Anda di halaman 1dari 20

Nama : Aldila Eka Kurniawati

Nim :B.211.20.0044

ACTUACTING
(kepemimpinan , motivasi , komunikasi dan negosiasi)

1. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan telah didefinisikan dengan berbagai cara
yang berbeda oleh orang yang berbeda pula. Menurut Stoner
kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan Dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga
implikasi penting dari definisi tersebut :

a. Kepemimpinan menyangkut orang lain bawahan atau


pengikut . kesediaan mereka untuk menerima pengarahan
dari pemimpin para anggota kelompok membantu
menentukan status atau kedudukan pemimpin yang membuat
proses kepemimpinan dapat berjalan tanpa bawahan semua
kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak
relevan.
b. kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang
tidak seimbang. di antara pemimpin dan anggota kelompok
para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan
berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para
anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-
kegiatan pemimpin secara langsung meskipun dapat juga
melalui sejumlah cara secara tidak langsung
c. kepemimpinan menyangkut pengaruh. dengan kata lain para
pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan Apa yang
harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintahnya. contohnya seorang
manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu tetapi dia juga
mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara bagaimana
tugas itu dilaksanakan dengan tepat.

2. Sifat sifat kepemimpinan


a. Edwin ghiselli dalam penelitian ilmiahnya telah
menunjukkan sifat-sifat tertentu yang tampak penting untuk
kepemimpinan efektif sifat-sifat sebagai berikut :
 Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas atau
pelaksanaan fungsi-fungsi dasar manajemen terutama
pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain
 kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan mencakup
pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses
 kecerdasan mencakup kebijakan pemikiran kreatif dan
daya pikir
 ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah dengan cepat dan tepat
 kepercayaan diri atau pandangan terhadap dirinya sebagai
kemampuan untuk menghadapi masalah
 inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak
tergantung mengembangkan serangkaian kegiatan dan
menemukan cara-cara baru atau inovasi
b. Menurut Keith Davis
 Kecerdasan
 kedewasaan atau keluasan hubungan sosial
 motivasi diri dan dorongan prestasi
 sikap-sikap hubungan manusiawi
3. Fungsi fungsi kepemimpinan
Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan berbagai macam fungsi
kepemimpinan sebagai berikut.
a. Fungsi Instruktif
Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil
keputusan dan pemberi tugas terhadap para bawahannya.
Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan
segala instruksi yang diperintahkan oleh para pemimpin.
b. Fungsi Konsultatif
Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya
dua arah. Bawahan dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk
mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama.
Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan
terkait hal yang sedang dikerjakan supaya bisa mengarahkan
bawahannya dengan baik.
c. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi
para pesertanya sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan
berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya
sekadar menjalankan perintah saja.
d. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk
mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain yang
memang sesuai dengan tugas tersebut. Bukan hanya mampu
memerintah, ia juga harus mampu untuk mengetahui tugas-
tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk
mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar efektif
bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Dalam
menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan
juga pemimpin yang teliti dalam mengamati bawahannya.

4. Teori teori kepemimpinan


a. Teori X dan teori Y dari McGregor
Anggapan-anggapan teori X
 Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak
menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya
 karena karakteristik manusia tersebut orang harus
dipaksa diawasi diarahkan atau diancam dengan
hukuman agar mereka menjalankan tugas untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi
 rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan ingin
menghindari tanggung jawab mempunyai Ambisi relatif
kecil dan menginginkan keamanan atau jaminan hidup
di atas segalanya

Anggapan anggapan teori Y


 Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja
adalah kodrat manusia seperti bermain atau istirahat
 pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah
satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian
tujuan organisasi
 keterikatan pada Tujuan merupakan fungsi dari
penghargaan yang berhubungan dengan prestasi mereka
 rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak belajar
tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung
jawab
 ada kapasitas besar untuk melakukan imajinatif,
kecerdikan dan kreativitas dalam penyelesaian masalah
organisasi yang secara luas tersebar pada karyawan
 potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan
sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern

b. Teori Likert

Rensis likert dan para pembantunya telah melakukan


studi penelitian dalam beberapa pekerjaan yang berbeda
untuk melihat Apakah prinsip atau konsep kepemimpinan
yang valid dapat ditemukan. mereka mempraktekkan
pengawasan atau pengendalian umum dan berorientasi pada
karyawan mempunyai semangat kerja yang tinggi dan
produktivitas yang lebih besar daripada penyelia yang
mempraktekkan pengawasan tertutup dan berorientasi pada
pekerjaan. berikut adalah empat tingkat efektivitas
manajemen
 Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan
dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk
melaksanakannya.
 manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetap
member ke bebas untuk komentar terhadap perintahnya
 manajer menetapkan tujuan tujuan dan memberikan
perintah setelah hal-hal itu di diskusikan terlebih
dahulu dengan bawahan.
 Bagaimana cara organisasi berjalan. tujuan tujuan
ditetapkan dan keputusan kerja dibuat oleh kelompok.
bila manajer secara formal yang membuat keputusan,
mereka melakukan setelah mempertimbangkannya
dengan saran atau pendapat dari anggota kelompok.
c. Kisi kisi manejerial dari Blake dan Mouton
Berikut adalah gambar yang menujukkan suatu kisi kisi atau
jaringan dengan sumbu horizontal perhatian terhadap
produksi dan sumbu vertical perhatian kepada karyawan

Berikut adalah penjelasannya


 Manajemen Jatuh Miskin, digambarkan sebagai seorang
manajer yang turun Tahta perhatian rendah terhadap
karyawan maupun terhadap produksi atau tugas ini adalah
bentuk ekstrem dari gaya manajemen laissez-faire
 menejemen santai, mempergunakan kepemimpinan
santai serba mengizinkan, dengan tekanan pada
pemeliharaan keuangan dan kepuasan karyawan. manajer
tipe ini cenderung menghindari ketegangan dalam
pelaksanaan pekerjaan, dengan perhatian terhadap
karyawan tinggi tetapi perhatian terhadap produksi rendah
 manajemen manusia organisasi. memperhatikan baik
terhadap produksi maupun terhadap karyawan. kadang-
kadang manajer tipe ini menggunakan pendekatan tawar-
menawar implisit untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
 wewenang ketaatan. bisa disebut dengan manajemen
tugas atau otoriter manajemen ini memperhatikan terhadap
produksi dan efisiensi tinggi tetapi kurang memperhatikan
karyawannya
 manajemen tim. manajemen ini memperhatikan kan baik
terhadap produksi maupun semangat kerja dan kepuasan
karyawan Melalui penggunaan pendekatan partisipasi atau
tim dalam pelaksanaan pekerjaan. blake dan mouton
mengemukakan bahwa adalah tipe perilaku kepemimpinan
yang paling efektif.

d. Studi ohio sate


Berikut adalah gambar persamaan antara kuadran ohio state
Mereka mengemukakan bahwa tingkat perputaran
karyawan adalah paling rendah dan kepuasan karyawan
tertinggi dibawah pimpinan yang tingkat pertimbangannya
tinggi titik sebaliknya, pemimpin yang tingkat
pertimbangannya rendah dan struktur pemrakarsa and nya
tinggi menimbulkan banyak keluhan dan tingkat perputaran
karyawan yang tinggi
para peneliti juga mengemukakan bahwa penilaian
bawahan terhadap efektivitas pemimpin tidak tergantung
pada gaya tertentu dari pemimpin tetapi pada situasi dimana
gaya tersebut digunakan . para penyelia dan manajer
produksi dalam perusahaan perusahaan besar dinilai lebih
efektif bila mereka mempunyai pertimbangan tinggi titik di
lain pihak komandan angkatan udara dengan pertimbangan
tinggi dinilai kurang efektif dibanding komandan dengan
orientasi tugas

5. Faktor faktor yang memengaruhi prilaku kepemimpinan


6. Teori pendekatan situasional
a. Rangkaian kesatuan kepemimpinan tannenbaum dan Schmidt
Pada teori ini mengemukakan berbagai faktor yang
mempengaruhi pilihan gaya kepemimpinan
1) Kekuatan dalam diri manajer
 Sistem nilai
 sistem kepercayaan terhadap karyawan
 kecenderungan kepemimpinannya sendiri
 perasaan aman dan tidak aman
2) kekuatan dalam diri para bawahan
 kebutuhan mereka akan kebebasan
 kebutuhan mereka akan peningkatan tanggung jawab
 Apakah mereka tertarik dalam am keahlian untuk
penanganan masalah
 harapan mereka mengenai keterlibatan dalam
pembuatan keputusan
3) kekuatan dari situasi mencakup
 tipe organisasi
 efektivitas kelompok
 desakan waktu
 sifat masalah itu sendiri
b. teori “contingency” dari fiedler
Pada teori ini dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi
pemimpin yang efektif, mereka perlu menyesuaikan gaya-
gaya kepemimpinannya terhadap situasi. Bila pemimpin
mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mereka untuk
mengubah kepribadian dasar dan gaya kepemimpinannya,
situasi harus diubah atau pemimpin harus dipilih yang
gayanya cocok dengan situasi yang ada titik tetapi
seharusnya pemimpin dapat mengubah-ubah gaya
kepemimpinannya untuk memenuhi persyaratan atau
kebutuhan situasi tertentu dan seharusnya mereka dapat
belajar untuk menjadi pemimpin yang efektif.

c. teori siklus-kehidupan dari hersey dan blancheru


Pada teori ini menekankan bahwa penggunaan gaya adaptif
oleh pemimpin tergantung pada diagnosa yang mereka buat
terhadap situasi. konsep dasar teori siklus kehidupan adalah
bahwa strategi dan perilaku kepemimpinan harus situasional
dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau
ketidakdewasaan para pengikut. berikut definisi-definisi
yang akan membantu memahami Teori ini
 Teori kedewasaan adalah kemampuan individu atau
kelompok untuk menetapkan tujuan tinggi tetapi dapat
dicapai, dan keinginan mereka untuk mengambil
tanggung jawab. kedewasaan ini merupakan hasil dari
pendidikan atau pengalaman ,yang harus
dipertimbangkan hubungan nya dengan tugas yang
yang dilaksanakan.
 perilaku tugas adalah tingkat di mana pemimpin
cenderung untuk mengorganisasikan dan menentukan
peranan para pengikut, menjelaskan Setiap kegiatan
yang dilaksanakan Kapan Oma dimana Oma dan
bagaimana tugas-tugas itu diselesaikan. ini tergantung
pola perencanaan organisasi saluran komunikasi dan
cara penyelesaian pekerjaan
 perilaku hubungan berkenaan dengan hubungan pribadi
pemimpin dan individu atau para anggota kelompoknya
titik Hal ini mencakup besarnya dukungan yang
disediakan oleh pemimpin dan tingkat di mana
pemimpin menggunakan komunikasi antar pribadi dan
perilaku pelayan
7. pentingnya fleksebilitas
Fleksibilitas dapat membantu untuk menanggapi terhadap
orang-orang dan situasi-situasi secara tepat dan membuat
penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi titik sebagai
manajer semua orang harus berhati-hati terhadap berbagai macam
gaya kepemimpinan yang. pengetahuan tentang teori-teori yang
telah dibahas akan membantu untuk mengidentifikasikan perilaku
kepemimpinan yang paling tepat titik Tetapi semua orang juga
harus menggunakan pengamatannya sendiri untuk mempelajari
kepemimpinan dalam situasi situasi nyata titik penting juga
dilakukan percobaan dengan berbagai pendekatan yang berbeda
dan mempelajarinya melalui Analisa terhadap hasil sebagai
manajer perilaku kepemimpinannya akan dipelajari pada jabatan
Saat berinteraksi dengan para bawahan dan tugas-tugas mereka.
8. Teori teori isi motivasi
a. Hirarki kebutuhan dari Maslow
Maslow mendasarkan konsep hierarki kebutuhan pada
dua prinsip yang pertama kebutuhan manusia dapat disusun
dalam suatu hierarki dari kebutuhan terendah sampai yang
tertinggi, kedua,suatu kebutuhan yang telah terpuaskan
Berhenti menjadi motivator perilaku.
tingkatan hierarki sebagai berikut
 Memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti balas jasa,
istirahat dan sebagainya
 kebutuhan akan keamanan dan rasa aman
 terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri di mana
manajemen dapat memberikan insentif untuk
memotivasi hubungan kerjasama
dari proses diatas menunjukkan bahwa kebutuhan-
kebutuhan saling bertergantungan. kebutuhan yang
terpuaskan akan berhenti menjadi motivasi utama dari
perilaku, digantikan kebutuhan-kebutuhan selanjutnya yang
mendominasi titik tetapi meskipun kebutuhan telah
terpuaskan kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku dan
tidak hilang hanya intensitasnya lebih kecil.
b. Teori motivasi-pemeliharaan dari Hazberg
Dalam penelitiannya telah menemukan dua kelompok faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam
organisasi .
Faktor pemuas :
 Prestasi dan penghargaan
 Pekerjaan kreatif dan menantang
 Tanggung jawab
 Kemajuan dan peningkatan
Faktor pemeliharaan
 Kebijaksaan administrasi perusahaan
 Kualitas pengendalian teknik
 Kondisi dan keamanan kerja
 Status dan hubungan pekerjaan
 Penggajian dan kehidupan pribadi
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajer perlu memahami
faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memotivasi
karyawan. faktor-faktor pemeliharaan sebagai faktor negatif
dapat mengurangi dan menghilangkan ketidakpuasan kerja
dan menghindarkan masalah, tetapi tidak akan dapat
digunakan untuk memotivasi bawahan. hanya faktor-faktor
positif lah yang dapat memotivasi para karyawan untuk
melaksanakan keinginan para manajer.
c. Teori prestasi dari McClelland
Teori ini mengemukakan bahwa ada korelasi positif
antara kebutuhan prestasi dan sukses pelaksanaan. melalui
riset empiriknya, menemukan bahwa para Usahawan,
ilmuwan dan profesional mempunyai tingkat motivasi
prestasi diatas rata-rata. motivasi seorang pengusaha tidak
semata-mata ingin mencapai keuntungan demi keuntungan
itu sendiri tetapi karena dia mempunyai keinginan yang kuat
untuk berprestasi titik keuntungan atau laba hanyalah suatu
ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa baik
pekerjaan yang telah dilakukan tetapi tidak seperti tujuan itu
sendiri.
9. Teori teori proses motivasi
a. Teori pengharapan
Menurut Victor vroom dikenal sebagai teori
pengharapan orang di motivasi untuk bekerja bila mereka
mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan
mengarahkan ke balas jasa tertentu dan menilai balas jasa
sebagai hasil dari usaha-usaha mereka.
Teori ini mengandung berbagai kesulitan dalam
penerapannya tetapi penemuan-penemuan sejenis lainnya
menunjukkan konsistensi dalam hal adanya pengaruh
hubungan sebab akibat antara pengharapan prestasi dan
penghargaan seperti pengupahan atau kenaikan pangkat.
b. Pembentukan prilaku
 B.F Skinner
Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum
pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti
dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung
diulang dangkan perilaku yang diikuti konsekuensi
konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang.
perilaku terhadap situasi atau kejadian adalah penyebab
konsekuensi tertentu titik Bila konsekuensi itu positif
individu akan memberikan tanggapan sama terhadap
situasi yang sama tetapi bila konsekuensi tidak
menyenangkan individu akan cenderung mengubah
perilakunya Untuk menghindarkan diri dari
konsekuensi
 W.Clay Hammer
Mengidentifikasikan 6 pedoman penggunaan teknik-
teknik pembentukan perilaku
1) jangan memberikan penghargaan yang sama
kepada semua orang
2) perhatikan bahwa kegagalan untuk memberi
tanggapan dapat juga mengubah perilaku
3) Beritahu karyawan tentang apa yang harus ia
lakukan untuk mendapatkan penghargaan dan
Tegur Jika ia melakukan kesalahan
4) Jangan memberi hukuman di depan karyawan lain
5) bertindak adil
c. teori Porter- lawler
Teori ini adalah teori pengharapan dan motivasi dengan
versi orientasi masa mendatang, dan juga menekankan
antisipasi tanggapan-tanggapan atau hasil. model
pengharapan ini menyajikan sejumlah implikasi bagi manajer
tentang bagaimana seharusnya memotivasi bawahan dan juga
implikasi bagi organisasi
 implikasi bagi manajer
1) Pemberian penghargaan yang sesuai dengan
kebutuhan bawahan
2) penentuan prestasi yang diinginkan
3) Penghubungan penghargaan dengan prestasi
4) Penganalisaan faktor-faktor apa yang bersifat
berlawanan dengan efektivitas penghargaan
5) penentuan penghargaan yang mencukupi
 implikasi bagi organisasi
1) Sistem penghargaan organisasi harus dirancang untuk
memotivasi perilaku yang ber inginkan
2) pekerjaan dapat dibuat sebagai pemberian penghargaan
secara intrinsic
3) atasan langsung mempunyai peranan penting dalam
proses motivasi
d. teori keadilan
Teori ini mengemukakan akan cenderung
membandingkan antara masukan yang mereka berikan
dengan hasil-hasil penghargaan yang mereka terima, seperti
juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima oleh
karyawan lain dengan yang diterima dirinya sendiri atas
pekerjaan yang sama. Bagi manajer, teori keadilan
memberikan implikasi bahwa penghargaan sebagai motivasi
kerja harus diberikan sesuai dengan adil oleh individu-
individu yang bersangkutan.
10. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain
komunikasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dengan mana
orang-orang bermaksud memberikan pengertian melalui
pengiringan berita secara simbolis, dapat menghubungkan para
anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang
berbeda pula sehingga sering disebut rantai pertukaran
informasi.Komunikasi dapat disampaikan secara lisan maupun
tertulis.
11. Saluran komunikasi dalam organisasi
a. Komunikasi vertical
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke
bawah sesuai dengan rantai perintah. komunikasi ke bawah
dimulai dari manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah
melalui tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke karyawan
Lini dan personalia paling bawah maksud utama komunikasi ke
bawah adalah untuk memberi pengarahan, informasi, intruksi,
nasehat atau saran dan penilaian kepada bawahan serta
memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang
tujuan dan kebijaksanaan organisasi. sedangkan fungsi utama
komunikasi ke atas adalah untuk mensuplai informasi pada
tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada
tingkatan bawah tipe komunikasi ini mencakup laporan-laporan
periodic, penjelasan Gagasan, dan permintaan untuk diberikan
keputusan.
b. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal meliputi hal-hal berikut:
 Komunikasi di antara para anggota dan kelompok kerja
yang sama
 komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen
pada tingkatan organisasi yang sama
bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif dan
merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi. sehingga
komunikasi ini dirancang guna mempermudah koordinasi dan
penanganan masalah.
c. Komunikasi diagonal.
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang
memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi
hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan hubungan
Departemen Lini dan staf. seperti yang telah dibahas bahwa
hubungan hubungan yang ada antara personalia Lini dan staf
dapat berbeda-beda, yang akan membentuk beberapa komunikasi
diagonal yang berbeda-beda pula.
12. Hambatan hambatan terhadap komunikasi efektif
a. Hambatan organisasional
Ada 3 hambatan organisasional yaitu
 Tingkatan hirarki titik Bila suatu organisasi tumbuh,
strukturnya berkembang akan menimbulkan berbagai
masalah komunikasi titik karena berita harus melalui
tingkatan tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencapai tempat tujuan dan cenderung menjadi
berkurang ketepatannya.
 wewenang Manajerial. tanpa wewenang untuk membuat
keputusan tidak mungkin manajer dapat mencapai tujuan
dengan efektif . tetapi pada kenyataannya bahwa seseorang
yang mengendalikan orang lain juga menimbulkan
hambatan hambatan terhadap komunikasi
 spesialisasi. meskipun spesialisasi adalah prinsip dasar
organisasi akan tetapi juga dapat menciptakan masalah
masalah komunikasi, dimana hal ini cenderung
memisahkan orang-orang.
b. Hambatan antar pribadi
Manejer perlu memperhatikan hambatan hambatan antar pribadi
seperti :
 Presepsi selektif
 Status kedudukan komunikator
 Keadaan membela diri
 Ketidaktepatan Bahasa
 Pendengaran lemah
13. Peningkatan efektivitas komunikasi
Teknik-tekni untuk mengatasi hambatan- hambatan yang terjadi
a. Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif
Berbagai hambatan organisasional dan antar pribadi tidak
dapat dibiarkan begitu saja. Manajer harus meminkan peranan
penting dalam prose komunikasi, dimana hanya dengan cara itu
kemudian dapat diambil langkah – langkah untuk meningkatkan
efektivitaskomunikasi.

b. Penggunaan Umpan – Balik


Manajer dapat melakukan paling sedikit dua hal untuk
mendorong umpan-balik dan menggunakanya secara efektif.
Manajer dapat menciptakan lingkungan yang mendorong umpan
balik,dan mendapatkan umpan balik melalui kegiatan mereka
sendiri
c. Menjadi komunikator yang lebih Efektif
Tekni-teknik komunikasi yang buruk menggangu banyak
manajer, sepeti halnya mengganggu hubungan mereka dengan
para bawahannya di luar pekerjan.
d. Pedoman komunikasi yang baik
America Management Association (AMA) telah menyusun
sejumlah prinsip-prinsip komunikasi yang disebut “the Ten
Commandments Of Good Communication” (sepuluh pedoman
komunikasi yang baik). Pedoman – pedoman ini disusun untuk
menigkatkan efektifitas komunikasi organisasi, yang secara
ringkas sebagai berikut:

 Cari kejelasan gagasan terlebih dahulu sebelum


dikomunikasikan.
 Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.
 Pertimbangkan keadaan fisik daimanusia keseluruhan kapan
saja komunikasi akan dilakukan
 Konsultasikan dengan pihak-pihak lain, bila perlu dalam
perencanaan komunikasi.
 Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainya sesuai isi dasar
berita selama berkomunikasi.
 Ambil kesempatan yang ada. Untuk mendapatkan segala
sesuatu yang membantu atau umpan balik.
 Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan
 Perhatikan konsistensi komunikasi.
 Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.
 Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi yang baik,
berkomunikasi tidak hanya untuk dimengert teapi untuk
mengerti.

Anda mungkin juga menyukai