar.
 Tidak mencoba melebihkan sesuatu, dan juga
 Tidak mengejar keuntungan pribadi.

Dari penjelasan mengenai ciri-ciri karya ilmiah tersebut tentu bisa diketahui bahwa
salah satunya adalah disusun secara sistematis. Supaya bisa menyusun karya tulis yang
sistematis sejak awal sampai akhir. Maka pembuatan kerangka tulisan menjadi penting untuk
dilakukan.

Kerangka Penulisan Karya Ilmiah

1. Bab I – Pendahuluan

Bagian awal dalam kerangka tulis ilmiah adalah pendahuluan yang memuat masalah yang
akan dibahas oleh penulis. Didalam pendahuluan selain masalah yang akan dibahas juga
memaparkan tujuan,rumusan masalah,wawasan dan juga rencana pengembangannya.
Bagian-bagian pendahuluan antara lain:
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Hipotesis
d. Tujuan penulisan
e. Metode penulisan
f. Manfaat penulisan
g. Sistematika penulisan
2. Bab II – Landasan Teori

Dalam bab ini menjelaskan tentang teori atau ilmu yang menjadi dasar dilakukannya
penelitian oleh penulis. Di bab ini terhitung mudah untuk dibuat oleh penulis karena diambil dari
buku ataupun referensi penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang diteliti oleh penulis.
Namun, walaupun seperti itu wajib mencantumkan nama peneliti dari referensi yang dipakai
untuk menghindari tindakan plagiarisme.

3. Bab III – Metode Penelitian

Bab 3 ini merupakan bagian terpenting dalam Karya Tulis. Secara umum pada bab ini
memiliki 4 (empat) bagian yaitu:
a. Metode Penelitian
b. Teknik Pengambilan Data
c. Teknik Sampling
d. Teknik Analisis

4. Bab IV – Metode Penelitian

Bab 4 (empat) adalah bab inti yang juga disebut bab pokok, sebab berisi Pembahasan
Hasil Penelitian. Jadi, hasil penelitian yang dilakukan selama berbulan-bulan akan dipaparkan
pada bab ini. Secara lengkap, detail, menyeluruh, dan tentunya tetap sistematis.

5. Bab V – Penutup

Bab berikutnya dan merupakan bab terakhir dari rangkaian kerangka penulisan karya
ilmiah berisi bab pokok adalah bab Penutup. Bab Penutup berisi dua bagian, yakni:
a. Kesimpulan
b. Saran

6. Daftar Pustaka

Daftar ini berisi detail rujukan dimulai dari nama penulis, judul tulisan, tahun terbit, nama
penerbit, dan kota terbit. Aturan untuk penulisan Daftar Pustaka juga diatur ketat dan setiap
penulis perlu mengikuti aturan tersebut. Sehingga menjadi Daftar Pustaka yang baik dan
benar.

Itulah penjabaran cara menyusun kerangka kerangka karya ilmiah sedangkan untuk
kerangka karya ilmiah secara keseluruhan sejak lembar pertama secara umum bentuknya
adalah sebagai berikut:

 Judul
 Kata pengantar
 Abstrak
 Daftar Isi
 Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
2. Perumusan masalah
3. Tujuan dan Manfaat
4. Metode penelitian
 Tinjauan pustaka
 Hasil dan pembahasan
 Penutup
1. Simpulan
2. Saran
 Daftar pustaka

Meskipun penyusunan kerangka penulisan karya ilmiah cukup memusingkan, apalagi


untuk yang belum mempelajarinya. Namun menyusunnya sebagai permulaan dalam menulis
laporan hasil penelitian memberi manfaat besar. Mulai dari kemampuannya menjaga tulisan
karya ilmiah tetap sistematis, sehingga selalu sesuai dengan aturan sistematika yang ada.

Sampai memberi kemudahan bagi penulis untuk memaparkan isi bab demi bab dengan baik
dan benar sekaligus mendetail. Sehingga melalui kerangka inilah para penulis karya ilmiah
bisa memahami apa yang harus dicantumkan di setiap bab dalam kerangka tadi. Sehingga
laporan hasil penelitian yang disusun benar-benar lengkap dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai